Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK RELAKSASI : IMAJINASI TERBIMBING

UNTUK MENGURANGI NYERI IBU POST PARTUM

1. Topik : Keperawatan Maternitas


2. Hari/Tanggal : …...Juni 2019
3. Waktu : 11.00 s.d. 11.30
4. Tempat : Ruang Tamu Rumah Ny.”A”
5. Sasaran : Ny. “A”

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, nausea pada Ny. “….” menurun atau
hilang
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian nyeri
b. Mengetahui tanda dan gejala nyeri pada ibu post partum
c. Mengetahui cara mengurangi nyeri pada ibu post partum
d. Mempraktekkan imajinasi terbimbing untuk mengurangi nyeri ibu
post partum
B. Materi
Terlampir

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
1. SAP
2. Leaflet
E. Pengorganisasian
1. Penyaji
a. Yunita Koroh
2. Fasilitator
b. Nanang Apriyanto
c. Fahrizal
3. Observer
d. Deny Syafiudin
F. Pembagian Tugas
1. Tugas Penyaji
a. Menggali pengetahuan peserta tentang nyeri
b. Menjelaskan materi tentang nyeri dan cara mengurangi nyeri pada
ibu post partum dengan imajinasi terbimbing
c. Menjawab pertanyaan

2. Tugas Fasilitator
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Memotivasi peserta agar berpartisipasi dalam penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat diberikan
kesempatan bertanya
d. Mempraktekkan imajinasi terbimbing
e. Membagikan leaflet kepada peserta diakhir penyuluhan

3. Tugas Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
G. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyaji

: Observer

: Peserta

: Fasilitator

H. Kegiatan Penyuluhan (Proses Pelaksanaan)


1. Persiapan
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan sasaran
c. Mempersiapkan materi
d. Menentukan waktu dan tempat

2. Proses
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam 5 menit
c. Kontrak waktu b. Mendengarkan
d. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
e. Validasi pengetahuan
peserta penyuluhan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Ceramah a. Mendengarkan
b. Menyampaikan materi dan
tentang tanah longsor, memperhatikan 20
meliputi: penyuluhan menit
1)Pengertian nyeri dengan serius
2)Tanda-tanda nyeri
3) Cara mengurangi nyeri
dengan: imajinasi
terbimbing
4) Mempraktekkan
imajinasi terbimbing
c. Memberikan kesempatan
bertanya
d. Menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi a. Menyimpulkan
b. Menutup dan mengucapkan materi 5 menit
salam b. Menjawab
salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta duduk menghadap kearah papan penyuluhan
b. Setting tempat disusun sedemikian rupa sehingga peserta dapat
memahami penjelasan penyuluhan.

2. Evaluasi proses
a. Peserta aktif dan dapat memberikan tanggapan atau jawaban
pertanyaan
b. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal maupun akhir dan
bersifat kooperatif.
3. Evaluasi Hasil
a. peserta mengetahui pengertian nyeri
b. peserta mengetahui tanda dan gejala nyeri pada ibu post partum
c. peserta mengetahui cara mengurangi nyeri dengan imajinasi
terbimbing
d. peserta dapat mempraktekkan imajinasi terbimbing
J. Daftar Pustaka

Arisetojono, E., & Husna, M. (2015). Continuing Neurologi Education 4.


Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press)
Kaplan, H., Sadock, B. (2010). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan
perilaku klinis, jilid 2. Tangerang: Bina Rupa Asara Publisher.

