Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BY NY.

E
UMUR 0 MENIT DENGAN ASFIKSIA SEDANG
DI RUANG VK RS URIP SUMOHARJO

Anamnesa :
Tanggal pengkajian :
Pukul :

SUBJEKTIF (S)
I. Identitas
1. Bayi
Nama :
Tanggal lahir :
Jam lahir :
Jenis kelamin :
2. Orang tua
Nama Istri : Ny. E Nama Suami : Tn. H
Umur : 34 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa/Indonesia Suku : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pegawai
Alamat : Jl. Pisang gg garuda 3 no 10 Bandar Lampung

A. Keluhan Utama
Bayi Ny. E lemah, bayi kesulitan dalam bernafas, suhu tubuh 36oC, AFGAR sore
5/8, BB + 1200 gr, PB = 35 cm, frekuensi jantung = 100 x/menit, ekstremitas
biru, lahir tanggal 27 November 2016 pukul 21:00 WIB secara SC.
B. Riwayat Persalinan
a. Persalinan ditolong oleh : Dokter Obgyin
b. Jenis Persalinan : Seksio Sesarea
c. Tempat persalinan : RS Urip Sumoharjo
d. Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada
e. Keadaan air ketuban : keruh
f. Keadaan umum BBL : Usia kehamilan saat melahirkan
36 minggu
g. Nutrisi : bayi belum mendapat nutrisi
h. Eliminasi
BAK : Bayi belum BAK
BAB : Bayi belum BAB

OBJEKTIF (O)
Keadaan Umum : Lemah dan sering merintih
TTV : Suhu : 36oC Nadi : 110 x/menit
Pernafasan : 34 x/menit

Pemeriksaan Fisik
1. Nilai AFGAR
Aspek yang Waktu
No 0 1 2
dinilai 1 5
1 Frekuensi Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100 1 2
denyut jantung
2 Usaha bernafas Tidak ada Lambat teratur Menangis kuat 1 1
3 Tonus otot Lumpuh Ekstremitas flexi Gerakan aktif 1 1
sedikit
4 Reaksi terhadap Tidak ada Gerakan sedikit Menangis 1 2
rangsangan
5 Warna kulit Biru/pucat Tubuh kemerahan Seluruh tubuh 1 2
ekstremitas biru kemerahan
5 8
Antropometro
a. Berat badan : 1200 gr
b. Panjang badan : 35 cm
c. Lingkar kepala : 20 cm
d. Lingkar dada : 25 cm
e. Lila : 6 cm
2. Refleks
a. Moro : ada
b. Tonic neak : ada
c. Palmargrap : ada
3. Menangis : bayi tidak langsung menangis
4. Kepala
a. Simetris : tidak ada kelainan yang dialami
b. Ubun-ubun besar : cembung
c. Ubun-ubun kecil : tidak ada
d. Caput Succedemum : tidak ada
e. Cephal hematoma : tidak ada
f. Sutura : tidak ada moulage
g. Luka di Kepala : tidak ada
h. Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan
5. Mata
a. Posisi : simetris kanan dan kiri
b. Kotoran : tidak terdapat kotoran
c. Perdarahan : tidak terdapat perdarahan
d. Bulu mata : ada
6. Hidung
a. Lubang hidung : terdapat 2 lubang kanan dan kiri
b. Cuping hidung : ada, kanan dan kiri simetris
c. Keluaran : tidak ada
7. Mulut
a. Simetris : atas dan bawah
b. Palatum : tidak ada celah
c. Saliva : tidak ada hipersaliva
d. Bibir : tidak ada labia skizis
e. Gusi : merah, tidak ada laserasi
f. Lidah bintik putih : tidak ada
8. Telinga
a. Simetris : kanan dan kiri
b. Daun telinga : ada kanan dan kiri
c. Lubang telinga : ada, kanan dan kiri berlubang
d. Keluaran : tidak ada
9. Leher
a. Kelainan : tidak ada kelainan
b. Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan kiri
10. Dada
a. Simetris : simetris kanan dan kiri
b. Pergerakan : bergerak waktu bernafas
c. Bunyi nafas : nafas lambat teratur
d. Bunyi jantung : teratur
e. Frekuensi jantung : 100 x/menit
11. Perut
a. Bentuk : simetris, tidak ada kelainan
b. Bising usus : teratur
c. Kelainan : tidak ada kelainan
12. Tali pusat
a. Pembuluh darah : 2 arteri dan 1 vena
b. Perdarahan : tidak ada perdarahan
c. Kelainan : tidak ada kelainan
13. Kulit
a. Warna : kemerahan dan ekstremitas biru
b. Turgor : (+) ada
c. Lanugo : ada
d. Vernik koseosa : ada
e. Kelainan : tidak ada kelainan
14. Punggung
a. Bentuk : Lurus
b. Kelainan : tidak ada kelainan
15. Ekstremitas
a. Tangan : simetris kanan dan kiri
b. Kaki : simetris kanan dan kiri
c. Gerakan : ada
d. Kuku : lengkap
e. Bentuk kaki : lurus
f. Bentuk tangan : lurus
g. Kelainan : tidak ada kelainan
16. Genitalia : jenis kelamin laki-laki

