Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

TERHADAP BAYI Ny. M

DENGAN KEJANG

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

Anamnesa, ada tanggal 19 November 2007

A. Identitas

Nama Bayi : By. Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : I (pertama)

Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. anto

Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Teratai Alamat : Jl. Teratai

B. Keluhan Utama

Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, bayi tampak kejang, mata berputar-
putar, sianosis, ektremitas kaku, tremor, bayi mengalami asfiksia ringan, sulit bernafas, suhu tubuh
36oC, apgar score 5/8. BB : 2800 gr, PB : 50 cm, denyut jantung : 98 x/menit

C. Riwayat Persalinan
1. Persalinan ditolong oleh : Bidan

2. Jenis persalinan : Spontan pervaginam

3. Tempat persalinan : RB Kasih Ibu

4. Lama persalinan :

a. Kala I : 10 jam 30 menit

b. Kala II : 30 menit

c. Kala III : 30 menit

d. Kala IV : 2 jam

5. Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada

6. Keadaan air ketuban : jernih

7. Keadaan umum bayi : kelahiran tunggal, usia kehamilan saat melahirkan + 40 minggu

D. Pemeriksaan Fisik

1. Nilai apgar

No

Asfek Yang Dinilai

21

Waktu

1.

Frekuensi denyut jantung

Tidak ada
Kurang dari 100

Lebih dari 100

2.

Usaha bernafas

Tidak ada

Lambat teratur

Menangis kuat

3.

Tonus otot

Lumpuh

Ekstremitas flexi sedikit

Gerakan aktif

4.

Reaksi terhadap rangsangan

Tidak ada

Gerakan sedikit

Menangis

2
5.

Warna kulit

Biru/pucat

Tubuh kemerahan ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

Jumlah

2. Atropometri

a. Berat badan : 2800 gr

b. Panjang badan : 49 cm

c. Lingkar kepala : 35 cm

d. Lingkar dada : 30

e. Lila : 9,5 cm

3. Reflek

a. Moro : tidak ada

b. Tonic neak : tidak ada

c. Palmargrap : tidak ada

4. Menangis : tidak menangis spontan, bayi manangis saat dirangsang

5. Tanda vital-vital

a. Nadi : 110 x/menit


b. Suhu : 36oC

c. Pernafasan : 32 x/menit

6. Kepala

a. Simetris : tidak ada kelainan yang dialami

b. Ubun-ubun besar : cembung

c. Ubun-ubun kecil : tidak ada

d. Caput succedenum : tidak ada

e. Chepal hematoma : tidak ada

f. Sutura : tidak ada moulage

g. Luka kepala : tidak ada

h. Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan

7. Mata

a. Posisi : simetris kanan dan kiri, tampak berputar-putar

b. Kotoran : tidak terdapat kotoran

c. Perdarahan : tidak terdapat perdarahan

d. konjungtiva: ; pucat

e. sclera : ikterik

8. Hidung

a. Lubang hidung : terdapat 2 lubang kanan dan kiri

b. Cuping hidung : ada, simetris kanan dan kiri

c. Keluaran : tidak ada

9. Mulut

a. Simetris : atas dan bawah


b. Palatum : tidak ada celah

c. Saliva : tidak ada hipersaliva

d. Bibir : tidak ada labia skizis

e. Gusi : merah, tidak ada laserasi

f. Lidah bintik putih : tidak ada

10. Telinga

a. Simtris : kanan dan kiri

b. Daun telinga : ada kanan dan kiri

c. Lubang telinga : ada kanan dan kiri berlubang

d. Keluhan : tidak ada

11. Leher

a. Kelainan : tidak ada kelainan

b. Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri

12. Dada

a. Simetris : simetris akan dan kiri

b. Pengeraakan : bergerak waktu bernafas

c. Bunyi nafas : nafas lambat, teratur

d. Bunyi jantung : dangkal, cepat, tidak teratur, 98 x/menit

13. Perut

a. Bentuk : simetris, tidak ada kelainan

b. Bising usus : teratur

c. Kelainan : tidak ada kelainan

14. Tali pusat


a. Pembuluh darah : 2 arteri 1 vena

b. Perdarahan : tidak ada perdarahan

c. Kelainan : tidak ada kelainan

15. Kulit

a. Warna : kebiruan

b. Turgor : (+) ada

c. Lanugo : ada

d. Vernik kaseosa : ada

e. Kalainan : tidak ada kelainan

16. Punggung

a. Bentuk : lurus

b. Kelainan : tidak ada kelainan

17. Ekstremitas

a. Tangan : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru

b. Kaki : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru

c. Pergerakan : kaku

d. Kuku : lengkap, warna kebiruan

e. Bentuk kaki : lurus

f. Bentuk tangan : lurus

g. Kelainan : tidak ada kelainan

18. Genetalia : jenis kelamin perempuan

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


1. Diagnosa

Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam cukup bulan dengan kejang

