Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP).

TOPIK : Kesehatan Reproduksi (Infeksi Menular Seksual)

HARI/TANGGAL: ........................................................

WAKTU : 45 MENIT( PKL .... SD .....)

SASARAN : Remaja

PENYULUH : Tim PKL Komunitas Jurusan Kebidanan

TEMPAT :

I. TUJUAN :
1. Tujuan Umum : Diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman remaja tentang Infeksi Menular Seksual, sehingga
tercapai perilaku remaja agar tidak melakukan seks bebas sebelum
menikah
2. Tujuan Khusus :
1) Untuk mengetahui pengertian Infeksi Menular Seksul
2) Untuk mengetahui gejala-gejala Infeksi Menular Seksual
3) Untuk mengetahui macam-macam Infeksi Menular Seksual
4) Untuk mengetahui faktor risiko penyebab Infeksi Menular Seksual
II. GARIS BESAR MATERI :
1. Pengertian HIV/AIDS
2. Gejala-gejala Infeksi Menular Seksual
3. Macam-macam Infeksi Menular Seksual
4. Faktor risiko penyebab Infeksi Menular Seksual
Materi : Terlampir.
III. PELAKSANAAN :

No. Tahap Kegiatan penyuluh Peserta


Kegiatan
1. Pembukaan Memberi salam, memperkenalkan Menjawab
5 -10 menit diri salam.
Menjelaskan tujuan penyuluhan Mmperhatikan.
Menjelaskan Garis Besar Materi
Penyuluhan
Menjelaskan waktu yang dibutuhkan
untuk penyuluhan.
Isi (15 menit) Menjelaskan materi tentang Infeksi Mendengarkan.
Menular Seksual (IMS) Bertanya yang
Memberi kesempatan untuk bertanya belum jelas.
Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi (15 Menanyakan sesuai materi Infeksi Menjawab
menit) Menular Seksual (IMS)
Memberi pujian/dukungan apabila
bisa menjawab dengan tepat, kalau
perlu diberi hadiah.
4. Penutup Menyimpulkan materi yang sudah Menyimpulkan
(5menit) dibahas bersama peserta. bersama
RTL (Rencana Tindak Lanjut). penyuluh.

IV. METODE :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
V. MEDIA :
1. LCD
2. Pengeras suara
3. PPT
4. Leaflet
VI. SUMBER :
Kemenkes RI. (2010). Pedoman penatalaksanaan Infeksi Menular
Seksual. Depkes RI Direktorat Jenderal PPM & PLP
Widyastuti. (2009). Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta: Fitra Maya

VII. EVALUASI : sesuai materi.


Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Infeksi Menular Seksual (IMS)?
2. Apa saja macam-macam Infeksi Menular Seksual (IMS)?
3. Apa saja gejala-gejala Infeksi Menular Seksual (IMS)?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan Infeksi Menular Seksual (IMS)?
Jawaban :
1. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga Infeksi Menular
Seksual (IMS) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Kebanyakan PMS dapat ditularkan melalui
hubungan seksua; antara penis, vagina, anus dan mulut
2. Macam-macam infeksi menular seksual
a. Gonorre
b. Herpes Simplek
c. Sifilis
d. Kondiloma akuminata
e. Klmidia
f. HIV/AIDS
3. Gejala-gejala IMS
a. Perempuan
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti
luka yang sangat sakit disekitar alat kelamin.
2) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal,
kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir.
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya
tidak menyebabkan sakit atau burning urination.
4) Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat
kelamin
5) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang
muncul dan tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi
tanda infeksi saluran reproduksi (infeksi yang telah berpindah
kebagian dalam sistemik reproduksi, termasuk tuba fallopi dan
ovarium )
6) Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.10
b. Laki – laki
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus ,
mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin.
2) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari
pembukaan kepala penis atau anus.
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit
selama atau setelah urination.
4) Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di
kantong zakar.
4. Faktor Risiko IMS

a. Seks tanpa pelindung


b. Berganti-ganti pasangan
c. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
d. Penggunaan alcohol
e. Penyalahgunaan obat
f. Seks untuk uang/ obat
g. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
h. Monogami serial
i. Sudah terkena PMS
j. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi

Pembimbing Lapangan Dusun/Desa/RW Pelaksana Penyuluhan

............................................ ........................................

Menyetujui

Pembimbing Pendidikan

.......................................

NIP
Terlampir :

INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

1. Pengertian

Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah
kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya
pencegahan IMS yang dilaksanakan di banyak negara, nampaknya belum
memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan
seperti timbulnya resistensi terhadap obat, pengaruh faktor lingkungan yang makin
memberikan kemudahan terjadinya penularan atau penyebaran infeksi menular
seksual, kesulitan dalam menegakkan diagnosis, pengobatan yang tidak tepat, dan
faktor stigma yang masih terus dikaitkan dengan penderita IMS. (Direktorat PPM
& PLP, Kemenkes RI 2012).
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga Infeksi Menular Seksual
(IMS) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Kebanyakan PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksua; antara penis, vagina,
anus dan mulut (Zakaria, 2012).
Menurut World Health Organization (WHO, 2011), pencegahan infeksi
menular seksual terdiri dari dua bagian, yakni pencegahan primer dan pencegahan
sekunder. Pencegahan primer terdiri dari penerapan perilaku seksual yang aman.
Sedangkan pencegahan sekunder dilakukan dengan menyediakan pengobatan dan
perawatan seksual, pengobatan yang cepat dan tepat pada pasien serta pemberian
dukungan atau pelayanan kesehatan pada pasien yang sudah terinfeksi oleh
penyakit menular seksual. Menurut Djiwandono (2012) penularan IMS sebagian
adalah melalui hubungan seksual (90%), sedangkan cara lainnya yaitu melalui
tranfusi darah, jarum suntik, ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, dan lain-
lain.
Sumber 2 Universitas Sumatera Utara penularan utama adalah pekerja seks
komersial (80%). IMS sering juga disebut penyakit kelamin, penyakit veneral,
ataupun infeksi menular seksual (IMS)/ penyakit kelamin (venereal diseases) telah
lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis
dan gonoroe. Dengan semakin majunya peradaban dan ilmu pengetahuan, makin
banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru, dan istilah venereal diseases
berubah menjadi sexually transmitted diseases atau IMS.
2. Gejala Infeksi Menular Seksual
Gejala Infeksi Menluar Seksual dibagi menjadi :
a. Perempuan
7) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut
atau bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti luka yang sangat
sakit disekitar alat kelamin.
8) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan,
kehijauan, berbau atau berlendir.
9) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak
menyebabkan sakit atau burning urination.
10) Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat kelamin
11) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul dan
tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran
reproduksi (infeksi yang telah berpindah kebagian dalam sistemik
reproduksi, termasuk tuba fallopi dan ovarium )
12) Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.10
b. Laki – laki
5) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus , mulut atau
bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti luka yang sangat
sakit di sekitar alat kelamin.
6) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari
pembukaan kepala penis atau anus.
7) Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama
atau setelah urination.
8) Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong
zakar.
3. Macam-macam Infeksi Menular Seksual
a. Gonorre
Penyakit gonorre adalah salah satu penyakit IMS yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae . Masa inkubasi(waktu sebelum terjadi gejala)
berkisar 3-5 hari setelah infeksi. Pencegahan : Tidak berhubungan intim,
setia pada pasangan dan menggunakan kondom.
Gejala gonore pada pria:
 Pada ujung penis keluar cairan berwarna putih, kuning, atau hijau.
 Rasa sakit atau perih saat buang air kecil
 Peradangan pada ujung penis
 Terkadang ditemukan rasa sakit di sekitar buah zakar.

Gejala gonore pada wanita:

 Cairan vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau.


 Sering buang air kecil.
 Perih atau rasa sakit saat buang air kecil.
 Rasa sakit pada perut bagian bawah pada saat berhubungan seks atau
setelahnya.
 Perdarahan pada saat berhubungan seks atau setelahnya, atau perdarahan
berlebihan ketika mengalami menstruasi.
 Gatal di sekitar kelamin.

