Anda di halaman 1dari 12

METODE PENGELOLAAN KONFLIK INTERPROFESIONAL

METHOD OF INTERPROFESSIONAL CONFLICT MANAGEMENT


Lut Fika Daru Azmi1, Lutfiasih Rahmawati1, Mahmasoni Masdar1,
Marsha Yoke Nancy1, Mawadah Setya R.1
1
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas
Gadjah Mada
Jl. Farmako, Senolowo, Sekip Utara, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55281 1Email: lutfiasih.rahmawati@ugm.ac.id
Phone: 085708887737

ABSTRAK
Pendahuluan: Munculnya suatu konflik mengakibatkan tujuan perawatan pasien
tidak tercapai secara maksimal. Memiliki kemampuan manajemen konflik yang
bagus, dapat menurunkan kelelahan, meningkatkan kerjasama tim dan
meningkatkan kepuasan dalam bekerja. Tujuan: Mengidentifikasi manajemen
interprofesional konflik untuk meningkatkan kreatifitas dalam melakukan strategi
manajemen konflik. Metode: Metode yang digunakan pada artikel ini ialah
Literature Review. Pencarian berbasis data elektronik, dalam pemilihan artikel
peneliti menggunakan pendekatan tema dan analisa pada jurnal. Hasil: Terdapat
beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik yaitu:
menghindar (avoidance), kolaborasi, forcing, dan negosiasi. Kesimpulan:
Konflik pada tenaga kesehatan berdampak pada tingkat stress, kepuasan dalam
bekerja dan efektifitas kerjasama tim yang mengakibatkan penurunan pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu menciptakan penyelesaian konflik yang kreatif
merupakan strategi manajemen konflik yang baik. Saran: Diharapakan individu
dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya dalam belajar
interprofesional conflict management dalam penyelesaian permasalahan.

Kata kunci: Interprofessional Conflict, Conflict Management, Nursing Education


ABSTRACT
Introduction: The existence of conflicting goals in patient care cannot be fully
agreed upon. Having the ability to manage conflict is good, can help, increase
cooperation and increase satisfaction at work. Objective: To identify
interprofessional conflict management to increase creativity in carrying out
conflict management strategies. Method: The method used in this article is
Literature Review. Search based on electronic data, in the selection of articles
researchers used themes and analysis in journals. Results: There are several
methods that can be done to resolve conflicts, namely: avoidance (collaboration),
collaboration, coercion, and negotiation. Conclusion: Conflicts in health workers
emphasize the level of stress, satisfaction in work and the effectiveness of
teamwork that improve health degradation. Therefore creating creative conflict is
a good conflict management strategy.Suggestion: It is hoped that individuals can
improve their abilities and knowledge in learning interprofessional conflict
management in problem solving.

Keywords: Interprofessional Conflict, Conflict Management, Nursing Education

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 8


A. LATAR BELAKANG kesehatan untuk mempunyai
Tenaga Kesehatan sangat kemampuan manajemen konflik yang
bergantung pada kerjasama tim, mulai bagus sehingga dapat menurunkan
dari unit bangsal, unit operasi serta unit kelelahan, meningkatkan kerjasama
terkecil yaitu para tenaga kesehatan itu tim dan meningkatkan kepuasan dalam
sendiri membutuhkan kerjasama tim bekerja (Merrill and Miller, 2015).
untuk mencapai sebuah tujuan (Greer, Konflik didefinisikan sebagai
2012). Tenaga kesehatan dengan latar percekcokan, perselisihan, dan
belakang yang berbeda – beda meliputi pertentangan. Definisi lain
pendidikan, etik dan ideologi menyebutkan bahwa konflik
diharuskan untuk bekerja bersama merupakan suatu proses sosial yang
sebagai tim sangat beresiko untuk berlangsung dengan melibatkan orang
terjadi sebuah konflik (Merrill and – orang atau kelompok orang yang
Miller, 2015). Adanya konflik saling menentang dengan atau tidak
mengakibatkan tujuan perawatan disertai dengan ancaman kekerasan
pasien tidak tercapai secara maksimal. untuk mencapai suatu tujuan yang
Marquis (2010) menyebutkan proses diinginkan (Zeitlin, M., 1998).
terjadinya konflik meliputi latar Konflik-konflik yang terjadi biasanya
belakang terjadinya konflik bersumber dari perbedaan pendapat
(antecendence), konflik tidak terlihat yang dapat berakibat negative pada
(latent conflict),mempersepsikan perawatan pasien, kepuasan kerja,
konflik (perceived conflict), konflik kesehatan pribadi, maupun
yang sudah dirasakan (felt conflict) dan produktifitas professional (Broukhim
resolusi konflik (after match). M, et al., 2019).
Konflik pada tenaga kesehatan Menciptakan penyelesaian
berdampak pada tingkat stress, konflik yang kreatif merupakan strategi
kepuasan dalam bekerja dan efektifitas manajemen konflik yang baik.
kerjasama tim yang mengakibatkan Menurut Skjørshammer (2001) dan
penurunan pelayanan kesehatan Greer, et al, (2012) ada beberapa cara
(Kustriyani, 2016). Konflik pada yang dapat dilakukan untuk
lingkungan rumah sakit yang tidak menyelesaikan konflik yakni
terhindarkan menuntut para tenaga Avoidance, Forcing, Negotiation dan

