Anda di halaman 1dari 70

PERUBAHAN ANATOMI

DAN ADAPTASI
FISIOLOGIS PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I, II
DAN III
WIWIN NUR FITRIANI, S.ST, MKM

Pertemuan Ke 4
Menjelaskan Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologis
Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III
☑ Sistem Kardiovaskuler
☑ Sistem reproduksi ☑ Sistem Integumen
☑ Payudara ☑ Metabolisme
☑ Sistem endokrin ☑ Berat badan dan Indeks Masa
☑ Sistem kekebalan Tubuh (IMT)
☑ Sistem perkemihan ☑ Pembekuan darah
☑ Sistem pencernaan ☑ Sistem Pernafasan
☑ Sistem Muskuloskeletal ☑ Sistem Persyarafan

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Perubahan hormonal yg kompleks terjadi dlm kehamilan
 Selama kehamilan kelenjar hipofisis mengalami pembesaran kira-kira
135%.
 Adanya HCG yg dihasilkan oleh sel-sel trofoblas menyebabkan
peningkatan produksi ovarian steroid hormone
 Setelah plasenta terbentuk, hormone produk plasenta menggantikan
hormone produk ovarian.
 Produk hormone plasenta yg mempengaruhi fisiologis ibu hamil yaitu :

Estroge Progeste
HCG hPL PGH Relaksin
n ron
HUMAN CHORIONIC
GONADOTROPIN (HCG)
 Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan.
 Pada hamil muda hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan
oleh plasenta.
 HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengan darah ibu hamil pada 11 hari setelah
pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan.
 Kandungan HCGpada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur
kehamilan.
 Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena
kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang meningkat bukan
merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda kemungkinan hamil.
 Kadar HCG kurang dari 5mlU/ml dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25
mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil
 HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg setelah keguguran.
HUMAN PLACENTAL LACTOGEN(hPL)
 Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.
 Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin.
 HPL juga bersifat diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan
insulin pada wanita hamil meningkat.

RELAXI
N
 Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan,
kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama.
 Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam
maturasi servik.
ESTROGEN
 Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium.
 Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.
Kadar terus meningkat menjelang aterm
 Aktivitas estrogen adalah :
 Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
 Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
 Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan
menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat.
 Retensi air
 Menurunkan sekresi natrium.
PROGESTERON
 Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu
secara bertahap dihasilkan oleh plasenta.
 Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.
 Aktivitas progesterone diperkirakan :
 Menurunkan tonus otot polos:
 Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
 Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat, menyebabkan
reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamilmengalami konstipasi.
 Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.
 Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis urine.
 Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga terjadi
dilatasi vena.
 Meningkatkan suhu tubuh
 Meningkatkan cadangan lemak
 Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun.
 Memicu perkembangan payudara
HORMON HIPOFISIS
 Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
 namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum.
 Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin
menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu
menyusui.
 Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan
pada puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk
memproduksi ASI.
TM
I

Kelenjar endokrin ☞ Kelenjar yang mengeluarkan sekresinya yang


disebut hormon langsung masuk kedalam pembuluh darah

Selama minggu-minggu pertama kehamilan, korpus


luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen &
progesteron

Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk


mempertahankan pertumbuhan desidua & mencegah
pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.
I I
TM
Sel-sel trofoblast menghasilkan hormon korionik
gonadotropin yang akan mempertahankan korpus luteum
sampai plasenta berkembang penuh & mengambil alih
produksi estrogen & progesteron dari korpus luteum.

Sekresi Estrogen & progesteron mengalami peningkatan, tetap


tinggi sampai sesaat sebelum aterm

Kadar hormon plasenta mulai menurun


 Estrogen ☞ mempengaruhi pertumbuhan fetus, payudara, retensi air
dan natrium, pelepasan hormon hipofise
 Progesteron ☞ mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos,
relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus
laktiferus & alveoli, perubahan sekretorik dlm payudara
 Hormon spesifik plasenta ➡ hormon laktogenik & relaksin
 Hormon laktogenik ➡ meningkatkan pertumbuhan, menstimulasi
perkembangan payudara & metabolisme lemak maternal
 Hormon relaksin ➡ memberikan efek relaksan, khususnya pada
jaringan ikat.
TM
III
Sekresi kelenjar hipofise menurun, shingga meningkatkan
sekresi semua kelenjar endokrin (tiroid, paratiroid, dan
adrenal)

Menjelang akhir kehamilan kadar hormon hipofise,


prolaktin meningkat secara berangsur-angsur

Fungsi prolaktin dlm memicu laktasi disupresi sampai


plasenta dilahirkan & kadar estrogen menurun
PERUBAHAN ANATOMI & ADAPTASI
FISIOLOGIS
SISTEM REPRODUKSI PADA TRIMESTER
I, II, & III

Sistem Reproduksi
meliputi :
 Uterus
 Serviks
 Ovarium
 Vagina & Vulva
VULVA & VAGINA
 Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi (estrogen & progesterone ) pada daerah serviks,
vagina, vulva sehingga serviks, vagina, & vulva tampak merah dan kebiruan (tanda
chadwick).
 pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi
vagina.
 Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi
estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan).
 Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus
dapat menyebabkan timbulnya edema dan Varises Vulva
 Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang menyolok, serta
meningkatkan libido.

TM I & TM II
 Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal,
jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan
vagina. TM III
 Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna
keputihan dan lebih kental.
☞ Uterus merupakan organ
berbentuk seperti buah

UTER alvokado atau pir, tebal


☞ terletak di dalam pelvis antara
rektum (bagian usus sebelum

US dubur) dibelakang
kandung kemih di depan.
☞ Berat uterus normal 30 gr
dan

☞ sebesar telur ayam


☞ Ukuran uterus 7,5 cm x 5 cm
x 2,5 cm
☞ Berikut ini adalah perubahan
UTERUS
uterus pada setiap trimester
kehamilan
TRIMEST

ER I
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan dibawah pengaruh
estrogen & progesteron
☑ Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi
dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan
desidua. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks
mudah fleksi disebut tanda Mc Donald.
☑ Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi sampai
persalinan
☑ Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus berebentuk seperti buah alpukat
☑ Pada kehamilan 8 minggu uterus memebesar sebesar telur bebek
☑ Pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa, pada saat ini fundus
uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympisis
☑ uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai
nyeri, dimulai sejak minggu ke 8 kehamilan (Kontraksi Braxton Hicks)
☑ Pertumbuhan rahim terjadi lebih cepat didaerah implantasai plasenta, sehingga
rahim bentuknya tidak sama (Tanda Piskacek)
TRIMESTER II
 setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi
oleh desakan dari hasil konsepsi
 Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat
 Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan
dinding rahim terasa tipis
 Uterus mulai memasuki rongga peritoneum  uterus yang terus
mengalami pembesaran tidak lagi cukup tertampung dalam rongga pelvis
sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen.
 Kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual
 Minggu ke 16  pertengahan antara sympisis – pusat
 Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi corpus luteum gravidarum
 Minggu ke 20  3 jari dibawah pusat
 Minggu ke 24  setinggi pusat
 Khmlan 20 mg plasenta sdh terbentuk sempurna.
Pembesaran Rahim
TRIMESTE
R III
 Pd akhir kehamlan dinding uterus mulai menjadi lbh tipis & lembut.
 Pergerakan janin dpt di observasi & badannya dpt diraba posisi &
ukurannya.
 Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada
akhir kehamilan empat puluh minggu.
 istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR)
 kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi
lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas
yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis)
 Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3
jari diatas pusat,
 Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus
xifoideus.
 Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah
Prosesus xifoideus
UKURAN UTERUS
UK TFU
12 minggu 3 jari diatas sympisis
16 minggu Pertengahan sympisis -pusat
20 minggu 3 jari dibawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan pusat-prosessus
xifoideus
36 minggu 3 jari dibawah prosessus
xifoideus
40 minggu Pertengahan pusat-prosessus
xifoideus
SERVI
√ Pada awal kehamilan peningkatan jumlah dan
besar pembuluh darah pada derah uterus
menyebabkan vaskularisasi, kongesti, dan
KS
edema yang menyebabkan pelunakan serviks,


yang menimbulkan adanya TANDA HEGAR.
TANDA HEGAR adalah memanjang &
TRIMESTER I
melunaknya istmus, seolah-olah korpus uteri
tidak berhubungan dengan serviks.
√ Hypervakularisasi vagina akibat ransangan
estrogen mengakibatkan terjadinya
bendungan-bendungan menimbulkan warna
merah tua atau kebiru-biruan (Tanda
Chadwick)
√ Ismus uteri, bagian dari serviks, batas
anatomik menjadi sulit ditentukan pada
kehamilan trimester I memanjang dan lebih
kuat.
TRIMESTER III
TRIMESTER II
☞ Pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu,
Ismus Uteri menjadi segmen bawah
uterus
 Pada kehamilan 16 minggu, Ismus ☞ prostaglandin bekerja pada serabut
Uteri menjadi satu bagian dengan kolagen, terutama pada minggu-minggu
Korpus akhir kehamilan.
 Meningkatnya pembuluh darah ☞ Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
menuju rahim mempengaruhi berdilatasi pada waktu persalinan.
serviks yang akan mengalami ☞ Otot-otot uterus bagian atas akan
perlunakkan (Tanda Goodell ‘s) berkontraksi sehingga segmen bawah
 Sekresi lendir serviks meningkat
uterus akan melebar dan menipis, hal itu
pada kehamilan memberikan gejala terjadi pada masa-masa akhir kehamilan
keputihan menjelang persalinan.
☞ Batas antara segmen atas yang tebal dan
segmen bawah yang tipis disebut
lingkaran retraksi fisiologis
Ma
T
sih
did
OVARIUM Pla
T
sen
Ov
T
ula
R
apa R
ta
mu
R
si
ter
t
I
kor I
lai
teb
I
hen
ti,
M
pus
lute M
ent
uk
M
fun
gsi
E
um
gra E
pa E
pen
gel
da
S
vid
aru S
UK S
uar
16 an
T
m
yg T
mi T
hor
ng mo
E
ber
dia E
gu E
n
estr
R
met
er 3
R
da
n R
oge
n
cm
I
dan
II
me
ng
II
dan
aka
n
ga
nti
I
pro
ges
me ka ter
nge n on
cil
fun di
set am
gsi
ela bil
kor
h ali
pla pus
h
sen lut
ole
ta eu
h
ter m
pla
ben gra
sen
tuk vid
ta.
aru
m
PERUBAHAN PADA PAYUDARA

