Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kehamilan Tidak Diinginkan


Sasaran : Remaja yang hamil diluar nikah
Tempat : Online melalui Aplikasi Zoom
Hari/Tanggal : Minggu, 22 November 2020
Waktu : Pukul 09:00-10:30 (30 menit)

A. Latar Belakang
Setiap tahun diperkirakan sekitar 80 juta wanita mengalami kejadian
kehamilan tidak diinginkan. Kehamilan tidak diinginkan yang meliputi
kehamilan tidak tepat waktu (mistimed pregnancy) dan tidak dikehendaki
(unwanted pregnancy) merupakan salah satu masalah yang penting dan perlu
mendapat perhatian, terutama di negara negara berkembang. Kehamilan tidak
diinginkan akan mendorong terjadinya keguguran atau pengguguran (aborsi),
berat badan lahir rendah serta kelahiran prematur. Hal ini tentu juga
memberikan dampak meningkatnya risiko untuk kematian ibu dan anak.
Kehamilan yang tidak diinginkan memberikan dampak serius dan merugikan
di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi (Saptarini, 2016).
World Health Organization (WHO) memperkirakan dari 200 juta
kehamilan pertahun, sekitar 38 persen (75 juta) merupakan kehamilan tidak
diinginkan.1 Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun
2012 (SDKI 2012) didapatkan bahwa 7 persen kelahiran diharapkan
kemudian dan 7 persen kelahiran tidak diinginkan sama sekali (Saptarini,
2016).
Kehamilan tidak diinginkan dapat disebabkan perilaku tidak sehat dan
kondisi pada saat sebelum atau selama kehamilan seperti perkosaan,
kurangnya pengetahuan mengenai kontrasepsi, terlalu banyak anak, alasan
kesehatan, janin cacat, usia muda atau belum siap mempunyai anak, pasangan
tidak bertanggungjawab atau hubungan dengan pasangan belum mantap.
Selain itu, kejadian kehamilan tidak diinginkan berhubungan erat dengan
berbagai aspek seperti kondisi sosiodemografi keluarga, budaya serta
kepercayaan yang ada di masyarakat (Suryanti, 2018).
Pristiwa kehamilan tidak diinginkan yang terjadi pada banyak remaja
sekarang ini semakin meningkat dan sangat mengkhawatirkan. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor seperti yang sudah di jelskan diatas.
Pemberian konseling atau penyuluhan terkait kasus ini menjadi salah satu
usaha untuk memberikan bantuan kepada remaja yang menjadi korban
kehamilan tidak di inginkan agar dapat pulih dari permasalahan yang
dihadapinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami
tentang Kehamilan yang tidak di inginkan dan solusinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta akan mampu :
a. Memahami pengertian kehamilan yang tidak diinginkan dengan benar
tanpa bantuan
b. Mengetahui penyebab kehamilan tidak diinginkan.

c. Mengetahui Dampak yang timbul pada kehamilan tidak diinginkan


d. Mengetahui pencegahan kehamilan tidak diinginkan

C. Sasaran dan Target


Sasaran dan target penyuluhan ini di tujukan kepeda remaja dengan
kehamilan dan melahirkan diluar nikah

D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Penyuluhan ini menggunakan metode penyuluhan:
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
2. Materi
a. Pengertian kehamilan tidak diinginkan
b. Penyebab kehamilan tidak diinginkan
c. Dampak kehamilan tidak diinginkan
d. Pencegahan kehamilan tidak diinginkan
3. Waktu dan tempat
Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 November
2020 pukul 09:00-10:30 (30 menit) melalaui aplikasi zoom meeting.
4. Media
Dalam penyukuhan ini menggunakan dua media yaitu :
a. Leaflet
b. Power Point
5. Susunan Acara Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media


5 1. Membuka dengan 1. Menjawab
Pembukaan menit salam salam Ceramah -
2. Memperkenalkann
diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan dan
maksud dan tujuan memperhatikan
penyuluhan
4. Melakukan kontrak
waktu

Penyajian/ 20 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan Ceramah Leaflet


pelaksanaa menit : dan dan dan
n a. Pengertian memperhatikan diskusi Power
penyuluhan kehamilan tidak tanya Point
diinginkan 2. Memberikan jawab
b. Penyebab tanggapan dan
kehamilan tidak pertanyaan
diinginkan mengenai hal
c. Dampak yang kurang
kehamilan tidak dimengerti
diinginkan
d. Pencegahan
kehamilan tidak
diinginkan

2. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya/diskusi jika
terdapat hal-hal
yang belum jelas
terkait materi
penyuluhan

Penutup 5 1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan Ceramah Leaflet


menit kegiatan penyuluhan dan menyimak
2. Menutup dan 2. Memberikan
memberikan salam tanggapan baik
dan membalas
salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Persiapan media : media, tempat dan alat memadai tersedia sesuai
perencanaan
b. Persiapan materi : persiapan materi yang dilakukan adalah terkait
pencarian literature mengenai topik penyuluhan yang akan
disampaikan dan mempersiapkan media untuk penyajian materi dan
leaflet untuk peserta
c. Persiapan peserta : kehadiran peserta sesuai dengan yang di harapkan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu
b. Penyaji menyampaikan materi dengan baik
c. Peserta mengikuti kegiatan dengan aktif dan menanyakan terkait
materi yang kurang dimengerti
3. Evaluasi Hasil
Pada evaluasi hasil penyuluhan yang diharapkan peserta antusias
terhadap penyuluhan yang disampaikan dan peserta memahami tentang
materi yang disampaikan juga dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Kehamilan Tidak Diinginkan


