Anda di halaman 1dari 3

Mursalin, PSIK FK UNSRI 

WEB OF CAUTION ASFIKSIA NEONATORUM FAKTOR MATERNAL FAKTOR PLASENTA DAN


Oleh : Mursalin, S.Kep (04111706029)  Hipoksia TALI PUSAT
 Anemia maternal  Solusio plasenta

 Penyakit paru  Kompresi tali pusat

 Malnutrisi  Simpul mati, lilitan tali

 Asidosis dan dehidrasi pusat

ETIOLOGI  Hipoventilasi  Hilangnya Jelly Wharton

FAKTOR UTERUS FAKTOR JANIN


 Gangguan vaskular  Presentasi abnormal
 Aktivitas kontraksi  Infeksi
 Anemia janin
memanjang/  Perdarahan Aliran darah menuju plasenta berkurang
hiperaktivitas  Trauma persalinan
 Stenosis saluran napas

Transport O2 & nutrisi janin tidak cukup

PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pembuangan CO2 terganggu
a. Tindakan umum  PH tali pusat : tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status
1) Pengawasan suhu parasidosis, tingkat rendah menunjukkan asfiksia bermakna.
2) Pembersihan jalan nafas  Hemoglobin/ hematokrit (HB/ Ht) : kadar Hb 15-20 gr dan Ht
3) Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan 43%-61%. Metabolisme anaerob
b.Tindakan
b. Tindakan khusus  Tes combs langsung pada daerah tali pusat. Menentukan adanya
1) Asfiksia berat (nilai apgar 0-3) kompleks antigen-antibodi pada membran sel darah merah,
Resusitasi aktif dalam hal ini harus segera dilakukan ya menunjukkan kondisi hemolitik. Timbunan asam laktat dan piruvat
dengan :
 Memberikan O2 secara langsung dan berulang atau den MANISFESTASI KLINIS ASFIKSIA
melakukan intubasi endotracheal dan O2 dimasukkan den 1. Pada Kehamilan
tekanan tidak lebih dari 30 ml. Asidosis
Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang dari
 Memberikan natrikus bikarbonat dengan (2-4 mEQ/kg BB) 100 x/mnt, halus dan ireguler serta adanya pengeluaran
 Masase jantung mekonium.
 Memberikan obat-obatan 1/10.000 andrelin dengan d  Jika DJJ normal dan ada mekonium : janin mulai asfiksia.

0,5- 1 cc dan kalsium glukonat 50-100 mm/kg BB sec


intravena
 Jika DJJ 160 x/mnt ke atas dan ada mekonium : janin sedang ASFIKSIA
asfiksia
2) Asfiksia sedang (Nilai Apgar 4-6)
 Jika DJJ 100 x/mnt ke bawah dan ada mekonium : janin dalam
Dilakukan rangsangan untuk menimbulkan reflek pernafa
gawat
dengan :
2. Pada bayi setelah lahir
 Melakukan rangsangan 30-60 detik setelah penilaian APG
1 menit. Bayi pucat dan kebiru-biruan, Usaha bernafas minimal atau tidak
 Melakukan nafas buatan dengan memasukkan pipa ke dal ada, Hipoksia, Asidosis metabolik atau respiratori, Perubahan
hidung, O2 dialirkan dengan kecepatan 1-2 liter/menit. fungsi jantung, Kegagalan sistem multiorgan, Kalau sudah
 Melakukan pernafasan mulut ke mulut mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik :
kejang, nistagmus, dan menangis kurang baik/ tidak menangis.
Mursalin, PSIK FK UNSRI 

