Penerapan Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawarataan/perwakilan” yang dilambangkan dengan KEPALA BANTENG :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputu oleh semangat kekeluargaan. 5. Dengan tekad baik dan bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
· -Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
· -Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat; · -Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama; · -Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat. Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560 ) : · Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup; · Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; · Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan · masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
1. ontoh sikap yang sesuai sila keempat
Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut: 2. Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah 3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain 4. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara 5. Menghormati hasil musyawarah 6. Ikut serta dalam pemilihan umum
Sila ke 4: Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan/perwakilan. Contoh
penerapan dalam kehidupan sehari-hari: 1. Mementingkan kepentingan negara, masyarakat daripada kepentingan pribadi 2. Tidak memaksakan kehendak orang lain 3. Melakukan pekerjaan yg bermanfaat untuk orang lain 4. Menghargai keputusan orang lain 5. Menghormati orang yg lebih tua dari kita 6. Menghormati setiap pendapat orang yg berbeda-beda 7. Membudayakan musyawarah mufakat dalam mengambil suatu keputusan bersama 8. Mengikuti setiap kegiatan yg ada di masyarakat, contohnya karang taruna 9. Membagi jadwal kerja bakti di rumah 10. Pemilihan ketua murid 11. Mengahrgai setiap etis berupa tanggung jawab yg harus ditunaikan 12. Lebih menghargai kesukarelaan dan kesadaran.