ANALISA (A)
Diagnosa : Bayi baru lahir dengan asfiksia sedang
Masalah potensial : gagal napas / Apneu

PENATALAKSANAAN (P)
1. Melakukan pemantauan TTV bayi
2. Membersihkan muka, hidung, mulut bayi dari lendir dan air ketuban
3. Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
Langkah-langkah resusitasi :
Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan
selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi.
Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang
datar
Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (sniffing positor).
Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah
bersih kemudian lanjutkan ke hidung.
Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan
mengusap-usap punggung bayi.
Nilai pernafasan
Jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil
kalikan 10. Denyut jantung > 100 x/menit, nilai warna kulit jika merah/sinosis
penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung < 100
x/menit, lakukan ventilasi tekanan positif.
Jika pernasalan sulit (megap-megap) lakukan ventilasi tekanan positif.
Ventilasi tekanan positif / PPV dengan memberikan O2 100% melalui
ambubag atau masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak
menutupi mata, jika tidak ada ambubag beri bantuan dari mulut ke mulut,
kecepatan PPV 40-60 x/menit.
Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil
kalikan 10.
a. 100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan
b. 60-100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV.
c. 60-100 dan tidak ada peningkatan jantung, lakukan PPV, disertai
kompresi jantung.
d. <10 x/menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung.
Kompresi jantung
Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3:1, ada 2 cara
kompresi jantung:
a. Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain
mengelilingi tubuh bayi.
b. Jari tengah dan telunjuk menekan stemun dan tangan lain menahan
belakang tubuh bayi.
Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada
Denyut jantung 80 x/menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai
denyut jantung >100 x/menit dan bayi dapat nafas spontan.
Jika denyut jantung 0 atau < 10 x/menit, lakukan pemberian obat epineprin
1:10.000 dosis 0,2 0,3 Ml /kg BB secara IV.
Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x/menit hentikan obat.
Jika denyut jantung <80 x/menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis
diatas tiap 3-5 menit.
Melakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap/tidak respon
terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2
MEQ/kg BB secara IV selama 2 menit.
4. Meletakkan bayi di incubator agar bayi tetap hangat.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal :

SUBJEKTIF (S)
Bayi Ny. E masih diletakkan didalam incubator

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum bayi : Baik
TTV :R : 30 x/menit
Suhu : 36oC Nadi : 110 x/menit

