PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab bidan dalam komunitas
2. Untuk mengetahui analisa kasus dukun beranak di kumunitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Mengevaluasi hasi tindakan/layanan yang telah diberikan
bersama klien
6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien
7. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
c. Memberikan asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan
normal di masyarakat, mencakup:
1. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil
baik individu maupun di masyarakat
4
Di masyarakat bidan harus menentukan jadwal kunjungan
rumah pada keluarga. Adapun dalam pelaporan bidan wajib
melaporkan tindakan dalam persalinan baik di desa, kecamatan,
puskesmas maupun dinas kesehatan kabupaten/kota.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup
1. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan bayi baru lahir dengan
melibatkan keluarga
2. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas
4. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana
5. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindakan lanjut
7. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang
telah diberikan
Langkah yang harus diingat adalah jadwal kunjungan pada BBL,
laporan tentang kelahiran dan kelengkapan surat kelahiran.
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
nifas
2. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan
pada masa nifas
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan dengan
prioritas masalah
4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
5. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah
diberikan
6. Membuat rencana tindakan lanjut asuhan kebidanan bersama
klien
5
7. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang
telah diberikan
6
4. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
5. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah
diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
7. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan
tumbuh kembang bayi/balita
2. Menentukan diagnosis dan prioritas masalah
3. Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
4. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah
5. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut
7. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan
2. Tugas kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga:
1. Mengakaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan
dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan
melibatkan klien.
5. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan klien.
7. Membuat pencatatan dan pelaporan
7
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi
dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
1. Mengakaji kebutuhan asuhan yang berkaitan dengan
komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan
factor resiko dan keadaan kegawat daruratan pada kasus resiko
tinggi.
3. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan
pertama sesuai prioritas.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil
resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai
dengan prioritas.
5. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
6. Menyusun rencana tindakan lanjut bersama klien.
7. Membuat catatan dan laporan.
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam
masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan
factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
persalinan dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai
prioritas.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan
memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
8
5. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga.
7. Membuat catatan dan laporan.
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat
daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga :
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan
factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai
prioritas.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan
memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
5. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga.
7. Membuat catatan dan laporan
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko
tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan
yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga.
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan
factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
9
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan resiko tinggi dan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama
sesuai prioritas.
5. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah
diberikan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
7. Membuat catatan dan laporan.
f. Memberikan asuhan kebidana pada balita dengan resiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bati balita dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
2. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan
factor resiko dan keadaan kegawatdaruratan.
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko
tinggi dan yang memerlukan pertolongan pertama sesuai
prioritas.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko
tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
5. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah
diberikan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
7. Membuat catatan dan laporan.
3. Tugas Ketergantungan/Merujuk
Tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
10
1. Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan
tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan
memerlukan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas serta sumber-
sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih
lanjut bersama klien/keluarga.
3. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut
kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
4. Membantu pencatatan dan pelaporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
1. Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang melalui
konsultasi dan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
3. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
5. Mengirin klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut
kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang.
6. Membantu pencatatan dan laporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan
klien dan keluarga:
1. Mengakaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu
dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
3. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
11
4. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut
kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang.
5. Membantu pencatatan dan laporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang
sudah diberikan.
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan
kegawat daruratan dengan melibatkan klien dan keluarga :
1. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada ibu
dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
3. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
4. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut
kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang.
5. Membantu pencatatan dan laporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang
sudah diberikan.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
1. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada bayi
baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
3. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada
bayi lahir dengan tindakan.
4. Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang.
5. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan
12
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan
rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga :
1. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada
balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
3. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan
4. Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang.
5. Membantu pencatatan
2. Dalam menjalankan peran sebagai pengelola pelayanan KIA/KB, bidan
memiliki tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas
partisipasi dalam tim
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
1. Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
masyarakat terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga, kelompok khusus
2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama
masyarakat
3. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB)
sesuai dengan rencana
4. Mengordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk
pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor
terkait
6. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat
serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan
potensipotensi yang ada
13
7. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang serta
kegiatankegiatan dalam kelompok profesi
8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
b. Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan program sektor lain di wilayah kerjanya melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga
kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, mencakup:
1. Bekerja sama dengan puskesmas, institus lain sebagai anggota tim
dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi
rujukan dan tindak lanjut
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan
atau petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan
masyarakat.
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain
4. Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5. Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang
berkaitan dengan kesehatan
3. Dalam menjalankan peran sebagai pendidik klien, keluarga, masyarakat
dan tenaga kesehatan, bidan memiliki tugas sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan serta pelatih dan pembimbing kader
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
individu keluarga kelompok dan masyarakat tentang
penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhibungan
dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana :
1. Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan
penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
14
2. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan
kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhanyang telah dikaji,
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Menyiapkan alat dan bahan prndidikan dan penyuluhan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
4. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan masyarakat sesuai dengan rencan jangka pendek dan
jangka panjang melibatkan unsur-unsur terkait termasuk
masyarakat.
5. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan
kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk perbaiki dan
meningkatkan program di masa yang akan datang.
6. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan
sistematis
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan
keperawatan serta membina dukun di wilayah atau temapat kerjanya :
1. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan
siswa
2. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian.
3. Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan
bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun
4. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5. Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
6. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program
bimbingan.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.
15
4. Dalam menjalankan peran bidan sebagai peneliti, bidan memiliki tugas
untuk melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
b. Menyusun rencana kerja pelatihan.
