Anda di halaman 1dari 7

Topic : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan masalah Keperawatan Hambatan

Mobilitas Fisik pada pasien dengan diagnose medis Stroke Hemoragik

Sasaran : Pasien Tn. W (63 tahun)

Hari/tanggal : Senin, 30 November 2015

Waktu :60 menit (Pkl. 11.00-12.00)

Tujuan

1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu hambatan mobilitas fisik
2. Tujuan Khusus:
- Memastikan masalah yang belum teratasi
- Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain
- Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
- Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien

Sasaran

Pasien Tn W umur 63 tahun yang dirawat di kelas II no tempat tidur 2 Ruang Neurologi
RS Bahagia.

Materi

1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Stroke Hemoragik


2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Stroke Hemoragik dan intervensi
keperawatan pada pasien dengan Stroke Hemoragik dengan masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik.

Metode

Diskusi

Media

1. Dokumen /status pasien


2. Sarana diskusi : kertas, pulpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan

Kegiatan Ronde keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


Pasien
1 hari Praronde Praronde : Penanggung Ruang
sebelum 1. Menentukan kasus jawab : Neurologi
ronde dan topic - RS
2. Menentukan tim Bahagia
ronde
3. Menentukan
literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan
pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 menit Ronde Pembukaan : Kepala - Nurse
1. Salam pembuka ruangan station
2. Memperkenalkan (Karu)
tim ronde
3. Menyampaikan
identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan
ronde
30 menit Penyajian masalah : PP Mendengarkan Nurse
1. Member salam dan station
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan dan
serta menetapkan
prioritas yang perlu
didiskusikan
Validasi data : Karu, PP, Memberikan R.
4. Mencocokkan dan Perawat respon an Perawatan
menjelaskan kembali konselor menjawab
data yang telah pertanyaan
disampaikan Karu, PP,
5. Diskusi antar Perawat
anggota tim dan konselor
pasien tentang
masalah
keperawatan tersebut
6. Pemberian justifikasi
oleh perawat primer
atau konselor atau
kepala ruangan
masalah pasien serta
rencana tindakan
yang akan dilakukan
7. Menentukan Karu
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan
10 menit Pasca 1. Evaluasi dan Karu, - Nurse
ronde rekomendasi supervisor, station
intervensi perawat
keperawatan konselor,
2. Penutup pembimbing

Kriteria evaluasi

1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Neurologi RS Bahagia
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
- Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Pengorganisasian
1. Kepala ruangan :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Konselor : dr
Fisioterapi
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
Materi

1. Pengertian
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian mengenai ronde keperawatan. Chambliss (1996)
ronde keperawatan adalah pertemuan antara staf yang usai kerja melaporkan pada staf yang
mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan
mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berpikir staf, dan
secara sistematis menegakkan kemampuan system untuk menangani masalah medis.
Ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat, perawat dengan
pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur
dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan perlayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatan serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat di mana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurse dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Beberapa pengertian tentang teori ronde keperawatan dapat diambil kesimpulan bahwa ronde
keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam
diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta mengevaluasi hasil tindakan yang
telah dilakukan.
2. Tujuan
3. Alur ronde keperawatan
a. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum
melakukan ronde keperawatan. Hal ini dianjurkan Clement (2011) bahwa perawat
sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan psikososial pasien 2-3 menit. Selain
itu juga perawat menetapkan tujuan yang ingin dicapai ketika pelaksanaan ronde
keperawatan. Sebelum menemui pasien, sebaiknya perawat membahas tujuan
yang ingin dicapai (Clement, 2011)
b. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu
disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan
2-3 klien yang akan dironde dan ditentukan pasien yang akan dironde. Sebaiknya
dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus dengan masalah yang relative
lebih kompleks (Sitorus, 2006)
c. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi, tindakan
yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta rencana yang lain.
Menurut Clement (2011) saat ronde keperawatan perawat melaporkan tentang
kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawatan medis dan prognosis.
d. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan siatuasi
ruangan. Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk melakukan
keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih 1 jam ketika
intensita kegiatan di ruang rawat sudah relative tenang.

Anda mungkin juga menyukai