Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. MANAJEMEN 7 LANGKAH VARNEY


No Registrasi : 59/PL/XL/18
Tanggal Kunjungan : 18 Februari 2019, jam 09.30 wita
Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2019, jam 09.35 wita
Pengkaji : SRI WAHYUNI
1. LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
a. IDENTITAS PASIEN
Identitas Istri / Suami
Nama : Ny. “F” / Tn. “A
Umur : 17 Thn / 18 T
Nikah : 1 Kali ± 1 tahun
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / IslaM
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Lingk Pangali-ali
b. ANAMNESA
1) ALASAN DATANG:
Kunjungan ulang
2) KELUHAN UTAMA:
Pusing dan Mual
3) RIWAYAT KESEHATAN
a) Penyakit yang pernah atau sedang diderita:
Tidak ada riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita seperti;
penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, malaria, DM, Penyakit Menular
Seksual (PMS), dan lain-lain.
b) Riwayat penyakit dalam Keluarga (Menular maupun Keturunan)
Tidak ada riwayat dalam Keluarga (Menular maupun Keturunan)
seperti penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, malaria, DM, Penyakit
Menular Seksual (PMS), dan lain-lain.
4) RIWAYAT OBSTETRI
a) Riwayat Haid
Manarche : 14 tahun Lama : 5-6 hari
Siklus Haid : 28-30 hari Nyeri haid : Tidak
Warna Darah : Merah segar Leukhorea : Tidak
Banyaknya : 20 cc
b) Riwayat Kehamilan sekarang :
(1) Ini kehamilan yang pertama, dan tidak pernah keguguran.
(2) HPHT tanggal 12 Juni 2018
(3) TP tanggal 19 Maret 2019
(4) Ibu mulai merasakan pergerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan
(16 Minggu) yang lalu, frekuensi ± 6-7 kali dalam 12 jam.
(5) Tidak ada tanda bahaya kehamilan.
(6) Ibu menanyakan tentang kehamilannya.
(7) TT 1 : 26 November 2018
TT 2 : 24 Desember 2018
(8) ANC : sudah 4x Kunjungan
Riwayat ANC

Tgl. Kel. Skrg TD BB UK TFU Letak DJJ Lab. Tindakan Nasehat


mm Kg Janin
Hg

23 SF,Kalk,
26/11/ Pusing, 90/ 49, mg 16 Ball 130 Plano B6 Istirahat yang
18 Mual dan 60 5 6hr cm x/i Test cukup
muntah puki (+) Minum obat
secara rutin

133 Baca buku


01/12/ Pusing 80/ 53 24 16 Ball x/i Antasida KIA
18 Mual,mun 60 mg cm puki Makan sedikit
tah 4hr tpi sering

11/01/ Pusing 100/ 54 30 25 Sunsang 142 SF,vit Mengangkat


19 mual 70 mg cm x/i c,kalk,B6 Kaki
3 hr Istirahat yg
cukup

18/02/ Pusing 100/ 56, 35 31 Sunsang 140 SF.kalk,B Rajin


19 mual 70 5 mgg cm x/i 6,vitc sujud/posisi
6 hr mengepel
Rajin minum
obat

5) RIWAYAT KB : Tidak pernah


a. Jika Pernah

b. Rencana setelah Melahirkan :


