Terdesaknya otot para vertebra atau tekanan, herniasi dan degenerasi dari nuleus
pulposus, kelemahan otot, osteoartritis dilumbal sacral pada tulang belakang.
Skoliosis Parah.
6. HNP.
7.
spondilitis.
8.
9.
Osteoporosis.
10. Merokok.
Faktor resiko dari lingkungan.
1. Duduk terlalu lama.
2. Terlalu lama pada getaran.
3.
4.
Stres.
2.
3.
Vertebra sedrvikalis (tulang leher) 7 ruas memiliki badan ruas kecil dan lubang
ruasnya besar. Pada tagu sayapnya ada lubang tempat lalunya syarap yang disebut For
Amentuam Versalis (Foramentuan Versorium). Ruas pertama vertebra servikalis
disebut Atlas yang memungkinkan kepala berputar kekiri dan kekanan. Ruas kedua
disebut prosesus ke 7 memiliki taju yang disebut Prosesus Prominan, taju ruiasnya agak
panjang.
2.
Vertebra Torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas, badan ruasnya besar dan
kuat.Taju durinya panjang dan melengkung, pada daerah bagian dataran sendi sebelah
atas, bawah, kiri dan kanan ini membentuk persendian dengan tulang iga.
3. vertebra lumbalis (tulang pinggul) terdiri dari 5 ruas,badan ruasnya besar,tebal dan
kuat. Taju durinya agak picak bagi ruas dari ruas ke 5 agak menonjol disebut
Promontorium.
4. vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang) terdiri dari 5, yang membentuk sakrum atau
tulang kelangkang.
5. vertebra Koksigius (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas. Ruas-ruasnya kecil dan menjadi
sebuah tulang yang disebut Os Koksigialis dapat bergerak sedikit karena membentuk
persendian dengan sacrum.
Anatomi Lumbal
Persyarafan
1.
Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti, pasien merasakan sensasi
pada kedua anggota badan, tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah
yang tidak dirangsang.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
I.
1.
a.
1)
a)
b)
c)
b. Pemeriksaan fisik
1) Kondisi Umum
2) Pemeriksaan persistem
3) Sistem persepsi dan sensori
(Pemeriksaan panca indera: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap,
perasa)
4) Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
Pemeriksaan motorik
Lurus Leg Raising (SLR), laseque yang (iritasi radisks atau L5 S 1) cross laseque
(HNP median) reverse Laseque (iritasi Radik Lumbala ATA)
5) Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
6) Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
7) sistem gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan, nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)
8) Sistem integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
9) Sistem Reproduksi
( Untuk pasien wanita )
10) sistem perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2) Pola aktifitas dan latihan
(Cara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan
neurologis))
3) Pola nutrisi dan metabolisme
4) Pola tidur dan istirahat
(Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri
yang hebat)
5) Pola kognitif dan perceptual
(Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan
kelainan psikiatrik))
6) Persepsi diri/konsep diri
7) Pola toleransi dan koping stress
((Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga
penderita berjalan sangat hati-hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut
(kemungkinan infeksi. Inflamasi, tumor atau fraktur))
8) Pola seksual reproduksi
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola nilai dan keyakinan
2.
a.
b.
c.
d.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan Low Back Pain
adalah
Nyeri injuri bd hari akut (fisik muskuloskeletal) sistem vaskular Dan syaraf)
Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskula skeletal, kekakuan sendi,
kontraktur)
Gangguan pola tidur b.d nyeri, tidak nyaman
perawatan diri SURYA SEMESTA bd Nyeri
3. Rencana Keperawatan
Tidak
1.
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut b / d
agen injuri (fisik,
kelainan muskulo
skeletal
dan
system
syaraf
vaskuler
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
1.
keperawatan
selama ... x 24 jam
nyeri berkurang /
hilang
dengan
2.
kriteria:
Batasan
3.
karakteristik :
Tingkat nyeri (2102)
Verbal
Melaporkan
nyeri
Menarik
nafas ber-kurang / hilang 4.
Intervensi
Manajemen nyeri (1400)
Lakukan pengkajian nyeri secara
kom-prehensif (lokasi, karateristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan
faktor presipitasi).
Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
Gunakan
teknik
komunikasi
terapetik
untuk
mengetahui
pengalaman nyeri klien.
Kaji kultur / budaya yang
pan-jang, merintih
Mengeluh nyeri
Motorik
Menyeringaikan
wajah.
Langkah
yang
ter-seok-seok
Postur
yang
kaku / tidak stabil
Gerakan
yang
sangat
lambat
atau terpaksa
Respon daerah
Perubahan
sign
vital
Frekuensi
nyeri
berku-rang / hilang 5.
Lama
nyeri
berkurang
6.
Ekspresi
oral
berkurang / hilang
Ketegangan
otot
berku-rang / hilang 7.
Dapat istirahat
Skala
nyeri
berkurang / menurun8.
Kerusakan
mobilitas fi-sik b.d
nyeri, kerusakan
muskuloskeletal,
keka-kuan sendi
atau kon-traktur
Batasan
karakteristik :
Postur
tubuh
kaku tidak stabil. Jalan
terseokseok
Gerak lambat
Membatasi
perubahan ge-rakyang mendadak
atau cepat
Sakit berbalik
-
Gangguan
pola Setelah
dilakukan
tidur b.d nyeri, tindakan
tidak nyaman
keperawatan selama
1.
X 24 jam klien
Batasan
dapat
terpenuhi
2.
karakteristik :
kebutuhan
tidurnya
3.
Pasien menahan dengan criteria :
sa-kit
(merintih,
me-nyeringai)
Tidur (0004)
4.
Pasien
Jumlah
jam
tidur
mengungkapkan
cukup
tidak bisa tidur Untuk TIDUR biasa 5.
Kualitas tidur cukup
karena nyeri
Tidur secara teratur
Tidak
sering
terbangun
Tanda vital dalam
1
batas normal
2
3
Istirahat (0003)
Istirahat Cukup
Kualitas
istirahat
baik
1
Istirahat fisik cukup
Istirahat psikis cukup
Kontrol Kecemasan
2
(1402)
Tidur adekuat
3
Tidak
ada
manifestasi fisik
4
Tidak
ada
manifestasi perilaku 5
Mencari
informasi
untuk
mengurangi
6
cemas
7
Menggunakan teknik
re-laksasi
untuk secara verbal
mengu-rangi cemas 8 Berikan peralatan / aktivitas yang
Berinteraksi sosial
meng-hibur untuk mengurangi
ketegangan
9 Anjurkan
untuk
menggunakan
teknik re-laksasi
10 Berikan lingkungan yang tenang
11 Batasi pengunjung
4.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000
__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei
2012.http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
__________.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada
tanggal 12 Februari 201. http://sedetik.multiply.com/journal