9 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020


Memecahkan Masalah atau Kolaborasi. penyelesaian konflik, dan mungkin
Kolaborasi yang baik antar tenaga tidak menghasilkan ketenangan, hal
kesehatan merupakan salah satu bentuk positif, kreatif, bermufakat atau
profesionalisme yang ditujukan untuk agresif. Adanya manajemen konflik ini
mencapai tujuan utama pelayanan diharapkan akan mencegah terjadinya
kesehatan yaitu memberikan perawatan gangguan di dalam tim interprofesional
yang terbaik dan berkualitas pada sehingga dapat fokus pada tujuan
pasien dan keluarganya. Kinerja tim utama yaitu memberikan pelayanan
tenaga kesehatan yang baik akan kesehatan yang baik dan berkualitas.
berimbas juga pada pelayanan Selain itu, diharapkan manajemen
kesehatan yang dinilai bermutu dan konflik dapat meningkatkan kreatifitas
berkualitas. Dalam prosesnya, tim anggota tim kesehatan untuk dapat
memiliki kemungkinan besar untuk mengambil segala manfaat sebagai
mengalami berbagai permasalah suatu pengalaman dan pembelajaran,
internal yang akan mempengaruhi serta membangun rasa saling
kinerjanya secara keseluruhan baik dan menghormati antar sesama anggota tim
berimbas kepada pelayanan kesehatan dan menghargai individu lain dengan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan disiplin ilmu dan latar belakang profesi
(Broukhim M, et al., 2019). yang berbeda-beda (Whitworth, 2008).
Berbagai hal dilakukan untuk Dalam mencapai tujuan ini, diperlukan
menghindari terjadinya konflik literature review mengenai metode
maupun meminimalisir efek yang yang tepat untuk digunakan dalam
terjadi karena adanya koflik di dalam manajemen konflik interprofessional
suatu tim interprofesinal, salah satunya sebagai salah satu langkah tepat dalam
adalah dengan memanajemen konflik meningkatkan kualitas
yang ada. Howard Ross interprofessional terutama antar profesi
mendefinisikan manajemen konflik kesehatan.
sebagai langkah-langkah yang diambil
pelaku atau pihak ketiga (pimpinan) B. Metode
dalam rangka mengarahkan Metode yang digunakan pada
perselisihan ke arah hasil tertentu yang artikel ini ialah Literature Review.
mungkin menghasilkan akhir berupa Penulis menggunakan strategi

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 10


pencarian literature berbasis elektronik konflik dalam interprofesional.
dan cetak dalam mengumpulkan Literature review ini dilakukan secara
literature. Pencarian berbasis data optimal dengan menyeleksi artikel
elektronik dilakukan melalui mesin terkait dari beberapa sumber jurnal
pencari ScienceDirect, EBSCO, dan internasional. Hasil dari seleksi jurnal
SpringerLink. Strategi pencarian tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
menggunakan keyword berbahasa Altmäe, Türk, & Toomet
inggris seperti “Interprofessional (2013) menjelaskan bahwa cara
Conflict”, “Interprofessional Conflict menyelesaikan masalah terdapat 5
Management”. Pada tahap awal mode yakni avoiding/ menghindari
ditemukan pencarian artikel jurnal dimana semua tim tidak aktif dalam
diperoleh 13550 artikel. Literatur yang mencari penyelesaian masalah,
digunakan kemudian dibatasi dengan sehingga masalah hanya dibiarkan
terpublikasi antara tahun 2001 hingga begitu saja tanpa adanya penyelesaian.
2019 sehingga ditemukan 730 artikel. Competition/ bersaing yakni mencapai
Kemudian dilakukan pencarian yang tujuan dengan cara tegas dan tidak
lebih spesifik untuk tenaga kesehatan kooperative, compromising/
ditemukan 296 artikel. Referensi yang berkompromi adalah metode dimana
sudah terkumpul akan diseleksi kedua pihak mencari solusi yang mana
kembali, sehingga terpililah beberapa memiliki win-win solution.
referensi yang akan digunakan sebagai Accomodating/ akomodatif merupakan
pedoman dalam menjawab pertanyaan metode dimana semua pihak percaya
soal. Dari jumlah tersebut hanya bahwasanya perbedaan tidak dapat
sekitar 5 artikel yang relevan. Setelah diatasi sehingga mereka dapat
laporan selesai, dicek kembali citation megorbankan beberapa keinginannya
pada masing-masing pembahasan yang dan focus terhadap solusi.
sudah dikerjakan, sudah tercantum atau Collaborating/ berkolaborasi adalah
belum dalam daftar pustaka. mencapai tujuan dengan
mempertibangkan semua pilihan yang
C. HASIL ada sehingga semua pihak merasa
Fokus utama dari literature puas. Sedangkan dalam Al-Hamdan,
review ini adalah metode pengelolaan Nussera, & Masa’deh (2015)

11 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020


menjelaskan bahwa cara menarik dirinya. Sedangkan prolem
menyelesaikan masalah dapat solving merupakan sebuah metode
dilakukan dengan integrative, obliging, dimana semua pihak mencoba untuk
avoiding, dominating, dan mencari solusi bersama. Grubaugh &
compromising. Paling banyak metode Flynn (2018) dalam artikelnya
yang digunakan dalam menyelesaikan menyarankan dalam peyelesaian
masalah adalah integrative dan masalah lebih baik menggunakan
compromising. Hal ini dapat terjadi teamwork dan berkolaborasi sehingga
karena dipengaruhi oleh budaya orang masalah dapat terselesaikan bukan
Mesir yang mana lebih mementingkan menghindari (avoidance) masalah
untuk mencapai tujuan grup daripada tersebut. McKibben (2017) dalam
budaya barat yang lebih memilih artikelnya menjelaskan bahwa proses
metode avoiding karena budayanya negosiasi dan penyelesaian masalah
yang lebih individualis. mampu mencegah eskalasi. Pemimpin
Hal ini berbeda dengan yang yang baik mampu memelihara
dijelaskan oleh Greer, Saygi, dinamika kelompok yang positif dan
Aaldering, & De Dreu (2012) komunikasi yang baik. Masalah yang
menjelaskan bahwa terdapat empat terjadi dalam kelompok atau antar
cara dalam penyelesaian masalah yakni kelompok mampu memberikan
forcing dimana pihak satu berusaha stimulasi dan mendorong perubahan
untuk mendominasi dan memaksakan tim dan memberikan inspirasi dalam
pandangannya kepada pihak lain. menyelesaikan masalah. Hal ini dapat
Yielding adalah dimana pihak lain diimplikasikan lansung bagi pasien.
menyerahkan keputusan diambil oleh
pihak lain. Avoiding sama seperti
penjelasaan sebelumnya akan tetapi
dalam artikel ini dijelaskan selain
oihak yang bermasalah mencoba untuk
menghindar dari penyelesaian masalah
akan tetapi disini tidak hanya secara
fisik tapi juga secara mental pihak
yang bermasalah mencoba untuk