Dasar: Bayi kejang seluruh tubuh, suhu tubuh 36oC, apgar score 5/8 berat badan: 2800 gr, tinggi badan
: 49 cm, denyut jantung 98 x/menit, ekstremitas kaku dan mata berputar-putar.

2. Masalah

1. Kejang

Dasar:

a. Ektremitas bayi pergerakannya kaku

b. Mata berputar-putar

c. Seluruh tubuh bayi kejang

2. Gangguan O2

Dasar: Terdapat lendir pada jalan nafas bayi

3. Gangguan cairan dan nutrisi

Dasar: bayi belum mau menyusu

4. Hipotermi

Dasar:

a. Esktrimitas bayi biru

b. Bayi teraba dingin

c. Suhu 36oC

3. Kebutuhan

1. Atasi kejang

2. Pasang infus

3. Perbaiki jalan nafas bayi

4. Perbaiki suhu
5. Perawatan tali pusat

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

Dasar:

a. Ektremitas bayi pergerakannya kaku

b. Mata berputar-putar

c. Seluruh tubuh bayi kejang

d. Terdapat lendir pada jalan nafas bayi

e. Apgar 5/8

f. Bayi susah bernafas

g. Suhu 360C

h. Tali pusat masih basah

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

1. Tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis

2. Akan terjadi kecacatan syaraf dan kemunduran mental karena kurang tersuplainya oksigen ke otak

3. Infeksi tali pusat karena tali pusat masih basah

4. Perdarahan otak

IV. IDENTIFIKASI MASALAH DAN KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN DAN


KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter jika terjadi komplikasi dan kelainan

V. PERENCANAAN

1. Atasi kejang

a. Beri bayi obat anti kejang dengan memberikan obat diazepam dengan dosis 0,1-0,3 mg/kg BB IV.

b. Pasang infus intravena dipembuluh darah periver dengan cairan dextrose 10%
2. Lakukan pembebasan jalan nafas

a. Bebas jalan nafas

b. Letakkan bayi pada posisi yang benar

c. Lakukan slim zuinger

3. Lakukan ransangan taktil

a. Usap-usap punggung bayi

b. Atau sentil

4. Pertahankan suhu badan bayi

a. Membungkus bayi

b. Menghidupkan radian warmer

5. Lakukan perawatan tali pusat

a. Jepit tali pusat dengan 2 klem

b. Potong tali pusat dengan kasa steril

c. Bungkus tali pusat dengan kasa steril

d. Ajarkan ibu untuk perawatan tali pusat

e. Anjurkan pada ibu untuk perawatan tali pusat secara teratur

f. Evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang

6. Lakukan penilaian bayi

a. Perhatikan dan nilai nafas bayi

b. Hitung frekuensi/denyut jantung bayi

c. Nilai warna kulit bayi

7. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI Ekslusif

8. Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi sayuran hijau

VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal 19 November 2007

1. Mengobati kejang

a. Pasang infus intravena di pembuluh darah perifer, di tangan, kaki atau kepala jika bayi di duga
dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit diabetes melitus pemasangan infus melalui vana umbilikostik

b. Beri obat anti kejang yaitu : diazepam 0,5/kg, supositoria IM sampai kejang teratasi

c. Bila kejang sudah teratasi, beri cairan dextrose 10% dengan kecepatan 60 ml/kg BB/hari

2. Melakukan pembebasan jalan nafas

a. Membersihkan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung dan mulut bayi secara zig-zag
dengan kasa steril segera setalah lahir

b. Melakukan bayi terlentang atau miring dengan leher agak ekstensi atau tengadah dengan
meletakkan selimut atau handuk yang digulung ke bawah bahu sehingga bahu terangkat 2-3 cm

c. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap cairan amnion dan lendir dari mulut dan hidung
menggunakan slim zuinger. Bila air ketuban bercampur mekonium. Maka penghisapan dari trakea
diperlukan untuk mencegah aspirasi mekonium. Hisap dari mulut terlebih dahulu kemudian hisap dari
hidung

3. Mempertahankan suhu tubuh bayi

a. Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih yang ada di atas perut ibu bila tali pusat
panjang, mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk mengihilangkan air ketuban dan
mencegah kehilangan suhu tubuh melalui evaporasi

b. Menghidupkan radio warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi dengan meletakkan bayi
telentang di bawah alat pemancar panas. Alat pemancar panas perlu disiapkan sebelumnya agar kasur
tempat diletakkan bayi juga hangat.

4. Melakukan perawatan tali pusat

a. Menjepit tali pusat dengan 2 buah klem

b. Memotong tali pusat dengan gunting tali pusat dan mengikatnya

c. Membungkus tali pusat dengan kasa steril

d. Mengajarkan pada ibu untuk perawatan tali pusat

e. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat

5. Melakukan rangsangan taktil


a. Usap-usap punggung bayi kearah atas

b. Menyentil telapak kaki bayi untuk memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan atau
mempertahankan pernafasan

6. Melakukan penilaian bayi

a. Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi

b. Menilai warna kulit bayi

7. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI ekslusif bagi bayi selama 6 bulan

8. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat

9. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung kegiatan ibu dalam merawat bayinya

10. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau seperti bayam, daun katu, daun
singkong, serta kacang-kacang.

VII. EVALUASI

Pada tanggal 19 November 2007

1. Pemberian obat anti kejang telah dilakukan

a. Pemasangan infus intravena

b. Memberi obat anti kejang yaitu diazepam 0,5/kg sampai kejang teratasi

2. Pembebasan jalan nafas telah dilakukan

a. Mata, hidung, dan mulut telah di bersihkan

b. Bayi telah diposisikan dengan benar

c. Jalan nafas telah dibersihkan

3. Suhu tubuh bayi telah dipertahankan

a. Bayi telah dibungkus dengan handuk kering dan bersih

b. Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk

c. Radian wamer telah melakukan pembesan jalan nafas

4. Rangsangan taktil telah dilakukan dan punggung telah diusap ke arah atas
5. Perawatan tali pusat telah dilakukan

Kejang telah teratasi, memberikan cairan dextrose 10% dengan kecepatan 60 ml/kgBB/hari

6. Bayi telah bernafas spontan

7. Ibu mengerti akan pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan

8. Ibu mengerti cara merawat tali pusat bayi

9. Suami dan keluarga bersedia membantu ibu dalam merawat bayinya

10. Ibu mengerti dan tersedia mengkonsumsi sayuran hijau, seperti : bayam, daun katu, daun sinkong,
serta kacang-kacang

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS

NY “J” UMUR 24 TAHUN G1 P0 A0 UMUR KEHAMILAN 30+4 MINGGU

DENGAN PLACENTA PREVIA

DI RB KASIH IBU SETURAN SLEMAN YOGYAKARTA

No. Register : 340310

Tanggal Pengkajian : 04 – 04 – 2011, jam 15.00 WIB

Nama Pengkaji : Bidan Sri Rahayu

I. PENGKAJIAN DATA tanggal: 04-04-2011, jam: 15.00 WIB oleh: Bidan

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Ibu Suami

Nama : Ny “J” Tn “T”

Umur : 24 th 26 th

Agama : Islam Islam


Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Wiraswasta

Alamat : Jl. Kapas Kledokan CT, Depok Sleman Yogyakarta

2. Alasan datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan perdarahan yang berwarna merah segar dan tanpa rasa nyeri sudah 2x ganti pembalut
sejak tanggal 04-04-2011 jam 11.00 WIB.

4. Riwayat menstruasi

Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari

Lama : 5 hari Teratur : teratur

Sifat darah : cair Keluhan : tidak ada

5. Riwayat perkawinan

Status pernikahan : syah Menikah ke : I

Lama : 1 tahun Usia menikah pertama kali : 23 tahun

6. Riwayat obstetric : G1 P0 A0 Ah0

Hamil

Ke- Persalinan Nifas

Tanggal Umur
Kehamilan Jns

Persalinan penolong Komplikasi JK BB

Lahir laktasi komplikasi

1. Kehamilan sekarang

7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

No Jenis

Kontrasepsi Pasang Lepas

Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Keluhan

Ibu mengatakan Belum pernah menggu nakan KB

8. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 02 - 09 - 2010 HPL : 09 – 06 - 2011

b. ANC pertama umur kehamilan : 8 minggu

c. Kunjungan ANC :

Trimester I

Frekuensi : 2x, Tempat : RB Kasih Ibu Oleh : Bidan

Keluhan : mual muntah

Terapi : B6

Trimester II

Frekuensi : 3x, Tempat : RB Kasih ibu Oleh : bidan

Keluhan : tidak ada

Terapi : kalk, tablet Fe


Trimester III

Frekuensi : 2x, Tempat : RB Kasih ibu Oleh : bidan

Keluhan : perdarahan pervagina

Terapi : tablet Fe , vitamin C

d. Imunisasi TT

TT1 pada saat usia kehamilan 12 minggu

TT2 pada saat usia kehamilan 16 minggu

e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)

Ibu mengatakan gerakan janin > 10x sehari

9. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)

Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular: PMS, HIV/AIDS, TBC, hepatitis,
menurun: hipertensi, asma, DM, dan menahun: jantung.

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah/sedang menderita penyakit menular:
PMS, HIV/AIDS, TBC, hepatitis, menurun: hipertensi, asma, DM, dan menahun: jantung.

c. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar.

d. Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi.

e. Riwayat alergi obat

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat.


10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari

a. Pola Nutrisi

Sebelum hamil Saat hamil

Makan

Frekuensi : 3x sehari 4x sehari

Porsi : 1 piring 1 piring

Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk

Pantangan : tidak ada tidak ada

Keluhan : tidak ada tidak ada

Minum

Frekuensi : 5x sehari 6x sehari

Porsi : 1 gelas 1 gelas

Jenis : air putih, teh air putih, teh

Pantangan : tidak ada tidak ada

Keluhan : tidak ada tidak ada

b. Pola eliminasi

BAB

Frekuensi : 1x sehari 1x sehari

Konsistensi : lembek lembek

Warna : kuning kecoklatan kuning kecoklatan

Keluhan : tidak ada tidak ada

BAK

Frekuensi : 6x sehari 6x sehari

Konsistensi : cair cair

Warna : kuning jernih kuning jernih


Keluhan : tidak ada tidak ada

c. Pola istirahat

Tidur siang

Lama : 1 jam 1 jam

Keluhan : tidak ada tidak ada

Tidur malam

Lama : 7 jam 7-8 jam

Keluhan : tidak ada tidak ada

d. Personal hygiene

Mandi : 2x/ hari 2x/ hari

Gosok gigi : 2x/ hari 2x/ hari

Keramas : 3x/ minggu 3x/ minggu

Ganti pakaian : 2x/ hari 2x/ hari

e. Pola seksualitas

Frekuensi : 3x/ minggu 1x/ minggu

Keluhan : tidak ada tidak ada

f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)

Ibu mengatakan selain menjadi IRT juga sering membantu suaminya berdagang.

11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)

Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu,
dan minum minuman beralkohol.
12. Psikososiospiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial,
perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan
keuangan ibu dan keluarga)

a. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.

b. Ibu mengatakan hubungan ibu dengan tetangga baik dan ramah.

c. Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung kehamilannya.

d. Ibu maengatakan taat menjalani ibadah.

e. Ibu mengatakan suami yang menjadi tulang punggung keluarga.

13. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan, persalinan, dan laktasi )

a. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang kehamilan.

b. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang persalinan.

c. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang laktasi.

14. Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan )

a. Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih dan nyaman.

b. Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : CM

Status emosional : stabil

Tanda vital sign :

Tekanan darah : 100/70 mmHg berat badan : 60kg

Pernapasan : 22x/ menit tinggi badan : 157 cm


Nadi : 88x/ menit LILA : 24 cm

suhu : 370 C

2. Pemeriksaan fisik

• Rambut: lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok keadaan bersih.

• Muka: bentuk simetris, pucat, tidak ada oedema.

• Mata: bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva pucat, seklera tidak
ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih.

• Hidung: bentuk simetris, keadaan bersih, dan tidak ada pembesaran polip.

• Mulut : tidak ada kelalinan , tidak terdapat stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak adacarises, tidak ada
pembesaran tonsil.

• Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik.

• Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limpa, dan tidak ada pembengkakan vena
jugularis.

• Dada: pernafasan baik tidak ada rochi dan wheezing, payudara menonjol hiperpigmentasi , tidak ada
benjolan, abnormal, colostrums belum keluar.

