Anda di halaman 1dari 13

SOFT SKILL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

KONSEP DIRI, SUKA MENOLONG DAN


EMPATI

OLEH :
TAURIKA PUTRI S 17.020
PENGERTIAN KONSEP DIRI
Konsep diri adalah konsep seseorang
dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini
merupakan bayangan cermin,
ditentukan sebagian besar oleh peran
dan hubungan dengan orang lain, dan
MENURUT HURLOCK
apa yang kiranya reaksi orang lain
(DALAM NIA,2011) terhadapnya. Konsep diri mencakup citra
diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik
biasanya berkaitan dengan penampilan,
sedangkan citra diri psikologis
berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan
emosi.
CIRI-CIRI KONSEP DIRI

1. Mempunyai keyakinan akan


kemampuan dirinya dalam 4. Bertanggung jawab atas
menghadapi kehidupan. apa yang telah dilakukannya.

2. Menganggap dirinya
berharga sebagai seorang 5. Menyadari dan tidak
manusia yang sederajat merasa malu akan keadaan
dirinya.

3. Mampu menempatkan 6. Memiliki obyektivitas


dirinya pada kondisi yang terhadap setiap pujian
tepat sebagaimana orang lain. ataupun celaan.
FAKTOR INTERNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI


a. Intelegensi, motivasi dan emosi (karakter
mahasiswa).
f. Status b. Kompetensi personal (kemampuan dan
Kesehatan keterampilan tertentu yang dimiliki
g. Penampilan oleh mahasiswa).
h.Jenis Kelamin c. Episode dalam kehidupan (pengalaman
i. Religi mahasiswa yang berpengaruh
j. Umur besar dalam hidup, seperti masa sekolah).
k. Tingkat Stress d. Episode keberhasilan dan kegagalan (pengalaman
dalam memanfaatkan
peluang, misalnya pengalaman berorganisasi).
e. Keberhasilan personal (pengalaman berprestasi).
a. Orangtua dan keluarga).
b. Teman sebaya (misalnya teman
bermain/peers,teman kuliah, dan lainlain).
c. Peran pendidik (misalnya peran dosen,
FAKTOR pementor, pembina, dan lain-lain).
EKSTERNAL d. Kebudayaan (misalnya suku, agama, adat
istiadat, dan lain-lain).
e. Status sosial (misalnya status pendidikan
orangtua, pendapatan orangtua, dan lain-lain).
f. Pengalaman interpersonal (misalnya riwayat
pembinaan).
PENGUKURAN KONSEP DIRI

1. SKALA PENILAIAN 3. TEKNIK SORT-Q

2. DAFTAR CHECKLIST 4. METODE BEBAS


Perilaku menolong (helping
behavior) adalah setiap tindakan
yang lebih memberikan
keuntungan bagi orang lain
daripada terhadap diri sendiri
SUKA (Wrightsman & Deaux, 1981).
MENOLONG Menurut Staub (1978) dan Wispe
(1972) perilaku menolong adalah
perilaku yang menguntungkan
orang lain lebih daripada diri
sendiri (dalam Hogg dan Vaughan,
2002:538).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT
SUKA MENOLONG
SITUASIONAL PERSONAL
1. Kehadiran orang lain. 1. Suasana Hati
2. Sifat
2. Menolong orang yang disukai. 3. Jenis Kelamin
3. Pengorbanan yang harus dikeluarkan. 4. Usia

4. Atribusi terhadap korban.


5. Ada model
6. Desakan waktu.
7. Sifat kebutuhan korban.
EMPATI

Empati terbagi dalam 3 tingkatan di masa


Menurut M Umar dan Ahmadi Ali,
perkembangan individu, yaitu:
empati adalah suatu
1. Pada umur satu tahun, anak-anak mulai
kecenderungan yang dirasakan
memahami dirinya apabila melihat anak lain
seseorang untuk merasakan
jatuh dan menangis.
sesuatu yang dilakukan orang lain
2. Pada awal usia dua tahun, anak-anak mulai
andaikan ia berada dalam situasi
memahami bahwa perasaan orang lain
orang lain, sedangkan Patton
berbeda dengan perasannya.
berpendapat bahwa, empati
3. Pada akhir masa anak-anak, anak dapat
bermakna memposisikan diri pada
merasakan kesengsaraan suatu kelompok
posisi orang lain.
masyarakat, misalnya kaum miskin, kaum
yang tertindas.
KARAKTERISTIK DAN CIRI EMPATI
3 Karakteristik Empati Ciri-ciri orang yang berempati tinggi adalah sebagai
menurut Golleman : berikut:
a. Mendengarkan 1. Ikut merasakan (sharing feeling)
pembicaraan orang lain 2. Dibangun berdasarkan kesadaran diri. Semakin
dengan baik. seseorang mengetahui emosi diri sendiri, semakin
b. Menerima sudut pandang terampil pula ia membaca emosi orang lain.
orang lain. 3. Peka terhadap bahasa isyarat; Karena emosi lebih
c. Peka terhadap perasaan sering diungkapkan melalui bahasa isyarat (non-
orang lain. verbal).
4. Mengambil peran (role taking); empati melahirkan
perilaku konkrit.
5. Kontrol emosi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMPATI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


EMPATI :
A. Sosialisasi
B. Mood and Feeling
C. Proses Belajar dan Identifikasi
D. Situasi atau tempat
E. Komunikasi dan Bahasa
F. Pengasuhan
KESIMPULAN DARI MATERI :
Konsep diri adalah gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang
meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. Dimensi konsep diri
mencakup citra diri fisik, citra diri psikologis dan konsep diri sosial. Indikator citra diri fisik biasanya
berkaitan dengan penampilan, indikator citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan
emosi. Sedangkan indikator konsep diri sosial adalah pandangan, penilaian siswa terhadap
kemampuan bergaul dan kerjasama dengan orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan menolong berarti membantu untuk meringankan
beban (penderitaan, kesukaran, dsb), membantu dalam melakukan sesuatu, yaitu dapat berupa
bantuan tenaga, waktu, ataupun dana. Sedangkan dalam bahasa arab (mengutip kamus al-
munawwir), kata menolong disebut dengan istilah ta’awun yang berarti tolong menolong, gotong
royong, bantu membantu sesama manusia.
Empati berasal dari kata empatheia yang berarti ikut merasakan. Istilah ini, pada awalnya digunakan
oleh para teoritikus estetika untuk pengalaman subjektif orang lain. Kemudian pada tahun 1920-an
seorang ahli psikologi Amerika, E. B. Tichener, untuk pertama kalinya menggunakan istilah mimikri
motor untuk istilah empati. Istilah Tichener menyatakan bahwa empati berasa dari peniruan secara
fisik atas beban orang lain yang kemudian menimbulkan perasaan serupa dalam diri seseorang.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION >,<

Anda mungkin juga menyukai