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 12


Tabel 1. Ringkasan artikel terkait interprofessional conflict management
Metode
Penulis/Tahun Tujuan Desain Sample Hasil
Analisis
Altmäe, Türk, & Toomet Menganalisis hubungan antara Thomas- cross-sectional 343 pemimpin and Deskriptif The Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument (TKI):
(2013 Kilmann's Conflict Management Mode (CMM) spesialis analisis 1. Avoiding/ Menghindari
dan langkah-langkah Gaya Kepemimpinan (LS) multivariat 2. Competition/ Bersaing
Fiedler, baik dalam data, dan dari perspektif 3. Compromising/ Berkompromi
teoritis. 4. Accomodating/ Akomodatif
5. Collaborating/ Berkolaborasi
Greer, Saygi, Aaldering, Studi ini mengkaji temuan tentang hubungan Study review - Deskriptif Kolaborasi
& De Dreu (2012) antara konflik antar kelompok dan hasil tim, Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat
membahas potensi strategi penyelesaian konflik mempunyai tujuan yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari
untuk konflik antar kelompok dan semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
mengeksplorasi bagaimana kaitan ini dengan memperhatikan satu sama lainnya.
bidang pendidikan kedokteran.
Al-Hamdan, Nussera, & Untuk mengeksplorasi hubungan antara gaya cross-sectional 42 perawat Analisis Gaya integratif adalah pilihan pertama bagi manajer perawat dan
Masa’deh (2015) manajemen konflik yang digunakan oleh manajer dan 320 anova pilihan terakhir adalah gaya yang mendominasi. Tingkat
manajer perawat dan niat untuk tinggal staf perawat keseluruhan niat untuk tinggal untuk perawat cukup. Perawat
perawat. cenderung mempertahankan pekerjaan mereka saat ini selama 2-3
tahun. Ada hubungan negatif antara gaya mendominasi sebagai
gaya manajemen konflik dan niat untuk tinggal untuk perawat.
Grubaugh & Flynn (2018) Untuk menguji hubungan antara persepsi staf Experiment 257 perawat Analisis Hubungan positif dibuktikan antara variabel kemampuan
perawat dengan kemampuan kepemimpinan regresi Kepemimpinan, manajemen konflik, dan cadangan tim. Persepsi
manajer perawat (NM), manajemen konflik, dan multivariat perawat staf tentang kemampuan kepemimpinan NM adalah
cadangan tim pada unit medis-bedah. prediktor signifikan manajemen konflik dan cadangan tim
McKibben (2017) Mengeksplorasi konsep konflik, pentingnya Study review - Deskriptif Kepemimpinan yang baik, memelihara dinamika tim yang positif
mengatasi penyebab konflik, manajemen yang dan komunikasi, mendorong pemecahan masalah bersama dan
efektif, dan relevansi pendekatan positif penerimaan perubahan. Selain itu, rasa saling menghormati
terhadap resolusi konflik. menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih positif bagi mereka
yang berada dalam tim layanan kesehatan. Karena konflik memiliki
implikasi langsung bagi pasien, resolusi positif sangat penting,
untuk mempromosikan pemberian perawatan yang aman dan
efektif, sementara mendorong hubungan terapeutik antara kolega
dan manajer.