Ingin menjadi Akseptor KB suntik 3 bulan
6) POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
a) Nutrisi.
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Pola makan nasi, ikan, tempe, tahu, sayur dan buah.
(b) Nafsu makan baik.
(c) Minum : 6-8 gelas / hari.
(2) Kebiasaan Selama hamil
Semua makanan disenangi tidak ada makanan pantangan terhadap
makanan tertentu.
b) Kebutuhan eliminasi
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Frekuensi buang air kecil : 6-7 kali/hari
(b) Warna : kuning
(c) Frekuensi buang air besar : 2kali/hari
(d) Konsistensi : padat
(e) Warna : khas
2) Kebiasaan selama hamil
Selama hamil BAB berubah warna menjadi kehitaman,BAK lebih
sering
c) Kebutuhan personal hygiene
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Mencuci rambut 2-3 kali perminggu dengan memakai shampo.
(b) Mandi 2 kali sehari dengan memakai sabun mandi.
(c) Menggosok gigi 2x sehari, sudah sarapan pagi dan sebelum
tidur dengan pasta gigi.
(d) Membersihkan genetalia setiap selesai BAK dan BAB.
(e) Memotong kuku sekali seminggu.
(f) Mengganti pakaian luar sekali sehari dan pakaian dalam 2 kali
sehari.
(2) Kebiasaan selama hamil
Tidak ada perubahan selama hamil.
d) Hubungan seksual
(1) Sebelum hamil :
(a) Frekuensi 3 x seminggu
(b) Tidak ada keluhan
(2) Perubahan selama hamil ini :
(a) Frekuensi 2 x seminggu dan kadang tidak dilakukan dalam
seminggu.
e) Kebutuhan istirahat / tidur.
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Ibu tidur siang jam 14.00-16.00 wita.
(b) Ibu tidur malam jam 21.00-05.00 wita.
(2) Kebiasaan selama hamil
(a) Ibu tetap tidur siang jam 14.00-16.00 wita.
(b) Ibu tetap tidur malam jam 21.00-05.00 wita.
f) Aktivitas fisik dan olahraga
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Ibu jarang olahraga
(b) Ibu melakukan semua pekerjaan rumah tangga.
(2) Kebiasaan selama hamil.
(a) Selama hamil ibu sering jalan-jalan pagi
(b) Keluarga ikut membantu ibu melakukan pekerjaan rumah
tangga yang berat.
g) Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
(1) Merokok : Tidak
(2) Minum beralkohol : Tidak
(3) Obat-obatan : Tidak
(4) Jamu : Tidak
7) RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a) Riwayat Perkawinan :
(1) Status Perkawinan : Menikah, Umur waktu menikah 16 tahun.
(2) Pernikahan ini yang ke 1, Sah, Lamanya ± 1 tahun.
(3) Hubungan dengan Suami : Baik
b) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga; Respon &
dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : ibu, suami, dan keluarga
mengharapkan dan sangat senang dengan kehamilan ibu.
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Dengan cara
bermusyawarah.
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami,dan orang tua.
e) Pengambil keputusan utama dalan keluarga : Suami.
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f) Orang terdekat ibu : Suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : Suami, kadang ibu sendiri.
g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada.
h) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Ingin
melahirkan di pelayanan kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan
(Bidan/Dokter).
i) Penghasilan Perbulan : Rp. 800.000 (tidak menentu)
j) Praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan :
(1) Kebiasaaan puasa/apakah ibu berpuasa selama hamil ini : Tidak
(2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu dapat menerima
segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita
maupun pria
c. PEMERIKSAAN FISIK :
a) Pemeriksaan Umum :
a) Keadaan umum ibu baik
b) Kesadaran composmentis
c) TTV :
TD : 100/70 mmHg S : 36,50C
N : 84 x/I Rr : 20x/menit
d) BB sebelum/Sekarang : 49/56,5 kg
e) TB : 152 CM
f) LILA : 25 cm
b) Head to toe
a) Kepala dan rambut
Rambut tampak bersih, hitam dan tidak rontok, tidak ada benjolan atau
nyeri tekan pada kepala.
b) Wajah/muka
Tidak tampak oedema pada muka, tidak tampak cloasma gravidarum,
tidak pucat, dan ekspresi wajah tampak cemas.
c) Mata
Tampak bersih tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, scelera
mata tampak putih.
d) Hidung
Tidak ada secret, tidak ada polip.
e) Gigi dan mulut
Bibir tampak lembab, mulut bersih, tidak caries.
f) Telinga
Tidak ada benjolan pada telinga kiri dan kanan, tidak tampak pengeluaran
serumen.
g) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
h) Payudara
Simetris kiri dan kanan nampak hiperpigmentasi pada areola mammae,
tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, bila dipencet tampak
pengeluaran kolostrum kiri dan kanan.
i) Abdomen
Tampak Strie livide, pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada
bekas operasi, tidak ada nyeri tekan saat palpasi.
j) Ekstremitas
Tampak tungkai simetris kiri dan kanan, tidak oedema pada tungkai, tidak
ada varises, tidak ada kekakuan Sendi, dan refleks patella (+) kiri dan
kanan.
c) Status Obstetrik
a) Inspeksi:
(1) Muka
Tampak oedema pada muka, tidak tampak cloasma gravidarum,
tidak pucat, dan ekspresi wajah tampak cemas.
(2) Mammae
Nampak hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada nyeri
tekan, puting susu menonjol, bila dipencet tampak pengeluaran
kolostrum kiri dan kanan.
(3) Abdomen
Tampak Strie livide, pembesaran perut sesuai umur kehamilan, dan
tidak ada bekas operasi.
(4) Vulva
Tidak ada kelainan.
b) Palpasi :
(1) Leopold I : 3jrbpx , Teraba bagian bulat, keras dan apabila
digerakkan melenting, menandakan bahwa kepala berada diatas
fundus uteri.
(2) Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang seperti
papan disebelah kiri perut ibu dan teraba bagian terkecil janin
disebelah kanan perut ibu.
(3) Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan
tidak melenting, menandakan bokong.
(4) Leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih saling bertemu
(Konvergen).
(5) TFU : 31 cm LP : 93 cm TBJ : 2.883gram
c) Auskultasi :
Terdengar di satu tempat, jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bagian
atas perut ibu, dengan frekuensi 140 x / menit.
d) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GI P0 AI, Gestasi 35 minggu 6 hari, Punggung Kiri, Presentasi Bokong,
Bergerak Atas Panggul, Intra Uterine, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin
baik dengan Masalah Kecemasan sedang.
a. GI P0 AI
1) Data Subjektif :
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, dan tidak pernah keguguran.
2) Data Objektif :
a) Tonus otot nampak tegang
b) Tampak striae livede dan linea nigra
3) Analisa dan Interpretasi Data
a) Pada kehamilan initerjadi pereganganotot-otot perut seringbertambahnya usia
kehamilan yang menyebabkan istmus uterimakin tertarikkeatas dan menipis
(https//www.google.co.id)
b) Adanya striae gravidarum dan linea nigra disebabkan karena terjadinya
hiperpigmentasi kulit oleh pengaruh melanocite stimulating hormone (MSH)
lobus hyposis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis yang meningkat
.setelah persalinan striae livide ini akan berubah warna menjadi putih dan sering
disebut strae livide (https//www.google.co.id)
b. Masa gestasi 35 minggu 6 hari
1) Data subjektif :
Umur kehamilannya sudah 8 bulan
2) Data Objektif :
a) HPHT tanggal 12 juni 2018
b) HTP tanggal 19 maret 2019
c) Leopold I : TFU 3 jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan apabila
digerakkan melenting, yaitu kepala.
d) Tanggal pengkajian 18 februari 2019
3) Analisa dan Interpretasi Data
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa umur kehamilannya sudah 8 bulan, dari
HPHT tanggal 12 juni 2018 sampai dengan tanggal pengkajian 18 februari 2019
masa gestasi 35 minggu 6 hari hari dihitung dengan menggunakan rumus
neagle, pemeriksaan Leopold I : TFU 3 jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan
apabila digerakkan melenting yaitu kepala menandakan bahwa presentasi
bokong dan menurut Mc Donald (31 cm) sehingga didapatkan diagnosa bahwa
umur kehamilan ibu atau masa gestasi 35 minggu 6 hari. (Jannah, 2014)
c. Punggung Kiri
1) Data Subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya lebih sering dirasakan pada satu tempat
pada kuadran kanan bawah perut ibu.
2) Data objektif :
a) Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang disebelah kiri
perut ibu dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut ibu
(PUKI).
b) Auskultasi terdengar disatu tempat, jelas, kuat, dan teratur pada kuadran
kiri perut ibu.
3) Analisa dan Interpretasi Data :
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa pergerakan janinnya lebih sering
dirasakan pada satu tempat pada kuadran kanan bawah perut ibu, pada
pemeriksaan Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang disebelah
kiri perut ibu dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut ibu (PUKI),
auskultasi terdengar disatu tempat, jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kiri
perut ibu, sesuai teori palpasi Leopold II teraba bagian keras, datar dan
memanjang seperti papan di sisi kiri perut ibu dan teraba bagian – bagian
terkecil janin disebelah kanan perut ibu, denyut jantung janin terdengar jelas
pada kuadran kiri perut ibu dan menandakan bahwa janin punggung kanan,
sehingga didapatkan diagnosa Punggung Kanan (PUKI). (Prawirohardjo, 2014)
d. Presentasi Bokong
1) Data Subjektif : -
2) Data Objektif :
a) Leopold I : Teraba bagian bulat, keras, dan apabila digerakkan melenting
pada fundus yaitu menandakan kepala.
b) Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan tidak
melenting, yaitu menandakan bokong.
3) Analisa dan Interpretasi Data
Pada pemeriksaan Leopold I : Teraba bagian bulat, keras, dan apabila
digerakkan melenting pada fundus yaitu menandakan kepala, Leopold III :
Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan tidak melenting, yaitu
menandakan bokong. Sesuai teori teraba bagian keras, bulat dan melenting pada
fundus. Punggung dapat diraba pada salah satu sisi perut ibu, bagian terkecil
pada sisi yang berlawanan, diatas sympisis teraba bagian yang kurang bundar
dan lunak, sehingga didapatkan diagnosa Presentasi Bokong. (Rukiyah, 2010)
e. Bergerak Atas Panggul
1) Data Subjektif : -
2) Data Objektif :
Palpasi leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih saling bertemu
(Konvergen).
3) Analisa dan Interpretasi Data
Pada pemeriksaan palpasi leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih
saling bertemu (Konvergen), sesuai teori Leopold IV tangan pemeriksa dapat
bersentuhan atau Konvergen maka bokong belum masuk panggul, sehingga
didapatkan diagnosa Bergerak atas Panggul. (Prawihardjo, 2010)
f. Intra Uterin
1) Data Subjektif :
a) Ibu tidak merasa nyeri saat palpasi maupun saat janinnya bergerak.
b) Ibu mengatakan pergerakan janinnya sering dirasakan pada kuadran kiri
bawah perut ibu.
2) Data Objektif :
a) Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
b) Pada saat palpasi wajah ibu tampak tenang dan teraba bagian janin yaitu:
(1) Leopold I : TFU 3 jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan apabila
digerakkan melenting , menandakan bahwa kepala berada diatas
fundus uteri.
(2) Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang disebelah
kiri perut ibu dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut
ibu.
(3) Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan
tidak melenting, menandakan bokong.
(4) Leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih saling bertemu
(Konvergen).
3) Analisa dan Interpretasi Data
Pada pernyataan ibu bahwa tidak merasa nyeri saat palpasi maupun saat
janinnya bergerak, pergerakan janinnya sering dirasakan pada kuadran kiri
bawah perut ibu, pada pemeriksaan tampak pembesaran perut sesuai umur
kehamilan, pada saat palpasi wajah ibu tampak tenang dan teraba, sesuai teori
pada kehamilan intra uterin, uterus akan terus membesar untuk memberikan
tempat tinggal bagi janin yang makin lama makin membesar hingga saat
kelahiran akan melindungi janin dan memberi segala kebutuhan janin dan
pembesaran uterus ini dipengaruhi oleh hormon estrogen, hal ini menyebabkan
perut ibu tidak nyeri saat palpasi dan janin berada dalam uterus, sehingga
didapatkan diagnosa Intra Uterin. (Prawirohardjo, 2014)
g. Tunggal
1) Data Subyektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya sering dirasakan pada kuadran kanan
bawah perut ibu.
2) Data Objektif :
1. Leopold I : TFU 3 jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan apabila
digerakkan melenting , menandakan bahwa kepala berada diatas fundus
uteri.
2. Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang disebelah kiri
perut ibu dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut ibu.
3. Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan tidak
melenting, menandakan bokong.
4. Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
