tulang Diskontinuitas pada tulang tibia dan fibula Komplikasi awal: infeksi, tromboemboli, emboli paru, syok hipolemik. Kompilasi lambat: FRAKTUR nekrosis avaskuler, penyatuan terhambat, reaksi terhadap alat fiksasi internal
Pre Operasi Post Operasi General anastesi
Tindakan Diskontinuitas tulang Intra Operasi Luka insisi infasif
Pembuluh darah Menekan SSP
Perubahan perdarahan didaerah radius Pergerakan Syaraf terputus Adanya luka pda jaringan sekitar fragmen tulang terputus Pasien bertanya- Akan dilakukan frac. otot dan kulit tanya tentang tindakan pembedahan Impuls nyeri dikirim perawatan pasca Penurunan Tidak melalui serabut saraf kesadaran Pendarahan operasi Syaraf didaerah terkontrol perifer Port the entry Pasien tampak cemas radius terputus operasi, akral mikrooorganisme deformitas dingin, mukosa V bibir kering, turgor Pasien meringis, ke dalam tubuh Impuls nyeri Kehilangan pasien mengeluh Gangguan dikirim melalui ciran kulit tidak elastis sensorik Ansietas nyeri, terdapat Kurang serabut saraf nyeri tekan Resiko Gangguan fungsi perife infeksi Pengetahuan Resiko Disorientasi Setelah dilakukan tindakan Stimulus nyeri Resiko syok kekurangan keperawatan selama 10 volume cairan Nyeri Akut mencapai krteks serebral Resiko cidera menit diharapkan: Kerusakan Klien tidak tampak tegang mobilitas Pasien meringis, TTV dalam batas normal : HR fisik pasien mengeluh Setelah dilakukan tindakan nyeri, terdapat nyeri keperawatan selama 1 jam : 80x/m, RR : 22 x/m, tekan, nadi↑ diaharapkan cedera jatuh tidak terjadi, dengan kriteria hasil : Nyeri Akut - Klien terbebas dari 1. Monitor KU cedera jatuh 2. Monitor TTV - Tidak terjadi abserasi kulit akibat pemindahan 3. Ajarkan relaksasi nafas 1. Pindahkan klien dalam dengan aman. 4. Jelaskan prosedur operasi 2. Sediakan lingkungan yang aman untuk klien 3. Pasang side rail tempat tidur. 4. Pasang label kuning pada bed klien 5. Posisikan klien sesuai dengan jenis anastesi yang diberikan