 Hormon yang berpengaruh thd perubahan pada payudara ibu hamil


 Hormone Human Placental Lactogen (hPL)/human chronic
somatomammotropin  menstimulus pertumbuhan payudara &
sejumlah perubahan metabolik diantaranya menstimulasi sintesis
kasein, laktoglobulin, & laktobumin di alveoli, sel-sel lemak,
kolostrum.
 Estrogen  meningkatkan jumlah duktus (saluran) glandular
 Progesteron  meningkatkan jumlah alveoli pada payudara
 Mammae akan membesar & tegang

TRIMESTER I akibat hormon somatomammotropin,


estrogen, dan progesteron akan tetapi
belum mengeluarkan air susu
 Sedikit pembesaran payudara,
peningkatan sensitivitas dan rasa geli
mungkin dialami khususnya
promigravida pada kehamilan minggu
ke 4
 Mengeluarkan Cairan yg jernih
 Vena-vena di bawah kulit juga akan
lebih terlihat.
 Areola mammae akan bertambah besar
pula dan kehitaman.
 Kelenjar sebasea dari areola akan
membesar dan cenderung menonjol
keluar dinamakan TUBERKEL
MONTGOMERY
 Mammae semakin tegang dan
membesar sebagai persiapan

TRIMESTER II untuk laktasi akibat pengaruh


somatotropin, estrogen
dan progesteron.
 Meningkatnya produksi ASI
 Payudara semakin membear
 Pada payudara wanita terdapat
 Mengeluarkan cairan Kolostrum
striae karena adanya
pada UK 16 minggu
peregangan lapisan kulit. Hal
 Areola menjadi lebih gelap
ini terjadi pada 50 % wanita
dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar
hamil.
sebasea yang menonjol  Selama trimester ini pula
 Pengeluaran ASI belum berlangsung
sebagian wanita mengeluarkan
karena prolaktin belum berfungsi
kolostrum secara periodik.
karena adanya hambatan dari PIH  progesterone menyebabkan
(Prolaktine Inhibiting Hormone)
putting lebih menonjol dan
untuk mengeluarkan ASI.
dapat digerakkan

TRIMESTER
Estrogen
Somatomammotropin
 Menimbulkan hipertrofi
sistem saluran payudara  Mempengaruhi sel
 Menimbulkan asinus untuk membuat
penimbunan lemak & air kasein, laktalbumin, &
serta garam sehingga laktoglobulin
payudara tampak makin  Mempersiapkan asinus  Penimbunan lemak
membesar sehingga dapat sekitar alveolus
 Tekanan serat saraf berfungsi payudara
akibat penimbunan  Menambah jumlah sel  Merangsang
lemak, air, & garam asinus pengeluaran kolostrum
menyebabkan rasa sakit pada kehamilan
pada payudara

Progesteron
Trimester I
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap
infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar
immunoglobin dalam kehamilan tidak berubah.

Trimester II
Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg
kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi
sebagian besar lagi diterima janin selama empat minggu terakhir
kehamilan.

SISITEM KEKEBALAN
Trimester III
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons
imun wanita hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM
serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap
berada pada kadar ini hingga trimester terakhir. Perubahan –
perubahan ini dapat menjelaskan peningkatan risiko infeksi
yang tidak masuk akal pada wanita hamil.
TM SISTEM PERKEMIHAN
I

Ginjal
 Penambahan massa uterus
menekan ureter pada tepian
pelviks
 peningkatan tonus intraureter peningkatan pada
yang terletak di atas pelvis panjangnya dan
 menyebabkan produksi urin merupakan akibat terbesar
yang meningkat dari peningkatan aliran
 meningkatkan diameter lumen darah ginjal dan volume
ureter,dan hipertonisitas serta vaskuler
hipomotilitas
Urethra

