A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : An. F (9 thn)
b. Tempat/tanggal lahir : KUDUS, 21/08/2011
c. Jenis kelamin : Laki-Laki
d. Nama orangtua : Tn. N/Ny.L, 36thn/33thn
e. Alamat : Pudak payung situk
f. Pekerjaan : Buruh
g. Agama : Islam
h. Kewarganegaraan : Indonesia
i. Tanggal pengkajian : 20 Desember 2019
j. Tanggal masuk rs : 19 Desember 2019
Pemberi informasi : Ayah dan Ibu
Hubungan dengan anak : Orangtua
Keterangan Genogram :
: Pria sehat : Pria sakit
: Wanita sehat : tinggal serumah
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kepala dan perut sedikit.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari sebelum masuk rumah sakit sekitar pukul 09.30 WIB klien jatuh
dari sepeda saat itu kepala klien terbentur, klien mengeluh pusing,
pendarahan dikepala bagian jidad sebelah kiri robek, kemudian keluarga
klien membawa klien kepuskesmas terdekat setelah diperiksa dan
dibersihkan dokter menyarankan klien harus dirujuk ke RS terdekat yaitu
RS Banyumanik, hasil pemeriksaan tengkarak kepala klien retak sehingga
harus dirujuk ke RSDK karena pemeriksaannya lengkap, pada pukul
12.30 WIB klien di CTSCAN dengan hasil Fraktur Depres of Frontal,
kemudian tadi malam pada pukul 18.30 WIB klien di Operasi. Saat ini
klien Post Craniotomi, klien mengeluh nyeri kepala dan perut dengan
skala nyeri 4, HR : 92 x/m, RR : 24x/m, Suhu : 36.8 C, ibu klien juga
mengatakan klien belum BAB semenjak kejadian.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit yang pernah diderita : flu, batuk dan demam
b. Pengalaman dirawat di rumah sakit : Belum pernah
c. Riwayat operasi/pembedahan : tidak ada
d. Riwayat kehamilang/persalinan yang berhubungan dengan kondisi
saat ini : tidak ada
e. Riwayat alergi : tidak ada
f. Riwayat imunisasi
Imunisasi hepatitis B (1-3), Polio (1-4), BCG, DPT (1-3), Campak,
Hib (1-3) : lengakap
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga ibu klien mengatan Ibu ayah klien menderita DM tipe 1.
6. Pengukurang Antropometri
a. Berat badan : 25 kg
b. Tingg/panjang : 120 cm
c. Lingkar kepala : 52 cm
d. Lingkar dada : 87 cm
e. Lingkar lengan atas : 16 cm
f. Ketebalan lipat kulit triseps : 3 cm
Interpretasi status gizi :
WAZ : -2,67
HAZ : -1,7
WHZ : -2,39
Kesimpulan : status gizi anak baik
7. Vital Sign
Diukur pada tanggal 16 Desember 2019
a. Suhu : 36,8 oC
b. Frekuensi jantung : 92 x/m
c. Frekuensi pernafasan : 24 x/m
d. Tekanan darah : mmHg
8. Riwayat Perkembangan
Anak berkembang sesuai dengan tumbuh kembang normal.
9. Identitas Kebutuhan Dasar dan Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut halus, rambut
rontok, bentuk wajah simetris, terdapat luka robek di frontal atas
bagain kiri.
b. Kebutuhan Oksigenasi
Hidung :
Nasal paten pada kanan dan kiri
Tidak ada rabas
Bentuk simetris
Penciuman bagus.
Dada :
Bentuk simetris
Tidak ada retraksi interkostal
Suara perkusi dinding dada sonor
Fremitur vokal simetris
Perkembangan payudara simetris,
Paru-paru :
Pola napas reguler
Tidak ada suara nafas tambahan
c. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Mulut :
Membran mukosa lembab
Gusi pink
Jumlah gigi 20
Warna gigi putih kekuning-kuningan
Warna lidah merah
Gerakan lidah tremor
Tonsil tidak ada tanda pambesaran
Tes pengecapan baik.
Abdomen :
Bentuk simetris
Terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas
Umbilikus bersih
Bisisng usus (16 x/m)
Pembesaran hepar dan limpa tidak ada
Perkusi dinding perut terdapat bunyi timpani
Palpasi terdapat nyeri tekan.