• Abdomen : bentuk simetris, membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada cacat, tidak ada
bekas operasi, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi.

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU terpegang antara Px dengan pusat, pada fundus teraba keras bundar melenting yang
berarti kepala

Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang besar berarti punggung
janin. (PUKI) perut sebelah kanan teraba bagian-bagian janin yang kecil berarti extremitas.

Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba ada satu bantalan yang mengganjal pada bagian
segmen bawah rahim.

Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP (divergen)

DJJ: 110x/menit

TFU : 30cm, TBJ= (30-12)x 155=2790 gram


• Punggung : normal tidak ada kelainan.

• Genetalia : ada pengeluaran darah pervaginam banyaknya 200cc. tidak varises dan tidak oedema.

• Ektermitas : bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema, dapat berfungsi dengan baik.

• Anus: tidak ada hemoroid.

3. Pemeriksaan penunjang

USG : pada USG terlihat ada bagian yang menutupi jalan lahir yaitu plasenta. Tanggal 04/04/2011 jam
15.15 WIB.

Pemeriksaan Hb: 7 % gr tanggal 04/04/2011 jam 15.30 WIB

4. Data penunjang

Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnose kebidanan

Seorang ibu Ny.”J” umur 24 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 30+4 minggu janin tunggal, hidup
intrauteri, PUKI, presentasi bokong, belum masuk PAP dengan plasenta previa totalis.

Data dasar

Data subjektif : Ibu mengatakan umurnya 24 tahun

Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.

Ibu mengatakan belum pernah keguguran.

Ibu mengatakan HPHT : 02-09-2010

Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir, sudah 2x ganti pembalut

Ibu mengatakan cemas karena mengeluarkan darah banyak.


Data objektif :

Keadaan umum : baik

Kesadaran : CM

Status emosional : Stabil

Tanda vital sign :

Tekanan darah : 100/70 mmHg berat badan : 60kg

Pernapasan : 22x/ menit tinggi badan : 157 cm

Nadi : 88x/ menit LILA : 24 cm

suhu : 370C

- Ada pengeluaran darah pervaginam sebanyak 200cc atau 2 pembalut yang bercampur stosel secara
tiba-tiba

- Pada saat palpasi dirasakan ada suatu bantalan yang mengganjal pada segmen bawah rahim

- Bagian terendah janin masih tinggi

- Dijumpai kesalahan letak janin yaitu bukan presentasi kepala

- Tidak terdapat nyeri tekanan pada saat palpasi

- Leopold I : TFU 30 cm, pertengahan Px dan pusat, TBJ : 2790 gram

- Leopold II : PUKI

- Leopold III : Teraba bantalan pada segmen bawah rahim

- Leopold I V : Bagian terbawah janin belum masuk PAP

- DJJ : 110 x/menit

- Hb : 7 gram%

- HPHT : 02/09/2010

- HPL : 09/06/2011

B. Diagnosa masalah
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan terjadinya perdarahan pervaginam karena adanya
plasenta previa totalis.

C. Kebutuhan

KIE tentang penatalaksanaan anemis

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

1. Potensial terjadi perdarahan anterpartum pada ibu

2. Potensial terjadi gawat janin (sudah terjadi)

3. Potensial terjadi aspeksia pada bayi (belum)

4. Potensial partus prematurius

5. IUFD

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

- Kolaborasi dengan dokter segera mungkin jika terjadi komplikasi yang lebih hebat

- Penatalaksanaan perdarahan antepartum

- Penatalaksanaan aspeksia pada BBL (G USAH)

V. PERENCANAAN

1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

2. KIE Observasi banyaknya perdarahan pervaginam dan tanda-tanda vital, ganti pembalut bila basah,
pantau gerakan janin

3. Anjurkan ibu teknik relaksasi untuk memberikan rasa nyaman pada ibu dan meminta keluarga untuk
memberikan dukungan psikologis pada ibu (HNYA DKUNGAN)

4. Jelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melaksanakan persalinan secara normal tetapi harus secara
operasi (seksio sesarea) karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir.
VI. PELAKSANAAN tanggal: 04-04-2011 jam: 15.45WIB Oleh: Bidan

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan tentang kondisinya saat ini, kehamilan ibu mengalami
komplikasi dimana plasenta atau ari-ari menutupi jalan lahir.

2. Mengobservasi banyaknya perdarahan dan tanda-tanda vital, segera ganti pembalut bila sudah
basah, dan selalu memantau gerakan janin. Jika ada perubahan seperti tidak ada gerakan atau gerakan
kurang aktif seperti biasanya maka lakukan tindakan.

