Dosen Pengampu:
ZAINUDDIN M.Pd
Disusun Oleh :
1. Bagus Gumelar
2. Hadis Asep Respiadi
3. Syahid Abdul Jalal
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Waalaikumsalam Wr.Wb
Penulis
iii
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan...........................................................................13
DAFTAR PUSAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh wanita selama menghadapi
kehamilan, adalah sebagai berikut :
Ibu hamil dianjurkan untuk banyak bermunajat kehadirat Allah SWT dan
berdo’a kepada-Nya semoga anak dalam kandungan senantiasa sehat dan agar
dimudahkan melahirkan, Do’anya adalah sbb:
”dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Pengasih. Ya Allah,
peliharalah anakku selama didalam kandungan dan sembuhkanlah ia, Engkau
maha Penyembuh, tiada sembuhan melainkan penawar-Mu, sembuh yang tidak
meninggalkan kesan buruk ya Allah, lahirkanlah ia dari kandunganku dengan
kelahiran yang mudah dan sejahterah. Ya Allah jadikanlah ia sehat sempurna,
Ya Allah perbaikilah akhlaknya, fasihkanlah lidahnya dan merdukannlah
suaranya untuk membaca Al-Qur’an dan hadis dengan berkat Nabi Muhammad
S.a.w.”
Dengan membaca surah dan ayat tersebut, selain sebagai ibadah ia juga bisa
memudahkan dalam menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat dan
sempurna, anak yang soleh dan solehah, anak yang patuh dan taat kepada Allah
dan Rasul-Nya.
6
Seorang wanita hamil juga yang hampir melahirkan sangatlah membutuhkan
do’a, wirid-wirid dan dzikir-dzikir, baik yang sama dengan wirid harian ataupun
yang dikhususkan baginya. Hal ini perlu untuk menstabilkan perasaan dan
memberikan kekuatan secara “ghaib” bagi kaum wanita dalam menjalani
kehamilan dan menghadapi masa melahirkan. Ada banyak literatur yang dapat
dijadikan panduan bagi ibu hamil dan hendaknya literatur tsb harus memiliki
rujukan yang shahih dari hadits-hadits Rasulullah Saw, sehingga tidak perlu
ragu-ragu akan terjebak kedalam perbuatan bid’ah yang dilarang, karena telah
melakukan ritualitas agama yang tidak dituntunkan oleh Nabiyullahu al-
Mustafa. Salah satu do’a-do’a, wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang dianjurkan
adalah membaca Al-Mathurat terutama setiap pagi dan sore.
Amalan berdzikir dan berdo’a amatlah dituntut bagi wanita hamil, karena
dengan berdo’a dan berdzikir dapat menentramkan fikiran dan dapat memupuk
kesabaran ketika dalam kesakitan melahirkan anak nanti. Selain membaca wirid
yang telah biasa diamalkan sejak awal kehamilan, ada beberapa dzikir dan do’a
yang sangat baik diamalkan, diantaranya :
”Ya Tuhan karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu anak yang baik sempurna
(Tidak cacat). Sesunguhnya Engkau senantiasa mendengar dan menerima
rayuan dan doa hamba-Mu”
“Tiada Tuhan yang disembah melainkan Engkau (Allah), Maha suci Ya Allah,
sesunguhnya aku termasuk di kalangan orang-orang yang zalim”
“Allah telah mencukupi sgala sesuatu bagiku dan kepada-Nya lah segalanya
kuserahkan”
7
Artinya : Bahwasanya Tuhanmu, adalah Allah yang telah menjadikan langit
dan bumi dan yang diantara keduanya didalam enam hari kemudian dia
bersemayam atas Arasy. Dia memasukkan malam kedalam sarang yang
mencarinya dengan cepat. Matahari, bulan dan bintang semuanya ditundukkan
dengan perintah-Nya. Dan ketahui olehmu, Allah yang mempunyai pencipta
dan suruhan. Maha Mulia Allah Tuhan semesta alam.
Artinya : “maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang sabar”
(Ash-Shoffat[37] : 101)
Kemudian setelah do’a ini diucapkan, maka disunnahkan pula untuk yang
dikaruniai anak menyahutnya dengan ucapan :
Dalam hadits riwayat timidzi yang artinya : dari abu Rafii, ia berkata “saya
pernah melihat rasulullah Saw. Menbaca adzan pada telinga Hasan bi Ali
takkala dilahirkan oleh Fatimah, seperti adzan shalat”
8
Rahasia/hikmah disyariatkan adzan ini – Wallohu ‘alam — adalah :
3. Melakukan taknik
Dalam Ash-shohiihain dari hadits abu burdah dari musa, ia berkata : “ aku
dikaruniai seorang anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu Saw.
Maka beliau menamainya Ibrohim lalu mentakniknya dengan sebutir kurma.”
Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka yang
taqwa dan sholeh. Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan anggota
mulut bayi supaya lebih mampu untuk menghisap susu ibunya.
Adalah antara amalan yang disunnahkan untuk dilakukan keatas diri bayi baru
lahir sebaik-baiknya adalah pada hari ketujuh kelahirannya.
Ketika Fatimah melahirkan hasan dan husin : “timbanglah Rambut Husin dan
sedekahkanlah seberat timbangan perak” (HR : Al-Hakim)
9
Hikmahnya adalah :
5. Berkhitan
“Fitrah (kesucian) itu ada lima; khitan, mencukur bulu kemaluan, memangkas
rambut, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” (HR : Bukhori dan
Muslim).