Pola Nutrisi dan Cairan :
Jam makan 3-5 kali sehari,
Porsi makan dihabiskan,
Jenis makanan yang diberikan dari RS
Makanan selingan susu ultra milk
Makanan kesukaan : klien mengatakan makan apa yang
diberikan ibu dan RS
Makanan yang tidak disukai : tidak ada
Jumlah air yang diminum 400-600 ml/hari
d. Kebutuhan Eliminasi
Pola BAB :
Frekuensi 1 kali sehari
Warna coklat gelap
Keluhan saat ini ibu klien mengatakan semenjak kejadian klien
belum BAB,
Pola BAK :
Frekuensi 5-6 kali sehari,
Warna putih kekuningan,
Volume 300-600 ml/hari,
Keluhan BAK tidak ada,
e. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
Pola Aktivitas :
Klien dikontrol agar tidak melakukan aktivitas berlebih
sehingga semua aktivitasnya diatas tempat tidur
Skala aktivitas 4
Temperamen tenang, kalau nyeri dirasakan klien rewel
Saat didekati klien pemalu.
Pola Tidur :
Tidur malam 8-10 jam
Tidur siang 1-2 jam
Tidak ada kebiasaan untuk tidur
Enuresis tidak
Gangguan tidur tidak.
f. Kebutuhan interaksi sosial
Komunikasi dengan orangtua, teman, keluarga dan orang lain
baik.
Bicara jelas, artikulasi jelas dan tidak ada gangguan suara
Bahasa mudah dimengerti dan dipahami.
g. Kebutuhan higiene personal
Frekuensi mandi 2 x sehari (sibin)
Ditempat tidur
Mandi dibantu orang tua
Sikat gigi 2 x sehari
Berpakaian bisa sendiri tapi kadang dibantu ibu, berhias dan
keramas juga dibantu ibu
Warna kuku pink, bersih dan pendek
Genitalia tidak ada bersih.
h. Organ sensori
Mata :
Simetris
Warna sklera coklat
Warna iris coklat,
Konjungtiva merah,
Ukuran pupil simetris,
Reaksi pupil +/+
Refleks kornea +/+
Refleks berkedip +/+
Gerakan bola mata +/+
Lapang pandang 180o
Penglihatan warna normal,
Jarak pandang normal.
Telinga :
Sejajar,
Bersih,
Tidak ada rabas telinga,
Tes pendengaran +/+
Kulit :
Warna normal,
Tekstur kasar,
kering,
Turgor segera kembali,
Integritas kulit terdapat luka bekas stang sepeda dibagian
abdomen epigastrium,
Edema tidak,
Capillary refill kurang dari 3 detik,
Nadi perifer kuat.
Pada pengkajian Nyeri :
Kriteria Skoring FLACC Skor Hasil
Observasi
0 1 2 Observasi
Sering mengerutkan
Tidak ada ekspresi Kadang kala dahi secara terus-
Face yang khusus atau meringis atau menerus, 1
tersenyum mengerutkan dahi mengatupkan rahan
dan dagu
Posisi normal atau Tidak tenang, Menendang atau
Legs 1
rileks gelisah, tegang menarik diri
Berbaring tenang,
Mengeliat-geliat,
posisi normal, Melengkung, kaku,
Activity bolak-balik 0
bergerak dengan atau terus menyentak
berpindah, tegang,
mudah
Merintih atau Menangis terus
Tidak menangis merengek, menerus, berteriak
Cry 1
(terjaga atu tidur) kadangkala atau terisak-isak,
mengeluh sering mengeluh
Consolabity Senang, rileks Ditenangkan Sulit untuk dihibur 1
dengan sentuhan
sesekali, pelukan atau sulit untuk
atau berbicara nyaman
dapat dialihkan
Total Skor 5
Kesimpulan : skala nyeri 4 (nyeri sedang)
P : nyeri akan meningkat saat salah bergerak dan aktivitas berlebih
berkurang jika diam
Q : nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dirasakan pada bagian perut tepat dibagian kepala dan abdomen
kuadran kanan atas
S : skala nyeri 4 menggunakan (wong baker faces pain rating scale)
T : nyeri muncul terus menerus
10. Pemeriksaan Diagnostik : STSCAN Kepala
11. Terapi
Oral Injeksi Infus
- PCT 500mg/8 jam IVFD RL 15 tpm/10 jam
Ampicilin subalctan 750 mg/8jam
Ketorolac 15 mg/8 jam
Meroclopamide 5 mg/12 jam
12. DIIT
Nasi, Tinggi Kalori, Tinggi Protein
