Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA BY.

T DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GIZI BURUK DI RUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP Dr. KARIADI
SEMARANG

DISUSUN OLEH :
WIWIK WIJAYANTI
G3A017063

PROGRAM STUDI NERS (TAHAP PROFESI)


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA BY. T DENGAN DIAGNOSA MEDIS
GIZI BURUK DI RUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP Dr. KARIADI
SEMARANG

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Nama Anak : By.T
2. Tempat/Tanggal Lahir : Brebes, 28 Maret 2018
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Nama ayah : Tn.S
Usia ayah : 49 tahun
5. Nama Ibu : Ny.S
Usia Ibu : 41 tahun
6. Alamat : Kecamatan bandarharjo, Brebes - Jawa Tengah
7. Suku : Jawa
8. Agama : Islam
9. Kewarganegaraan : Indonesia
10. Tanggal Pengkajian : Senin, 30 Juli 2018
11. Pemberi Informasi : Ny.S
Hubungan dengan anak : Ibu Kandung

GENOGRAM KELUARGA

CC

CC

Keterangan
atau = Pria, wanita sehat

atau = Klien

atau = Meninggal
B. Keluhan utama
Ny.S mengatakan bahwa bayinya yaitu By.T sangat kurus dan tidak mengalami
kenaikan berat badan
C. Riwayat penyakit sekarang
Ny.S (41 tahun) mengatakan bahwa sebelumnya By.T sempat di rawat 2 kali di RSUD
Brebes, dinyatakan mengalami gizi buruk dan bibir sumbing. Sempat mengalami panas
tinggi pada saat dirawat inap yang ke dua, RSUD Brebes merujuk pasien ke RSDK
karena peralatan yang tidak lengkap di daerah. Pasien pertama kali dateng di Poli bedah
plastik lalu ke poli gizi dan ke IGD. Di IGD pasien dinyatakan harus menjalani rawat
inap di ruang anak lantai dasar pada tanggal 25 Juli 2018 dan di rawat di dalam
inkubator. Ny.S mengatakan bahwa By.T bisa dioperasi oleh bedah plastik saat
BB>5kg.
D. Riwayat penyakit dahulu
1. Penyakit yang pernah diderita
By.T lahir dengan berat badan lahir rendah (2200 gram) pada masa gestasi 40
minggu di Puskesmas dan dibantu oleh bidan.
2. Pengalaman di rawat di rumah sakit
By.T sempat 2 kali di rawat di RSUD Brebes. Pertama kali di rawat selama
seminggu lalu dinyatakan boleh pulang. Saat ingin kontrol yang pertama By.T
mengalami panas tinggi dan dinyatakan harus di rawat untuk yang kedua kalinya.
RS mengatakan bahwa untuk penanganan lebih lanjut alat yang ada tidak memadai
sehingga harus di rujuk ke RSDK.
3. Riwayat operasi/pembedahan
By.T tidak pernah di lakukan tindakan operasi/pembedahan
4. Riwayat kehamilan/persalinan ibu yang berhubungan dengan kondisi saat ini
Ny.S hamil saat berusia 41 tahun, kehamilan tidak direncanakan. Ny.S mengetahui
bahwa hamil saat usia kehamilan sudah 12 minggu. ANC >4x ke bidan, tidak
pernah dilakukan USG selama kehamilan. Selama hamil Ny.S masih bekerja di
berat disawah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny.S mengatakan kurang
paham bahwa kehamilan keduanya ini merupakan kehamilan yang sangat berisiko.

5. Riwayat alergi
Ny.S mengatakan tidak ada alergi obat-obatan atau makanan
6. Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi Pemberian
BCG Sudah

HB.o Sudah

POLIO Sudah

E. Riwayat penyakit keluarga


Ny.S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti yang
diderita By. T, tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit seperti DM,
Hipertensi, HIV dll.

