A. DATA SUBJEKTIF
I. IDENTITAS BAYI
minggu, bayi dilahirkan secara spontan ditolong oleh dokter di RSUD Kerang.
B. DATA OBJEKTIF
Bayi lahir tidak segera menangis,
APGAR score 3/5, jenis kelamin laki-laki, BB: 1390 gr, PB : 39 cm, LK : 27.5 cm, LD:
Nilai APG
5
Angka penilaian 1 menit
menit
0 1 2
I. PEMERIKSAAN FISIK
2. Kepala
a. Ubun- ubun Besar : Ada
b. Ubun- ubun Kecil : Ada
c. Caput Siccedanum : Tidak ada
d. Bentuk Kepala : Bulat lonjong
e. Chepal Haemation : Tidak ada
f. Sutura Sagitalis : Ada dan teraba
3. Mata
a. Simetris : Kiri dan kanan
b. Strabismus : Tidak ada
c. Bola mata : Normal
- Jarak antara kedua bola mata : Normal
- Ukuran bola mata : Simetris kiri dan kanan
- Lesi : Tidak ada
- Warna: Normal (sclera putih, kornea hitam)
- Jaundice : Tidak ada
- Purulen : Tidak ada
- Gerakan bola mata : Normal
4. Hidung
a. Bentuk : Simetris
b. Letak : Normal
c. Cuping hidung : Ada
d. Mukosa : Tidak ada
6. Telinga
a. Bentuk : Normal
b. Kedudukan : Simetris kiri dan kanan
c. Jumlah kartilago : Terbuka
d. Saluran pendengaran : Ada
e. Cairan : Tidak ada
7. Leher
a. Panjang/ Pendek : Pendek
b. Gerakan Kepala : Normal
c. Massa : Tidak ada
d. Reflex Tonik Leher : Baik
8. Dada
a. Bentuk : Simetris
b. Clavicula Tulang Iga : Simetris kiri dan kanan
c. Puting Susu : Ada
- Ukuran : Normal
- Letak : Normal
- Jumlah : 2 buah
- Jaringan Susu : Tidak ada
- Ekskresi susu : Tidak ada
d. Gerakan Respirasi
- Roles : Tidak ada
- Rhonchi : Ada
- Weezing : Ada
e. Denyut Jantung
- Murmur : Tidak ada
- Arytmia : Tidak ada
9. Abdomen
a. Bentuk : Simetris kiri dan kanan
b. Tali Pusat
- Perdarahan sekitar tali pusat : Tidak ada
- Arteri/ Vena : Lengkap
- Gastroskizis : Tidak ada
- Bercak Mekonium : Tidak ada
c. Bising Usus : 15x/menit
d. Warna Kulit Perut : Sianosis
e. Gerakan Respirasi Diafragmatik : Retraksi
11. Genitalia
Laki-laki
a. Meatus : Di ujung penis
b. Prepusium : ada
c. Scrotum : ada
d. Rugae : ada
Perempuan
a. Labia Mayora : -
b. Labia Minora : -
c. Clitoris : -
d. Pengeluaran Vagina : -
e. Meatus Urinarus : -
12. Ekstremitas
Tangan
a. Tingkat Flexi : Lemah
b. Tingkat Gerakan : lemah
c. Kesimetrisan : Simetris kiri dan kanan
d. Tonus Otot : Sedang
e. Clavicula : Normal
f. Lengan : Normal
g. Jumlah Jari : Normal/ lengkap
h. Tulang Sendi : Normal
- Bahu : Normal
- Siku : Normal
- Pergelangan Tangan : Pergerakan normal
- Jari-jari : Normal/ lengkap
i. Reflex Mengenggam : Lemah
Kaki
a. Pergerakan : Baik/ aktif
b. Jumlah Jari Kaki : 10 (5 kiri dan 5 kanan)
c. Lipatan Gluteal Mayor : Tidak Rata
d. Warna Kuku : biru
e. Reflex Babinski : Baik
13. Anus
- Kelainan : tidak ada
D. PLANNING
1. Langkah awal resutasi
Pasang lampu infant warmer 10 menit sebelum bayi lahir.
Tempatkan bayi di bawah infant warmer.
Letakkan bayi telentang pada posisi setengah tengadah untuk membuka jalan
napas.
Bersihkan jalan napas atas dengan menghisap mulutterlebih dahulu kemudian
hidung menggunakan bulb syringe, alat penghisap lendir atau kateter penghisap.
Keringkan, stimulasi dan reposisi kepala. Tindakan yang dilakukan sejak bayi
dari 30 detik.
Menilai pernapasan, jika bayi mulai bernapas secara teratur dan memadai, periksa
denyut jantung. Jika denyut jantung >100 kali/menit dan bayi tidak mengalami
sianosis, hentikan resusitasi. Tetapi jika sianosis ditemui berikan oksigen bebas.
Ventilasi tekanan positif
- Jika tidak ada pernapasan atau bayi megap-megap, ventilasi tekanan positif
(VTP) diawali dengan menggunakan balon resusitasi dan sungkup, dengan
frekuensi 40-60 kali/menit.
- Jika denyut jantung <100/menit, bahkan bila bayi bernapas, VTP harus dimulai
dengan frekuensi 40-60 kali/menit.
Kompresi dada
- Jika denyut jantung masih <60 kali/menit setelah 30 kali VTP yang memadai,
kompresi dada harus dimulai.
- Kompresi dilakukan pada sternum di proksial dari proc.xypoideus, jangan
menekan di atas xifoidkedua jari petugas yang meresusitasi digunakan untuk
menekan sternum sementara jari-jari yang lain mengelilingi dada, atau jari
tengah dan telunjuk dari satu tangan dapat digunakan untuk kompresi
sementara tangan yang lain menahan punggung bayi. Sternum dikompresi
sedalam 1/3 tebal antero -posterior dada.
- Kompresi dada diselingi ventilasi secara sinkron terkoordinasi dengan rasio
3:1, kecepatan 90 kompresi ventilasi dalam 1 menit.
Pemberian obat
Epinefrin harus diberikan jika denyut jantung tetap <60 kali/menit setelah 30
detik VTP dan kompresi. Dosis epinefrin adala 0,1-0,3 ml/kgBB larutan 1:10.000
secara intravena, melalui vena umbilical. Bila diperlukan diberikan melalui pipa
endotrkeal, dosis adalah 0,3-1 ml/kg B.
2. Suntik vit K neo 0,5 mg/ IM dan memberikan salep mata oxytetracylin .
3. Injeksi HBO 0,5 mg/IM diberikan bila bayi dalam keadaan normal.
4. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak untuk mendapatkan terapi tambahan.
5. Mengerjakan terapi dari Dokter Spesialis Anak yang telah diberikan.
1. Memasang infus Dex 10 % dg 4 ml / jam
2. Memberikan Injeksi Cinam 70 mg / 12 jam
3. Memberikan injeksi Gentamisin 10 mg / 24 jam
4. Pemberian O2 CPAP FiO2 40 % PEEP 7
5. Pemasangan OGT
6. Intake 8x8 ml /OGT
Mengetahui,
Kepala Ruangan Perinatologi Pembuat Askep