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan nyeri kepala Klein tampak meringis saat
dan perut sedikit perut bagian epigastrium
Ibu klien mengatakan kalau nyeri ditekan
klien hanya diam saja Klien tampak bedrest
P: post craniotomi TTV :
Q: ditusuk-tusuk S : 36,8 oC
R: kepala dan abdomen kuadran N : 92 x/m
kanan atas RR : 24 x/m
S : skala nyeri 4
T : terus menerus
Ibu klien mengatakan klien belum Bising usus 16 x/m
BAB semenjak kejadian Klien tampak bedrest
Ibu klien mengatakan semenjak di
RS klien belum pernah makan
buah
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Ds :
Klien mengatakan nyeri Benda tumpul
kepala dan perut sedikit
Ibu klien mengatakan kalau Gaya predisposisi
nyeri klien hanya diam saja trauma
P: post craniotomi
Ketahanan jaringan
Q: ditusuk-tusuk tidak mampu
R: kepala dan abdomen mengkompensasi
kuadran kanan atas
S : skala nyeri 4 Trauma kepala dan
T : terus menerus abdomen
Nyeri Akut
Do : Kerusakan organ
kepala dan abdomen
Klein tampak meringis saat
perut bagian epigastrium
Hospitalisasi
ditekan
(operasi)
Klien tampak bedrest
TTV : Luka post op
S : 36,8 oC
N : 92 x/m Merangsang reseptor
RR : 24 x/m nyeri
Ditransmisikan di
medula spinalis
SSP
Nyeri akut
Ds : Trauma kepala dan
Ibu klien mengatakan klien abdomen
belum BAB semenjak
kejadian Hospitalisasi
Ibu klien mengatakan Post craniotomi
semenjak di RS klien belum Bedrest (kurang Konstipasi
pernah makan buah aktivitas)
Do : konstipasi
Bising usus 16 x/m
Klien tampak bedrest
Ds : - Benda tumpul
Do :
Terdapat luka post craniotomi Gaya predisposisi
dikepala bagian frontal kiri trauma
atas Resiko infeksi
Tampak Luka diperban Ketahanan jaringan
tidak mampu
Tampak pembekaan area insisi
mengkompensasi
post cranitomi di area sinus
dan mata klien
Trauma kepala dan
abdomen
Kerusakan organ
kepala dan abdomen
Resiko infeksi
B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan insisi luka operasi
2. Konstipasi berhubungan dengan aktivitas fisik harian yang kurang dari
yang dianjurkan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
C. INTERVENSI
TTD
No Tujuan dan Kriteria Hasil
Tgl/Jam Intervensi (NIC) &
Dx (NOC)
nama
1 20/12/2019 Setelah dilakukan tindakan Lakukan pengkajian nyeri secara
11.00 WIB keperawatan selama 3 x 8 komprehensif
jam diharapkan nyeri Kontrol lingkungan yang dapat
terkontrol dengan kriteria mempengaruhi nyeri
hasil : Berikan tehnik managemen nyeri
Mengatakan nyeri nonfarmakologi dengan terapi HIJRA
berkurang/ terkontrol meniup baling-baling
N dalam rentang normal Kolaborasi dengan tim medis lain
85 – 90 x/m dalam pemberian analgetik jika
diperlukan
3 21/12/2019 1. Mempertahankan Ds :-
11. 13WIB tehnik aseptik dengan Do :
mencuci tangan Belum dilakukan GB
sebelum dan sesudah Area luka post cranoitomi
dan Sinus klien masih
melakukan tindakan
tampak bengkak
2. Melakukan perawatan
Ds : HIJRA
secara berkala
Ibu mengatakan selalu
menjaga kebersihan luka
klien
Do :
Luka tampak bersih
Tampak masih diperban
E. EVALUASI
No TTD &
Tanggal/Jam Respon Perkembangan
Dx Nama
1 2312/2019 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
14.00 WIB O : Klien lebih baik dari sebelumnya, meringis tidak ada,
skala nyeri 0, Nadi 68 x/m, RR 22 x/m
A : Nyeri akut belum teratasi
P : pertahankan intervensi :
lakukan tehnik manajemen nyeri nonfarmakologi HIJRA
Kolaborasi dengan tim medis lain dalam
pemberian analgetik jika diperlukan