Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN FISIK BBL DAN

PEMBERIAN PROFILAKSIS

NAMA KELOMPOK :
1. D E A A Y U F E B R I L I A
2. D E S T I A R I N D I E K S A N T I
3. H E T I I R M A F E B R I A N A
4. K H A R I S M A I N T A N K H A B I B A H
5. N U R F A I Z A H N O V I A N T I
6. N U R H A N I F A H
7. S R I N U R U L H A N D A Y A N I
8. T A U R I K A P U T R I S T I A D I
Pengertian Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan


pemeriksaan fisik yang di gunakan untuk menilai
status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru
lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang
dari rumah. sakit
Tanda-tanda bayi baru lahir normal :
a. Berat badan : 2500 – 4000 gr
b. Panjang badan : 48 – 52 cn
c. Lingkar kepala : 33 – 45 cm
d. Lingkar dada : 30 – 38 cm
e. Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit
f. Pernafasan dada : 40 – 60x/menit
g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik
caseosa.
h. Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah
sempurna.
i. Kuku agak panjang.
j. Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia
minora, jika laki-laki testis telah turun.
j. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.
Pemeriksaan Umum Fisik Bayi

1. TTV (Nadi, suhu aksila, pernafasan)


2. Pengukuran atropometrik (BB, PB, LiKa, LiDa)
3. Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi.
a. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
b. Periksa adanya pembekakan
c. Perhatinan adanya vernik kaseosa
d. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
terdapat pada bayi kurang bulan
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1. Kepala
apakah ada benjolan dan apakah ukuran dan tampilannya
normal. Periksa adanya trauma kelahiran misalnya; perdarahan
dan fraktur tulang tengkorak. Perhatikan adanya kelainan
kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali dsb.
2. Wajah
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak
asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri.Perhatikan
kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi dan paresi
N.fasialis
 Mata
Mata terlihat simetris atau tidak, Periksa jumlah, posisi atau
letak mata, Periksa adanya sekret pada mata dan adanya trauma
seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina,.
 Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus
lebih dari 2,5 cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui
mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi, kaji apakah
ada fraktur atau tidak.
Mulut
Perhatikan mulut bayi, warna dan bentuk simetris atau tidak. Periksa
adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal
dari dasar mulut), Periksa keutuhan langit-langit. Perhatikan adanya
bercak putih pada gusi dan lidah.
Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk (simetris atau tidak) dan
posisinya (daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan
yang jelas)
3. Leher
Leher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya.
Pergerakannya harus baik, lakukan perabaan untuk mengidentifikasi
adanya pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid,
limfa dan vena jugularis.
4. Klavikula
Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya
terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau
distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur.
5. Dada
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila
tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks.
Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak
secara. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk
dengan baik dan tampak simetris
6. Abdomen
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara
bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Jika perut
kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis,
omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten
7. Genetalia
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3
cm.Periksa posisi lubang uretra. Skrortum harus dipalpasi
untuk memastikan jumlah testis ada dua
Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina
Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari
vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu
(withdrawl bedding)
8. Anus dan rectum
Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya.
Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika
sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya
mekonium plug syndrom, dan obstruksi saluran
pencernaan
9. Ekstremitas
Ekstremitas atas

Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan
kedua lengan ke bawah. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika
gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau
fraktur. Periksa jumlah jari..Telapak tangan harus dapat terbuka.
Ekstremitas bawah

Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan
bandingkan. Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya
gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur,
kerusakan neurologis.
10. Tulang belakang
Bayi di letakkan dalam posisi terkurap, tangan pemeriksa sepanjang
tulang belakang untuk mencari terdapat skoliosis meningokel atau
spina bifilda.
Pemberian Injeksi Vit K1 Profilaksis
Profilaksis adalah tindakan yang diambil untuk
menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran
penyakit salah satunya, Pemberian Injeksi Vit K1
Profilaksis
Semua bayi baru lahir harus mendapat
profilaksis vitamin K1, regimen vitamin K yang
digunakan adalah vitaman K1 dan diberikan secara
intramuskular.
Manfaat Vit K1 Profilaksis

Vitamin K diperlukan untuk pembentukan tulang


pada janin, vitamin K yang larut dalam lemak,
merupakan salah satu unsur yang berperan dalam
modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang
berperan dalam pembekuan darah, seperti faktor
II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta
beberapa protein lain . Bila Faktor pembekuan darah
yang tergantung dari vit K ini berkurang maka bayi
mudah mengalami perdarahan
Cara Pemberian Injeksi Vit K1 Profilaksis
1. Semua BBL harus diberikan injeksi Vit K1 profilaksis
2. Jenis Vit K yang digunakan adalah Vit K1 adalah
phytomenadione), injeksi dalam sediaan ampul yang berisi 10 mg
Vit K1 per 1 ml
3. Cara pemberian profilaksis injeksi Vit K1 adalah:
Masukkan Vit K1 ke dalam spuit sekali pakai steril 1 ml,
kemudian disuntikkan secara IM di paha kiri bayi bagian
anterolateral sebanyak 1 mg dosis tunggal, diberikan paling
lambat 2 jam setelah lahir
Vit K1 injeksi diberikan sebelum pemberian imunisasi hepatitis
B0 (uniject), dengan selang waktu 1-2 jam
4. Pada bayi yang akan dirujuk tetap diberikan Vit K 1 dengan dosis
dan cara yang sama
5. Pada bayi yang lahir tidak ditolong bidan, pemberian Vit K 1
dilakukan pada KN1 (Kunjungan Neonatus) dengan dosis dan cara
yang sama

Anda mungkin juga menyukai