b. Herpes simplek
Penyakit infeksi hubungan seksual dnegan penyebab virus herpes simpleks
tipe I dan II. Gejala klinisnya adalah gejala umum dalam bentuk badan
panas, lelah, atau cepat lelah, napsu makan berkurang. Masa manifestasinya
(inkubasinya) sekitar 3 miggu. Gejala local pada genetalia terdapat
pembentukan vesikel berkelompok diatas kulita, kulit tampak basah dan
lebih merah, terdapat ulkus yang dangkal, kulit keriput, rasa nyeri hebat,
sehingga terdapat kesukaran berjalan.
c. Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau
luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit,
tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan
bertahan selama 1,5 bulan dan kemudian menghilang dengan sendirinya.
Perlu diperhatikan bahwa lesi sangat menular, sentuhan dengan lesi dapat
mengakibatkan seseorang tertular.
Masa inkubasinya cukup panjang sekitar 10-90 hari dan rata-rata 3 minggu.
Timbul perlukaan ditempat infeksi masuk, terdapta infitrat (pemadatan
karena serbuan sel darah putih) yang selanjutnya mengelupas dan
menimbulkan perlukaan dengan ciri peelukaan dengan permukaan bersih,
berwarna merah, kulit sekitarnya tidak terdapat tanda radang,
membengakan dan sebagainya. Penyakit infeksi dapat menyebar ke daerah
kelenjar getah bening regional yang berbentuk soliter artinya tidak ada
perlekatan tanpa rasa nyeri, dan pergerakannya bebas.
d. Kondiloma Akuminata
Kondiloma Akuminata ialah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
human papiloma virus (HPV) yang menyerang kulit alat kelamin.
Kondiloma Akuminata (KA) disebut juga kutil kelamin, penyakit jengger
ayam atau brondong jagung. KA ditularkan melalui sentuhan langsung,
misalnya trauma pada saat hubungan seksual. Kelainan ini sering ditemukan
pada dewasa muda, terbanyak pada kelompok umur 17-22 tahun, dengan
frekuensi yang seimbang antara pria dan wanita. Masa inkubasi KA sulit
dipastikan, rata-rata sekitar 3 bulan. Pada wanita, lesi KA sering timbul di
lian vagina, labia mayora dan minor, serta sekitar anus. Pada pria, tempat
yang sering terkena adalah glans penis,batang penis, daerah rambut
kemaluan dan di buah zakar. Gambaran klinis KA berupa bintil atau
benjolan sewarna daging, dengan permukaan tidak rata/berbenjol-benjol.
e. Klamidia
Penyakit klamidia tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS) pada manusia
disebabkan oleh bakteri Chlamidia trachomatis dapat ditularkan melalui hubungan
seksual secara vaginal, anal, atau oral dan dapat mengakibatkan bayi tertular dari
ibunya selama persalinan.
f. HIV/AIDS
Acquired Imunodeficiency Syndrome adalah kumpulan gejala yang timbul
akibat menurunnya kekebalan suhu tubuh yang di peroleh,di sebabkan oleh
human imunodeficiency virus ( HIV ). AIDS disebebkan oleh masuknya
HIV kedalam tubuh manusia. Jika sudah masuk dalam tubuh, HIV akan
menyerang sel- sel darah putih yang mengatur sistem kekebalan tubuh,yaitu
sel –sel penolong,” sel T Helper”.
Gejala mayor:
- Penurunan BB yang mencolok/ pertumbuhan abnormal
- Diare kronik lebih dari 1 bulan
- Demam lebih menjadi 1 bulan
Gejala minor:
- Limfa denopati umum
- Kandidiasis orofaring
- Infeksi umum berulang
- Batuk lebih 1 bulan
- Dermatitis umum
- Infeksi HIV maternal
4. Faktor risiko penyebab IMS
a. Seks tanpa pelindung

Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ini tetap merupakan cara
terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat
menurunkan Iaju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang
konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom.

b. Berganti-ganti pasangan

Bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan


Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan
cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak
Iepas dari pasangan pasangannya pasangan Anda.

c. Mulai aktif secara seksual pada usia dini


Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang
lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan
terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempuma
sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang
memakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti ganti pasangan.
d. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang
biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan
menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom
dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom.
e. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah
pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual
beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain
memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak
akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan
peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang
juga bisa ditransmisikan Iewat seks.
f. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah
sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman.
Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih
besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
g. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang
tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih
rentan terinfeksi PMS.
h. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa,
tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak.
Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang
yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang
mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki
hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan
pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif
mencegah PMS, tapi hanya pada monogamy jangka panjang yang kedua
pasangan sudah dites kesehatan reproduksi.
i. Sudah terkena suatu PMS
Kalau sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering),
akan lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang
terinfeksi dapat menjadi jalan masuk pathogen lain untuk menginfeksi. Karena
sudah pernah terinfeksi.
j. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka
memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar
dari kehamilan, sehingga enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang
tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu memakai
kondom)
Inventaris materi penyuluhan :

I. IBU HAMIL.
1. GIZI IBU HAMIL
2. TANDA BAHAYA
3. ANC TERPADU
4. DST
II. IBU BERSALIN.
1. PERSIAPAN PERSALINAN
2. PERSALINAN BERESIKO
3. DST
III. IBU NIFAS
1. LAKTASI
2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU NIFAS
3. DST
IV. BAYI
V. BALITA
VI. KB
VII. KESPRO
VIII. REMAJA
IX. LANSIA
X. UMUM
1. PHBS
2. DHF
3. BAHAYA MEROKOK
4. DST
XI. Budaya yang ada hubungan dengan KIA Kespro.
1. Tingkeban
2. Bayi dipasang gunting
3. dll

Anda mungkin juga menyukai