 Urethra sedikit memanjang


 Tonus kandung kemih
 Vesika Urinaria tertarik keatas ke
menurun sebagai
arah abdomen dan dapat bertambah respons otot polos
panjang beberapa centimeter. terhadap efek
 Wanita yang hamil mengumpulkan progesteron.
cairan selama siang hari dalam  Kapasitas kandung
bentuk edema dependen akibat kemih meningkat
hingga 1 liter yang
tekanan uterus pada pembuluh darah
menyebabkan ibu
panggul dan vena kava inferior dan hamil lebih sering
kemudian mensekresikan cairan kencing
tersebut pada malam hari melalui
kedua ginjal ketika wanita berbaring.
Vesika Urinaria
SISTEM PERKEMIHAN TM II

• volume ureter mungkin meningkat


25 kali dibandingkan dengan
keadaan tidak hamil,equivalen
dengan peningkatan 300 ml Urine.
• Dalam kehamilan ureter kanan dan Dilatasi kaliks dan
kiri mengalami pembesaran karena pelviks ginjal dan
pengaruh progesteron. semakin nyata pada
• Akan tetapi,ureter kanan lebih Trimester II
membesar karena lebih banyak kehamilan yang bisa
mendapat tekanan dibandingkan meningkatkan resiko
dengan ureter kiri. infeksi saluran kemih
• Hal ini disebabkan karena uterus
lebih sering memutar ke arah kanan
atau karena orang banyak
beraktifitas dengan bagian kanan
tubuh.
Urethra
 Uretrhra akan lebih memanjang Karena pembesaran uterus
 Wanita yang hamil selama Trimester II kehamilan,
mengumpulkan cairan (air dan kandung kemih terdorong ke
natrium) selama siang hari dalam arah anterior dan superior.
Perpindahan ini mengubah
bentuk edema dependen akibat
letak intravesikuler ureter, yang
tekanan uterus pada pembuluh kemudian menyebabkan
darah panggul dan vena kava regurgitasi urin ke Ureter pada
inferior dan kemudian saat berkemih.
mensekresikan cairan tersebut
pada malam hari melalui kedua
ginjal ketika wanita berbaring.
Vesika Urinaria
I II SISTEM PERKEMIHAN
T M

 Akibat tekanan pada ureter


 hidronefrosis terjadi pada 80
kanan tersebut, lebih sering
terjadi Hidroureter. -90% wanita
 Hidroureter terjadi saat uterus  disebabkan oleh respons
mulai keluar dari panggul dan ginjal oleh progesteron dan
masuk kedalam abdomen dan peningkatan Tekanan
menekan ureter saat melewati intraureter superior terhadap
tepi panggul.
tepi pelviks.
 Hidroureter lebih menonjol
 Hidronefrosis lebih sering
pada bagian kanan daripada
bagian kiri akibat Dekstrorotasi terjadi pada ginjal kanan, dan
uterus saat keluar dari panggul. kemungkinan besar
disebabkan oleh peningkatan
distensi urethra kanan.
Ureter
Urethra
Permukaan mukosa
menjadi hiperemia dan
Pada Trimester III, edema sehingga terjadi
urethra akan lebih peningkatan resiko
trauma pada persalinan.
memanjang karena
Selanjutnya, jika pada
Vesika Urinaria tertarik
kandung kemih penuh
keatas ke arah maka akan disalurkan ke
abdomen dan dapat urethra
bertambah panjang
beberapa centimeter.
Vesika Urinaria
SISTEM
PENCERNAAN
 TRIMESTER I
 Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi
lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah.
 Produksi asam lambung menurun  Sering terjadi nausea dan muntah karena
pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot traktus
digestivus juga berkurang.
 Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning Sickness
 Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai
lebih dari 10 kali per hari (Hiperemesis Gravidarum).
 Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa.
 Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual
TRIMESTER II TRIMESTER III
 Seiring dengan pembesaran  Perubahan yang paling nyata adalah adanya
uterus, lambung dan usus akan penurunan motilitas otot polos pada organ
tergeser. digestif dan penurunan sekresi asam lambung.
 Demikian juga dengan organ  Akibatnya, tonus sphincter esofagus bagian
bawah menurun dan dapat menyebabkan
lain seperti appendiks yang akan
refluks dari lambung ke esofagus sehingga
bergeser ke arah atas dan lateral.
menimbulkan keluhan seperti HEARTBURN.
 Hormon estrogen juga dapat
 Penurunan motilitas usus juga memungkinkan
mengakibatkan gusi hiperemia penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
dan cenderung mudah berdarah muncul juga keluhan seperti KONSTIPASI.
 Mual muntah mulai berkurang  Sedangkan mual dapat terjadi akibat
sehingga nafsu makan semakin penurunan asam lambung
meningkat  Aliran darah ke panggul dan tekanan vena
yang meningkat dapat mengakibatkan
HEMOROID pada akhir kehamilan.
SISTEM PENCERNAAN

 Saliva menjadi lebih asam selama Kehamilan.


