Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perdarahan Antepartum

Sub Pokok : Mengenali Dan Mewaspadai Perdarahan Antepartum

Sasaran : Ibu hamil dan keluarganya

Tanggal : 02 Agustus 2019

Waktu : 30 Menit

Tempat : Pos Kesehatan Desa Asempapak

Penyuluh : Mahasiswa DIV Kebidanan Sutomo Surabaya

A. Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai suatukelainan yang
berbahaya. Pendarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan
pada kehamilan tua disebut perdaraha antepartum. Perdarahan antepartum biasanya dibatasi
pada perdarahan jalan-lahir setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan setelah kehamilan 28
minggu, biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum kehamilan 28 minggu;
oleh karena itu, memerlukan penangan yang berbeda.
Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta,
sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umumnya kelainan
servik, biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada perdarahan antepartum pertama-tama harus
selalu dipikir bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta

B. Tujuan Penyuluhan Utama


Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti tentang
bahaya perdarahan antepartum

C. Tujuan Penyuluhan Khusus


Setelah pelaksanaan penyuluhan ibu antepartum dapat:
1. Mengerti pengertian perdarahan antepartum
2. Menyebutkan faktor penyebab perdarahan antepartum
3. Menyebutkan tanda perdarahan antepartum
4. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena perdarahan antepartum
5. Mengetahui cara pencegahan perdarahan antepartum

D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian perdarahan antepartum
2. Bahaya apa saja yang ditmbulkan dari perdarahan antepartum
3. Tanda perdarahan antepartum
4. Bahaya perdarahan antepartum
5. Cara mencegah perdarahan antepartum

E. Metode Penyuluhan
1. Diskusi Umum
2. Tanya Jawab

F. Media/ Alat Bantu dan Sumber


1. LCD
2. Laptop
3. Microsoft Power Point
4. Leaflet

G. Proses Kegiatan

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN


PENYULUHAN SASARAN
1. Pembukaan 3 Menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Menyimak dan
Menjelaskan tujuan memperhatikan
2 Inti 15 Menit Penjelasan mengenai:
1. Pengertian perdarahan
antepartum
2. Bahaya apa saja yang
dapat ditimbulkan ibu
dengan perdarahan
antepartum
3. Mengenali tanda dan
gejala perdarahan
antepartum
4. Cara mencegah
perdarahan antepartum
10 Menit Tanya jawab Mendengarkan dengan
Memberikan kesempatan kepada penuh perhatian
peserta untuk bertanya tentang
materi yang kurang di pahami Menanyakan hal-hal
yang belum jelas

Memperhatikan jawaban
dari penyuluh

3 Penutup 2 Menit Menyimpulkan Mendengarkan


Salam penutup Menjawab salam

H. Evaluasi
Jenis Evaluasi : Pertanyaan terbuka
Bentuk : Lisan

Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan

Soal :

1. Sebutkan pengertian perdarahan antepartum!


2. Sebutkan bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan ibu dengan perdarahan antepartum!
3. Sebutkan tanda dan gejala perdarahan antepartum!
4. Sebutkan bagaimana mencegah perdarahan antepartum!
MATERI PENYULUHAN
Mengenali Dan Mewaspadai Perdarahan Pada Kehamilan

PENDAHULUAN
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran
hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya
(Mauldin, 1994).
Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah
mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama
kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.
Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya
dan mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan
kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat
kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro, 1999).
Perdarahan pada kehamilan Trimester III merupakan perdarahan yang terjadi pada ibu
hamil dengan perdarahan antepartum. Perdarahan pada kehamilan selalu dianggap sebagai
kelainan yang berbahaya. Perdarahan antepartum sering terjadi pada kehamilan tua.
Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 28
minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 28 minggu.
Perdarahan setelah kehamilan 28 minggu biasanya lebih banyak & lebih berbahaya dari pada
sebelum kehamilan 28 minggu, oleh karena itu memerlukan penanganan berbeda.
Penyebab perdarahan antepartum diantaranya adalah Kelainan Plasenta, Kelainan
Serviks, Kelainan Vagina. Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum
janin lahir.

I. DEFINISI
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.

II. BAHAYA YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERDARAHAN ANTEPARTUM


1. Syok perdarahan
2. Ibu anemi
3. Kematian ibu dan atau janin

III. TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN ANTEPARTUM


1. Perdarahan yang disertai rasa nyeri maupun tidak, dalam jumlah banyak maupun
sedikit setelah usia kehamilan 28 minggu
2. Nyeri tekan perut bawah atau nyeri punggung saat kontraksi hebat
3. Penghentian kontraksi uterus disertai hilangnya rasa nyeri.
4. Tanda dan gejala syok: denyut nadi meningkat (cepat dan terus menerus): tekanan
darah menurun: pucat, dingin,kulit berkeringat,gelisah, sesak (napas pendek),
ketidakberdayaan, dan gangguan penglihatan
5. Gerakan janin dapat menjadi kuat dan kemudian menurun menjadi tidak ada gerakan
dan denyut jantung janin sama sekali tidak terdengar atau masih dapat didengar.

IV. PENANGANAN
Prinsip dasar penanganan:
Setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus segera dikirim ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan operasi.

V. PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
a. Pemeriksaan kehamilan. Paling sedikit 4 kali, dengan jadwal 1 kunjungan pada
trimester i, 1 kunjungan pada trimester ii, dan 2 kunjungan pada trimester iii.
b. Pengobatan anemia kehamilan dengan pemberian tablet Fe.
c. Menganjurkan ibu untuk bersalin di rumah sakit/di fasilitas kesehatan lainnya.
d. Memperhatikan kemungkinan adanya kelainan plasenta.
e. Mencegah dan mengobati penyakit hipertensi menahun dan preeklamsia..
2. Pencegahan Sekunder
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 28 minggu yang lebih banyak dari
perdarahan yang biasa, harus dianggap sebagai perdarahan antepartum. Apapun
penyebabnya, penderita harus dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk
transfusi darah dan oprasi.
3. Pencegahan tersier
Rehabilitasi mental dan sosial, yaitu dengan memberikan dukungan moral bagi
penderita agar mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa.
PENUTUP

Kesimpulan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan atau hilangnya darah dalam jumlah banyak
atau sedikit yang disertai nyeri maupun tidak yang terjadi setelah usia kehamilan 28 minggu.
Setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus segera dikirim ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan operasi agar segera dapat ditangani sehingga
tidak terjadi anemi, syok perdarahan hingga kematian ibu dan atau janin.

Anda mungkin juga menyukai