Anda di halaman 1dari 5

Motivasi Kewirausahaan

A. Teori Motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai & Sagala, 2009:837), Koontz
(dalam Notoatmodjo, 2009:115) mendefinisikan motivasi yaitu “motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan”. Berdasarkan definisi
motivasi yang telah dirumuskan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
suatu dorongan yang dimiliki oleh setiap individu dalam mengerahkan kemampuan dan
keterampilannya dalam tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologisdan psikologis
yang nantinya berdampak pada pencapaian kinerja yang optimal.
Teori motivasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu: Teori Proses dan Teori Kepuasan.
Teori proses menekankan pada bagaimana dan dengan tujuan apa setiap individu didorong
agar melakukan tugasnya dengan maksimal. Teori proses ini dianut oleh Edwin Locke dengan
teori penetapan tujuan, Victor Vroom dengan teori harapan, Stacy Adams dengan teori
keadilan, serta Porter dan Lawler dengan teori kepuasan kinerja. Sedangkan, teori kepuasan
menjelaskan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada di dalam individu yang
menyebabkan mereka bertingkah laku tertentu. Teori ini membahas bahwa individu memiliki
kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan psikologis tertentu yang memuaskan seseorang dan
penyebab seseorang itu termotivasi melakukan sesuatu untuk memenuhi kepuasan tersebut.

B. Teori Trikotomi Kebutuhan McClelland


McClelland dalam Mangkunegara (2009:103) dalam teorinya menyatakan bahwa
produktivitas seseorang dipengaruhi oleh “virus mental” yang ada di dalam dirinya. Virus
mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk dapat mencapai hasil yang
maksimal. Virus mental yang dimaksud adalah kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan
kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi.
1. Kebutuhan Prestasi
Kebutuhan akan prestas merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi
sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada
hierarki maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebuthan akan
aktualisasi diri. Ciri-ciri individu yang menujukan orientasi tinggi amtara lain
bersedian menerima resiko yang relative tinggi, keinginan untuk mendapatkan
umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggungjawab
pemecahan masalah. Kebutuhan Prestasi dirumuskan dan menetapkan bahwa
pencapaian perilaku yang terkait adalah hasil dari konflik antara harapan sukses dan
takut gagal. Kecenderungan pendekatan dan penghindaran terdiri dari fungsi
kebutuhan pencapaian, harapan dari keberhasilan dan kegagalan, dan nilai insentif
dari keberhasilan dan kegagalan.
2. Kebutuhan Kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan
berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan
dan menpengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori hierarki maslow terletak
antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Mc Clelland
menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan
kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
3. Kebutuhan Afiliasi
Afiliasi merupakan pembentukan kontak sosial yang menghasilkan sebuah
hubungan atau pertalian. Seseorang yang memiliki kebutuhan seperti ini tentu
mereka memiliki motivasi untuk persahabatan, menanggung dan bekerja sama
daripada sebagai ajang kompetisi di dalam suatu organisasi. McClelland dalam
Nindyati (2014) menjelaskan bahwa karakter individu dengan Kebutuhan Afiliasi
yang tinggi cenderung dapat menjaga hubungan sosial dengan baik, tidak bisa
berada di dalam kondisi yang kompetitif, nyaman dalam norma dan harapan orang
lain serta cocok dalam pekerjaan yang membutuhkan kerjasama tim.
C. Karakteristik
Karakteristik dan sikap motivasi menurut Mc Clelland :
1. Kebutuhan akan Prestasi
a. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi
b. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada
menerima pujian atau pengakuan.
c. Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang
diandalkan, kuantitatif dan faktual)

2. Kebutuhan akan Kekuasaan


a. Bersemangat bila menang
b. Bertujuan yang realistik dan berani mengambil resiko
c. Bertanggungjawab pada hasil kerja
d. Bekerja untuk suatu kekuasaan
e. Menginginkan motivasi berupa kepuasan, kemandirian dan kemajuan
3. Kebutuhan akan Afiliasi
a. Bersifat sosial dan suka berinteraksi
b. Ikut memiliki dan berpartisipasi dengan kelompok
c. Menginginkan kepercayaan lebih luas
d. Ingin memperoleh saling pengertian
e. Suka menolong dan suka persahabatan
D. Implikasi Motivasi dalam Keperawatan
1. Berdasarkan kebutuhan akan prestasi
Perawat melakukan perawatan luka dengan metode modern dressing dengan
harapan kondisi luka cepat membaik. Perawat merasa puas dapat meberikan perawatan
luka secara professional.
2. Berdasarkan kebutuhan akan kekuasaan
Perawat menyelenggarakan seminar tentang perawatan luka secara mandiri.
Perawat melakukan edukasi terkait nutrisi untuk mempercepat proses penyembuhan
luka, perawat melakukan perawatan luka secara teratur dan sesuai perawatan luka
modern dressing.
3. Berdasarkan kebutuhan akan afiliasi
Perawat dalam melakukan perawatan luka menjalin kerjasama dengan
penyedia bahan dan alat yang digunaakan untuk perawatan luka.

DAFTAR PUSTAKA
Dany, I.A dkk. 2015. Pengaruh Kebutuhan Prestasi, Kekuasaan, dan Afiliasi
TerhadapKinerja Karyawan.
Santoso, Slamet. Teori Psikologi social. www.dictio.id. Web. 27 Agustus .2018.

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
MOTIVASI BERPRESTASI, KEKUASAAN dan
AFILIASI
Dosen Pengampu : Ns. Niken Safitri D. K, M.Si.Med

KELAS B18
KELOMPOK 4 :

1. ADRIANA AGUSTINA H (22020118183014)


2. DICKY ZULFIKAR (Sekretaris) (22020118183019)
3. NANANG APRIYANTO (Ketua) (22020118183028)
4. ZAINAL ARIFIN (22020118183026)
5. SITI MARIAM ISMAIL (22020118183033)

PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018

Anda mungkin juga menyukai