Kehamilan yang tidak diinginkan mengandung arti terminologi yang
bisa dipakai untuk memeneri istilah adanya kehamilan yang tidak
dikehendaki oleh wanita yang bersangkutan atau sebagai kehamilan yang
terjadi saat salah satu atau kedua belah pihak dari pasangan tidak
menginginkan anak sama sekali. Kehamilan tidak diinginkam juga
bukan hanya terjadi pada remaja. Tapi pada pasangan yang telah menikah pun
kehamilan tidak diinginkan masih mungkin terjadi. Kehamilan tidak
diinginkan pada remaja merupakan salah satu dampak dari perilaku seks
bebas (Amalia & Azinar, 2017).
B. Penyebaba Kehamilan Tidak Diinginkan
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan tidak
diinginkan pada remaja antara lain kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi kemudian faktor yang berasal dari dalam diri remaja sendiri yang
kurang memahami kewajibannya sebagai pelajar. Faktor luar seperti yaitu
pergaulan bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan remaja merasa bebas
untuk melakukan apa saja yang diinginkan serta perkembangan teknologi
media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar kemungkinan
remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif (Amalia & Azinar,
2017).
Atau beberapa faktor uatama lain, yaitu :
1. Melakukan hubungan seksual pra nikah
2. Tindaka pemerkosaan/kekerasan seksual
3. Kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi
4. Kurangnya ekonomi

C. Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan


Kehamilan remaja dapat menyebabkan terganggunya perencanaan
masa depan remaja karena terpaksa meninggalkan sekolah. Cita-cita yang
diimpikan akan terhambat atau bahkan mungkin tidak dapat tercapai.
Sementara itu, kehamilan remaja juga mengakibatkan lahirnya anak yang
tidak diinginkan sehingga akan berdampak pada kasih sayang ibu terhadap
anak tersebut (Nawati & Nurhayati, 2018).
Dampak kehamilan tidak diinginkan akan menimbulkan berbagai
permasalahan baik pada bayi maupun bagi keluarganya diantaranya :
1. Terganggunya psikologis pada usia remaja
2. Pengeluaran dari sekolah
3. Meningkatkan Resiko lahir mati
4. Kelahiran premature
5. Anak yang lahir dari masalah diatas dapat mengalami masalah
perkembangan mentalnya, terutama jika hingga lahir orang tuanya masih
belum dapat menerima
6. Aborsi, aborsi yang gagal dapat menyebabkan kerusakan fisik pada bayi
dan perdarahan pada ibu.

Beberapa resiko medis akibat dari kehamilan pada usia dini, diantaranya:

1. Rahim (uterus) baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 th, karena
baru pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya yang
maksimal.
2. Sistem hormonal belum stabil maka terjadi ketidakteraturnya menstruasi
hal yang sama terjadi bila remaja tersebut tersebut mengalami kehamilan
ketidakteraturan tersebut membuat kehamilan menjadi tidak stabil, mudah
terjadi perdarahan, terjadilah abortus atau kematian janin.
3. Terlalu dininya usia kehamilan dan persalinan memperpanjang kehamilan
rentang reproduksi aktif. Hal ini akan meningkatkan resiko timbulnya
kanker leher rahim dikemudian hari.
4. Kebanyakan Kehamilan remaja, pada usia 16 tahun jarang menghasilkan
bayi yang sehat.

D. Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan


Dengan cara :
1. Peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi/pendidikan seks di lingkup
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Cara yang paling efektif adalah tidak melakukan hubungan seksual
sebelum nikah.
3. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti
olahraga, seni dan keagamaan.
4. Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual,
seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video porno.
5. Memperoleh informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat
kontrasepsi.
6. Mendapatkan keterangan tentang kegagalan alat kontrasepsi dan cara
penggunaanya.
7. Untuk pasangan remaja yang sudah menikah sebaiknya memakai cara KB
yang kegagalannya rendah seperti sterilisasi, susuk KB, IUD,
Suntikan.                                            

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E. H., & Azinar, M. (2017). Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Remaja.
HIGEIA:Journal of Public Health Research and Development, 1(1), 1–7.

Nawati, N., & Nurhayati, F. (2018). Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan


terhadap Perawatan Kehamilan dan Bayi (Studi Fenomenologi). Jurnal
Kesehatan, 9(1), 21. https://doi.org/10.26630/jk.v9i1.729

Saptarini, I. (2016). Determinan kehamilan tidak diinginkan di indonesia (Analisis


data sekunder RISKESDAS 2013). Revista Brasileira de Ergonomia, 9(2),
10. Retrieved from
https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.a
bergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo.or
g.br/revista/index.php/ae/article/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revi
sta/index.php/ae/article/view/106

Suryanti. (2018). Konseling kehamilan tidak diinginkan (KTD) terhadap remaja


di balai perlindungan dan rehabilitasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai