Anda di halaman 1dari 8

Rutdiana Zai

2053073

LAPORAN PENDAHULUAN

“GAGAL GINJAL AKUT”

1.DEFENISI

Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi mengsekresi produk-produk limbah
metabolism. Biasanya karena hiperfusi ginjal sindrom ini biasa berakibat azotemia (uremia), yaitu
akumulasi produk limbah nitrogen dalam darah dan aliguria dimana haluaran urine kurang dari 400 ml /
24 jam.

Gagal ginjal akut terjadi akibat penyebab-penyebab yang berbeda. Ternyata 43% dari 2200 kasus gagal
ginjal akut berhubungan dengan trauma atau tindakan bedah 26% dengan berbagai kondisi medic 13%,
pada kehamilan dan 9% disebabkan nefrotoksin penyebab GGA dibagi dalam katagori renal, renal dan
pasca renal.

Gagal ginjal akut dikenal dengan Acute Renal Fallure (ARF) adalah sekumpulan gejala yang
mengakibatkan disfungsi ginjal secara mendadak.

2.ETIOLOGI

Dibagi dalam 3 kelompok :

1.Penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan prerenal


a.dehidrasi
b.muntah dan diare
c.diabetes melitus
d.luka bakar
e.pemakaian deuretik yang tidak sesuai
f.asidosis
g.syok

2.penyakit yang secara langsung meyebabkan gangguan pada parenkim ginjal


a.hipertensi
b.nefrotaksin (antibiotic:gentamicin,kanamisin)

3.penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih


a.hiperplasia prostat

3.PATOFIOLOGI

Menurut terori, nefron utuh kehilangan fungsi ginjal normal akibat dari penurunan jumlah nefroen yang
berfungsi dengan tepat. Gambaran dari teori ini adalah bahwa keseimbangan antara glometuli dan
tubulus dipertahankan. Bila jumlah nefron berkurang sampai jumlah yang tidak adekuat untuk
mempertahankan keseimbangan homeostatis, terjadi akibat gangguan fisiologis. Gagal ginjal melakukan
fungsi metaboliknya dan untuk membersihkan toksin dari darah.
4.PATHWAY
5.MANIFESTASI KLINIS

a. Pasien tampak sangat menderita dan mual muntah, diare

b. Kulit dan membaran mukosa kering akibat dehidrasi dan nafas mungkin berbau urine (fetouremik)

c. Manifestasi system saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot dan kejang)

d. Perubahan pengeluaran produksi urine sedikit, dapat mengandung darah

e. Anoreksia (disebabkan oleh akumulasi produk sisa nitrogen)

f. Sakit dan nyeri pada tulang dan sendi (karena kehilangan kalsium dari tulang)

g. Kelelahan (akibat anemia)

h. Hipertensi, peningkatan BB dan edema.

6.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Kreatinin dan BUN serum keduanya tinggi karena beratnya gagal ginjal

2. Klirens kreatinin menunjukkan penyakti ginjal tahap akhir bila berkurang s/d 90%

3. Elektrolik serum menunjukkan peningkatan kalium, fasfor, kalsium, magnesium dan produk fasfor-
kalsium dengan natrium serum rendah.

4.Gas Darah arter (GDA) menunjukkan asidosis metabolic (nilai PH, kaderbikarbonat dan kelebihan basa
dibawah rentang normal).

5. HB dan hematokrit dibawah rentang normal 6. Jumlah sel darah merah dibawah rentang normal

7. Kadar alkalin fosfat mungkin tinggi bila metabolisme tulang dipengaruhi.

7.KOMPLIKASI

-Asidosis metabolic yang ditandai sesak nafas,mual,muntah

-Kerusakan ginjal permanen

-Hiperkalemia yaitu kondisi Ketika kadar kalium dalam darah meningkat

-Edema paru yaitu penumpukan cairan di dalam paru-paru

-Perikarditis yaitu peradangan pada selaput yang membungkus jantung.


8.PROSES KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN

1. Riwayat keperawatan

a) Identitas pasien : Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, No CM, diagnose
keperawatan

b) Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama Biasanya pasien dengan diagnose GGA kenicng terasa sesak, mual, muntah.

2) Riwayat penyakit sekarang :

Biasanya pasien mengeluh badan terasa lemah, kencing terasa sesak, mual dan muntah dan
penambahan BB, nyeri tekan pada abdomen, anoreksia dan lemah

3) Riwayat penyakit yang lalu:

Menanyakan pasien apakah pernah merasakan penyakit GGA sebelumnya

4) Riwayat penyakit keluarga :

Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga pasien pernah mengalami penyakit yang sama dengan
penyakit yang dialami pasien

c) Pola kebiasaan sehari-hari

1) Pola nutrisi Biasanya pasien tidak mampu makan karena pasien mual dan muntah pasien hanya
mampu menghabiskan 3 sendok makan dari porsi yang disediakan dan pasien minum 2 gelas / hari

2) Pola istirahat Biasanya pasien tidak dapat tidur dengan tenang dan hanya tidur 4-5 jam/hari

3) Pola eliminasi Biasanya BAB 2 hari satu kali dengan konsistensi padat dan untuk BAK dengan urine
warna kuning pekat agak kental

4) Personal aktivitas Biasanya aktivitas pasien dibantu keluarga karena pasien lemah

5) Personal hygene Biasanya personal hygene pasien dibantu keluarga karena k/u pasien lemah d)
Riwayat psikologis Menanyakan pada pasien apakah ia merasa cemas dan berharap cepat sembuh.

e) Riwayata sosial Biasanya pasien GGA dapat berinteraksi dengan keluarga dan keluarga pasien lainnya.

f) Riwayat spiritual Menanyakan pada pasien apakah pasien berdoa untuk kesembuhan penyakitnya dan
mau berobat kerumah sakit.

2. Pemeriksaan Fisik
A.Inspeksi

- Endema pada kedua tungkai

-Pasien terlihat lemah dan tebaring ditempat tidur

b.Palpasi

- Nyeri tekan pada abdomen bagian bawah

c. Perkusi

- Perut kembung

d. Auskultasi

- Peristaltik usus terdengar sedikit lemah

-bunyi nafas

3.pemeriksaan head to toe

Abdomen:

1.terdapat distensi abdomen

2.inspeksi ukuran abdomen dan palpasi kontur abdomen : bulat menonjol,berbentuk seperti kubah
karena otot-otot abdomen belum berkembang sempurna

3.hepar dapat teraba 2-3 cm dibawah arcus costae

4.auskultasi bising usus: terdengar satu sampai dua jam setelah lahir.

2.DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemi dan nyeri sendir sekunder terhadap gagal ginjal
3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi pemeriksaan diagnostik
dan rencana Tindakan.

3.RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN RASIONAL


1.Kelebihan volume TerpenuhInya 1. Pantau kreatinin dan 1. Perubahan ini
cairan berhubungan kebutuhan cairan BUN serum konsul menunjukkan dialisa
dengan kerusakan KH dengan dokter segera
fungsi ginjal - Pengeluaran urine  Kalium serum diatas
normal 5,5 m Egll
- Tidak ada edema  Edema pulmoner
- TD normal - Nadi (nadi kuat cepat)
normal  Perubahan pada
- Natrium serum dalam status mental dengan
rentang normal peningkatan BUN dan
kreatinin serum
 Siapkan pasien untuk
dialiasa sesuai program

2. Rujuk pasien ke ahli 2. Ahli diet adalah


diet untuk penyuluhan spesialis nutrisi dan
diet dan bantuan dapat menjelaskan
dalam merencanakan alasan untuk modifikasi
makanan untuk diet relatif terhadapp
kebutuhan modifikasi gagal ginjal dan dapat
dalam protein, kalium, membantu pasien
fosfor, natrium dan dalam merencanakan
kalori. makanan untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi daam batasan
yang diprogramkan
3.Jangan memberi
obatobatan sampai 3. Kebanyakan obat-
setelah dialisa. Bila TD obatan dikeluarkan
tetap dibawah 90/140 melalui dialisa
mmHg lanjutkan untuk
tidak memberikan anti
hispertensi dan sampai
TD dalam rentang
normal
2.Intoleransi aktivitas Pasien dapat 1. Patau 1. Untuk
berhubungan dengan melakukan aktivitas  Peningkatan B setiap mengidentifikasi
anemi dan nyeri sendir KH hari indikasi perkembangan
sekunder terhadap - Berkurangnya  Kreatinin dan BUN atau penyimpangan
gagal ginjal keluhan lelah, lemah serum dari hasil yang
dan nyeri sendi  Jumlah makanan diharapkan
- Frekuensi jantung yang dikonsumsi dalam
kembali dalam rentang setiap makan
normal  Nilai protein serum
- Laporan tentang  Masukan dan
lebihnya energi haluaran
 Hasil kalsium serum
dan kadar fosfat

2. Konsul dengan 2. Ini dapat


dokter bila keluhan menandakan kemajuan
kelelhan menetap kerusakan ginjal dan
perlunya penilaian
tambahan dalam terapi

3. Mungkinkan periode 3. Istirahat


istirahat sepanjang hari memungkinkan tubuh
bantu pasien dalam untuk menyimpan
merencanakn periode energi yang digunakan
istirahat bila siap untuk oleh aktivitas
pulang dengan
meninjau ulang
rutinitas di rumah
setiap hari

4. Bantu pasien dalam 4. Immobilisasi


merencanakan jadwal meningkatkan resorpsi
aktivitas setiap hari kalsium dari tulang
untuk menghindari
immobilisasi dan
kelelahan
3.Ansietas Pasien dapat mengerti 1. Berikan informasi 1. Pasien sering tidak
berhubungan dengan tentang kondisinya : tentang memahami bahwa
kurang pengetahuan KH : a. Sifat gagal ginjal dialisa akan diperlukan
tentang kondisi - Mengungkap jamin pasien selamanya bila gagal
pemeriksaan diagnostik pemahaman tentang memahami bahwa ginjal tidak dapat pulih
dan rencana tindakan kondisi, pemeriksaan gagal ginjal dapat pulih memberi pasien
diagnostik rencana dengan lama tindakan informasi mendorong
Tindakan diperlukan untuk partisipasi dalam
- Wajah tidak tegang, mempertahankan pengambilan
takut dan gugup fungsi tubuh normal keputusan dan
membantu
b. Pemeriksaan mengembangkan
diagnotik c. Tujuan kepatuhan dan
terapi yang kemandirian
diprogramkan maksimum

2. Sediakan waktu 2. Pengekpresian


untuk pasien dan orang perasaan membantu
terdekat masalah dan mengurangi ansietas.
perasaan tentang Tindakan untuk gagal
perubahan gaya hidup ginjal berdampak pada
yang akan diperlukan seluruh keluarga.
untuk memilih terapi

9.IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana keperawatan. Pada tahap
ini perawat menggunakan semua kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tindakan keperawatan
terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus pada klien gagagl ginjal akut pada pelaksanaan
ini perawat melakukan fungsinya secara independent,interdependen dan dependen.

10.EVALUASI

Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perawatan dapat dicapai dan memberikan
umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Untuk menentukan masalah teratasi,
teratasi sebagian, tidak teratasi atau muncul masalah baru adalah dengan cara membandingkan antara
SOAP dengan tujuan, kriteria hasil yang telah di tetapkan.

Evaluasi keperawatan terhadap pasien yang diharapkan adalah:

1.Pengeluaran urin menjadi normal

2.Pasien memiliki energi untuk melakukan aktivitas

3.Pasien sudah mengetahui tentang pemeriksaan diagnostik dan rencana tindakan.

REFERENSI

1.Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic-Noc.Edisi Revisi Jilid 2.Yogyakarta:Mediaction.

2.Padila.2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Yogyakarta:Nuha Medika.

3.Sila Abdul,Intang Andi & Saipuddin (2014).Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Gagal
Ginjal Akut Pada Pasien Di RSUD Labuang Baji Makkasar.Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis volume 4
Nomor 5.

Anda mungkin juga menyukai