● 2) Tidak akan dapat menggali perasaan klien yang sebenarnya karena why question mengiring klien
untuk menjawab secara rasional atau mengemukakan alasan dari suatu perbuatan atau keadaan, bukan
bagaimana perasaanya terhadap kejadian (Gerald, D dalam Suryani, 2005).
● c.Inapropriate quantity question
Inapropriate quantity question yaitu pertanyaan yang kurang baik dari sisi jumlah pertanyaan, yang
mengakibatkan klien bingung dalam menjawab. Terlalu banyak pertanyaan merupakan tindakan yang tidak
tepat karena menimbulkan kebingungan klien untuk menjawab (Long, L dalam Suryani, 2005).
● b.Refleksi perasaan, yaitu memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan, agar klien
mengetahui dan menerima perasaanya.
Gunanya adalah untuk :
● b. Mengoreksi.
● Ruginya adalah :
● d.Membantu klien untuk dapat mengulang informasi dan membuat tambahan atau
koreksi terhadap informasi sebelumnya.
10
Menyimpulkan
Tehnik mengubah cara pandang (refarming) ini digunakan untuk
memberikan cara pandang lain sehingga klien tidak melihat sesuatu
atau masalah dari aspek negatifnya saja (Gerald, D dalam Suryani,
2005). Tehnik ini sangat bermanfaan terutama ketika klien
berfikiran negatif terhadap sesuatu, atau memandang sesuatu dari
sisi negatifnya.
11
Eksplorasi
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh
atau lebih dalam masalah yang dialami klien (Antai-Otong
dalam Suryani, 2005) supaya masalah tersebut bisa diatasi.
Tehnik ini bermanfaat pada tahap kerja untuk mendapatkan
gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.
12
Membagi Persepsi
Stuart G.W (1998) dalam Suryani (2005) menyatakan,
membagi persepsi (sharing peception) adalah meminta
pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan atau
pikirkan. Tehnik ini digunakan ketika perawat merasakan
atau melihat ada perbedaan antara respos verbal dan
respons nonverbal klien.
13
Mengidentifikasi Tema
Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan klien dan
harus mampu manangkap tema dari seluruh pembicaraan tersebut.
Gunanya adalah untuk meningkatkan pengertian dan menggali
masalah penting (Stuart & Sadeen dalam Suryani, 2005). Tehnik ini
sangat bermanfaat pada tahap awal kerja untuk memfokuskan
pembicaraan pada awal masalah yang benar-benar dirasakan klien.
14
Humor
Humor bisa mempunyai beberapa fungsi dalam hubungan terapeutik.
Florence Nightingale dalam Anonymous (1999) dalam Suryani
(2005) pernah mengatakan suatu pengalaman pahit sangat baik
ditangani dengan humor. Humor dapat meningkatkan kesadaran
mental dan kreativitas, serta menurunkan tekanan darah dan nadi.
Dalam beberapa kondisi berikut humor mungkin bisa dilakukan :
● a.Pada saat klien mengalami kecemasan ringan sampai sedang, humor mungkin bisa
menurunkan kecemasan klien.
● a)Kredibilitas
● b)Isi pesan
● d)Kejelasan
● f)Saluran
● g)Kapabilitas sasaran
●
h)Psikologis (Rahmat, J dalam Suryani, 2005)
● j)Seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, suku, bahasa, kekuasaan, dan peran sosial.
PROSES KOMUNIKASI
TERAPEUTIK DALAM
●
PERAWATAN
1.Proses komunikasi : (Mubarak, Wahid Iqbal, dkk, 2007)
● a.Reference, stimulus yang memotifasi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dapat
berupa pengalaman, ide atau tindakan.
● b.Pengirim/ sumber/ encorder, disebut juga komunikator. Bisa perorangan atau kelompok.
● c.Pesan/ berita, informasi yang dikirimkan. Dapat berupa kata-kata, gerakan tubuh atau ekspresi wajah.
● d.Media/ saluran, alat atau sarana yang dipilih pengirim untuk menyampaikan pesan pada penerima/
sasaran.
● e.Penerimaan/ sasaran/ decoder, kepada siapa pesan yang ingin disampaikan tersebut dituju.
● f.Umpan balik/ feed back/ respons, reaksi dari sasaran terhadap pesan yang disampaikan.
●
● 2.Komunikasi Terapeutik dalam Perawatan.
1.Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik 2.Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik
memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik
karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting
dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini
mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui merupakan factor penunjang yang sangat berpengaruh
dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi dalam mengembangkan kemampuan berhubungan
perawat. terapeutik.
Saran
1.Dalam melayani klien hendaknya perawat selalu berkomunikasi
dengan klien untuk mendapatkan persetujuan tindakan yang akan
di lakukan.
po k I
Kelom