Masukan makanan yang Gastroenteritis atau diare adalah defekasi
terkontaminasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa lendir dalam tinja yang disebabkan oleh virus dan bakteri Infeksi pada mukosa usus (Mansjoer,dkk, 2000 dalam Wicaksono, 2011).
Makanan /zat tidak diserap Iritasi pada mukosa usus
ETIOLOGI : Peristaltik usus meningkat infeksi, malabsorbsi, keracunan KLASIFIKASI : ataualergi makanan dan psikologis Tekanan osmotic dalam Peningkatan sekresi Ketidaknyamanan, / Nyeri 1. Berdasarkan derajat dehidrasi rongga usus meningkat abdomen a. Dehidrasi Berat GEJALA KLINIS : Peningkatan sekresi air dan (kehilangan cairan >10% 1. Diare Terjadi pergeseran air dalam elektrolit ke dalam berat badan) 2. Muntah rongga usus GASTROENTERITIS b. Dehidrasi Ringan-Sedang 3. Urinasi (kehilangan cairan 5-10% 4. Nyeri Abdomen berat badan) Isi rongga usus yang c. Tanpa dehidrasi berlebihan akan merangsang 2. Berdasarkan lama waktu diare PEMERIKSAAN PENUNJANG : DIARE Feses mengandung asam laktat usus untuk mengeluarkannya a. Diare Akut 1. Tes darah b. Diare kronis atau persisten 2. Kultur Tinja 3. Foto Abdomen (ERCP, CT Banyak kehilangan elektrolit dan cairan Kemerahan disekitar anus KOMPLIKASI : Abdomen) 1. Pusing PENATALAKSANAAN: Timbulnya perlukaan kulit Kekurangan volume cairan 2. Mudah lelah dan mengantuk Banyak kehilangan elektrolit 1. mengistirahatkan usus dan dan elektrolit 3. Rasa haus terus menerus dan cairan memberi rehidrasi secara 4. Mulut kering Resiko kerusakan integritas 5. Urinw berwarna pekat atau parenteral kulit 2. pemberian antibiotik atau gelap Intake berkurang Output steroid bisa diberikan jika berlebih pada pemeriksaan penunjang ditemukan patogen spesifik atau bukti adanya penyakit Peurbahan nutrisi kurang dari inflamasi usus kebutuhan tubuh MK : Diare MK : kekurangan volume cairan MK : Nyeri akut MK : Resiko kerusakan integritas kulit Intervensi : Intervensi : Intervensi : Intervensi: - Kaji adanya iritasi pada anus - Monotor diare, muntah - Kaji nyeri (PQRST) - Monitor warna kulut dan tekstur kulit - Monitor kulit pada area kemerahan - Monitor turgor kulit dan mukosa bibir - Awasi tanda-tanda hipovolemik (oliguri, abd. - Monitor TTV - Monitor intake nutrisi dan cairan Pain, bingung) - Beri penkes pasien/ anggota keluarga untuk - Lakukan terapi relaksasi nafas dalam dan - Jaga kulit anak agar tetap kering mencatat warna, volume, frekuensi, dan - Monitor balance cairan distraksi - Jaga kebersihan tempat tidur bayi konsistensi feses - Ganti posisi anak setiap 2 jam sekali - Monitor pemberian cairan parenteral - Beri penkes cara penanganan demam - Beri terapi farmakologi untuk menghindari adanya decubitus. - Monitor BB jika terjadi penurunan BB - Beri terapi farmakologi (analgetik) drastis - Monitor td dehidrasi - Monitor v/s DAFTAR PUSTAKA - Berikan cairan peroral sesuai kebutuhan - Anjurkan pada keluarga agar tetap Moorhead, S., Jonson, M., Mass, M.L., & Swanson, E. memberikan ASI dan makanan yang lunak 2008. Nursing outcomes classification. Mosby. United states of - Kolaborasi u/ pemberian terapinya America. Moorhead, S., Jonson, M., Mass, M.L., & Swanson, E. 2008. Nursing intervention classification. Mosby. United states of America. Wicaksono, Arridho D. 2011. Pemilihan Obat dan Outcome Terapi Gastroenteritis Akut Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2009. Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Diakses 12 Desember 2011 : etd.eprints.ums.ac.id/12642/1/COVER%2B_BAB_1.pdf).