Mulut
 Di bawah pengaruh estrogen,gusi menjadi lebih
berpembuluh,terjadi hiperplasia dan edema.
 Pada kurang dari 2% wanita hamil, hiperplasia gusi
menyebabkan terbentuknya masa yang rapuh,menyerupai
tumor yang disebut epulis.
 Epulis biasanya sembuh secara spontan setelah
melahirkan,tetepi mungkin perlu diinsisi selama kehamilan
berlangsung jika terjadi pendarahan yang banyak dan muncul
penyakit gusi dan gigi.
Esofagus
 Tonus pada sfingter esofagus bagian bawah
melemah di bawah pengaruh progesteron,yang
menyebabkan relaksasi otot polos.
 Penurunan tonus ini berkaitan dengan terjadinya
refluks asam dari lambung ke esofagus.
 Perubahan pada diafragma akan Lebih
berkontribusi menimbulkan masalah dengan
mengubah secara akut sudut esofagus – gaster,
sehingga makin memperberat Refluks.
 Penyebab dari progesteron dapat menurunkan tonus dan motilitas
lambung.
 Selain itu, juga menurunkan tonus sfingter pilorus, menyebabkan
refluksnya isi cairan basa duodenum kedalam lambung.
 Semakin kehamilan berlanjut,tekanan pada lambung oleh uterus
yang membesar dapat menurunkan jumlah makanan yang
dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman.
 Penurunan produksi asam dan pepsin juga mungkin
memperlambat pencernaan, walaupun efek kehamilan pada sekresi
asam lambung belum dipahami dengan baik.

Lambung
Usus Besar dan Kecil
 Relaksasi otot polos karena pengaruh progesteron menyebabkan penurunan tonus
dan motilitas usus.
 Penurunan motilitas lebih jauh dipengaruhi oleh penurunan motilitin,sutu hormon
peptida.
 Penurunan motilitas dan memanjangnya waktu transit di kolon menyebabkan
peningkatan absorbsi air, yang kemudian meningkatkan resiko terjadinya konstipasi.
 Seiring dengan berkembangnya uterus, apendiks, dan sekum terdorong ke atas dan
lateral. Perubahan anatomis ini penting untuk di ingat pada saat ibu mengeluhkan
nyeri akut abdomen dan apendisitis.
 Hemoroid biasa terjadi selama kehamilan. Disebabkan oleh relaksasi dinding
pembuluh darah sekunder akibat peningkatan progesteron, dan penekanan vena oleh
berat dan ukuran uterus yang makin membesar.
 Pada Kehamilan Trimester I belum terjadi lordosis hanya nyeri
pada punggung.
 Pada Trimester II sudah terjadi Lordosis yang diakibatkan
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis
menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.
 Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal
yaitu pada peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan
elastin dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan kelemahan
jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian dan
menyebabkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah
punggung terutama pada Trimester III.

SISTEM MUSKULOSKELETAL
SISTEM INTEGUMEN
Perubahan system integument pada kehamilan, salah satu
perubahan besar yang mengalami selama kehamilan
adalah cara itu harus meregangkan pada tingkat cepat
mustahil. Sekitar 50 persen hingga 90 persen perempuan
tidak mampu menahan peregangan yang sangat besar ini,
dan hal itu menyebabkan terjadi pada kulit di payudara,
lengan, paha, pinggul dan pantat. Ini terjadi ketika
kolagen di kulit memisahkan, Mungkin tidak sakit tetapi
akan gatal, dan mungkin gelitik banyak. Wanita berkulit
terang akan memiliki garis-garis merah muda, sementara
wanita berkulit gelap akan membuat mereka lebih ringan
daripada warna kulit mereka.
Stretc Mark
 Stretch mark merupakan tanda
parut berupa gurat-gurat putih Linea Nigra
yang muncul pada permukaan  Garis vertikal berwarna
kulit, berbentuk garis yang berliku cokelat kehitaman di
seperti anak sungai. kulit sepanjang bagian
 Stretch mark biasanya muncul tengah perut
pada dinding perut, lengan atas,  Melanosit yang
pinggul, paha, bokong, dan menyebabkan warna
payudara pada tubuh wanita kulit lebih gelap.
hamil.  Garis ini akan ada selama
 Untuk ibu hamil stretch mark kehamilan dan akan
terjadi pada trimester kedua atau menghilang setelah
usia kandungan sekitar empat melahirkan.
bulan
Selulit  Rasa gatal timbul karena beberapa
sebab, yakni peregangan kulit yang
menyebabkan kulit menjadi lebih
 Selulit merupakan suatu lapisan kering, iritasi yang muncul pada
lemak di bawah kulit yang lipatan-lipatan tubuh, seperti
terletak di atas otot. lipatan di bawah payudara, perut,
 Selulit pada wanita hamil terjadi selangkangan, dan ketiak.
karena adanya peningkatan  Rasa gatal dapat pula muncul
kadar hormon estrogen dan karena perubahan hormon
progesteron secara drastis estrogen dan progestin sehingga
sehingga menghasilkan lebih terjadi penumpukan bilirubin dan
banyak lemak yang disimpan asam empedu ringan dalam tubuh.
untuk melindungi janin.  Rasa gatal ini dapat terjadi pada
trimester pertama, kedua, maupun
selama kehamilan.

Rasa Gatal
 Masalah jerawat ketika kehamilan terjadi disebabkan karena adanya faktor
hormonal.
 Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat.

Jerawat
Varises

Pada ibu hamil, aliran darah dari tubuh bagian atas biasanya lebih deras
daripada aliran darah sebaliknya, lantaran beban tubuh yang bertambah
pada bagian atas tubuh. Akibatnya, darah memenuhi pembuluh dan
membuat pembuluh darah pada tubuh bagian bawah menonjol dan
berkelok-kelok.
Areola mammae dan puting susu
 Areola mammae pada kehamilan warnanya akan lebuh hitam,
 Puting susu juga menghitam dan membesar lebih menonjol.
 Payudara secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolar dan suplay darah.
 Pada awal kehamilan keluar cairan jernih (kolostrum).

Linea alba
Garis hitam yang terbentang dari atas symphisis sampai pusat. Warna lebih hitam kecuali
akan timbul garis baru yang terbentang di tengah-tengah atas pusat ke atas (linea nigra).

Angioma
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit
wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus angioma
atau teleangiektasis. Eritema palmaris terkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi
ini kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan
Hiperpigmentasi
 Lebih dari 90% wanita hamil mengalami hiperpigmentasi, atau
perubahan pigmen, dengan derajat yang berbeda-beda.
 Hiperpigmentasi (peningkatan Melanosit Stimulating Hormon (MSH)) inilah
yang menyebabkan melasma, atau yang sering disebut juga topeng
kehamilan. Yaitu lapisan kehitaman yang biasanya menghampiri bagian
pipi, dahi dan hidung. (Chloasma Atau Melasma Gravidarum).
 Sejak bulan ke-3 hingga kehamilan cukup bulan,

Striae
Livid
a

Striae
Gravidar
um

Striae
Albic
ans
a) Tingkat metabolisme basal (basal metabolic rate) pada wanita yang
sedang hamil meningkat hingga 15-20%, terutama pada trimester
akhir
b) Keseimbangan asam alkali (acic base balance) sedikit mengalami
perubahan konsentrasi alkali:
1) Wanita tidak hamil : 155 mEg/liter
2) Wanita hamil : 145 mEg/liter
3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEg/liter
4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEg/liter
c) Dibutuhkan banyak protein untuk perkembangan fetus, alat
kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
Jumlah kebutuhan protein saat hamil sangat meningkat, bahkan
mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan diperkirakan 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta, dan janin.

SISTEM METABOLISME
 Hidrat arang : seorang wanita yang sedang hamil sering merasa haus,
nafsu makan bertambah, sering kencing, dan kadang kala dijumpai
glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam keadaan
hamil pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomatropin,
plasma insulin dan hormon-hormon adrenal 17-ketosteroid.
 Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat hingga 350
mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomatropin mempunyai peranan
dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya
terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.
 Metabolisme mineral
1) Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-
40 g/hari
2) Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 g/hari
3) Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg, atau 30-
50 mg sehari. Kebutuhan Fe dan zat besi disebabkan karena adanya
penambahan volume darah pada saat hamil.
4) Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air
 Berat badan wanita yang sedang hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.
Kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada kerancuan
hamil pre-eklamsi dan eklamsi kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh:
1) Janin, uri, air ketuban, uterus.
2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air
3) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori
yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila
dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan
kalori.

 Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus


megandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan
vitamin.
Tabel kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil dan hamil
Nutrisi tidak hamil hamil
Makronutrisi
Kalori (kcal) 2200 2500
Protein (g) 55 60
Mikronutrisi
Vitamin larut dalam lemak
A (µg RE) 800 800
D (µg) 10 10
E (mg TE) 8 10
K(µg) 55 65
Vitamin larut dalam air
C (mg) 60 70
Folat 180 400
Niasin (mg) 15 17
Riboflavin (mg) 1,3 1,6
Tiamin (mg) 1,2 1,5
Piridoksin B6 (mg) 1,6 2,2
Kobalamin 2,0 2,2
Mineral
Kalsium (mg) 1200 1200
Fosforus (mg) 1200 1200
Iodin (µg) 150 175
Magnesium (mg) 280 320
BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH

Pada trimester I seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami


penambahan berat badan, namun penambahan tersebut masih tergolong
rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat dimana otak, alat
kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.

Pada trimester II seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat


badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada
trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar. Dan sebagian besar
penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isi-
isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler. Pada
trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami
penambahan berat badan kira – kira 0,35 – 0,4kg per minggu.
Penambahan berat badan
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa selama kehamilan rata-rata
dijadikan bahan pertimbangan untuk
penambahan berat badan selama hamil : mencapai 12,5 kg. Oleh karena
1. Jika sebelum berat badan seorang wanita tubuh seorang wanita yang
sudah normal, maka kenaikan berat badan sedang hamil membutuhkah
sebaiknya 9 – 12 kg
sekitar 70.000-80.000 kalori saat
2. Jika berat badan sebelum hamil berlebih
sebaiknya penambahan berat badan cukup hamil. Penambahan kalori
6-9 kg tersebut diperlukan terutama
3. Jika berat badan sebelum hamil kurang , pada 20 minggu terakhir
sebaiknya penambahan 12-15 kg.
4. Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada
kehamilan, yaitu ketika
perempuan dengan gizi baik dianjurkan pertumbuhan janin berlangsung
menambah berat badan per minggu sangat pesat. Bila 80.000 kalori
sebesar 0,4 kg, sementara pada tersebut dibagi 40 maka hasilnya
perempuan dengan gizi kurang atau
berlebih dianjurkan menambah berat adalah 280, maka kebutuhan
badan per minggu masing-masing sebesar kalori ibu yang sedang hamil
0,5 kg dan 0,3kg adalah antara 280-300 kalori per
hari.
REKOMENDASI PENAMBAHAN BERAT BADAN
SELAMA KEHAMILAN BERDASARKAN
INDEKS MASA TUBUH

IMT = BB (Kg) Sebelum Hamil / TB (m)²

KATEGORI IMT REKOMENDASI

Rendah <19,8 12,5 – 18

Normal 19,8 – 26 11,5 – 16

Tinggi 26 – 29 7 - 11,5

Obesitas >29 <7

Gemeli   16 – 20,5
Tabel Penambahan berat badan selama kehamilan
Jaringan dan cairan 10 minggu 20minggu 30minggu 40minggu
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan amnion 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan ekstra seluler 0 30 80 1480
Lemak 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500
DARAH & PEMBEKUAN DARAH
 Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri dari 1000 ml
plasma dan sekitar 450 ml Sel Darah Merah (SDM).
 Peningkatan volume terjadi sekitar minggu ke 10 sampai ke 12.
 Peningkatan volume darah ini sangat penting bagi pertahanan tubuh untuk :
 hipertrofi sistem vaskuler akibat pembesaran uterus,
 hidrasi jaringan pada janin dan ibu saat ibu hamil berdiri atau terlentang
 cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang pada saat persalinan
dan masa nifas.
 Meskipun produksi SDM meningkat tetapi haemoglobin dan
haematokritmenurun, hal ini disebut Anemia Fisiologis.
 Ibu hamil trimester II mengalami penurunan haemoglobin dan haematokrit yang
cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi volume darah yang cepat.
 Ibu hamil dikatakan anemi apabila Hb < 11 gram % pada trimester I dan III,
Hb < 10,5 gram % pada trimeter II
H
A Si
H T
H
b
N stI DI
ol
M
E P
ik P
i
M E
1 8
O
nI R
0 0
T
i
A 0-
T /
E
1
m E
2
6
N
a N
0 0
S
l S
D I
1 iaI
1 st
ol
g ik
/ 7
d 0-
l 8
5

DARAH & PEMBEKUAN DARAH


Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu/Ayah O A B AB

O O O, A O, B A, B

O, A, B,
A O, A O, A A, B, AB
AB
O, A, B,
B O, B O, B A, B, AB
AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
SISTEM PERNAPASAN
 Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada umur kehamilan 32 minggu
lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang semakin membesar sehingga menekan usus dan
mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa bergerak.
 Kebutuhan oksigen wanita hamil meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
oksigen wanita hamil bernapas dalam.
 Peningkatan hormon estrogen pada kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada
saluran pernapasan atas.
 Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan edemadan hiperemia pada hidung, faring, laring,
trakhea dan bronkus.
 Hal ini dapat menimbulkan sumbatan pada hidung dan sinus, hidung berdarah (epstaksis) dan
perubahan suara pada ibu hamil.
 Peningkatan vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani dan tuba eustaki bengkak
sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga
PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN
 Penyakit saluran pernapasan yang kerap muncul adalah influenza, radang
tenggorok, pneumonia, dan tuberkulosis.
 Penyebabnya dengan makin besarnya kandungan, diafragma atau sekat
rongga dada pun kian tertekan ke atas. Akibatnya, ruang paru-paru jadi
lebih sempit, sehingga oksigen yang masuk ke paru-paru makin sedikit
pula.
 Sebagai kompensasinya, napas pun jadi semakin cepat yang membuat ibu
hamil gampang tersengal-sengal.
 Penyebab lain, meningkatnya hormon progesteron. Peningkatan hormon
ini menyebabkan otot-otot pernapasan menjadi kendur. Padahal, untuk
bisa menyediakan oksigen dalam jumlah yang sama atau malah lebih
selama hamil mau tidak mau otot-otot itu dipacu bekerja lebih cepat.
 Melemahnya daya tahan tubuh ibu maupun perubahan volume darah
dapat membuat ibu hamil lebih mudah terkena infeksi dibanding kondisi
saat tidak hamil.
SISTEM PERSYARAFAN
 Perubahan persarafan pada ibu hamil belum banyak diketahui.
 Gejala neurologis dan neuromuskular yang timbul pada ibu hamil adalah terjadi
perubahan sensori tungkai bawah disebabkan oleh kompresi saraf panggul dan stasis
vaskular akibat pembesaran uterus.
 Posisi ibu hamil menjadi lordosis akibat pembesaran uterus, terjadi tarikan saraf
atau kompresi akar saraf dapat menyebabkan perasaan nyeri.
 Edema dapat melibatkan saraf perifer, dapat juga menekan saraf median di
bawah karpalis pergelangan tangan, sehingga menimbulkan rasa terbakar atau
rasa gatal dan nyeri pada tangan menjalar kesiku, paling sering terasa pada
tangan yang dominan.
 Posisi ibu hamil yang membungkuk menyebabkan terjadinya tarikan pada
segmen pleksus brakhialis sehingga timbul akroestesia (rasa baal atau gatal di
tangan).
 Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat disebabkan oleh
suatu keadaan hipokalsemia.
 Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor yang tidak stabil,
hipotensi postural atau hipoglikemia.
Beberapa hal yang dirasakan ibu hamil diantaranya :
 Pusing dan kunang-kunang
Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan oleh
hipotensi supine syndrome (vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena
ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah
duduk atau berdiri dengan periode yang lama. Hipotensi postural bisa
jadi karena kekurangan volume darah sementara.
 Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di
daerah paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan
lateral femoral.
 Sindrom Karpel Tunel
Sindrom ini bisa menimbulkan perasaan terbakar, gatal dan sakit di
tangan (biasanya di jempol dan 3 jari pertama) sakitnya bisa sampai ke
pergelangan tangan, naik ke lengan bagian bawah, dan kadang-kadang
sampai ke pundak, leher dan dada.
 Kejang kaki mendadak
Biasanya terjadi dengan menarik kontraksi otot betis secara berulang.
Kejang ini dikarenakan rendahnya serum ion kalsium dan meningkatnya
fosfat atau ketidakcukupan intake kalsium.
SISTEM KARDIOVASKULER
 TRIMESTER I
 Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama kehamilan.
 Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang merupakan fungsi dari
penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung.
 Preload meningkat sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu ke
10-20.
 TRIMESTER II
 Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior dan aorta
bawah saat ibu berada pada posisi terlentang.
 Hal itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga terjadi
penurunan preload dan cardiac output yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial
 TRIMESTER III
 Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus juga akan
mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.
 Pada posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan
posisi miring
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN
NORMAL, YANG TERUTAMA ADALAH
PERUBAHAN MATERNAL, MELIPUTI :
 Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
 Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative, hemoglobin turun sampai 10
%.
 Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
 Tekanan darah sistolik maupun diastolik padaibu hamil trimester I turun 5 sampai 10
mm Hg, hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya vasodilatasi perifer akibat
perubahan hormonal pada kehamilan. Tekanan darah akan kembali normal pada
trimester III kehamilan.
 Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
 Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
 Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali permenit, dapat juga timbul
palpitasi.
 Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah
secara perlahan sampai akhir kehamilan.
PERUBAHAN KARDIOVASKULER DLM
KEHAMILAN
Parameter Jumlah Perubahan Penentuan Waktu

Tekanan Darah Arteri


Sistolik  4-6 mmHg Semua dasar pada 20-24
minggu, kemudian
Diastolik  8-15 mmHg
berangsur-angsur naik ke
Rata-rata  6-10 mmHg nilai-nilai prakehamilan
pada masanya
Frekuensi denyut jantung  12-18 BPM Trimester dua awal
kemudian stabil
Volume stroke  10-30 % Trimester dua awal
kemudian stabil
Curah jantung  33-45% Mencapai puncak pada
trimester dua, kemudian
stabil sampai masanya

Anda mungkin juga menyukai