Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KASUS
AMENORE

OLEH:
KELOMPOK 5
FATMAWATI NINGSIH S.0019.P.006
NOVA PUTRI DEWI C S.0019.P.016
RANDI S.0019.P.021

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI
TAHUN 202

KATA PENGANTAR
Puji sukur Kami ucapkan pada Tuhan yang maha Esa, karena atasa rahmat
dan hidayahnya. Kami dapat menyelesaikan ASUHAN KEPERAWATAN yang
berjudul AMENORE dengan sebaik baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini tidak
akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa ada bantuan, dorongan, serta
bimbingan dari dosen penempuh mata kuliah MATERNITAS II. Sebagai rasa
syukur atas terselesaikannya makalah ini, maka denga tulus kami ucapkan
terimakasih kepada Dosen Penempuh mata kuliah keperawatan medical bedah,
dan teman teman yang turut membantu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu kritik dan
saran dari Dosen penempuh mata kuliah sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami harapkan semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu masalah yang
berhubungan dengan judul makalah ini.

Kendari, 24 MEI 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................
C. TUJUAN.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
A. DEFINISI AMENORE
B. ETIOLOGI AMENORE
C. MENIFESTASI KLINIS AMENORE
D. PATOFISIOLOGI AMENORE
E. KOMPLIKASI AMENORE
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG AMENORE
G. PENATALAKSANAAN AMENORE
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................................
A. PENGKASIAN.................................................................................................
B. DIAKNOSA......................................................................................................
C. INTERVENSI...................................................................................................
D. IMPLEMENTASI.............................................................................................
BAB VI PENUTUP...........................................................................................................
A. KESIMPULAN.................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amenore adalah tidak adanya datang bulan pada wanita usia
reproduksi, keadaan fisiologis aminore terlihat, paling sering selama
kehamilan dan laktasi, yang terakhir juga membentuk dasar dari suatu
bnetuk kontrasepsi yang dikenanal sebagai metode amenre laktasi. Diluar
tahun reproduksi tidak ada menstruasi selama masa kanak-kanak dan
sesudahnya mati haid.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Amenore
2. Etiologi Amenore
3. Menifestasi klinis Amenore
4. Patofisiologi Amenore
5. Komplikasi Amenore
6. Pemeriksaan Penunjang Amenore
7. Penatalaksanaan Amenore

C. Tujuan
H. Definisi Amenore
I. Etiologi Amenore
J. Menifestasi klinis Amenore
K. Patofisiologi Amenore
L. Komplikasi Amenore
M. Pemeriksaan Penunjang Amenore
N. Penatalaksanaan Amenor

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Amenore
Amenore adalah tidak ada atau berhentinya haid secara amenore. (kamus
istilah kedokteran). Amenore terbagi menjadi dua yaitu amenore primer
dan amenore sekunder. Amenore primer merupakan keadaan dimana
wanita yang telah berusia 16 tahun namun menstruasi belum juga datang,
sedangkan amenore sekunder adalah penderita pernah mengalami
menstruasi tetapi setelah itu mnestruasi datang sekali 3 bulan

B. Etiologi Amenore
Penyebab amenore secara umum adalah:
1. Hymen imporforate
Selaput darah tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat
untuk keluar
2. Menstruasi Anavulator
Rangsangan hormone-hormone yang tidak mencukupi untuk membentuk
lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit
3. Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, pisikologis, penambahan berat
badan
a. Disfungsi Hipofise : tumor dan peradangan
b. Disfungsi Overium : kelainan congenital dan tumor
c. Endometrium tidak bereaksi
d. Penyakit lain : penyakit metabolik, penyakit kronik, kelainan gizi,
kelainan hepar dan ginjal

C. Menifestasi Klinis Amenore


Tanda dan gejala yang muncul di antaranya :
1. Tidak terjadi haid
2. Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun
3. Nyeri kepala
4. Lemah badan
D. Patofisiologi Amenore
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior
gangguan dapat berupa tumor yang bersifat mendesak taupun menghasilkan
hormone yang membuat menjadi terganggu. Kelainan komportemen IV
(lingkungan) gangguan pada pasien ini di sebabkan oleh gangguan mental
yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan
neurotransmitter seperti serotonin yang dapat menghambat pelepasan
gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenore primer
maupun skunder
Amenorea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium ( gonadal
disgenesis ). Kegagalan ovarium prematur dapat disebabkan kelainan
genetic dengan peningkatan kematiann folikel dapat juga merupakan proses
autoimun dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang berlebihan
dapat menimbulkan amenore diman dibutuhkan kalori yang banyak
sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk membentuk
hormone steroid seksual tidak tercukupi.

E. Komplikasi amenore
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilatas.
Komplikasi lainya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat
mengganggu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran terjadinya amenorea.
Komplikasi lainya muncul gejala-gejala lain akibat hormone seperti
osteoporosis.

F. Pemeriksaan Penunjang
Pada amenore primer :apabila didapatkan adanya perkembangan
seksual skunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi
(indung telur, rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG,
histerosal pigografi, histeroskopi dan magnetic resonance imaging ( MRI ),
apabila todak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas skunder
maka diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah
kemungkinann kehamilan disingkirkan pada amenore skunder maka dapat
dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone ( TSH ) karena kadar
hormone thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone prolaktin dalam
tubuh.

G. Penatalaksanaan Amenore
Peneglompokan pada pasien ini tergantung dari penyebab. Bila
penyebab adalah kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan buruk,
menurut beberapa peneliti dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun
fartilitas belum tentu dipertahankan.
Terapi pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenore
yang dialami, apabilapenyebabnya adalah obesitas maka diet dan olahraga
adalah terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurunkan aktivitas
fisik yang berlebihan juga dapat membantu pembedahan atau insisi
dilakukan pada wanita yang megalami amenore primer.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
2. Riwayat kebidanan
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
b. Istirahat dan tidur
c. Eliminasi
d. Personal Hygiene
4. Data Objektif
a. Kesadaran
b. Keaadaan umum
c. BB/TB
d. Tanda-tanda Vital
5. Pemeriksaan penunjang
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Leher
g. Dada
h. Mammae
i. Abdomen
j. Genetalia
k. Extremitas

BAB VI
PENUTUP
A, Kesimpulan
Amenore adalah tidak ada atau berhentinya haid secara amenore. (kamus
istilah kedokteran). Amenore terbagi menjadi dua yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer merupakan keadaan dimana wanita
yang telah berusia 16 tahun namun menstruasi belum juga datang,
sedangkan amenore sekunder adalah penderita pernah mengalami
menstruasi tetapi setelah itu mnestruasi datang sekali 3 bulan.
Pada amenore primer : apabila didapatkan adanya perkembangan seksual
skunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung
telur, rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG, histerosal
pigografi, histeroskopi dan magnetic resonance imaging ( MRI ), apabila
todak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas skunder maka
diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah kemungkinann
kehamilan disingkirkan pada amenore skunder maka dapat dilakukan
pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone ( TSH ) karena kadar hormone
thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone prolaktin dalam tubuh.

B. Saran
Dalam pembuatan asuhan keperawatan ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kelompok kami meminta kritik dan saran yang
membangun dari teman-teman kelompok.

DAFTAR PUSTALA
Coampbell, Neli A., Jene B. Reece, Lawrence G. Michell. 2004.
BIOLOGI JILID IIIEDISI KELIMA. Alih bahasa : Wasmen
Menalu Editor : Amalia Safira. Jakarta : penerbit Erlangga

Mansjoer, A dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta:


Media Aesculapius

Nurarif & Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Panduan penyusunan Asuhan
Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Mediaction Jogja.

Price & Wilson (2008). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit.

Rab, T. 2008. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit


PT Alumni

Santosa, Budi. 2008. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.


Jakarta: Prima Medika
B. DIAKNOSA
1. Cemas b/d kurangnya pengetahuan tentang penyakit
C. INTERVENSI
DIAKNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL (NIC)
(NOC)
Cemas b/d krisis situasi Setelah dilakakan tindakan Manajemen Penurunan Kecemasan
DO : keperawatan selama 1x24 jam - Kaji tingkat cemas : ringan, sedang,
- K/U : resiko cemas berkurang berat, panik
- Ekspresi wajah : - Cemas berkurang - Berikan kenyamanan dan ketentraman
- TD : - Tidak menunjukan perilaku hati
-N : agresif - Beri dorongan pada pasien untuk
-S : mengungkapkan pikiran dan perasaan
-P : untuk mengeksternalisasikan
kecemasan
- Anjurkan distraksi seperti nonton TV,
dengarkan radio. Permainan untuk
mengurangi kecemasan
- Singkirkan stimulasi yang berlebihan
D. IMPLEMENTASI
HARI/ DIAKNOSA JAM IMPLEMENTASI
TANGGAL
21 Cemas b/d krisis situasi 09:00 - Mengkaji tingkat cemas : ringan, sedang,
JANUARI berat, panik
2021 - Memberikan kenyamanan dan ketentraman
hati
- Memberi dorongan pada pasien untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan kecemasan
- Menganjurkan distraksi seperti nonton TV,
dengarkan radio. Permainan untuk
mengurangi kecemasan
- Menyingkirkan stimulasi yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai