Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING

PENYULUHAN NYERI SENDI


DI RW IV KELURAHAN JATISARI KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :
Mahasiswa Profesi Ners
Gelombang II

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-
tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi
tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
kronologis tertentu. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan
sosial secarabertahap (Azizah, 2011).
Proses menua menyebabkan penurunan produksi cairan sinovial pada persendian
dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku
serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi gerakan
persendian. Kekakuan dapat disebabkan oleh adanya kalsifikasi pada lansia yang akan
menurunkan fleksibilitas sendi. Sendi lutut mempunyai struktur ligamentum yang kuat
karena berfungsi sebagai penopang tubuh, hal ini juga akan mempengaruhi kemungkinan
terjadinya kekakuan pada sendi lutut (Tortora & Grabowski, 2003).
Adapun cara-cara untuk menurunkan nyeri sendi menurut Potter dan Perry (2006),
yaitu dengan cara terapi farmakologi, non-farmakologi dan pembedahan. Terapi
farmakologi yaitu tindakan pemberian obat sebagai penurun nyeri. Penggunaan obat-
obatan analgesik memiliki dampak buruk seperti rasa tidak nyaman pada saluran cerna,
mual, diare, perdarahan tukak, dapat juga mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan
gangguan kardiovaskuler (Sukandar dkk, 2009).
Terapi non-farmakologi adalah tindakan dalam batas keperawatan yang dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia, misalnya: bimbingan antisipasi,
distraksi, biofeedback, stimulasi kutaneus (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation,
TENS) dan kompres (Potter & Perry, 2006).Salah satu cara dengan stimulasi kutaneus
adalah dengan kompres jahe yaitu menempelkan parutan jahe ke area persendian yang
nyeri.
Pengobatan dari luar ini biasanya dengan cara memberi semacam lulur untuk
menghangatkan bagian yang terasa nyeri. Hal ini disebabkan karena salah satu kandungan
jahe yang mempunyai sifat panas yang dapat memberikan efek hangat atau respon tubuh
terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan viskositas
darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolism jaringan, dan
meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari panas inilah yang digunakan untuk
keperluan terapi pada beragai kondisi dan keadaan yang terjadi di dalam tubuh.
Menurut Budhawar (2006) melulurkan rimpang jahe yang telah dipanaskan dan
dihaluskan saat tibul nyeri sendi, dapat mengurangi nyeri sendi tanpa efek samping
karena tidak mengandung bahan kimia dengan khasiat dan manfaatnya telah diakui oleh
peneliti. Penggunaan jahe sebagai lulur dapat menghilangkan rasa nyeri dan menaikkan
sirkulasi darah yang akan mengurangi udem (pembengkakan) (Potter & Perry, 2006).
Wilayah RW IV Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen terdiri dari 6 RT. Hasil
penyebaran angket menunjukkan data bahwa 30,43% lansia mengeluh sakit nyeri sendi.
Berdasarkan hasil wawancara dari ketua RT, kader kesehatan dan mayarakat RT 1-6
mengatakan bahwa masalah kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh masyarakat
seperti hipertensi, rematik atau nyeri sendi.

B. Topik Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang nyeri sendi dan cara mengatasinya dengan kompres jahe.

C. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Kamis, 3 November 2016
Waktu : 20.00 WIB
Tempat : Rumah warga RW 04 Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen

D. Sasaran
Warga di RW 04 Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen

E. Tujuan
1. Umum
Memaparkan tentang masalah nyeri sendi dan cara mengatasinya dengan obat herbal
di wilayah RW 04 Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen.
2. Khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian nyeri sendi.
b. Menjelaskan tentang penyebab nyeri sendi.
c. Menjelaskan tentang cara mengatasi nyeri sendi.
d. Medemonstrasikan cara kompres jahe.
F. Metode
1. Diskusi
2. Ceramah
3. Demonstrasi

G. Alat dan Media


1. Leaflet
2. Jahe yang telah diparut
3. Serbet
4. Pengeras Suara

H. Materi
Substansi materi dalam kegiatan ini adalah tentang:
1. Pengertian nyeri sendi.
2. Penyebab nyeri sendi.
3. Cara mengatasi nyeri sendi.

I. Struktur Organisasi

No Pengorganisasian Nama Mahasiswa Tugas


1. Ketua Baharudin  Bertanggung Jawab atas
Hermawanto terlaksananya penyuluhan
kesehatan
 Memberikan sambutan maksud dan
tujuan dari penyuluhan kesehatan
2. Penyaji Faiza Ukhti  Menyampaikan materi
3. Pembawa acara Faiza Ukhti  Membacakan susunan acara dan
dan moderator mengatur keseluruhan acara
Penyuluhan
4. Notulen dan Notulen: Siti Fitriyani  Mencatat hasil Penyuluhan, dan
Observer membuat laporanhasil/kesimpulan
penyuluhan
 Melakukan pengamatan dan
mengevaluasi keaktifan
mahasiswa,apakah sesuai dengan
perannya atau tidak
6. Fasilitator Ratna Fertiwi,  Menjadi mediator peserta selama
Fransisca Jeventy berjalannya penyuluhan
7. Perlengkapan dan Tugas Ari Mukti  Menyiapkan fasilitas dan sarana
Dokumentasi penunjang selama kegiatan
 Mendokumentasikan seluruh
kegiatan penyuluhan

J. Setting
Keterangan:
1. Ketua
2. Penyaji
3. PembawaAcara
4. Warga
5. Fasilitator

K. Strategi Pelaksanaan
No. Tahap Kegiatan
1. Pembukaan (5 menit)  Salam Pembukaan
 Menyampaikan
2. Isi (20 menit)  Menyampaikan materi penyuluhan
 Berdiskusi
 Demonstrasi
 Kesimpulan
3. Penutup (5 menit)  Doa
 Salam Penutupan
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Pre planing sudah siap dan telah dikonsulkan dengan pembimbing sebelum
penyuluhan kesehatan dimulai.
b) Tempat, waktu dan media siap sebelum penyuluhan kesehatan dimulai.
c) Penyaji Materi telah siap sebelum penyuluhan kesehatan dimulai.
d) 95% Panitia membuat kontrak waktu dengan warga tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
e) Acara segera dimulai minimal 70% telah hadir.
2. Evaluasi Proses
a) 95% pembawa acara memimpin jalannya penyuluhan kesehatan.
b) 90% pertemuan berjalan lancar tempat waktu, dan peserta aktif dalam diskusi.
c) 95% para warga mengikuti acara dari awal sampai akhir.
3. Evaluasi Hasil
a) 80% warga mampu menjelaskan tentang nyeri sendi
b) 75% warga mengetahui penyebab nyeri sendi.
c) 90% warga mengetahui cara mengatasi nyeri sendi.
d) 90% warga bisa mendemonstrasikan cara kompres jahe.
LAMPIRAN MATERI

NYERI SENDI

1. Pengertian nyeri sendi


Nyeri sendi adalah penyakit yang menyerang persendian yang terus menerus atau
menahun (Zacky, 2008)

2. Penyebab nyeri sendi


 Faktor genetik/keturunan
 Infeksi
 Jatuh
 Kecelakaan
 Faktor keseimbangan hormon
 Nutrisi yang kurang

3. Tanda dan gejala nyeri sendi


 Nyeri atau pegal-pagal pada daerah sendi
 Kaku kaku pada pagi hari
 Radang (kemerahan) pada daerah sendi
 Bengkak pada sdaerah sendi
 Kesemutan pada kaki dan tangan
 Cepat lelah

4. Komplikasi nyeri sendi


a. kekakuan pada sendi
b. nyeri / pegal-pegal
c. semakin lama sendi tidak bisa digerakkan
d. mudah jatuh

5. Sebutkan cara perawatan penderita nyeri sendi


a. istirahat yang cukup
b. kompres dengan air hangat pada bagian yang sakit
c. latihan pergerakan sendi terutama pada pagi hari
d. hindari aktivitas dengan hentakan yang mendadak
e. hindari makan jeroan dan makan makanaan yang mengandung banyak serat
f. menyediakan makanan yang tidak mengandung kolesterol (jeroan dan kacang
kacangan)

6. Makanan yang dihindari untuk penderita nyeri sendi


 Bayem
 Emping
 Nangka
 Jeroan
 Otak
 Lemak

7. Sebutkan makanan yang dianjurkan untuk penderita rheumatik


a. ikan laut minimal 3x seminggu
b. sayuran hijau dan kuning seperti : wortel, brokoli, tomat, mentimun, (minimal 2x
sehari)
c. buah-buahan segat (jeruk, apel, tomat, pepaya, dll)
d. gandum, susu, tiram (sumber seng) + 5 gram jahe dalam masakan

8. Sebutkan cara mengompres untuk penderita nyeri sendi


Cara pertama :
a. Siapkan handuk kecil dan air hangat pada baskom
b. Celupkan handuk ke dalam baskom kemudian peras
c. Kompreskan handuk hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri
d. Ulangi mengompres 2 sampai 3 kali atau lebih sampai nyeri berkurang

Cara kedua :
a. Siapkan botol kaca dengan tutupnya
b. Masukkan air hangat kedalam botol kemudian tutup
c. Kompreskan botol hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri
d. Ulangi mengompres 2 sampai 3 kali atau lebih sampai nyeri berkurang
Cara ketiga :
1. Siapkan 3 rimpang jahe kupas bersihkan
2. 5 lembar daun singkong
3. ½ std kapur sirih
4. Tumbuk halus
5. Tambahkan air secukupkan
6. Kompreskan pada bagian tubuh yang nyeri ulangi 2 sampai 3 kali dengan nyeri
berkurang
Dartar pustaka

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku / Elizabeth J. Corwin.


alih bahasa, Nike Budhi Subekti ; editor edisi bahasa Indonesia, Egi Komawa
Yudha, {et al.}. Ed.3. Jakarta : EGC
Perhimpunan Dokter Spasialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Editor : Slamet Suyono. Ed.3.Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Zacky, Dzulfikar, 2008, Mengenal Arthritis Rheumatoid. Di akses pada
tanggal 4 mei 2011. Dari
http://library.helvetia.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=supthelpp--
Dzulfikar Zacky -6.

Anda mungkin juga menyukai