5. Denyut jantung janin (+) pada kuadran kiri bagian atas perut, frekuensi
144 x / menit.
3) Analisa dan Interpretasi Data
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa pergerakan janinnya sering dirasakan
pada kuadran kanan bawah perut ibu, pada pemeriksaan Leopold I : TFU 3
jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan apabila digerakkan melenting,
menandakan bahwa kepala berada diatas fundus uteri, Leopold II : Teraba
bagian keras, datar, dan memanjang disebelah kiri perut ibu dan teraba bagian
terkecil janin disebelah kanan perut ibu, Leopold III : Teraba bagian bulat,
lunak dan apabila digerakkan tidak melenting, menandakan bokong, tampak
pembesaran perut sesuai umur kehamilan, denyut jantung janin (+) pada
kuadran kiri bagian atas perut, frekuensi 140 x / menit, sesuai teori Leopold I
teraba kepala pada fundus teraba satu punggung dan denyut jantung janin
terdengar pada satu sisi perut ibu yaitu kiri atas. Hal ini menandakan bahwa
janin tunggal, sehingga didapatkan diagnosa Tunggal. (Prawirohardjo, 2014)
h. Hidup
1) Data Subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat.
2) Data Objektif :
Denyut jantung janin terdengar di satu tempat, jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kiri bagian atas perut ibu, Frekuensi 140 x / menit.
3) Analisa dan Interpretasi Data :
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa pergerakan janinnya kuat, pada
pemeriksaan denyut jantung janin terdengar di satu tempat, jelas, kuat dan
teratur pada kuadran kiri bagian atas perut ibu, Frekuensi 140 x / menit, sesuai
teori pergerakan janin yang kuat serta denyut jantung janin yang jelas,
menandakan bahwa jantung masih berfungsi dengan baik, menandakan bahwa
janin masih hidup, sehingga didapatkan diagnose Hidup. (Prawirohardjo, 2014)
i. Keadaan Ibu dan Janin baik
1) Data Subjektif :
a) Ibu mengatakan tidak ada keluhan
b) Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat
2) Data Obyektif :
a) Keadaan umum baik
b) Kesadaran composmentis
c) Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai
d) TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,5 0C
e) Auskultasi terdengat di satu tempat, terdengar jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kiri bagian atas perut ibu, dengan Frekuensi 140 x / menit.
3) Analisa dan Interpretasi Data :
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa ibu tidak ada keluhan, pergerakan
janinnya kuat, pada pemeriksaan keadaan umum ibu baik, kesadaran
composmentis, tidak ada oedema pada wajah dan tungkai, TTV : TD : 100/70
mmHg, N : 84 x/menit. Pernafasan : 20 x/ menit, suhu : 36,5 0C, auskultasi
terdengat di satu tempat, terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri
bagian atas perut ibu, dengan frekuensi 140 x / menit, sesuai teori dari tanda-
tanda vital ibu dalam batas normal menandakan ibu dalam keadaan baik, karena
tanda-tanda vital merupakan indikator untuk mengetahui ibu dan ditunjang
dengan keadaan umum ibu baik serta tidak ada oedema pada wajah dan tungkai
menandakan keadaan ibu baik. (Pantiwati, 2012), Pada auskultasi DJJ terdengar
jelas dengan frekuensi dalam batas normal yaitu 120-160x/menit menandakan
keadaan janin baik, (Prawirohardjo, 2014), dengan ibu merasakan pergerakan
janin yang kuat dan terdengarnya denyut jantung janin dalam batas normal
(120-160 x/menit) menandakan keadaan janin baik. (Pantiwati, 2012) sehingga
didapatkan diagnosa Keadaan Ibu dan Janin baik.
j. Masalah Kecemasan
1) Data Subjektif :
Ibu menanyakan kehamilannya.
2) Data Objektif :
Ekspresi wajah ibu tampak tegang karena kehamilannya Presentasi Bokong.
3) Analisa dan Interpretasi Data
Perasaan cemas dan khawatir terjadi jika bayi akan dilahirkan dalam
keadaan tidak normal, pada pemeriksaan ekspresi wajah ibu tampak tegang
karena kehamilannya Presentasi Bokong, sesuai teori harapan untuk baik-baik
saja namun pada kenyataannya kondisi kehamilan ibu tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini menimbulkan kecemasan pada diri ibu, dapat dilihat dari
ekspresi ibu yang tampat tegang dan kebiasaan bertanya tentang keadaan dirinya
pada petugas kesehatan, sehingga didapatkan diagnosa Masalah Kecemasan.
(Romauli, 2011)
3. LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi Letak Bokong sampai janin aterm
a. Data subjektif : -
b. Data objektif :
a) Leopold I : Teraba kepala berada di fundus
b) Leopold III : Bagian terendah bokong
c. Analisa dan Interpretasi Data :
Pada palpasi Leopold I : TFU 3 jrbpx, teraba bulat, lunak dan apabila
digerakkan tidak melenting. Leopold III Teraba bulat, keras dan apabila digerakkan
melenting di bagian fundus (kepala) maka itu menandakan kehamilan lebih dari 8
bulan dimana presentasi bokong kemungkinan masih bisa berubah menjadi presentasi
kepala karena umur kehamilan masih muda dan presentasi janin belum masuk dalam
panggul. (Prawirohardjo, 2014)
4. LANGKAH IV : TINDAKAN EMERGENCY/KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang untuk melakukan tindakan kolaborasi.
5. LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI
Dignosa : GI P0 A0, Gestasi 35 minggu 6 hari, Punggung Kiri, Presentasi Bokong,
Bergerak Atas Panggul, Intra Uterin, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin
Baik dengan Masalah Kecemasan sedang.
Tujuan :
a. Kehamilan berlangsung normal sampai persalinan
b. Keadaan ibu dan janin baik
c. Kecemasan teratasi
d. Kehamilan Presentasi Bokong menjadi kehamilan presentasi kepala
Kriteria :
a. Perbesaran perut sesuai umur kehamilan dan tidak terdapat tanda-tanda bahaya
kehamilan.
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal :
1) Tekanan darah : Sistole : 100-140 mmHg Distole : 60-90 mmHg
2) Nadi : 60-80 x/menit
3) Pernapasan : 16-24 x/menit
4) Suhu : 36,5-37,5 0c
5) Djj : 120-160 x/I menit
c. Ekspresi wajah ibu tampak tenang
d. Bagian terendah janin kepala
Intervensi :
a. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu sangat
penting agar ibu tidak cemas dengan keadaannya setelah mengetahui
perkembangan kehamilannya. (Helen, 2007)
b. Beri dukungan psikologis dan spiritual pada ibu
Rasional : Agar ibu dapat menerima kehamilannya serta menysukuri kehamilannya
sebagai karunia Ilahi. (Prawirohardjo, 2010)
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menungging setiap pagi setelah bangun
tidur selama 5 – 15 menit.
Rasional : Dengan posisi menungging bagian janin yang terkecil akan menempati
ruang yang lebih kecil dibagian bawah, dimana bagian terkecil ini akan
mengikuti gaya grafitasi bumi. (Prawirohardjo, 2010)
d. Beri HE kepada ibu tentang :
1) Gizi ibu hamil
Rasional : Kebutuhan nutrisi meningkat pada ibu hamil maka dianjurkan
dibawah 30 gram/hari yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin begitu pula dengan kalsium dan zat besi.
(Jannah, 2012)
2) Istirahat yang cukup
Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung yang
meningkat selama hamil, istirahat juga dapat menghambat
pemakaian energi/kalori. (Jannah, 2012)
3) Jelaskan 10 tanda bahaya kehamilan
Rasional : Ibu perlu diingatkan setiap saat tentang bahaya yang mengancam
kehamilan yang sebenarnya dapat dihindari dengan aktifitas sehari-
hari yang positif dan bila salah satu hal tersebut dialami oleh ibu
segera datang ke pelayanan kesehatan yang terdekat. (Kemenkes RI,
2017)
e. Diskusikan tentang persiapan persalinan & kelahiran di RS.
Rasional : Hal ini perlu diperhatikan oleh ibu dan keluarga dalam menghadapi
persalinan, sehingga tidak mengalami kecemasan yang berlebihan dan
persalinan berjalan lancar. (Prawirohardjo, 2010)
f. Anjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe sebanyak 220 tablet selama hamil
dengan dosis 1 x 1 tablet dan mengajarkan pada ibu cara minum obat.
Rasional : Untuk mencegah Anemia (kurang darah) dan mencegah perdarahan terlalu
banyak pada saat persalinan. (Prawirohardjo, 2010)
g. Lakukan follow-up 2 minggu kemudian tanggal 03 Maret 2019 atau jika ada keluhan.
Rasional : Dengan penjelasan pada ibu kapan ia akan kembali memeriksa
kehamilannya maka ibu akan mengadakan kesepakatan dengan bidan.
Sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dipantau dan
diharapkan tanda-tanda bahaya kehamilan dapat segera dideteksi serta
tidak sampai mengancam ibu dan bayinya. (Prawirohardjo, 2010)
h. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
Rasional : Untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis pasien
sebagai catatan kemajuan. (Betty, 2013)

