1. Analisa situasi yang dihadapai untuk menentukan masalah dan keputusan yang dibutuhkan :
a. Masalah kesehatan dan tersedianya data ilmiah
- ibu tidak mau di epsiotomi padahal proses kala II perineum masih tebal dan kaku
b. Keputusan atau tindakan pertama yang diprioritaskan selama tidak ada keputusan lebih
lanjut
- bidan menjelaskan keadaan agar klien mau d episotomi
c. Individu sebagai peserta atau pemain yang terlibat atau di pengaruhi keputusan
- ibu primpara dengan inpartu tidak mau d epsiotomi dan bidan yang dilema mengambil
keputusan.
- Seorang ibu hamil bisa jadi tidak menunjukkan masalah apa pun pada saat
kontrol selama kehamilan. Akan tetapi, terjadi perdarahan hebat setelah
persalinan yang akhirnya menyebabkan kematian. Ini adalah penyebab tertinggi
kematian ibu hamil di Indonesia. Masalah lain adalah partus (melahirkan) lama
atau partus macet. Sehingga setiap kehamilan adalah berisiko. dsb
b. Menggali posisi atau kedudukan agama dan falsafat terhadap isu tersebut
- Episiotomi dilakukan harus dengan indikasi, jika ditemukan risiko persalinan
macet karena bahu bayi yang lebar, barulah dilakukan episiotomi
• Seorang ibu primpara Z masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Ibu Z mengatakan
tidak mau di episitotomi. Ternyata selama kala II kemajuan kala II berlansung lambat,
perineum masih tebal dan kaku. Keadaan ini sudah dijelaskan kepada klien oleh bidan, tetapi
ibu tetap pada pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan
denyut jantung janin menunjukkan fetal distress, hal ini mengharuskan bidan melakukan
tindakan episiotomy, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan berharap bayinya selamat.