13 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020


D. PEMBAHASAN posisi formal atau informal
The Thomas-Kilmann Conflict (Skjørshammer, 2001).
Mode Instrument (TKI) dalam Altmäe Competition dalam
et al. (2013) menyebutkan ada lima menyelesaikan konflik atau untuk
metode interprofessional conflict mencapai tujuan dengan cara yang
management yaitu tegas dan tidak kooperatif. Pada
avoiding/menghindari, competition/ penelitian Skjørshammer (2001)
bersaing, compromising/ kompromi, metode ini sama dengan metode
accomodating/ akomodatif, forcing yaitu metode yang memaksa
collaborating/ kolaborasi. Pada metode menekankan masalah yang berbeda
avoiding ini, konflik dapat tidak ada dan menciptakan pemenang dalam
lagi karena para pihak yang berkonflik resolusi atau penelesaian masalah.
mengabaikan masalah dan tidak secara Keuntungan dari metode ini ialah
aktif mencari solusi. Hal ini berbeda konflik cepat berakhir namun
dengan penelitian Skjørshammer kekurangannya akan berakibat
(2001) yang menyatakan menghindari menimbulkan kebencian yang
konflik dapat dilakukan jika masalah berkelanjutan dan hubungan negatif
yang memicu konflik tidak terlalu antara anggota tim. Pemaksaan
penting atau jika potensi dengan akibat biasanya dilakukan melibatkan
yang akan ditimbulkannya tidak penggunaan kekuatan posisi formal
seimbang. Penghindaran dapat dipilih atau informal atau oleh mereka yang
jika merupakan strategi yang memiliki kekuatan hierarki yang nyata
memungkinkan pihak-pihak yang di dalam organisasi.
berkonfrontasi untuk menenangkan Compromising bertujuan untuk
diri. Menurut Skjørshammer, jika menemukan solusi yang dapat diterima
pilihan meode avoidance/ oleh pihak yang berkonflik dan
penghindaran tidak menyelesaikan sebagian memuaskan kedua belah
masalah, gaya konflik alternatif pihak. Hal ini didukung oleh
berikutnya yang digunakan adalah Skjørshammer (2001) dengan
pemaksaan atau competition, yang menyebut metode ini sebagai
melibatkan penggunaan kekuatan negosisasi. Skjørshammer (2001)
mengungkapkan masing-masing pihak

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 14


yang berkonflik salng memberikan dan cenderung menggunakan gaya
menawarkan sesuatu pada waktu yang menghindar dan mahasiswa yang lebih
bersamaan, saling memberi dan tua lebih cenderung menggunakan
menerima, serta menimilkan gaya berkolaborasi dalam mengelola
kekurangan semua pihak yang dapat konflik dan situasi yang sulit, yang
menguntungkan semua pihak. tegas dan kooperatif, menghadapi dan
Collaborating merupakan mencari solusi kreatif untuk masalah.
metode yang dalam menghadapi atau Grubaugh & Flynn (2018)
menyelesaikan konflik dengan cara dalam artikelnya menyarankan dalam
mempertimbangkan semua solusi peyelesaian masalah lebih baik
dengan konsekuensi yang mungkin. menggunakan teamwork dan
Hasil ini didukung oleh Greer et al. berkolaborasi sehingga masalah dapat
(2012) yangmengungkapkan metode terselesaikan bukan menghindari
kolaborasi ialah pemecahan dimana (avoidance) masalah tersebut. Perawat
individu yang terlibat mempunyai manajer dapat mendukung strategi
tujuan dan komitemen yang sama. manajemen konflik tim yang efektif
Metode kolaborasi merupakan metode dengan memodelkan perilaku-perilaku
yang paling baik tetapi tidak dapat komunikasi yang terbuka dan jujur,
langsung untuk menyelesaikan termasuk staf dalam keputusan unit,
masalah. Tetapi jika kolaborasi sudah dan mengadvokasi sumber daya yang
terbentuk, hal itu akan mengurangi diperlukan dalam memberikan
terjadinya masalah yang sama di masa perawatan yang berkualitas (Squires et
depan. Hasil ini berbeda dengan al., 2010). Sumber manajemen stim
penelitian Pines et al. (2012) dan Team Strategies and Tools to
menemukan bahwa sebagian besar Enhance Performance and Patient
mahasiswa sarjana keperawatan lebih Safety (TeamSTEPPS) diketahui dapat
cenderung menggunakan metode meningkatkan efisiensi, kerja tim,
manajemen konflik menghindari dan komunikasi, dan manajemen konflik
mengakomodasi dibandingkan dengan (Clancy & Tornber, 2007; Sheppard,
strategi bersaing atau berkolaborasi et al., 2013; West, et al., 2012).
untuk mengelola konflik. Mahasiswa Temuan dari penelitian Grubaugh &
dengan lulus lebih cepat karir lebih Flynn (2018) memberikan bukti untuk