Snyder, M., & Lindquist, R. (2009). Complementary/ alternative


therapies in nursing. 5th ed. New York: Springer.
Lampiran

A. Pengertian nyeri
Definisi nyeri berdasarkan International Association for the Study
of Pain adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan
dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi
kerusakan jaringan. Sebagai mana diketahui bahwa nyeri tidaklah selalu
berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. Namun
nyeri bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang
kultural, umur dan jenis kelamin. Kegagalan dalam menilai faktor
kompleks nyeri dan hanya bergantung pada pemeriksaan fisik sepenuhnya
serta tes laboratorium mengarahkan kita pada kesalahpahaman dan terapi
yang tidak adekuat terhadap nyeri, terutama pada pasien-pasien dengan
resiko tinggi seperti orang tua, anak-anak dan pasien dengan gangguan
komunikasi. (IASP dalam Eko, 2015)
B. Tanda dan gejala nyeri
Tanda dan gejala nyeri ada bermacam – macam perilaku yang
tercermin dari pasien. Secara umum orang yang mengalami nyeri akan
didapatkan respon psikologis berupa :
1. Suara : Menangis, merintih, menarik/menghembuskan nafas;
2. Ekspresi wajah : Meringiu mulut;
3. Menggigit lidah, mengatupkan gigi, dahi berkerut, tertutup
rapat/membuka mata atau mulut, menggigit bibir ;
4. Pergerakan tubuh : Kegelisahan, mondar – mandir, gerakan
menggosok atau berirama, bergerak melindungi bagian tubuh,
immobilisasi, otot tegang;
5. Interaksi sosial : Menghindari percakapan dan kontak sosial,
berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri, disorientasi waktu
(Mohamad, Sudarti, & Fauziah, 2012)
C. Teknik Relaksasi: Guided Imagery atau Imajinasi Terbimbing
Imagery merupakan pembentukan representasi mental dari suatu
objek, tempat, peristiwa, atau situasi yang dirasakan melalui indra. Saat
berimajinasi individu dapat membayangkan melihat sesuatu, mendengar,
merasakan, mencium, dan atau menyentuh sesuatu (Snyder & Lindquis,
2009).
Guided imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan
tempat dan kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang
menyenangkan. Khayalan tersebut memungkinkan klien memasuki
keadaan atau pengalaman relaksasi (Kaplan & Sadock, 2010). Guided
imagery menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu yang dirancang
secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu. Imajinasi bersifat
individu dimana individu menciptakan gambaran mental dirinya sendiri,
atau bersifat terbimbing. Banyak teknik imajinasi melibatkan imajinasi
visual tapi teknik ini juga menggunakan indera pendengaran, pengecap dan
penciuman. Guided imagery mempunyai elemen yang secara umum sama
dengan relaksasi, yaitu sama-sama membawa klien kearah relaksasi.
Guided imagery menekankan bahwa klien membayangkan hal-hal yang
nyaman dan menenangkan. Penggunaan guided imagery tidak dapat
memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu waktu oleh karena itu
klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan
menyenangkan.
D. Langkah-langkah
Menurut Snyder & Lindquist (2009) langkah-langkah dalam teknik
guided imagery secara umum antara lain:
1. Membuat individu dalam keadaan santai yaitu dengan cara:
a. Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring)
Posisi nyaman dapat meningkatkan fokus subjek selama latihan
imajinasi,
b. Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik atau suatu benda
di dalam ruangan,
c. Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan,
napas berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus
pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan
lebih santai,
d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai
ujung kaki,
e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan
2. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a. Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan
dan merasa senang ditempat tersebut
b. Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang dirasakan
c. Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat
tersebut
d. Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan (uraikan
sesuai tujuan yang akan dicapai/diinginkan
3. Beri kesimpulan dan perkuat hasil praktek yaitu:
a. Mengingat bahwa anda dapat kembali ke tempat ini, perasaan ini, cara
ini kapan saja anda menginginkan
b. Anda bisa seperti ini lagi dengan berfokus pada pernapasan anda,
santai, dan membayangkan diri anda berada pada tempat yang anda
senangi
4. Kembali ke keadaan semula yaitu:
a. Ketika anda telah siap kembali ke ruang dimana anda berada
b. Anda merasa segar dan siap untuk melanjutkan kegiatan anda
c. Sebelumnya anda dapat menceritakan pengalaman anda ketika anda
telah siap

Anda mungkin juga menyukai