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
d. Mengolah dan menginterprestasikan data hasil investigasi.
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
16
b. Mengumpulkan dan menganalisis data serta mengidentifikasi
masalah kesehatan untuk merencanakan penanggulangannya
2. Mengelola dan memberikan obat-obatan sederhana sesuai dengan
kewenangannya
3. Survailance penyakit yang timbul dimasyarakat
4. Menggunakan teknologi tepat guna kebidanan
17
7. Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau meningkatkan
aksis dan mutu asuhan kesehatan
8. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta kondisi
hidup mereka serta menghilangkan praktek-praktek kultur yang
sudah terbukti merugikan kaum wanita
Menurut Niken dkk (2009), tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
adalah:
18
mendapat imunisasi tetanus toxoid, ibu hamil yang telah
mendapat tablet besi (Fe), ibu hamil yang dirujuk, ibu hamil yang
diberi makanan tambahan (PMT) dan ibu hamil yang meninggal
d. Mencatat jumlah pertolongan persalinan di desa baik oleh tenaga
kesehatan maupun oleh dukun, jumlah ibu bersalin yang dirujuk
dan ibu bersalin yang meninggal
e. Mencatat jumlah pelayanan akseptor KB, jenis kasus kejadian
efek samping dan penanggulangannya
f. Mencatat jumlah pelayanan bayi dan BBLR, bayi dengan cacat
bawaan, bayi lahir mati, kunjungan bayi, bayi yang mempunyai
kartu menuju sehat (KMS), gizi buruk, jenis imunisasi, bayi yang
dirujuk dan bayi yang meninggal
g. Mencatat jumlah balita yang ditimbang, balita yang diperiksa,
balita yang memiliki KMS
h. Mencatat kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang merugikan
kesehatan
i. Mempelajari data tentang masyarakat kemudian
menginterpretasikan serta menanganinya sesuai dengan
wewenang bidan
j. Menyusun rencana kerja
3. Menggerakan peran serta masyarakat
4. Memberikan bimbingan teknis kepada kader dan memberikan
pelayanan langsung di meja kelima pada setiap kegiatan posyandu
5. Melaksanakan pembinaan anak pra sekolah
6. Memberikan pertolongan persalinan
7. Memberikan pertolongan pertama pada orang sakit, kecelakaan dan
kegawatdaruratan
8. Melaksanakan kunjungan rumah
9. Melatih dan membina dukun bayi
10. Melatih dan membina dasa wisma dalam bidang kesehatan
11. Menggerakan masyarakat dalam pengumpulan dana kesehatan semua
kegiatan yang dilaksanakan
19
12. Bekerjasama dengan staf puskesmas dan tenaga sektor lain
13. Mengahdiri rapat staf pada lokakarya mini di puskesmas
14. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS) pada desa binaan
15. Merujuk penderita dengan kelainan jiwa (Karwati, dkk, 2011).
20
2.2 Analisa Kasus Dukun Beranak di Kumunitas
Pendahuluan kasus : Dukun beranak hingga jaman Modern ini masih saja
ditemukan di Indonesia. Wilayah-wilayah pelosok, atau wilayah yang belum
tersentuh banyak pembangunan biasanya masih banyak di temui dukun beranak.
Padahal Departemen Kesehatan menetapkan target 95% persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan pada tahun 2015. Tapi pada faktanya, banyak daerah yang belum
mencapai target tersebut. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Masyarakat dunia berusaha
terus menerus menekan angka kematian ibu melalui berbagai cara. Salah satunya
adalah komitmen dalam Millenium Development Goals (Peter,2016). MGDS
merupakan agenda PBB yang diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB
yang diluncurkan pada konferensi tingkat tinggi PBB pada September 2000.
Persalinan merupakan peristiwa bahagia, akan tetapi sering kali berubah menjadi
tragedi disaat ibu meninggal karena persalinan. Oleh sebab itu MDG difokuskan
pada kesehatan ibu untuk mengurangi angka kematian Ibu.
21
Faktor-faktor yang menyebabkan dukun beranakn masih dipercaya hingga saat ini
:
22
kepercayaaan masyarakat kepada dukun bayi dan kenyamanan melakukan
persalinan dirumah. Dukun ayi juga dinilai lebih perhatian, lebih pintar, lebuh
sabar, dan penuh kelembutan dalam melayani ibu bersalin yang membutuhkan
pertolongan sehingga membuat para ibu lebih merasa nyaman.
23
5. Dukun dirasa adalah orang yang berpengaruh di masyarakat.
24
2.3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar
dalam kesehatan masyarakat,karena bidan tidak hanya membantu persalinan,
ibu hamil, anak bayi, balita dan KB. Tapi juga kesehatan reproduksi dan
remaja,masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan serta dalam
menjaganya.Semua aspek dalam kesehatan disekitar juga ikut berperan
adanya bidan komunitas dan delima menandakan bahwa bidan dekat
dengan masyarakat, semua kegiatan peran, fungsi bidan serta tanggung jawab
dan semua harus sesuai dengan kewenangan dan sesuai dengan standar
kebidanan dan tidak keluar dari ketentuan dan peraturan yang ada.
3.2 Saran
Tenaga medis khususnya bidan harus benar-benar melakukan tindakan
sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan prosedur serta
memberikan hak pasien yang harus didapat agar resiko terjadinya mal praktik
tidak tinggi.
25
DAFTAR PUSTAKA
26