F. Pengukuran antropometri
1. Berat badan : 2400 gr
2. Tinggi/panjang badan : 48 cm
3. Lingkar kepala : 32cm
4. Lingkar dada : 30 cm
5. Lingkar lengan atas : 9 cm
G. Vital sign
Diukur pada tanggal : 30 Juli 2018
1. Suhu : 37,9 0C
2. Frekuensi jantung : 154 x/menit
3. Frekuensi pernafasan : 45 x/menit
4. Tekanan darah :-
H. Identifikasi kebutuhan dasar dan pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Bentuk kepala : Simetris
b. Fontanel anterior : Masih terbuka
c. Fontanel posterior : Masih terbuka
d. Kontrol kepala : Ya
e. Warna rambut : Hitam
f. Tekstur rambut : Halus
g. Bentuk wajah : Simetris
2. Kebutuhan oksigenasi
Hidung
By.T mengalami labiogenatopalatoschizis, tidak menggunakan alat bantu nafas,
Tidak terdapat polip atau benjolan.
Dada
Bentuk dada simetris, bersih, tidak terdapat retraksi dinding dada, RR: 45 x/menit,
suara nafas vesikuler, CTR 50% suspek cardiomegali, palpasi nadi brakhialis dan
karotis teraba dan irreguler.
3. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Mulut
Bentuk bibir tidak simetris karena menderita labiogenatopalatoschizis, mukosa
bibir pucat, Terpasang OGT ukuran 2.5
Abdomen
Bentuk abdomen datar, bising usus 10 x/menit, lingkar perut 25cm, tidak terdapat
hepatomegali, turgor kulit baik.
Pola Nutrisi dan cairan
Sebelum dirawat di RS, Ny.S mengatakan bahwa By.T mendapatkan minum ASI
dan susu formula khusus BBLR dengan porsi 20cc/2jam selang-seling melalui
pipet karena By.T kesulitan untuk minum. Setelah di rawat di RS, By.T hanya
mengkonsumsi susu formula yang disediakan oleh ahli gizi tanpa ASI 30 cc/3jam
melalui OGT.
4. Kebutuhan eliminasi
Pola buang air besar (BAB) Keterangan
Frekuensi ± 3 kali/hari
Konsistensi Lembek
Warna Kuning
Keluhan saat BAB Tidak ada keluhan,
Menangis ketika diganti diapers
Pola buang air besar (BAK) Keterangan
Frekuensi 4-5 kali/hari
Warna Kuning jernih
By.T menggunakan diapers
5. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
a. Pola Aktivitas
By.T lemas di dalam incubator dan dapat menggerak gerakkan kaki dan
tangannya
b. Pola tidur
By.T sering menutup matanya
Tidak mempunyai gangguan tidur
6. Kebutuhan hygiene personal
a. Frekuensi mandi : 1 kali sehari ketika sakit (Sibin)
b. Tempat mandi : Tempat tidur pasien
c. Frekuensi sikat gigi : -
d. Berpakaian : Bantuan Total
e. Berhias : Bantuan Total
f. Keramas : Bantuan Total
g. Kuku
1. Warna Kuku : Normal
2. Higiene : Bersih
3. kondisi kuku : Pendek
h. Genetalia : Bersih
7. Organ sensoris
Mata
a. Penempatan dan kesejajaran : Simetris
b. Warna sklera : Tidak ikterik
c. Warna Iris : Hitam
d. Konjungtiva : Amenis
e. Ukuran pupil : Simetris
f. Refleks pupil : Rangsang terhadap cahaya baik kanan dan kiri
g. Refleks kornea : Dalam batas normal
h. Refleks berkedip : Dalam batas normal
i. Gerakan kelopak mata : Dalam batas normal
j. Lapang Pandang : Dalam batas normal
Telinga
a. Kesejajaran : Sejajar
b. Higiene Telinga : Kanan dan Kiri bersih
Kulit
a. Warna kulit : Putih
b. Tekstur : Halus
c. Kelembaban : kering
d. Turgor : kering dan terlihat keriput
e. Integritas Kulit : Utuh
f. Edema : Tidak ada edema
g. Capillary Refill : Kurang dari 3 detik

Pengkajian Risiko Malnutrisi


Malnutrisi Risk Score (NRS)
NO Variabel Skor Pengertian
1 Nafsu makan 0 Nafsu makan baik
1 Intake berkurang, sisa makanan lebih dari ½ porsi
2 Tidak ada nafsu makan lebih dari 24 jam
2 Kemampuan untuk 0 Tidak ada kesulitan makan, tidak ada diare atau
makan muntah
1 Ada masalah makan, sering muntah, diare ringan
2 Butuh bantuan untuk makan, muntah sedang dan
atau diare 1-2 kali sehari
3 Tidak dapat makan secara oral, disfagia, muntah
berat dan atau diare >2 kali sehari
3 Faktor stress 0 Tidak ada
1 Pembedahan ringan atau infeksi
2 Penyakit kronik, bedah mayor, inflammatory
bowel disease atau penyakit gastrointestinal
4 Persentil berat badan 0 BB/TB sesuai standar
1 90-99% BB/TB
2 80-89% BB/TB
3 <79% BB/TB
Total skor 7
Kategori risiko malnutrisi berdasarkan skor :
a. 0-3 = tidak ada risiko malnutrisi
b. 4-5 = berisiko sedang
c. >7 = risiko tinggi malnutrisi

Pengkajian Risiko Jatuh Pada Pasien Anak


(Skala Humpty Dumpty)
Parameter Kriteria Skor Tanggal
30-7-2018 31-7-2018 1-8-2018
Umur Dibawah 3 tahun 4 4 4 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
>13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 1 1 1
Perempuan 1
Diagnosa Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam 3 3 3 3
oksigen(masalah saluran
nafas, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop,/sakit
kepala, dll)

Kelainan psikis/perilaku 2

Diagnosa lain 1
Gangguan Tidak sadar terhadap 3 3 3 3
kognitif keterbatasan
Lupa keterbatsan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Faktor Riwayat jatuh dari tempat 4
lingkungan tidur saat bayi anak
Pasien menggunakan alat 3 3 3 3
bantu atau box atau mebel
Pasien berada ditempat tidur 2
Diluar ruang rawat 1
Respon Dalam 24jam 3
terhadap Dalam 48 jam riwayat jatuh 2
operasi/obat >48 jam 1 1 1 1
penenang/efek
anestesi
Penggunaan Bermacam-macam obat 3
obat yang digunakan: obat
sedative (kecuali pasien ICU
yang menggunakan sedasi
dan paralisis), hipnotik,
barbiturat, fenotiazin,
antidepresan,
laksans/diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan 2
diatas
Pengobatan lain 1 1 1 1
Skor total 16 16 16
Risiko rendah : 7-11 Risiko tinggi : 12-23

I. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan laboratorium klinik pada tanggal 30 Juli 2018
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 10 g/dL 9,50-12,50
Hematokrit 29,4 % 32-44
Eritrosit 3,37 106/uL 3,1-5,1
MCH 29,7 pg 24,00-34,00
MCV 87,2 fL 83-110
MCHC 34 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 10,3 103/uL 6-17,5
Trombosit 564 103/uL 150-400
Sudah Dicek manual
RDW 13,2 % 11,60-14,80
MPV 9 fL 4,00-11,00
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 192 mg/dL 80-160
SPOT 40 U/L 15-34
SGPT 31 U/L 15-60
Ureum 51 mg/dL 15-39
Kreatinin 0,3 mg/dL 0,60-1,30
Duplo tes
Calsium 2,2 mmol/L 2,12-2,52
Elektrolit
- Natrium 133 mmol/L 136-145
- Kalium 3,5 mmol/L 3,5-5,1
- Chlorida 103 mmol/L 98-107
Immunoserologi
CD4 563 cells/ul 410-1590
CD4% :31,80
Lymphocyte count:1770

Pemeriksaan Radiologi X-foto thoraks AP Supine Lateral pada tanggal 30 Juli


2018
KLINIS : Down sydrom, hipotiroid, labiogenatopalatoschizis, failure to thrive
COR : CTR 50%
Apeks jantung bergeser ke laterocranial
Cardiac space tak menyempit, retrosternal space tampak menyempit
PULMO : Corakan vaskuler tampak meningkat
Tampak bercak pada perihiler kanan kiri
Hemidiafragma kanan setinggi costa 9 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
KESAN:
- Suspek cardiomegaly (RV)
- Gambaran bronchopneumonia

J. Terapi
Infus
- D10%+ Na 3% (2meq)11 ml 420/17,5ml/jam
- Aminofusin 5% 50/2,1ml/jam
- Lipid 20% 15/0,6ml/jam
- RL 240/10ml/jam
- Kn 3B 240/10ml/jam
Injeksi Intravena
- Ampicilin 60mg/6jam
- Gentamicin 15 mg/24jam
Peroral
- Eutyrax 25 mcg/24jam

K. Analisa data
TANGGAL DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
Senin,30 Juli DS: ketidakmampuan Ketidakseimbangan
2018 - Ny.S mengatakan bayinya mengabsorbsi nutrisi kurang dari
kurus dan tidak nutrient kebutuhan tubuh
mengalami kenaikan berat
badan
DO:
1. By.T lemas di dalam
incubator
2. By. T Terpasang OGT
3. Reflek hisap dan
menelan lemah
4. By.T menderita
labiogenatopalatoschizis
5. BB Lahir : 2200 gram
BB Sekarang: 2400
gram
PB : 41 cm
LK : 32 cm
LILA : 9 cm
BBI
BB = 2,4 = 14,2
PB2 0,168
(Berat badan kurang)
6. Pengkajian Risiko
Malnutrisi mengunakan
Malnutrisi Risk Score
(NRS) didapatkan nilai
7 yaitu risiko tinggi
malnutrisi
Senin,30 Juli DS: tidak efektifnya Hipertermi
2018 - Ny.S mengatakan termoregulasi
bayinya sering teraba sekunder terhadap
panas di dalam inflamasi.
inkubator
DO:
- Suhu tubuh 37,90C
- By.T tampak rewel
dan sering menangis
dengan suara merintih
- Nadi 90x/menit
- Badan teraba hangat
- Trombosit 564 103/uL
- By.T terpasang OGT
- By.T terpasang infus
Senin, 30 DS : malnutrisi Defisit volume
Juli 2018 - Ny.S mengatakan cairan dan elektrolit
anaknya semakin
kurus dan kulitnya
keriput
DO :
- Turgor kulit kering
dan keriput
- Natrium 133 mmol/L
- Hematokrit 29,4 %
- Mata cekung
- By.T minum melalui
OGT 30 cc/3jam
- Frekuensi BAK 4-5
kali/hari
menggunakan diapers

L. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
2. Hipertermi b.d tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi
3. Defisit volume cairan dan elektrolit b.d malnutrisi

M. Perencanaan/intervensi
No Diagnosa Tanggal Tujuan & KH Intervensi Ttd
(NOC) (NIC)
1. Ketidakseimbangan 30/7/2018 Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan umum Wiwik
nutrisi kurang dari tindakan pasien
kebutuhan tubuh keperawatan selama 2. Kaji adanya alergi
berhubungan 3x24 jam kebutuhan makanan
dengan nutrisi klien 3. Monitor turgor kulit
ketidakmampuan terpenuhi dengan 4. Monitor kekeringan,
mengabsorbsi kriteria hasil: rambut kusam, dan
nutrient mudah patah
1. Keadaan umum
5. Monitor kadar
pasien membaik
albumin, total protein
2. Berat badan
dan Hb
meningkat sesuai
6. Monitor jumlah
usia (5,7-7,2 kg )
nutrisi dan
3. Intake gizi
kandungan kalori
(nutrien) adekuat
7. Timbang berat badan
4. Energi tercukupi
setiap hari
8. Observasi tanda tanda
vital
9. Berikan informasi ke
keluarga tentang
pentingnya ASI pada
bayi
10. Monitor mual dan
muntah

2. Hipertermi b.d 30/7/2018 Setelah dilakukan 1. Lakukan monitoring Wiwik


tidak efektifnya tindakan suhu secara kontinyu
termoregulasi keperawatan selama (tiap 4-6jam)
sekunder terhadap 3x24 jam kontrol 2. Monitor warna dan
inflamasi. risiko dengan suhu kulit
kriteria hasil: 3. Berikan antipiretik
(kolaborasi)
1. Suhu tubuh
4. Tingkatkan sirkulasi
dalam batas
udara
normal (36,5-
5. Lakukan water tepid
37,50C)
sponge kompres klien
2. Nadi dalam batas
pada lipatan paha dan
normal (85-200
aksila
x/menit)
6. Cuci tangan sebelum
3. RR dalam batas
dan sesudah
normal (30-
melakukan tindakan
40x/menit)
keperawatan
4. Tidak ada
7. Menggunakan
perubahan warna
handscoen setiap
kulit
melakukan tindakan
keperawatan
8. Pertahankan
lingkungan aseptic
selama pemasangan
alat
9. Tingkatkan intake
nutrisi
10. Monitor tanda dan
gejala infeksi

3. Defisit volume 30/7/2018 Setelah dilakukan 1. Ukur dan catat setiap Wiwik
cairan dan tindakan 4 jam
elektrolit b.d keperawatan selama  intake dan output
malnutrisi 3x24 jam kontrol cairan
risiko dengan  warna muntahan,
kriteria hasil: urin, dan feses.
 turgor kulit
- Nilai Lab elektrolit
 tanda vital
dalam batas
 monitor IV infus
normal
- Mata dan turgor  CVP

kulit dalam  Elektrolit BUN.

keadaan normal hematokrit,

- Tidak ada tanda- hemoglobin.

tanda dehidrasi  status mental

- Mengalami  berat badan


kenaikan berat 2. berikan makanan dan
badan cairan
3. berikan pengobatan
seperti antidiare dan
anti muntah
4. berikan support verbal
dalam pemberian
darah.
5. lakukan kebersihan
mulut sebelum
makan.
6. ubah posisi pasien per
4 jam
7. berikan pendidikan
kesehatan tentang:
 tanda gejala
dehidrasi
 intake dan output
cairan terapi

N. Catatan keperawatan/implementasi
NO WAKTU TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PASIEN TTD
DX (TGL&JAM)
1 30/07/2018 Wiwik

21.30 WIB 1. Mengkaji kondisi bayi


S: -
O:

2. Monitor berat badan Tanda-tanda vital


N :154 x/menit
RR : 45 x/Menit
S : 37,9 oC
BBL : 2200 Gram
BB Sekarang : 2400
22.00 WIB gram
3. Melakukan personal hygiene
4. Kaji resiko jatuh dengan skala O : Skala 16 (risiko tinggi)
humpty dumpty
O : pintu inkubator terlihat
5. Menutup pintu inkubator
tertutup
setelah melakukan tindakan
22.30 WIB
6. Memberi asupan diit S: -
O: reflek menghisap bayi
lemah, By.T mengunakan
OGT
23.00 WIB
7. Memposisikan bayi S: -
semifowler O:
Bayi tenang dan lemas

S: -
23.30 WIB 8. Pantau adanya muntah O:
Bayi tidak muntah

9. Mengukur tanda-tanda vital S: -


23.45 WIB
O:

HR : 160 x/menit

RR : 34 x/menit

SpO2 : 96%

Suhu: 36,8

Ekstremitas : Akral hangat

23.50 WIB 5. Memberikan asupan diit 20 ml S: -


O: Reflek menghisap bayi
lemah, By.T menggunakan
OGT

23.55 WIB
S: -
6. Mengganti popok, melakukan
O: Bayi menangis ketika
alih baring
diganti popok
S :-
23.59 WIB 7. Mengganti cairan infus By.T
O : Klien tampak tertidur
dengan D10%+ Na 3%
pulas
(2meq)11 ml 420/17,5ml/jam

01.30 WIB
8. Memonitor keadaan turgor dan
S:-
mata
O : turgor kering dan
keriput, mata cekung

S :-
9. Mengubah posisi tidur By.T
O : klien terlihat nyaman
02.00 WIB dari terlentang menjadi miring
kanan
2 31/07/2018 Wiwik

04.00 WIB S: -
1. Mengkaji kondisi bayi
O:

Tanda-tanda vital
N :154 x/menit
RR : 45 x/Menit
2. Monitor berat badan S : 37,0 oC
Nafas regular
BBL : 2200 Gram
BB Sekarang : 2500 gram
05.00 WIB S: -
3. Melakukan personal hygiene
4. Memberi asupan diit 30 ml O: reflek menghisap bayi
lemah

06.00 WIB S: -
5. Pantau adanya muntah
O:
Bayi tidak muntah

07.00 WIB 10. Mengukur tanda-tanda vital S: -

O:

HR : 140 x/menit

RR : 34 x/menit

SpO2 : 98%

Suhu: 37,2 C

Ekstremitas : Akral hangat

11. Memberikan asupan diit 30 ml S: -


08.00 WIB O: Reflek menghisap bayi
12. Mencuci tangan
lemah

3 01/08/2018 Wiwik
08.00 WIB
1. Mengkaji kondisi bayi
S: -
2. Monitor berat badan
O:
3. Melakukan personal hygiene
Tanda-tanda vital
N :154 x/menit
RR : 45 x/Menit
S : 37,0 oC
BBL : 2200 Gram
09.00 WIB BB Sekarang :2600 gram
4. Memberi asupan diit
S: -
O: reflek menghisap bayi
10.00 WIB lemah
5. Memposisikan bayi semifowler
S: -
O:
Bayi tenang dan lemas
11.00 WIB 6. Pantau adanya muntah
S: -
O:
12.00 WIB Bayi tidak muntah
7. Mengukur tanda-tanda vital
S: -

O:

HR : 160 x/menit

RR : 34 x/menit

SpO2 : 96%

Suhu: 36,8

13.00 WIB Ekstremitas : Akral hangat


13. Memberikan asupan diit 30 ml

S: -
O: Reflek menghisap bayi
14. Pantau kembali adanya muntah lemah
S: -
O: Bayi tidak muntah
O. Catatan perkembangan (Evaluasi)
No. Tanggal Waktu Evaluasi TTD
Dx
1. 01/08/2018 14.30 WIB S : - Wiwik
O:

- BBL : 2200 Gram


- BB Sekarang : 2600 gram
- PB : 41 cm
- LK : 32 cm
- LILA : 9 cm
- Bayi masih lemas
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir lembab
- Capilary refill kembali < 3 detik
- Diit 14-20 ml 8 x/24 jam
- Bayi tidak muntah
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

- Kaji keadaan umum pasien


- Timbang berat badan setiap hari
- Observasi tanda tanda vital
- Observasi intake output
2. 01/08/2018 14.30 WIB S: - Wiwik
O:

- Suhu 36,80C
- Nadi 160 x/menit
- RR 34x/menit
- Cek laboratorium
A: Masalah hipertermi teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan
- Menggunakan handscoen setiap melakukan
tindakan keperawatan
- Pertahankan lingkungan aseptic selama
pemasangan alat
- Tingkatkan intake nutrisi
- Monitor tanda dan gejala infeksi
3. 01/08/2018 14.30 WIB S: - Wiwik
O:
- Turgor masih kering dan keriput
- BB awal = 2400 gram
- BB sekarang =2600 gram
- Mata cekung
- Tidak terdapat tanda dehidrasi
A: Masalah defisit volume cairan dan elektrolit
teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- berikan makanan dan cairan


- ubah posisi pasien per 4 jam
- Ukur dan catat setiap 4 jam
 intake dan output cairan
 warna muntahan, urin, dan feses.
 turgor kulit
 tanda vital
 monitor IV infus
 CVP
 Elektrolit BUN. hematokrit, hemoglobin.
 status mental
 berat badan

Anda mungkin juga menyukai