6. LANGKAH VI : PENATALAKSANAAN/IMPLEMENTASI

NO TGL/BL JAM TINDAKAN


N/THN

1. 18 09.40 a. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.


Februari Wita Hasil : Ibu mengetahui keadaannya.
2019
09.42 b. Memberi dukungan psikologis dan spiritual
Wita pada ibu.
Hasil : Kecemasan teratasi ditandai dengan,
Ekspresi ibu tampak tenang
09.44 c. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan posisi
Wita menungging setiap pagi setelah bangun tidur
selama 5 – 15 menit.
Hasil : Ibu akan melakukan pergerakan sikap
nungging.
09.46 d. Memberi HE kepada ibu tentang :
Wita 1) Gizi ibu hamil
2) Istirahat yang cukup
3) Jelaskan 10 tanda bahaya kehamilan
Hasil : Ibu memahami penjelasan yang
diberikan.
09.48 e. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan &
Wita kelahiran di RS.
Hasil : Ibu siap bersalin di tenaga kesehatan dan
ditolong oleh bidan.

09.50 f. Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum


Wita tablet Fe sebanyak 220 tablet selama hamil
dengan dosis 1 x 1 tablet dan mengajarkan
pada ibu cara minum obat.
Hasil : Ibu meminum tablet Fe secara rutin dan
sesuai dosis yang diajarkan.
09.51 g. Melakukan follow-up 2 minggu kemudian
Wita tanggal 03 Maret 2018 atau jika ada keluhan.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali 2 minggu
kemudian tanggal 24 Maret 2018 atau
jika ada keluhan.
09.52 h. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
Wita Hasil : Sudah dilakukan pendokumentasian
hasil pemeriksaan pada ibu.

7. LANGKAH VII : EVALUASI


Tanggal 18 februari 2019 Jam 10.40 Wita
a. Proses kehamilan berlangsung normal dan keadaan ibu dan janin baik, ditandai
dengan :
1) Pembesaran perut sesuai umur kehamilan : TFU 31cm
2) Tidak terdapat tanda-tanda bahaya kehamilan
3) Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mmHg S : 36,5ºc
N : 84x/i P : 20x/menit
4) DJJ : 140 x/i
b. Kecemasan teratasi ditandai dengan, ekspresi wajah ibu tampak tenang.
B. . Pendokumentasian SOAP

Hari/Tanggal Catatan Perkembangan Nama dan


& Jam (SOAP) Paraf
Petugas
03/03/20189 S 1. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada kuadran
Pukul 09.20 kanan bawah perut Ibu.
wita 2. Ibu sudah meminum obat penambah darah (Fe).
3. Ibu melakukan pergerakan sikap nungging setiap
pagi
4. Ibu sudah tidak merasa cemas dengan
kehamilannya

O 1. Keadaan umum ibu baik


2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Pernapasan : 22 x / menit
Suhu : 36,70C
4. Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jrbpx, Teraba bagian bulat,
keras, dan apabila digerakkan
melenting yaitu kepala.
Leopold II : Teraba bagian keras, datar dan
memanjang seperti papan disebelah
kiri perut ibu dan teraba bagian-
bagian terkecil janin disebelah kanan
perut ibu, PU-KI.
Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan
apabila digerakkan melenting
yaitu bokong.
Leopold IV : Kedua ujung jari masih saling
bertemu (Konvergen).
5. Denyut jantung janin (+) terdengar jelas, kuat
dan teratur pada sebelah kiri bagian atas perut
Ibu, Frekuensi 138 x / menit.

Pukul 09.30 A GIII PI AI, Gestasi 36 minggu 1 hari, Punggung


wita Kanan, Presentasi Bokong, Pergerak Atas Panggul,
Intra Uterin, Tunggal, Hidup, Keadaan ibu dan
janin baik.

P 1. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien


serta menciptakan suasana yang akrab.
Hasil : Pasien dan keluarga merespon positif
terhadap penyampaian yang diberikan.
2. Memberikan informasi pada ibu tentang hasil
pemeriksaannya
Hasil : Ibu memahami penjelasan yang diberikan
dan mengetahui perkembangan kehamilannya.
3. Menganjurkan Ibu untuk tetap melakukan sikap
nungging setiap pagi hari 5-10 menit, posisi
menungging dengan cara kedua telapak tangan
ditempelkan kekasur/lantai dimana kepala
diletakkan diatas telapak tangan dan tangan
dengan posisi pipi kanan dan kiri menempel
pada tangan dilakukan sebanyak 3-5 kali.
Hasil : Ibu melakukan apa yang diajarkan.
4. Menganjurkan follow-up 2 minggu kemudian
tanggal 17 Maret 2019 atau jika ada keluhan.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali.
17/03/2019 S 1. Ibu merasakan pergerakan janinnya dirasakan
Pukul 09.10 pada kuadran kiri perut ibu
wita 2. Ibu tetap meminum obat penambah darah
sesuai aturan.
3. Ibu tetap melakukan pergerakan sikap
nungging
4. Tidak ada pelepasan lendir dan darah
5. Ibu belum merasakan nyeri perut tembus
kebelakang
O 1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,80C
4. Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jrbpx, Teraba bagian bulat,
keras, dan apabila digerakkan
melenting yaitu kepala.
Leopold II : Teraba bagian keras, datar dan
memanjang seperti papan disebelah
kiri perut ibu dan teraba bagian-
bagian terkecil janin disebelah kanan
perut ibu, PU-KI.
Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan
apabila digerakkan melenting
yaitu bokong.
Leopold IV : Kedua ujung jari masih saling
bertemu (Konvergen).
5. Denyut jantung janin (+) terdengar jelas, kuat
dan teratur pada sebelah kanan bagian atas
perut Ibu, frekuensi 138 x / menit.

A GI P0 A0, Gestasi 37 minggu , Punggung Kiri,


Presentasi Bokong, Bergerak Atas Panggul, Intra
Uterin, Tunggal, Hidup, Keadaan ibu dan janin baik
.
Pukul 09.20 P 1. Menjalin komukasi yang baik dengan pasien
wita serta menciptakan suasana yang akrab.
Hasil : Pasien dan keluarga merespon positif
terhadap penyampaian yang diberikan.
2. Memberikan informasi pada ibu tentang hasil
pemeriksaannya.
Hasil : Ibu memahami penjelasan yang diberikan
dan mengetahui perkembangan kehamilannya.
3. Menanyakan apakah pergerakan sikap nungging
tetap dilakukan.
Hasil : sudah dilakukan .
4. Menanyakan apakah ada tanda-tanda persalinan
seperti; perut mulas-mulas yang teratur dan
timbulnya semakin sering dan semakin lama,
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir.
Hasil : tidak ada tanda-tanda persalinan.

5. Memberi dukungan mental dan spiritual pada ibu.


Hasil : Ibu menerima dan siap menghadapi
persalinannya.
6. Menganjurkan ibu segera ke pelayanan kesehatan
apabila sudah ada tanda-tanda persalinan.
Hasil : Ibu bersedia.
7. Menganjurkan ibu follow Up satu minggu
kemudian tanggal 24 Maret 2019 atau jika ada
keluhan.
Hasil : Ibu bersedia

Anda mungkin juga menyukai