KLASIFIKASI ASFIKSIA KOMPLIKASI ASFIKSIA


1.Asfiksia Ringan (Skor APGAR 7-10)  Edema otak & Perdarahan otak Janin kekurangan O 2 dan
 Anuria atau oliguria kadar CO2 meningkat
Bayi dianggap sehat, dan tidak
 Kejang
memerlukan tindakan istimewa.  Koma
2.Asfiksia Sedang (Skor APGAR 4-6)  Obstruksi usus yang fungsional
 Komplikasi akibat resusitasinya Pernapasan Suplai O2 ke Suplai O2 dalam Rangsangan n.
Pada pemeriksaan fisik akan sendiri (pneumothorak) cepat paru ↓ darah ↓ vagus
terlihat frekuensi jantung >
DIAGNOSIS ASFIKSIA
100/menit, tonus otot kurang baik DJJ Apneu Kerusakan otak DJJ lambat

KETIDAKEFEKTIFAN
atau baik, sianosis, reflek  Mekonium dalam air ketuban TERMOREGULASI
 Pemeriksaan pH darah janin
iritabilitas tidak ada.
 Anamnesis DJJ dan TD ↓ n. vagus tidak dapat
Kematian bayi
3.Asfiksia Berat (Skor APGAR 0-3)  Pemeriksaan fisik INTERVENSI mengkompensasi lagi
Pada pemeriksaan fisik ditemukan  Regulasi suhu
PROGNOSIS ASFIKSIA tubuh
Janin tidak
frekuensi jantung kurang dari Prognosis tergantung pada
bereaksi PERUBAHAN Rangsangan
100/menit, tonus otot buruk, kekurangan O2 dan luasnya terhadap PROSES n. simpatikus
rangsangan KELUARGA RESIKO CIDERA
sianosis berat, dan kadang-kadang perdarahan dalam otak bayi. Bayi

pucat, reflek iritabilitas tidak ada, yang dalam keadaan asfiksia dan
DJJ↑, Irreguler
pada asfiksia dengan henti jantung pulih kembali harus dipikirkan INTERVENSI
INTERVENSI dan menghilang
POLA NAPAS  Pengelolaan
kemungkinannya menderita cacat  Peningkatan
yaitu bunyi jantung fetus
TIDAK EFEKTIF integritas keluarga keamanan
menghilang tidak > 10 menit mental seperti epilepsy dan bodoh lingkungan
 Mempetahankan

 Mencegah
proses keluarga Janin mengadakan
sebelum lahir len ka atau bun i ada masa mendatan .  jatuh
 Peningkatan
INTERVENSI pernapasan
normalisasi
 Pengelolaan jalan napas intrauterin
NILAI APGAR SCORE  Pemantauan pernapasan
NILAI
TANDA Gangguan
0 1 2
Frekuensi Jantung Tidak ada Lambat, < 100 x/mnt > 100 x/mnt Asidosis metabolisme
INTERVENSI Paru-paru terisi cairan
Usaha Napas Tidak ada Tidak teratur Menangis respiratorik asam basa
 Pengelolaan jalan napas
kuat  Pengelolaan Asam-Basa
Tonus Otot Flaksid Beberapa fleksi Gerakan aktif 
ekstremitas INTERVENSI
Refleks saat jalan Tidak ada Menyeringai Menangis BERSIHAN JALAN
Gangguan  Pengelolaan jalan napas
napas dibersihkan kuat NAPAS TIDAK
GANGGUAN perfusi  Pengisapan jalan napas
Warna Kulit Biru pucat Tubuh merah muda, Merah muda EFEKTIF
PERTUKARAN GAS ventilasi
Mursalin, PSIK FK UNSRI 

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :EGC

Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Jakarta :EGC

Novyana. (2010). Asfiksia Neonatorum. Diakses melalui http://novyana.wordpress.com/asfiksia-neonatorum/ pada tanggal 2 September 2012

Santosa, B.(2006). Panduan Diagnosa NANDA 2005-2006: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC

Subianto, T. (2009). Pathway Asfiksia Neonatorum. Diakses melalui http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/07/pathway-asfiksia-neonatorum.html pada tanggal 2
September 2012.

Straight, B. (2004). Keperawatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta :EGC

Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Wilkinson, J.M. (2002). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai