Anda di halaman 1dari 6

Analisa Data

Tabel 3.4
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : klien mengatakan Tindakan SC Nyeri
nyeri pada daerah luka 
operasi. Luka insisi
DO : klien tampak 
meringis. Terjadinya kontinuitas
Skala nyeri 8 (0-10) jaringan
TD : 130/100mmHg 
Nadi : 88x/menit Pelepasan zat
Respirasi : 23x/menit bradikinin, histamin,
Suhu : 36,7C dan prostagladin
Terdapat luka sayatan 
post op SC. Menyampaikan ke
hipotalamus

Korteks serebri

Nyeri

2. DS : klien mengatakan Tindakan SC Gangguan


lemas, kepala kadang-  mobilitas
kadang pusing. Luka insisi
DO : klien tampak 
lemas. Terjadinya kontinuitas
ADL dibantu oleh jaringan
keluarga. 
Kekuatan otot 4/4 Pelepasan zat
bradikinin, histamin,
dan prostagladin

Menyampaikan ke
hipotalamus

Korteks serebri

Nyeri

Kelemahan fisik

Gangguan mobilitas
3. DS : - Tindakan SC Resiko infeksi
DO : terdapat luka 
sayatan post op SC, Luka insisi
luka tertutup rapat oleh 
balutan, PO ke-1. Terjadinya kontinuitas
jaringan

Resiko infeksi

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma pembedahan

Rencana Tindakan Keperawatan


Tabel 3.5
Rencana Tindakan Keperawatan
Tang-gal Diagnosa Perencanaan Paraf
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
18/5/2015 Nyeri b.d Tujuan : setelah di1. Lakukan 1. Mengidentifikasikan
inkontinuitas lakukan tindakan pengkajian skala nyeri dan
jaringan keperawatan selama karakteristi ketidaknyamanan.
sekunder 3x24 jam klien k nyeri (P,2. Nyeri dapat
akibat mengatakan nyeri Q, R, S, menyebabkan
pembedahan. berkurang. dan T). gelisah serta Perawat
Kriteria hasil : 2. Observasi tekanan darah dan
Klien dapat tanda-tanda nadi meningkat.
DS : klien mengungkapkan vital. 3. Dapat mengurangi
mengatakan berkurangnya nyeri.3. Berikan ketidaknyamanan.
nyeri pada Klien mampu lingkungan4. Untuk melepaskan
daerah luka melakukan nafas yang tegangan emosional
operasi. dalam. nyaman dan otot.
DO : klien Klien tampak rileks. dan tenang.5. Mengurangi nyeri
tampak Skala nyeri 3 (0-10)4. Ajarkan secara farmakologi.
meringis. Tanda-tanda vital teknik
Skala nyeri 8 dalam batas normal. relaksasi
(0-10) nafas
TD : dalam.
130/100mmHg 5. Kolaborasi
Nadi : dalam
88x/menit pemberian
Respirasi : analgetik.
23x/menit
Suhu : 36,7C
Terdapat luka
sayatan post
op SC.
18/5/2015 Gangguan Tujuan : setelah1. Kaji 1. Untuk mengetahui
mobilisasi dilakukan tindakan respon keluhan kelemahan.
berhubungan keperawatan selama klien 2. Dengan istirahat
dengan 3x24 jsm klien terhadap dapat mempercepat
kelemahan dapat meningkatkan aktifitas pemulihan. Perawat
fisik dan melakukan2. Anjurkan 3. Dapat memeberikan
DS : klien aktifitas sesuai klien untuk rasa tenang dan
mengatakan kemampuan tanpa beristirahat. aman pada klien.
lemas, kepala disertai dengan3. Bantu 4. Meningkatkan
kadang- nyeri. dalam proses
kadang pusing. Kriteria hasil : pemenuhan penyembuhan dan
DO : klien Klien dapat aktifitas kemampuan koping
tampak lemas mengidentifikasikan sehari-hari emosional.
ADL dibantu faktor-faktor yang sesuai
oleh keluarga menururnkan kebutuhan.
Kekuatan otot toleransi aktifitas4. Tingkatkan
4/4 dan klien dapat aktifitas
beristirahat dengan secara
nyaman. bertahap.
18/5/2015 Resiko infeksi Tujuan : setelah1. Monitor 1. Suhu yang
b.d trauma dilakukan tindakan tanda-tanda meningkat
pembedahan keperawatan selama vital. menunjukan
3x24jam infeksi2. Kali luka terjaidnya infeksi.
DS : - tidak terjadi. pada 2. Mengidentifikasi
DO : terdapat Kriteria hasil : abdomen apakah ada tanda- Perawat
luka sayatan Tidak ada tanda- dan tanda infeksi.
post op SC, tanda infeksi. balutan. 3. Mencegah
luka tertutup Luka kering tidak3. Jaga penyebaran
rapat oleh bengkak. kebersihan organisme infeksius.
balutan, PO Tanda-tanda vital sekitar luka4. Antibiotik untuk
ke-1. normal terutama dan mencegah terjadinya
suhu (36-37C). lingkungan infeksi.
klien serta
rawat luka
dengan
tknik
aseptik.
4. Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian
antibiotik.

Implementasi dan Evaluasi


Tabel 3.6
Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Waktu
Nyeri b.d 18/5/20151. Melakukan pengkajian S : klien mengatakan nyeri
inkontinuitas 14.50 karakteristik nyeri (P, Q, R, pada luka post op SC.
jaringan S, dan T). O : terdapat luka sayatan
sekunder R/: klien mengatakan nyeri post op sc, klien tampak
akibat pada luka post op sc, nyeri meringis, TD 130/100 Perawat
pembedahan seperti di tusuk-tusuk, nyeri mmHg, nadi 88x/menit,
di rasakan pada saat respirasi 23x/menit, suhu
14.30 bergerak dan berkurang 36,7C, skala nyeri 8 (0-10),
pada saat istirahat, skala PO ke-1.
nyeri 8 (0-10). A : masalah belum teratasi.
16.20 2. Mengobservasi tanda-tanda P : intervensi dilanjutkan.
vital.
R/: TD 130/100 mmHg,
15.00 nadi 88x/menit, respirasi
23x/menit, suhu 36,7C.
3. Memberikan lingkungan
yang nyaman dan tenang.
R/: klien tampak nyaman.
4. Memberikan obat analgetik
:
Ranitidine 3x50gram
Ketorolak 3x30gram
R/: klien tampak meringis
menahan rasa sakit.

Gangguan 18/5/20151. Mengkaji respon klien S : klien mengatakan lemas


mobilisasi b.d 18.30 terhadap aktifitas O : klien tampak lemas,
kelemahan R/: klien tampak lemas. ADL dibantu oleh keluarga.
fisik 2. Menganjurkan klien untuk A : masalah belum teratasi.
20.10 beristirahat. P : intervensi dilanjutkan. Perawat
R/: klien belum bisa
beristirahat dengan nyaman
karena nyeri.
Resiko infeksi 18/5/20151. Mengkaji luka pada S:-
b.d trauma 15.15 abdomen dan balutan. O : balutan masih tampak
pembedahan R/: balutan masih tampak rapat, suhu 36,7C, PO ke-1.
rapat, PO ke-1. A : masalah belum teratasi.
2. Pemberian obat antibiotik P : intervensi dilanjutkan. Perawat
15.00 cefotaxim 3x1gr
R/: klien tampak meringis
menahan sakit.

Catatan Perkembangan
Tabel 3.7
Catatan perkembangan
Diagnosa Tanggal Catatan perkembangan Paraf
keperawatan
Nyeri b.d 19/5/2015 S : klien mengatakan masih nyeri.
inkontinuitas O : terdapat luka sayatan post op sc, klien tampak
jaringan sekunder meringis, TD 110/90 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi
akibat 21x/menit, suhu 36,2C, skala nyeri 6 (0-10), PO ke-2.
pembedahan. A : masalah belum teratasi. Perawat
P : intervensi dilanjutkan.
I : 1. Melakukan pengkajian karakteristik nyeri (P, Q,
R, S, dan T).
1. Mengobservasi tanda-tanda vital.
2. Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang.
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
4. Pemberian obat analgetik asam mefenamat 3x500mg
E : klien masih merasakan nyeri.
Gangguan 19/5/2015 S : klien mengatakan sudah sedikit bertenaga.
mobilisasi O : ADL dibantu sebagian oleh keluarga, klien
b.dkelemahanfisik kooperatif dalam mengajarkan miring kiri dan miring
kanan. Perawat
A : masalah belum teratasi.
P : intervensi dilanjutkan.
I : 1. Mengkaji respon klien terhadap aktifitas.
2. Mengajarkan klien untuk miring kana dan miring kiri.
3. Menganjurkan klien untuk beristirahat.
E : klien sudah sedikit bertenaga, ADL dibantu
sebagian oleh keluarga.
Resiko infeksi b.d 19/5/2015 S:-
trauma O : balutan masih tampak rapat, luka sedikit masih
pembedahan basah, tidak ada tanda-tanda infeksi, suhu 36,2C, PO
ke-2.
A : masalah teratasi sebagian Perawat
P : intervensi dilanjutkan.
I : 1. Mengkaji luka pada abdomen dan balutan.
2. Membersihkan luka dan mengganti balutan.
3. Pemberian obat antibiotik amoxicillin 3x500mg.
E : balutan masih tampak rapat, luka sedikit basah,
tidak ada tanda-tanda infeksi, PO ke-2.
Nyeri b.d 20/5/2015 S : klien mengatakan nyeri berkurang.
inkontinuitas O : terdapat luka sayatan post op sc, klien tampak
jaringan sekunder rileks, TD 110/80 mmHg, nadi 89x/menit, respirasi
akibat 22x/menit, suhu 36,9C, skala nyeri 4 (0-10), PO ke-3.
pembedahan. A : masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan. Perawat
I : 1. Melakukan pengkajian karakteristik nyeri (P, Q,
R, S, dan T).
2. Mengobservasi tanda-tanda vital.
3. Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang.
E : klien mengatakan nyeri berkurang, terdapat luka
sayatan post op sc, klien tampak rileks, TD 110/80
mmHg, nadi 89x/menit, respirasi 22x/menit, suhu
36,9C, skala nyeri 4 (0-10), PO ke-3.
Gangguan 20/5/2015 S : klien mengatakan sudah bisa beraktifitas.
mobilisasi b.d O : ADL sudah mandiri, klien kooperatif dalam
kelemahan fisik mengajarkan duduk dan berjalan.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan.
I : 1. Mengkaji respon klien terhadap aktifitas Perawat
2. Mengajarkan klien untuk duduk dan berjalan.
3. Menganjurkan klien untuk beristirahat.
E : ADL sudah mandiri
Resiko infeksi b.d 20/5/2015 S:-
trauma O : balutan masih tampak rapat, luka operasi kering,
pembedahan tidak ada tanda-tanda infeksi, suhu 36,9C, PO ke-3.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan. Perawat
I :1. Mengkaji luka pada abdomen dan balutan.
2.Membersihkan luka dan mengganti balutan.
E : balutan masih rapat, luka operasi kering, tidak
terjadi tanda-tanda infeksi, suku 36,9C, PO ke-3.

Anda mungkin juga menyukai