15 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020


mendukung pentingnya perawat validitas. dari semua jenis ulasan. Ada
manajer dalam pengelolaan konflik beberapa batasan untuk ulasan kami.
pada unit mereka dan efek potensial Pertama, jumlah studi termasuk kecil.
pada kerja tim. Perawat manajer Ini menyebabkan kurangnya data pada
membutuhkan pengetahuan dan beberapa faktor pembaur yang dapat
keterampilan untuk menilai dan mempengaruhi keakuratan hasil.
memilih pendekatan terbaik untuk Kedua, meskipun strategi pencariannya
konflik pada situasi tertentu. Bukti ini luas dan inklusif, beberapa studi yang
dapat membantu mengidentifikasi relevan mungkin terlewatkan.
manajemen konflik sebagai prioritas
dan keharusan terkait keselamatan E. KESIMPULAN DAN SARAN
pasien, mengurangi bahaya yang dapat Konflik pada tenaga kesehatan
dicegah melalui kerja tim yang lebih berdampak pada tingkat stress,
baik. Mengingat perlunya komunikasi kepuasan dalam bekerja dan efektifitas
dan kolaborasi dalam perawatan pasien kerjasama tim yang mengakibatkan
dan pengetahuan bahwa konflik penurunan pelayanan kesehatan. Oleh
antarprofesional dan intraprofesional karena itu menciptakan penyelesaian
akan terus terjadi, pendidikan tentang konflik yang kreatif merupakan strategi
komunikasi yang ditingkatkan dan manajemen konflik yang baik. Peyebab
pendekatan yang efektif untuk terjadinya konflik antara lain: adanya
manajemen konflik diperlukan untuk perbedaan kepribadian, perbedaan
perawat manajer, perawat, dan anggota nilai, komunikasi, ekspektasi, decision
tim layanan kesehatan lainnya. making, organisasi yang kompleks,
Kekuatan dari ulasan ini adalah konflik yang belum terselesaikan.
sebagai berikut: (1) kami melakukan Untuk menyelesaikan masalah terdapat
pencarian luas baik istilah mesh dan beberapa metode yang dapat digunakan
kata kunci yang mencakup untuk menyelesaikan konflik yakni:
interprofessional conflict, conflic avoidances, forcing, negosition dan
management, dan nursing education, memecahkan masalah atau kolaborasi.
(2) pencarian dilakukan pada beberapa Penlitian lebih lanjut diperlukan untuk
basis data, (3) bias publikasi melihat jenis manajemen konflik mana
merupakan ancaman utama terhadap yang paling efektif pada situasi tertentu

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 16


terutama yang sering terjadi relationship to staff nurses’
dilapangan, atau langkah-langkah intent to stay. Journal of
alternatif lain yang bisa digunakan Nursing Management.
untuk memecahkan suatu masalah doi:10.1111/jonm.12314
interprofessional di lapangan. Perlu
Altmäe, S., Türk, K., & Toomet, O. S.
juga dilihat efek dari pemilihan metode
(2013). Thomas-Kilmann’s
pemecahan masalah terutama bagi
Conflict Management Modes
tenaga kesehatan yang terlibat.
and their relationship to
Fiedler’s Leadership Styles
F. KONTRIBUSI PENULIS
(basing on Estonian
Seluruh penulis berkontribusi
organizations). Baltic Journal
dalam mencari artikel yang akan
of Management, 8(1), 45–65.
digunakan. LR menyusun artikel;
https://doi.org/10.1108/174652
MSR, LR dan MYN melakukan
61311291650
ekstraksi artikel; LFDK, MSR dan
MYN menyusun bagian analisis Broukhim, M., Yuen, F., McDermott,
dengan berkonsultasi; dan MM H., et al. 2019.
menyusun bagian latar belakang serta Interprofessional Conflict and
submit. LR menyelesaikan draft Conflict Management in A
pertama dan draft terakhir. Semua Education Setting. Journal
penulis telah merevisi draft secara Medical Teacher. 41 :408-461.
kritis untuk konten dan analisis,
menyetujui konten akhir, dan Clancy, C., & Tornber, D. (2007).

mengambil tanggung jawab untuk itu. TeamSTEPPS: assuring

Semua penulis membaca dan optimal teamwork in clinical

menyetujui naskah final. settings. Am J Med Qual, 22


(3): 214-217.

DAFTAR PUSTAKA
Emmanuel S. Okla, A. A. (2018).

Al-Hamdan, Z., Nussera, H., & Introduction to Bargaining and

Masa’deh, R. (2015). Conflict Conflict Resolution. Edo

management style of Jordanian University Iyamho.

nurse managers and its

17 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020


Greer, L. L., Saygi, O., Aaldering, H., McKibben, L. (2017). Conflict
& De Dreu, C. K. W. (2012). management: importance and
Conflict in medical teams: implications. British Journal of
Opportunity or danger? Nursing, Vol 26, No 2.
Medical Education, 46(10),
Miller, L., Merril, K. (2015).
935–942.
Interprofessional Conflict
https://doi.org/10.1111/j.1365-
Management Study in a
2923.2012.04321.x
Hospital Setting. Scramento :
Grubaugh, M. L., & Flynn, L. (2018). California State University.
Relationships Among Nurse Available at
Manager Leadership Skills, https://core.ac.uk/download/pdf
Conflict Management, and Unit /48496668.pdf.
Teamwork. the Journal of
Patton M., C. (2014) ‘Conflict in
Nursing Administration, Vol.
Health Care: A Literature
48, No. 7/8.
Review.’, Internet Journal of
doi:10.1097/NNA.0000000000
Healthcare Administration,
000633
9(1), p. 1. Available at:
Kustriyanti, M. 2016. Pelaksanaan http://ezproxy.usherbrooke.ca/l
Manajemen Konflik ogin?url=https://search.ebscoho
Interdisiplin oleh Case st.com/login.aspx?direct=true&
Manager di Ruang Rawat Inap db=rzh&AN=2012803642&site
RSUD Tugurejo Semarang. =ehost-live.
Semarang : Universitas
Pines, E. W., Rauschhuber, M. L.,
Diponegoro. Available at
Norgan, G. H., Cook, J. D.,
http://eprints.undip.ac.id/50047
Canchola, L., Richardson, C.,
/1/menik_kustriyani_1-3.pdf.
& Jones, M. E. (2012). Stress
Marquis H. Kepemimpinan dan resiliency, psychological
Manajemen Keperawatan Teori empowerment and conflict
dan Aplikasi. 2010. management styles among
baccalaureate nursing students.
Journal of Advanced Nursing,

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020 18


68(7), 1482–1493. Relationship to Fiedler ’ s
https://doi.org/10.1111/j.1365- Leadership Styles ( basing on
2648.2011.05875.x Esto, (April 2016).
https://doi.org/10.1108/174652
Sheppard, F., Williams, M., & Klein,
61311291650
V. (2013). TeamSTEPPS and
patient safety in healthcare. J West, Sculli, P. &., Fore, G. &., Okam,
Healthc Risk Manag, 32(3):5- A. &., Dunlap, N. &., Neily, C.
10. &., . . . Peter. (2012).
Improving Patient Safety and
Skjørshammer, M. (2001). Co-
Optimizing Nursing Teamwork
operation and conflict in a
Using Crew Resource
hospital: Interprofessional
Management Techniques. The
differences in perception and
Journal of nursing
management of conflicts.
administration, (42) 15-20.
Journal of Interprofessional
doi:10.1097/NNA.0b013e3182
Care, 15(1), 7–18.
3c17c7
https://doi.org/10.1080/135618
Whitworth, B. (2008), “Is There a
20020022837
Relationship Between
Squires, M., Tourangeau, A., Spence,
Personality Type and Preferred
L. H., & Doran, D. (2010). The
Conflict Handling Styles? An
link between leadership and
Exploratory Study of
safety outcomes in hospitals. J
Registered Nurses in Southern
Nurs Manag, 18(8):914-25.
Mississippi”, Journal of
doi: 10.1111/j.1365-
Nursing Management, Vol. 16,
2834.2010.01181.x
Issue 8, pp. 921-932.
Turk, K. (2013). Thomas-Kilmann ’ s Zeitlin, M. 1998. Memahami Kembali
Conflict Management Modes Sosiologi. Yogyakarta : Gadjah
and their relationship to Fiedler Mada University Press.
’ s Leadership Styles ( basing
on Estonian organizations )
Thomas-Kilmann ’ s Conflict
Management Modes and their

19 Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8, No 1 Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai