Anda di halaman 1dari 58

NS. PUTU OKA YULI NURHESTI, S.KEP., MM.

,
M.KEP
Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional, sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang
meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia (Lokakarya
Keperawatan 1983).
Berorientasi pada pelayanan masyarakat
Memiliki BODY OF KNOWLEDGE
Adanya otonomi
Adanya kode etik

APAKAH KEPERAWATAN SUDAH MEMENUHI


SYARAT INI?
Meningkatkan status kesehatan
Pencegahan penyakit
Memperbaiki status kesehatan
Memfasilitasi koping
Biologic Psychologic

Spiritual sociologic
Ilmu keperawatan disupport oleh banyak disiplin
ilmu: psikologi, kedokteran, biostatistik dll
Dalam keperawatan klien memiliki masalah
kesehatan dan respon yang berbeda-beda
terhadap penyakit
Seorang perawat memerlukan critical thinking
dalam memenuhi kebutuhan klien dan mengatasi
masalah kesehatan pada klien
Dasar asuhan keperawatan adalah Respon
manusia, darimana kita tahu respon seorang
pasien?
Filosofi bahwa keperawatan itu adalah
seni dan ilmu
Tujuan utamanya adalah memberikan
pelayanan yang memungkinkan individu,
keluarga dan komunitas untuk mencapai
kesehatanannya
Keseimbangan antara seni, ilmu, intuisi
dan critical thinking skill serta
kemampuan untk memahami hubungan
antara body, the mind, and the spirit.
Perencanaan
tujuan Perencanaan
Diagnosis
intervensi

Pengkajian

Implementasi

Evaluasi
RANAH KOGNITIF BLOOM
(REVISI OLEH
ANDERSON dkk, 2001)

CREATE
EVALUATE
ANALYZE

APPLY
UNDERSTAND

REMEMBER
Suatu istilah standar dalam keperawatan
untuk menggambarkan apa yang perawat
ketahui dan lakukan
Suatu sistem untuk mengorganisasikan

pengethuan keperawatanuntuk praktik


keperawatan, pendidikan keperawatan dan
penelitian keperawatan
Keuntungan Penggunaan SNL (Mrayyan, 2004; Wilkinson,
2007; Kautz & Horn, 2008; Jones, Lunney, Keenan, &
Moorhead, 2011):
keamanan dan keselamatan pasien
memenuhi syarat dokumentasi elektronik
autonomi dan kontrol praktik pelayanan keperawatan
membangun pengetahuan dan standar praktik dalam
berbagai area spesifik keperawatan
Memberikan data klinik bagi perawat administrasi untuk
memenuhi berbagai tujuan dalam dunia kerja serta
manajemen keperawatan
Memperluas pengetahuan keperawatan terhadap respon
manusia
Mampu mendefinisikan dan dan mengkomunikasikan ilmu
keperawatan yang unik baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lain
Mampu meningkatkan kemandirian dan otonomi perawat
berbasis penelitian dan update
Meningkatkan critical thinking perawat
Membantu belajar proses keperawatan dengan benar
Setting Where
Standardized Nursing Languages Content
Developed
Clinical Care Classification (CCC) Home Care Diagnoses, Interventions,and Outcomes

International Classification of Nursing All Nursing Diagnoses, Interventions, and


Practice (ICNP) Outcomes
NANDA International (NANDA) All Nursing Diagnoses

Nursing Interventions Classification (NIC) All Nursing Interventions

Nursing Outcomes Classification (NOC) All Nursing Outcomes

Omaha System Home Care, Public Diagnoses, Interventions, and


Health and Outcomes
Community
Home Health Care Classifi cations (HCCC) Home care Classifi es specifi c nursing diagnosis,
interventions and outcomes

Perioperative Nursing Data Set (PNDS) Perioperative Diagnoses, Interventions, and


Outcomes
Patient Care Data Set (PCDS) (RETIRED Acute Care Diagnoses, Interventions, and
content in LONIC) Outcomes
ABC Codes Nursing and Other Interventions
Logical Observation Identifiers Names and Nursing and Other Outcomes and Assessments
Codes (LONIC)
MENGUMPULKAN DATA
INTERVIEW
OBSERVASI
PEMERIKSAAN FISIK, LAB, DIAGNOSTIK
VALIDASI DATA
MEMBANDINGKAN DATA OBJECTIVE DAN SUBJEKTIF
VALIDASI DATA YANG TIDAK PAS
ORGANISASI DATA/PENGELOMPOKAN DATA
PENGKAJIAN AWAL (INITIAL ASSESSMENT)
PENGKAJIAN SELAMA PERAWATAN (ONGOING
ASSESSMENT)
PENGKAJIAN KHUSUS
Pola Gordon
1 Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

2 Pola nutrisi dan metabolisme

3 Pola eliminasi

4 Pola aktivitas dan latihan

5 Pola tidur dan istirahat

6 Pola persepsi dan kognitif

7 Pola persepsi diri dan konsep diri

8 Pola peran dan hubungan

9 Pola seksualitas dan reproduksi

10 Pola toleransi coping- stress

11 Pola tata nilai dan kepercayaan


PROSES LEGALISASI BODY OF KNOWLEDGE
KEPERAWATAN
PROSES INTERPRETASI DAN VERIFIKASI

DATA PASIEN
KESIMPULAN STATUS KESEHATAN PASIEN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK

TERKAIT RESPON MANUSIA


Perawat memandang manusia secara
holistik dan sangat memperhatikan respon
manusia


Respon manusia:
reaksi bio-psiko-sosio-spiritual
terhadap suatu kondisi, terapi,
kejadian atau penyakit, bisa adaptif atau
Maladaptif
Bukan Merupakan:
Diagnosis Medis atau treatmentnya
Test Diagnostik
Kebutuhan Perawat
Cara menginterpretasikan data pasien yang telah
terkumpul saat pengkajian
Pentingnya Diagnosa keperawatan:
Memberikan asuhan keperawatan yang unik sesuai

dengan kebutuhan pasien sebagai respon individu


terhadap kejadian atau stressor (penyakit)
Mengungkapkan batang tubuh keilmuan perawat

dalam setiap pelayanan mandiri keperawatan (ciri


profesi shg perawat bisa punya jenjang pendidikan
dan karier)
Alat komunikasi yang efektif antar perawat dan

juga perawat dengan tenaga kesehatan lain


Menjadi parameter pengkajian yang baik
Pedoman penegakan diagnosa keperawatan yang
diakui menjadi karena telah memenuhi kriteria
yang ditetapkan oleh Comitee for Nursing Practice
Information Infrastructure of American Nurses
Association.
Taksonomi II NANDA memiliki tiga level, yaitu:
domain, kelas, dan diagnosa keperawatan.
Taksonomi II NANDA 20122014 memiliki 13
domain, 47 kelas, dan 225 diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan
domain terlebih dahulu, kemudian kelas, lalu
diurutkan berdasarkan alphabet (dalam Bahasa
Inggris) sesuai dengan fokus diagnosa dalam
setiap kelas.
NANDA merupakan konsep yang dibentuk
menggunakan cara sistem multiaksial.
Sistem ini terdiri atas aksis (memiliki
komponen yang dikombinasikan) yang
digunakan untuk membuat diagnosa yang
secara substansial memiliki bentuk yang
sama.
AKSIS
dimensi respon manusia yang dipertimbangkan
dalam proses diagnostik.
Terdapat tujuh aksis yang sesuai dengan
International Standard Reference Model for
Nursing Diagnosis
Aksis 1: fokus diagnostik merupakan komponen
utama atau bagian pokok dari suatu konsep
diagnosa. Fokus diagnosa menjelaskan mengenai
respon manusia.
Aksis 2: subjek diagnosa didefinisikan sebagai
subjek atau untuk siapa diagnosa keperawatan
tersebut ditujukan. Subjek diagnosa terdiri atas
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
Aksis 3: penilaian merupakan pemberi
penjelasan (deskriptor) atau pengubah
(modifikator) yang membatasi atau
menspesifikkan arti dari fokus diagnosa.
Penilaian dapat berupa hambatan,
ketidakefektifan, dll.
Aksis 4: lokasi menggambarkan sebagai
bagian/region tubuh yang berkaitan dengan fungsi
seluruh jaringan, organ, letak, atau struktur
anatomi. Contoh lokasi antara lain: kandung kemih,
otak, pendengaran, dll.
Aksis 4: lokasi menggambarkan sebagai
bagian/region tubuh yang berkaitan dengan fungsi
seluruh jaringan, organ, letak, atau struktur
anatomi. Contoh lokasi antara lain: kandung kemih,
otak, pendengaran, dll.
Aksis 5: usia mengacu pada usia seseorang yang
menjadi subjek diagnosa, antara lain: bayi, anak-
anak, dewasa, dll.
Aksis 6: waktu menggambarkan lamanya waktu
fokus diagnosa ditemukan dalam penamaan
diagnosa. Waktu yang dimaksud yaitu kronis, akut,
intermitten.
Aksis 7: status diagnosa mengacu pada kategorisasi
diagnosa. Status diagnosa dapat berupa aktual,
promosi kesehatan, resiko, sindrom, dan
kesejahteraan.
Aksis 1 (fokus diagnostik) dan Aksis 3
(penilaian) merupakan komponen penting
dalam diagnosa keperawatan. Diagnosa
keperawatan dibentuk dengan menggabungkan
nilai fokus diagnostik (Aksis 1), dan
menambahkan penilaian (Aksis 3) tentang fokus
tersebut. Kedua aksis tersebut terkadang
dikombinasikan menjadi konsep diagnosa
tunggal. Selanjutnya adalah dengan
mengidentifikasi subjek diagnosa (Aksis 2). Jika
subjek diagnosa adalah individu, subjek
diagnosa tidak perlu dituliskan secara eksplisit.
Kemudian, setelah fokus, penilaian dan subjek
diagnosa selesai, aksis yang lainnya dapat
ditambahkan untuk kejelasan relevansi dari
diagnosa keperawatan
Problem (P).
Problem menjelaskan status kesehatan pasien dengan
jelas. Problem menjadi identifikasi masalah kesehatan
pasien, perubahan dari status kesehatan pasien. Problem
akan menjadi label NANDA pada diagnosa yang akan
diangkat.
Etiologi (E).
Etiologi menjelaskan mengenai faktor yang menjadi
penyebab atau berkontribusi dalam masalah yang sedang
terjadi. Etiologi pada penegakan diagnosa aktual akan
menjadi faktor yang berhubungan. Pada diagnosa
potensial, etiologi mendeskripsikan faktor yang beresiko
terjadi pada pasien.
Symptom (S).
Symptom merupakan gejala yang muncul pada pasien.
Dalam NANDA, symptom diartikan sebagai batasan
karakteristik.
P: definisi/pernyataan diagnosa
E: Related factors atau risk factors
S: defining characteristics
Kerusakan integritas kulit b/d immobilisasi lama,
sekunder terhadap fraktur pelvis yang ditandai dengan
lesi di sakral 2 cm
Resiko infeksi b/d imunosupresi
Kesiapan untuk meningkatkan nutrisi ditandai dengan
mengkonsumsi makanan yang adekuat
Sindrom pasca trauma b/d bencana alam gempa bumi
ditandai dengan panik, sulit berkonsentrasi
Diagnosa keperawatan aktual (PES)
Diagnosa Keperawatan Resiko (PE)
Diagnosa keperawatan promosi
kesehatan/wellness (PS)
Diagnosa keperawatan sindrom (PES)
Komplikasi fisiologis tertentu
Perawat mengatasi masalah kolaborasi
dengan tindakan medis dan kep
Label masalah kolaborasi adalah PK
(Potensial Komplikasi)
TUGAS PERAWAT:
MONITORING
MEMINIMALKAN
THE RULE IS SMART
DISESUAIKAN DENGAN SUMBER-SUMBER
(TYPE RS, JUMLAH PASIEN, JUMLAH SDM
PERAWAT, MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
YANG DIGUNAKAN (METODE TIM, MPKP))
Outcome keperawatan yang sensitive
terhadap pasien adalah :
keadaan,
prilaku atau persepsi individu,
keluarga atau komunitas
yang diukur melalui suatu rentang respon
terhadap intervensi yang diberikan (Moorhead,
Johnson, Maas, Swanson, 2013).
mendeskripsikan respon pasien yang ingin
dicapai oleh perawat sebagai hasil dari
tindakan keperawatan.
Terminologi penentuan tujuan dan kriteria
hasil yang sesuai dengan standar
internasional (SNL) adalah penggunaan NOC
dalam menentukan respon pasien.
Respon pasien yang dimaksud adalah prediksi
hasil yang akan terjadi pada pasien, respon
pasien terhadap tindakan yang diberikan, dan
kriteria tujuan yang mungkin diaplikasikan
kepada pasien (Wilkinson, 2007).
NOC mengklasifikasikan standar yang
digunakan dalam intervensi keperawatan.
Tiap klasifikasi tujuan dan kriteria hasil
memiliki definisi, skala pengukuran, daftar
indikator yang terkait dengan diagnosa,
dan referensi tambahan.
Klasifikasi yang terdapat pada NOC
berjumlah 385 tujuan dan kriteria hasil.
Klasifikasi tersebut mencakup penggunaan
pada individu, keluarga, dan komunitas.
Pengukuran tidak hanya dibatasi pada
status fungsional dan psikologikal, namun
termasuk juga pengukuran dari status
psikososial, pengetahuan, dan perilaku
Dalam taksonomi NOC, terdapat tujuh
domain dan 31 kelas. Taksonomi bertujuan
untuk mengklasifikasikan tujuan dan kriteria
hasil ke dalam susunan yang tertata.
DX: GANGGUAN MOBILITAS FISIK B/D
PENURUNAN KEKUATAN OTOT DITANDAI
DENGAN KETERBATASAN ROM
NOC: SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SELAMA SELAMA 3X24 JAM
PASIEN AKAN MEMILIKI TINGKAT MOBILITAS
(MOBILITY LEVEL):
ROM LEVEL 3
BERPINDAH LEVEL 3
TREATMEN YANG DIDASARKAN PADA
KEPUTUSAN KLINIK, PENGETAHUAN, UNTUK
MENCAPAI TUJUAN YANG SUDAH
DITETAPKAN
OBSERVASI/KAJI
Auskultasi bising usus
Observasi kemerahan pada kulit
Kaji intake dan output cairan
PENCEGAHAN---intervensi terapeutik untuk dx resiko
Lakukan perubahan posisi
Lakukan ROM
INTERVENSI TERAPEUTIK---harus ada
Berikan posisi HOB
Mandikan pasien
Berikan nutrisi sedikit tapi sering
Perawatan luka
KOLABORASI
Berikan injeksi antibiotik ceftriaxon 1000 mg IV
PENDIDIKAN KESEHATAN
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Independen
Dependen
interdependen
NIC merupakan klasifikasi intervensi
standar yang komprehensif yang dilakukan
dan ditunjukkan perawat.
Taksonomi NIC memiliki 514 intervensi dan
lebih dari 12.000 aktivitas yang dapat
dikerjakan perawat termasuk tujuh domain
dan 30 kelas.
Berdasarkan draft list yang telah
disediakan pada bagian aktivitas NIC,
perawat dapat memilih intervensi yang
akan digunakan sesuai dengan kondisi
pasien.
NIC merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk:
merencanakan tindakan keperawatan,
dokumentasi keperawatan,
komunikasi dalam seting pelayanan kesehatan,
integrasi data dalam system dan setting pelayanan
keperawatan,
research keperawatan yang efektif,
pengkuran produktivitas,
evaluasi kompetensi perawat,
penggantian jasa perawat,
pendidikan keperawatan, dan
perancangan kurikulum keperawatan.
NIC dapat digunakan dalam berbagai
setting pelayanan keperawatan dan
berbagai setting area pelayanan spesifik
keperawatan mencakup intervensi fisiologis,
psikologis, sosial, spiritual termasuk
treatmen masalah kesehatan, pencegahan
gangguan kesehatan, dan promosi
kesehatan (Bulechek, Butcher, Dochterman,
Wagner, 2013).
Dx kep: gangguan mobilitas fisik
NOC: Mobility level
NIC : Joint Mobility
KELUASAN DIAGNOSIS

RESPON MANUSIA

PATOFISIOLOGI PENYAKIT/RESPON

BISA MEMBEDAKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


DAN MASALAH KOLABORASI (PK)

BERPIKIR SIMULTAN
N N N
Lakukan analisis data pengkajian
Tentukan diagnosa keperawatan
berdasarkan NANDA
Analisis domain yang sesuai pada NOC
maupun NIC
Melalui domain PADA NOC ATAU NIC
tentukan tujuan dan kriteria hasil yang
sesuai
Lakukan analisis data pengkajian
Tentukan diagnosa keperawatan
berdasarkan NANDA
Buka NOC linkage NANDA, Tentukan tujuan
dan kriteria hasil yang sesuai
Buka NIC linkage NANDA Tentukan
intervensi yang sesuai
MELALUI LINKAGE NANDA NOC ATAU
LINKAGE NANDA NIC
Lakukan analisis data pengkajian
Tentukan diagnosa keperawatan
berdasarkan NANDA
Tentukan area spesifik berdasarkan
patofisiologi atau
Buka buku NOC
AREA KEPERAWATAN SPESIFIK
Melalui buku yang sudah menggabungkan
ketiga buku yaitu NANDA-NOC-NIC tetapi:
Pasien belum tentu sesuai dengan buku tersebut
Respon manusia itu unik
IF YOU CANT NAME IT, YOU
CANT CONTROL IT, FINANCE
IT, RESEARCH IT, TEACH IT, or
PUT IT INTO PUBLIC POLICY
(Norma Lang)

Anda mungkin juga menyukai