ANALISA (A)
Bayi Ny. E umur 1 hari, normal

PENATALAKSANAAN (P)
1. Jaga kehangatan bayi, menjaga kehangatan bayi, bayi telah mendapat kehangatan
yang cukup dengan indicator suhu bayi: 36,8oC
2. Berikan obat tetes mata pada bayi, memberikan obat tetes mata berupa
cloramfenicol masing-masing 1 tetes, obat tetes mata sudah diberikan.
3. Berikan injeksi vit K pada bayi, memberikan injeksi vit K dengan dosis 1 mg
secara IM pada 1/3 paha atas bagian luar, injeksi vit K sudah diberikan.
4. Observasi KU, TTV, BAB, dan BAK bayi setiap 8 jam, mengobservasi KU, TTV,
BAB, BAK bayi setiap 8 jam.
DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal/jam :
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan bayi masih didalam incubator
ANALISA (A)
Bayi Ny.E umur 2 hari, normal
PENATALAKSANAAN (P)
1. Jaga kebersihan bayi, menjaga kebersihan bayi dengan memandikan bayi 2x/hari,
bayi sudah dimandikan pukul 06.00 wib.
2. Lakukan perawatan tali pusat, melakukan perawatan tali pusat yaitu dengan
mengganti pembungkus tali pusat menggunakan kassa steril minimal 2x/hari
tanpa memberikan obat apapun (misalnya betadine atau alcohol) dan menjaga ali
pusat agar tetap kering. Perawatan tali pusat sudah dilakukan.
3. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, memberitahu ibu tanda bahaya
pada bayi baru lahir yaitu keluar darah dari tali pusat, tali pusat mengeluarkan
nanah dan berbau busuk, bayi demam tinggi, kulit tubuh bayi kuning, bayi tidak
mau menyusu dan rewel. Ibu sudah mengerti tanda bahaya bayi baru lahir.
4. Jaga kehangatan bayi, menjaga kehangatan bayi dengan cara memakaikan
pakaian kering dan bersih pada bayi serta menggendong bayi. Kehangatan bayi
sudah terjaga, bayi sudah di gedong.
5. Beritahu ibu untuk mengimunisasikan bayinya (HBo), memberitahu ibu untuk
mengimunisasikan bayinya (HBo). Ibu bersedia mengimunisasikan bayinya, bayi
sudah di imunisasi HBo pukul 08.30 WIB.
6. Anjurkan ibu menyusui secara tidak terjadwal sesering mungkin (on demand)
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, menganjurkan ibu menyusui bayinya
secara tidak terjadwal sesering mungkin (on demand) untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi bayinya. Ibu bersedia menyusui bayinya secara tidak terjadwal sesering
mungkin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya. Bayi sudah disusui,
kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.
DATA PERKEMBANGAN III
Tanggal/jam :
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan bayi mau menyusu, bayi sudah BAB dan BAK.
OBJEKTIF (S)
Keadaan Umum : Baik
TTV :N : 140 x/m R : 40 x/m S : 36,6oC
ANALISA (A)
Bayi Ny. E umur 3 hari, normal.
PENATALAKSANAAN (P)
1. Ajari ibu cara merawat tali pusat bayi, mengajari ibu cara merawat tali pusat bayi
yaitu dengan mengganti pembungkus tali pusat menggunakan kassa steril
minimal 2 x/hari tanpa membubuhi obat misalnya betadine atau alcohol. Ibu
sudah mengerti cara merawat tali pusat.
2. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, menganjurkan ibu untuk
selalu menjaga kehangatan bayi. Ibu bersedia untuk selalu menjaga kehangatan
bayi.
3. Anjurkan ibu menyusui dengan ASI Eksklusif, menganjurkan ibu menyusui
dengan ASI Eksklusif yaitu memberikan makanan berupa ASI saja pada bayi
tanpa makanan pendamping apapun selama 6 bulan dan pemberian ASI
diteruskan sampai usia bayi 2 tahun. Ibu bersedia menyusui dengan ASI
Eksklusif.
4. Anjurkan ibu untuk meneruskan jadwal imunisasi bayi selanjutnya di tempat
pelayanan kesehatan terdekat dan mengimunisasikan bayinya dengan lengkap.
Menganjurkan ibu untuk meneruskan jadwal imunisasi bayi selanjutnya di tempat
pelayanan kesehatan terdekat dan mengimunisasikan bayinya dengan lengkap. Ibu
bersedia meneruskan jadwal imunisasi dan mengimunisasikan bayinya secara
lengkap.
5. Anjurkan ibu kunjungan ulang untuk control bayi 1 minggu lagi setelah pulang.
Menganjurkan ibu kunjungan ulang untuk control bayi 1 minggu lagi setelah
pulang. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang untuk control bayi 1 minggu
lagi setelah pulang
6. Setelah menyelesaikan administrasi, ibu dan bayi pulang pada tanggal
jam .WIB.

Anda mungkin juga menyukai