Disusun oleh :
1. Aulia Pramudya Wardani (P1337420619004)
2. Arumda Kurniasih A (P1337420609005)
3. Meliana Rahayu (P1337420619077)
4. Nuurafiqa Nabilla MP (P1337420619084)
5. Siti Nurjanah (P1337420619039)
6. Herlina Devika T (P1337420619093)
7. Fahmi Indra Bagus S (P1337420619035)
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulisan makalah
dengan judul “Pemberian Kebutuhan Cairan” ini dapat selesai pada waktunya. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah KDM II.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………….. I
Kata Pengantar…………………………………………………………………….. II
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………… 1
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 7
3.2 Saran…………………………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 8
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di sekelilingnya termasuk
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang 60% berat badan
orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit). Faktor yang
mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam
tubuh. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi
dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang
lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
1
BAB II
ISI
2
4. Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan
hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan
dapat melalui system endokrin, seperti: system hormonal contohnya:
a. ADH
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh. Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di
hipofisis posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas
dan menurunkan cairan ekstrasel.
b. Aldosteron
Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di
tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya
perubahan konsentrasikalium, natrium dan system angiotensin rennin.
c. Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi
merespons radang, mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus,
serta mengatur pergerakan gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini
berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d. Glukokortikoid.
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e. Mekanisme rasa haus
Diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara merangsang
pelepasan rennin yang dapat menimbulkan produksi angiostensin II sehingga
merangsang hipotalamus untuk rasa haus.
a. Difusi
Difusi adalah perpindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju are
berkonsentrasi rendah dengan melintasi membran semipermeabel. Pada proses ini,
cairan dan eletrolit masuk melintasi membran yang memisahkan dua kompartemen
sehingga konsentrasi di kedua kompartemen itu seimbang. Kecepatan difusi
3
dipengaruhi oleh tiga hal, yakni ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur
larutan.
b. Osmosis
c. Transport Aktif
Transport aktif adalah proses pengangkutan yang digunakan oleh molekul untuk
berpindah melintasi membran sel melawan gradien konsentrasinya. Dengan kata lain,
transport aktif adalah gerakan partikel dari konsentrasi satu ke konsentrasi lain tanpa
memandang tingkatannya. Proses ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP. ATP
berguna untuk mempertahankan konsentrasi ion natrium dan kalium dalan ruang
ekstrasel dan intrasel melalui suatu proses yang di sebut pompa natrium – kalium
d. Filtrasi
Perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersama sebagai respon
karena tekanan cairan. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan
tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang
dihasilkan likuid dala sebuah ruangannya disebut tekanan hidostatik.
4
kalori ini dalam bentuk karbohidrat,nitrogen,dan vitamin yang penting untuk
metabolisme. Kalori dalam cairan nutrient dapat berkisar antara 200-1500/liter.
Cairan nutrient terdiri dari :
5
2.5. Pengaturan Cairan Tubuh
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari
cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi
normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit
dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam
rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain
melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses
metabolisme.
1. Asupan
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500
cc/hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan
lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme
haus. Pusat pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan
adalah hipotalamus. Apabila terjadi ketidakseimbangan volume cairan tubuh
dimana asupan cairan kurang atau adanya pendarahan, maka curah jantung
menurun, menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah.
2. Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
6
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal
output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.
Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine
bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat
maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme
difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini
adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh
meningkat maka IWL dapat meningkat.
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon
ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui
sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada
kulit.
d. Feces
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting,
yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air
dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan
abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen
dan ion bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang turut berperan
dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengeksresikan ion
hidrogen dan CO2 dan system dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.
3.2. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Iqbal Wahit dan Chayatin, Nurul. 2008. Buku Ajaran Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kozier, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Ed
7, Vol 1. Jakarta: Buku Kedokeran EGC