Menurut Imam Abu Hanifa dan Imam Hasan Al-basri bahwa khitan itu sunah
hukumnya, berdasarkan hadits yang maksudnya :
“Bekhitan itu sunnah bagi kaum lelaki dan baik bagi kaum wanita” (HR :
Ahmad)
Sementara Imam Syafie, Imam Hanafi dan setengahnya yang lain mengatakan
bahwa khitan itu hukumnya wajib, berdasarkan hadits yang bermaksud :
“Baginda Rosulullah Saw. Melaksanakan aqiqah pada hasan dan husin serta
mengkhatan keduanya dalam waktu tujuh hari (setelah kelahiran)” (HR :
Baihaqi)
10
6. Memberi nama
Sunnah Rosulullahu Saw. Menyebutkan ada tiga ragam waktu menamai anak :
ketika anak lahir, tiga hari setelah kelahiran, menamainya dihari ketujuh
kelahirannya. Perbedaan ini adalah Ikhtilaf Tanawwu (perselisihan pendapat
dengan beberapa alternatif yang sama-sama benar). Dimana ini menunjukkan
bahwa urusan ini longgar dan segala puji hanya milik Alloh robbul’alamin.
Memberi nama adalah hak ayah, sedang ibu tidak ada hak untuk menolaknya.
Kalau keduanya bertentangan, maka ayah dimenangkan. Sedangkan jika ada
mufakat keduanya, terdapat kelonggaran untuk saling merelakan.
“berilah nama dengan nama para nabi, dan nama yang paling disukai Alloh
adalah; ‘Abdulloh dan ‘Abdurrahman. Sedangnkan nama yang paling benar
adalah Harits dan Hamman. Sementara nama yang paling buruk adalah Harb
dan Murroh”
1. Hendaklah nama yang dipilih itu memberi pengertian dan maksud yang
baik. Sehubungan dengan itu, dilarang menamakan anak dengan maksud
dan pengertian yang buruk yg bisa mengurangi kehormatan atau mungkin
menjadi ejekan dan memalukan anak tsb.
2. Jangan menamakan anak dengan nama yang mencemarkan atau nama
yang susah untuk dimengerti maknanya.
3. Jangan menamakan anak dengan nama-nama yang khusus kepada nama
Allah, mis; Ahad, Ar-Rahman, Al-Khalid dsb.jika nama itu akan
diberikan pada anak, hendaknya disertai dengan nama lain didepannya,
mis; Abdurrahman, Abdul Khalid dsb.
4. Jangan menggunakan nama yang dikaitkan dengan abdul (hamba) kepada
selain Allah, mis; abdul Uzza (hamba kepada berhala Uzza), abdul Nabi
(hamba kepada Nabi) dsb. Ulama sepakat bahwa itu adalah haram
hukumnya.
5. Hindari dari menamakan anak dengan nama-nama orang kafir atau nama-
nama yang menyerupai dengan nama orang yang bukan islam, mis: jhon,
sally, cristin dsb.
11
7. ‘Aqiqah dan hukumnya
Aqiqah adalah amalan Sunnah sesai dengan hadits rosulullah, yang maksudnya
:
Beliau juga bersabda, “untuk bayi lelaki dua ekor kambing yang sama besar
dan untuk bayi perempuan satu ekor.” (HR : Ahmad)
Adapun waktu penyembelihan hewan ‘Aqiqah, yakni pada hari ketujuh, jika
tidak bisa pada hari keempat belas, jika tidak bisa maka dihari kedua puluh satu,
dan jika belum tersedia bagi mereka tidak apa-apa dilakukan sesudah itu.
Tujuan ‘Aqiqah adalah menghidupkan salah satu sunnah Rosulullah Saw dan
mengikuti ajaran yan g beliau bawa.
1. ‘Aqiqah itu melepas ikatan anak itu dari tergadaikan dan baru ditebus
dengan ‘Aqiqah-nya. Maksud dari tergadai adalah bahwa anak itu
tergadaikan (tertahan) dari memberi syafaat kedua orangtuanya (menurut
Imam Ahmad, Imam Ath’ bin Abu Rabah)
2. ‘Aqiqah merupakan tebusan untuk menebus bayi yang baru dilahirkan
seperti Allah SWT menebus ‘Ismail as. Dengan qibas. Binatang yang
disembelih hendaklah dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai suatu
ibadah seperti halnya Qurban
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh wanita selama
menghadapi kehamilan, adalah sebagai berikut : Memperbanyak mengingat
Allah SWT dengan memohon ampun dan taubat, Memperbanyak melakukan
ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan segala larangan-Nya ,dll.
13
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Nauroh binti abdurrahman & Ibrohim bin Sholih Al-Mahmud, 2008, Hadiyyah
Lil Ummil Jadiidah (Kado Spesial calon ibu), Al-Qowan Publishing
Adi bin Yusuf Al-Azazi, 2005, fath Al-Karim fi Ahkam Al-Hamil wa Al-Janin
(Hamil Siapa Takut), Pustaka Al-Kautsar
Abdullah Al-Qari bin HJ. Saleh (A.Q.H.A.S), 2007, Amalan dan Wirid Mudah
Bersalin, Al-Hidayah Publisher
http://www.nurmuslimah.com/index.php?view=article&catid
http://www.buyayahya.org/index.php?option=com_fireboard&itemid…
14