Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu hambatan mobilitas fisik
2. Tujuan Khusus:
- Memastikan masalah yang belum teratasi
- Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain
- Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
- Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien
Sasaran
Pasien Tn W umur 63 tahun yang dirawat di kelas II no tempat tidur 2 Ruang Neurologi
RS Bahagia.
Materi
Metode
Diskusi
Media
Kriteria evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Neurologi RS Bahagia
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
- Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Pengorganisasian
1. Kepala ruangan :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Konselor : dr
Fisioterapi
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
Materi
1. Pengertian
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian mengenai ronde keperawatan. Chambliss (1996)
ronde keperawatan adalah pertemuan antara staf yang usai kerja melaporkan pada staf yang
mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan
mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berpikir staf, dan
secara sistematis menegakkan kemampuan system untuk menangani masalah medis.
Ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat, perawat dengan
pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur
dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan perlayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatan serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat di mana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurse dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Beberapa pengertian tentang teori ronde keperawatan dapat diambil kesimpulan bahwa ronde
keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam
diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta mengevaluasi hasil tindakan yang
telah dilakukan.
2. Tujuan
3. Alur ronde keperawatan
a. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum
melakukan ronde keperawatan. Hal ini dianjurkan Clement (2011) bahwa perawat
sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan psikososial pasien 2-3 menit. Selain
itu juga perawat menetapkan tujuan yang ingin dicapai ketika pelaksanaan ronde
keperawatan. Sebelum menemui pasien, sebaiknya perawat membahas tujuan
yang ingin dicapai (Clement, 2011)
b. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu
disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan
2-3 klien yang akan dironde dan ditentukan pasien yang akan dironde. Sebaiknya
dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus dengan masalah yang relative
lebih kompleks (Sitorus, 2006)
c. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi, tindakan
yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta rencana yang lain.
Menurut Clement (2011) saat ronde keperawatan perawat melaporkan tentang
kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawatan medis dan prognosis.
d. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan siatuasi
ruangan. Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk melakukan
keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih 1 jam ketika
intensita kegiatan di ruang rawat sudah relative tenang.