3. Menjelaskan pada ibu untuk beristirahat total atau tiram baring, beritahu ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan yang berat, seperti mencuci pakaian, mengangkat air, mengepel, menyapu, dll. Dan
menjelaskan kepada ibu untuk lebih sering miring ke kiri pada saat tidur untuk memberikan oksigenisasi
penuh kepada janinnya.

4. Mengajarkan ibu untuk teknik relaksasi untuk memberikan rasa nyaman pada ibu dan meminta
kelurga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu.

5. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil, menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 2x sehari
selama 14 hari dan vitamin C dengan dosis 3 x sehari, jika nafsu makan berkurang maka makan dengan
cara porsi sedikit tapi sering agar pemasukan cairan dan nutrisi seimbang karena adanya perdarahan.

6. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melaksanakan persalinan secara normal tetapi harus
secara seksio sesarea karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir.

VII. EVALUASI tanggal : 24-03-2011 jam: 16.00 WIB Oleh: Bidan

1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini, bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam
kehamilannya dimana plasenta atau uri berada pada bagian bawah rahim ibu hamil 32 minggu, TFU
pertengahan pusat-Px, DJJ (+), bagian terbawah janin belum masuk PAP

2. Ibu mengerti apa yang ia lakukan jika terjadi perdarahan atau komplikasi kembali dan ibu mengerti
tentang perdarahan yang ia alami

3. Ibu mengerti tentang pentingnya istirahat total atau tirah baring untuk mengurangi terjadinya
perdarahan

4. Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan gizi bagi ibu hamil

5. Ibu mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

6. Ibu mau mengikuti saran bidan untuk melakukan persalinan secara seksio sesarea
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS

DENGAN

PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER KARENA SISA PLASENTA

TERHADAP Ny. X DI RSU A.YANI METRO

TAHUN 2006

PENGUMPULAN DATA DASAR

IDENTITAS

Nama Ibu : Ny. Hanifa Nama Suami : Tn. Hasan

Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Alamat : Jl.Raya Timur 27, Alamat : Jl.Raya Timur 27,

Karang Rejo 26 Karang Rejo 26

Metro selatan. Metro Selatan.

ANAMNESA

Tanggal 13 November 2006 Pukul 15.00 WIB.

Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah segar pervaginam yang banyak sampai berkali-kali
ganti doek setelah 1 hari psotaprtum.

Riwayat Persalinan

Anak lahir tanggal : 12 November 2006 Pkl. 20.00 WIB

Jenis kelamin : Laki-laki

BB/PB : 3100gram/50cm

Jenis persalinan : Spontan

Penyulit saat melahirkan: tidak ada

Plasenta : lahir spontan Pkl.20.15 WIB

Berat plasenta 500 gram

Keadaan plasenta tidak lengkap.

Jumlah perdarahan :

Kala I : 50cc blood slym

Kala II : 150cc

Kala III : 150cc

Kala IV : 150cc

500cc

Lama persalinan :

Kala I : 11 jam

Kala II : 30 menit
Kala III : 20 menit

Kala IV : 2 jam

13 jam 50 menit

Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular atau
penyakit keturunan. Kebiasaan keluarga berobat ke Psukesmas daan tenaga kesehatan.

Keadaan Psikososial

Ibu mengatakan senang dan bahagia dengan kelahiran bayi pertamanya, begitupula
dengan suami dan keluarganya.

Pola Kehidupan Sehari-hari

Nutrisi

Sebelum melahirkan :

Makan 2 kali sehari dengan porsi sedang, minum 6-8 gelas perhari.

Sesudah melahirkan :

Makan 2 kali sehari porsi sedikit, minum 4-6 gelas perhari.

Eliminasi

BAB:

Sebelum

Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ia BAB 1 kali sehari.

Sesudah

Ibu mengatakan sesudah melahirkan ia baru 1 kali BAB.

BAK:
Sebelum

Ibu mengatakan sebelum hamil ia biasa BAK 5-6 kali sehari.

Sesudah

Ibu mengatakan setelah melahirkan ia hanya BAK 4 kali sehari.

Istirahat tidur

Sebelum

Ibu mengatakan sebelum hamil tidur malam antara 7-8 jam sehari.

Sesudah

Ibu mengatakan sesudah melahirkan ia agak susah tidur, hanya 6 jam sehari.

Personal hygiene

Sebelum

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, dan menggosok gigi.

Sesudah

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari dan membersihkan perineum.

Aktifitas

Sebelum

Sebelum hamil ibu biasa melakukan aktifitas/kegiatan rumah tangga sendiri tanpa
bantuan orang lain.

Sesudah

Sesudah melahirkan ibu hanya bisa berjalan pelan-pelandan dibantu.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

2. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 90/70 mmHg

b. Pernafasan : 20x/menit

c. Nadi : 80x/menit

d. temperatur : 37,5oC

3. Pemeriksaan fisik

Rambut: kusam, kotor dan sedikit ada ketombe

Wajah/muka : Inspeksi;wajah pucat, tidak ada cloasma gravidarum.

Mata : Conjungtiva agak pucat, fungsi penglihatan baik, simetris kanan-kiri,


tidak ada oedema pada kelopak mata.

Telinga : Bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.

Hidung : Tidak ada polip, simetris, fungsi penciuman baik.

Mulut : Bibir pecah-pecah dan kering, lidah sedikit kotor, gigi tidak ada karies,
fungsi pengecapan baik.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.

Dada : simetris kanan-kiri, puting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi


pada aerola, colostrum sudah keluar sedikit, tidak ada benjolan.

Abdomen : TFU 1 jari atas pusat, kontraksi uterus lemah, konsistensi lembek,
keadaan bersih dan tidak ada strie.

Ekstremitas :

Atas : sedikit tremor, ujung jari-jari tangan agak dingin dan pucat.
Bawah: Terasa dingin, simetris kanan-kiri, fungsi pergerakan baik, tidak ada cacat,
tidak ada oedema, refleks patela positif.

Genitalia : Tampak adanya hecting perineum, vulva merah muda, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, pegeluaran pervaginam darah encer,
anus tidak hemoroid.

D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hb : 9,5gr%.

INTERPRETASI DATA DASAR

DIAGNOSA

Ibu P1A0 postpartum akibat perdarahan karena sisa plasenta.

Dasar:

DS:

Ibu mengatakan banyak mengeluarkan darah encer dari vagina

Ibu mengatakan ini adalah persalinan yang pertama

Ibu mengatakan ganti doek 2 jam sekali.

DO:

Keadaan umum ibu lemah

Konjungtiva pucat

TFU 1 jari di atas pusat


Plasenta lahir tidak lengkap

Hb 9,5gr%

Pengeluaran darah encer lebih dari 500 cc

TTV; TD 90/70mmHg;RR 20x/mnt;Nadi 80x/mnt;Temperatur 37,5 oC

Konsistensi uterus lemah, konsistensi lembek.

MASALAH

Gangguan rasa nyaman

Dasar

DS:

Ibu mengatakan keluar darah terus dari vaginanya

Ibu mengatakan ganti doek tiap 2 jam sekali.

DO:

Ibu terlihat merasa tidak nyaman dengan kondisinya saat ini.

Gangguan pola aktifitas

Dasar

DS:

Ibu mengatakan tidak bisa melakukan aktifitas sendiri karena kondisi yang lemah.

DO:

Keadaan umum ibu lemah, ibu dibantu ketika berjalan.

Gangguan pemenuhan cairan & nutrisi

Dasar
DS:

Ibu mengatakan setelah emlahirkan makan hanya 2 kali sehari dengan porsi yang sedikit
dan minum hanya 4-6 gelas sehari.

DO:

Keadaan umum ibu lemah, ibu pucat dan bibir pecah-pecah.

KEBUTUHAN

Pemenuhan cairan dan nutrisi

Dasar

DS:

Ibu mengatakan badannya lemas

Ibu mengatakan makan 2 kali sehari dengan porsi sedikit

Ibu mengatakan hanya minum 4-6 gelas sehari.

DO:

TD 90/70mmHg

Keadaan umum ibu lemah

Konjungtiva pucat

Pengeluaran darah pervaginam lebih dari 500cc.

Pengeluaran sisa plasenta dan kureatse

Dasar

DS:

Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari vagina


Ibu mengatakan gantu doek tiap 2 jam sekali.

DO:

Plasenta lahir tidak lengkap

Pengeluaran berupa loche rubra sebanyak 500cc.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadinya syok hemoragi dan anemia berat

Dasar

DS:

Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari vagina

Ibu mengatakan badannya lemas.

DO:

Keadaan umum ibu lemah

TD 90/70mmHg

Hb 9,5gr%

Perdarahan lebih dari 500cc.

TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan infus dan transfusi darah.

Tindakan kuretase oleh tenaga profesional/dokter.

PERENCANAAN/ INTERVENSI
Jelaskan kondisi ibu saat ini

Jelaskan bahwa ibu sedang mengalami perdarahan setelah bersalin.

Berikan dukungan emosional agar ibu dan keluarga tidak cemas.

Kolaborasi dengan dokter untuk :

Pemberian infus dan transfusi

Terapi obat-obatan

Tindakan kuretase.

Lakukan persiapan kuretase :

Persiapan pasien

Persiapan alat.

Anjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya

Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi

Jelaskan pada ibu pentingnya nutrisi bagi ibu yang baru melahirkan.

Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene

Jelaskan pada ibu pentingnya personal hygiene

Anjurkan ibu teknik vulva hygiene.

Anjurkan ibu untuk melakukan postnatal breastcare

Anjurkan ibu postnatal breastcare

Jelaskan manfaat postnatal breastcare.

IMPLEMENTASI
Menjelaskan pada ibu bahwa plasenta yang lahir tidak lengkap dan bila dibiarkan akan
menimbulkan perdarahan yang tersu-menerus dan berbahaya bagi ibu, sehingga diharapkan
ibu mau bekerjasama dalams etiap tindakan yang akan dilakukan.

Melakukan kolaborasi dengan dokter

Memasang infus pada pasien Ringer Laktat 30tetes/menit dan rencana transfusi II Kolf.

Terapi obat dari dokter

Tindakan kuretase

Persiapan alat

Tenakulum, klem ovum (Forster/Fenster Clamp) lurus & lengkung, 1 set sendok kuret,
1 penala kavum uteri(sonde uterus), 2 spekulum Sim ’s atau L, 1 kateter karet.

Persiapan pasien

Beritahu pasien akan dilakukan tindakan kuret.

Langkah kerja

Pasien dalam posisi litotomi

Suntikkan valium 10mg dan atropin sulfat 0,25mg IV

Tindakan antisepsis genitalia eksterna, vagina dan serviks.

Kosongkan kandung kemih

Pasang spekulum vagina, selanjutnya serviks dipresentasikan dengan tenakulum


menjepit dindoing depan portio pada jam 12. angkat spekulum depan dan
spekulum belakang dipegang oleh seseorang asisten.

Memasukkan sonde tumpul secara sistemis menurut putaran jarum jam.


Usahakan seluruh kavum uteri dikerok.

Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan. Awasi tanda vital 15-
30 menit pasca tindakan.
Menjelaskan pada ibu pentingnya nutrisi makanan sehat terutama sayu-sayuran yang
berwarna hijau, protein (daging dan ikan), untuk pemulihan kondisi ibu dan bayi dengan
produksi ASI yang dihasilkan maka nurisi bayi akan terpenuhi.

Menjelaskan pada ibu pentingnya personal hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi dan
penyakit.

Mengajarkan pada ibu melakukan vulva hygiene dengan cara :

Menggunakan 5 kapas sublimat

2 kapas untuk membersihkan bibir kemaluan besar masing-masing kanan-kiri.

2 kapas untuk membersihkan bibir kemaluan kecil masing-masing kanan-kiri.

1 kapas untuk membersihkan keseluruhan daria ats sampai bawah.

Mengajarkan ibu post natal breastcare dengan massase pada payduara dan kompres panas
dingin pada daerah payudara, diharapkan ASI akan keluar dengan lancar.

EVALUASI

Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini dan mau melakukan kerjasama dalam setiap tindakan
yang dilakukan, pemasangan infus dan tindakan kuretase.

Keluarga mendukung tindakan yang dilakukan dan mau membantu serta bekerjasama dalam
merawat dan mengawasi keadaan ibu.

Infus RL sudah terpasang dengan jumlah tetesan 30 tetes/menit.

Bidan sudah melakukan kolaborasi dengan dokter.

keadaan umum ibu masih lemah.

Ibu dan keluarga mengerti tentang kebutuhan gizi untuk pemulihan kesehatan dan berjanji
akan mengatur pola makan dengan menu yang seimbang agar ibu lekas sembuh.

TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik.


Ibu psot curetase, sisa plassenta sudah lahir lengkap.

Ibu masih takut untuk bergerak.

Anda mungkin juga menyukai