Anda di halaman 1dari 2

WEB OF CAUTION SEPSIS

A. Pengertian BbbbsB. Etiologi c. jnc. C. Klasifikasi

Sepsis pada bayi hampir selalu 1. Early Onset : gejala


Sepsis adalah bakteri umum yang masuk ke aliran dalam Infeksi pada ibu
mulai tampak pada hari-hari
disebabkan oleh bakteri.
darah (Donna L. Wong, 2003). Sepsis neonatorum atau pertama kehibupan (rata-rata
- Bakteri escherichia koli
48 jam), biasanya infeksi
septikemia neonatal didefinisi sebagai infeksi bakteri pada Masuk ke dalam tubuh janin
- Streptococus group B berkaitan dengan faktor ibu.
aliran darah bayi selama empat minggu pertama kehidupan - Stophylococus aureus

(Bobak, 2004). Sepsis adalah infeksi bakteri generalisata yang Terjadi infeksi awal - Enterococus 2. Late Onset : Timbul

- Listeria monocytogenes setelah satu minggu pada


biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan. (Mary E.
awal kehidupan neonatus
- Klepsiella
Muscari, 2005). Infeksi menyebar ke seluruh tubuh janin tanpa kelainan perinatal,
- Entererobacter sp
infeksi didapat dari
- Pseudemonas aeruginosa lingkungan atau dari rumah
- Proteus sp sakit (nosokomial)

Hipotalamus Organ Hati - Organisme anaerobik


Organ Pernafasan Sistem Gastrointestinal

Fungsi tidak optimal Muntah, diare


Menghasilkan panas Eritrosit banyak Lisis
tubuh

Bayi akan sesak Malas Menghisap


Hiperbilirunemia
Hipertermi

Jaundice (ikterik) Gangguan Defisit


Pola Nafas Volume
Cairan &
Elektrolit

Ke otak
NIC:
1. Monitoring tanda-tanda
Ensepalopati
vital setiap dua jam dan
NIC: NIC :
pantau warna kulit
1. Posisikan pasien 1. Monitoring tanda-tanda
2. Observasi adanya
semi fowler vital setiap dua jam dan
kejang dan dehidrasi
Kemit Ikterik (Kejang) 2. Auskultasi suara pantau warna kulit
3. Berikan kompres
napas 2. Observasi adanya
dengan air hangat pada
aksila, leher dan lipatan 3. Monitor respirasi hipertermi, kejang dan
paha, hindari dan status O2,TTV dehidrasi
penggunaan alkohol 4. Bila perlu lakukan 3. Berikan kompres hangat
untuk kompres suction,pustural jika terjadi hipertermi, dan
4. Kolaborasi pemberian drainage pertimbangkan untuk
antipiretik sesuai langkah kolaborasi dengan
kebutuhan jika panas memberikan antipiretik
tidak turun 4. Berikan ASI/PASI sesuai
jadwal dengan jumlah
E. Pemeriksaan Penunjang pemberian yang telah
D. Tanda dan Gejala
ditentukan
Menurut Arief, 2008 tanda dan gejala dari sepsis 1. Pemeriksaan mikrokopis maupun

neonatorum, antara lain: pembiaakan terhadap contoh darah air kemih,


Gd JD F. . Penatalaksanaan
1. Umum : panas (hipertermi), malas minum, letargi, jika diduga suatu meningitis, maka dilakukan 1. Menjaga kehangatan untuk memastikan temperature.
2. Cairan intravena harus diperhatikan. Jika neonatus mengalami perfusi yang
sklerema fungsi lumbal.
jelek, maka saline normal dengan 10 ml / kg selama 5 sampai 10 menit.
2. Saluran cerna: distensi abdomen, anoreksia, muntah, 2. Bila sindroma klinis mengarah ke sepsis,
3. Terapi oksigen harus disediakan jika neonatus mengalami distres
diare, hepatomegali perlu dilakukan evaluasi sepsis secara pernapasan atau sianosis
4. Oksigen mungkin diperlukan jika bayi tersebut apnea atau napas tidak
3. Saluran nafas: apnoe, dispnue, takipnu, retraksi, nafas menyeluruh.
memadai
cuping hidung, merintih, sianosis 3. Leukositosis (>34.000×109/L)
5. Vitamin K 1 mg intramuskular harus diberikan untuk mencegah gangguan
4. Sistem kardiovaskuler: pucat, sianosis, kulit lembab, 4. Leukopenia (< 4.000x 109/L) perdarahan
6. Terapi pengobatan
hipotensi, takikardi, bradikardi 5. Netrofil muda 10%
Prinsip pengobatan pada sepsis neonatorum adalah mempertahankan
5. Sistem syaraf pusat: iritabilitas, tremor, kejang, 6. Perbandingan netrofil immature(stab)
metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dengan pemberian
hiporefleksi, malas minum, pernapasan tidak teratur, ubun- dibanding total (stb+segmen)atau I/T ratio cairan intravena termasuk kebutuhan nutrisi dan monitor pemberian
antibiotik hendaknya memenuhi kriteria efektif berdasarkan pemantauan
ubun membonjol >0,2
mikrobiologi, murah dan mudah diperoleh, dan dapat diberi secara parental.
6. Hematologi: Ikterus, splenomegali, pucat, petekie, 7. Trombositopenia (< 100.000 x 109/L)

purpura, perdarahan. 8. CRP >10mg /dl atau 2 SD dari normal

Anda mungkin juga menyukai