Anda di halaman 1dari 28

Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

PREPLANNING PELATIHAN SENAM OTAK PADA KLIEN TN. S


DENGAN DEMENSIA DI WISMA MAWAR UPT PSTW JEMBER
KABUPATEN/KOTA JEMBER TAHUN 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stases Keperawatan Gerontik

Oleh
Efi Kusdian, S.Kep
NIM 192311101051

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimntan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331)323450
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Menurut Ren dkk. (2018) sekitar 5,1 juta penduduk berusia 65 tahun akan
lebih memiliki kemungkinan menderita alzheimer, yakni salah satu bentuk
gangguan kogitif yang palig terkenal yang angkanya dapat mencapai 13,2 juta
pada tahun 2050. Ada sekitar 47,5 juta lansia di seluruh dunia yang menderita
demensia, yang mana ada 7,7 juta kasus baru yang didiagnosis setiap tahun. Di
Cina, prevalensi demensia dan penyakit Alzheimer pada penduduk yang berusia
60 tahun ke atas masing-masing adalah 7,7% dan 5,4% sementara itu gangguan
kognitif dan demensia adalah 73,2% di antara lansia yang berusia 80 tahun ke atas
dan lebih dari 16 juta penduduk di Amerika hidup dengan gangguan kognitif.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) estimasi
jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu
juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat
pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Menurut
penelitian Lestari dkk. (2017) kejadian gangguan fungsi kognitif pada lansia di
Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru yakni sebanyak 28 subjek
(90,3%).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan oleh mahasiswa PSP2N
Stase Keperawtaan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada
tanggal 16 September 2019 pada klien Tn. S di Wisma Mawar di UPT PSTW
Jember Kabupaten/Kota Jember ditemukan data sebagai berikut: Klien
mengatakan berusia 250 tahun, mengulang-ulang pembicaraan, mengatakan tidur
kemudian terbangun tengah malam dan klien mengatakan lupa ketika pertama kali
masuk ke panti. Hasil pengkajian SPMSQ klien mendapat skor 7 yaitu kerusakan
intelektual sedang, hasil pengkajian MMSE klien mendapat skor 18 (adanya
kerusakan kognitif) dan hasil pengkajian Demensia menggunakan Mini-Cog
didapatkan skor 1 (klien mengalami demensia).
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan maka akan diadakan
pelatihan senam otak pada lansia untuk meningkatkan fungsi kognitif Tn. S.
Pemberian pelatihan senam otak diharapkan mampu menyadarkan klien akan
pentingnya menjaga fungsi kognitif.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pelatihan senam otak pada lansia bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan klien Tn. S dengan gangguan kognitif.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Klien Tn. S mampu mengatahui manfaat senam otak
2. Klien Tn. S mampu melakukan senam otak
3. Klien Tn. S mampu mempraktekkan senam otak dan dapat dimasukkan
di jadwal kegiatan klien
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Klien dapat mengetahui dan mempraktekkan cara-cara melakukan senam
otak untuk meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan konsentrasi dari
klien
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat menjadi upaya untuk mengurangi penurunan fungsi kognitif lansia
dan dapat meningkatkan informasi tentang senam otak.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Menurut Lestari dkk. (2017) fungsi kognitif adalah kemampuan berpikir
dan memberikan rasional, termasuk proses belajar, mengingat menilai, orientasi,
persepsi dan memperhatikan. Penurunan fungsi kognitif di kalangan para lanjut
usia (lansia) merupakan penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan dalam
melakukan aktifitas normal sehari-hari. Alasan tersering yang menyebabkan
terjadinya ketergantungan terhadap orang lain untuk merawat diri sendiri (care
dependence) pada lansia.
Penurunan fungsi kognitif tidak hanya terjadi pada individu yang
mengalami penyakit yang berpengaruh terhadap proses penurunan kognitif
tersebut, akan tetapi juga terjadi pada individu lansia yang sehat. Pada beberapa
lansia, apabila penurunan fungsi kognitif tersebut dapat berlanjut sedemikan
hingga akan menimbulkan terjadinya gangguan kognitif atau dimensia (Ekasari
dkk., 2018).

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Tn. S memiliki kebiasaan mengulang-


ulang pembicaraan, memiliki
kemampuan mengingat yang kurang

Mahasiswa melakukan pengkajian

Mahasiswa melakukan intervensi senam


otak

Implementasi senam otak kepada


Tn. S
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Mahasiswa akan melakukan pelatihan senam otak kepada Tn. S pada hari
Rabu, 18 September 2019 pukul 08.00-selesai WIB di Wisma Mawar di UPT
PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember. Penyusunan program kegiatan pelatihan
senam otak didasarkan pada program yang telah dibuat dan dipersiapkan oleh
mahasiswa.

4.2 Khalayak Sasaran


Sasaran kegiatan ini adalah Tn. S di Wisma Mawar di UPT PSTW Jember
Kabupaten/Kota Jember.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajran: Ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori: diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran

= Sasaran

=Pemateri
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, M. F., N. M. Riasmini, & T. Hartini. 2018. Meningkatkan Kualitas


Hidup Lansa Konsep dan berbagai intervensi. Malang: WinekaMedia
mEDIAhttps://books.google.co.id/books?id=lWCIDwAAQBAJ&pg=PA80
&dq=kemampuan+kognitif+lansia&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiHieCGx
NrkAhWIinAKHXcACfgQ6AEILTAA#v=onepage&q&f=true [Diakses
pada tanggal 17 September 2019].

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Menkes:Lansia yang Sehat,


Lansia yang Jauh dari Demensia. Jakarta.
http://www.depkes.go.id/article/view/16031000003/menkes-lansia-yang-
sehat-lansia-yang-jauh-dari-demensia.html [Diakses pada tanggal 17
September 2019].

Lestari, E., M. Riqqah & I. Romus. 2017. Hubungan Gangguan Kognitif Degan
Hipertensi Menggunakan Montreal Cognitive Assessment Versi Indonesia
(Moca-Ina). Jurnal Of Medical Science. 11(1): 12-18.

Ren, L., L. Bai, Y. Wu, J. Ni, M. Shi, H. Lu, & J. Wang. 2018. Prevalence of and
Risk Factors for Cognitive Impairment Among Elderly Without Cardio- and
Cerebrovascular Diseases: A Population-Based Study in Rural China.
Frontiers in Aging Neuroscience. 10(2):1-8.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 :Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Lampiran 5 : Media

Jember, 18 Maret 2019


Pemateri

Efi Kusdian
NIM 192311101051
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2019/2020

BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu tanggal 18 bulan September 2019 jam 08.00 – 08.30 WIB di
UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Pelatihan Senam Otak.

Jember, 18 September 2019

Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., Ph.D.


NIP 19800105 200604 1 004
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2019/2020

DAFTAR HADIR

Kegiatan Senam Otak Pada hari ini, tanggal 18 Bulan September tahun 2019 jam
08.00 - 08.30 WIB di Wisma Mawar PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember
Propinsi Jawa Timur dihadiri oleh:

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.

Jember, 18 September 2019

Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., Ph.D.


NIP 19800105 200604 1 004
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Pelatihan Senam Otak


Sasaran : Tn. S
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB
Hari/ Tanggal : Rabu, 18 September 2019
Tempat : Wisma Mawar
Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien Tn. S dapat meningkatkan
kemampuan kognitifnya dalam mengingat dan berpikir.
1. Kompetensi dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30
menit. Klien Tn. S mampu untuk:
a. Memahami tentang senam otak
b. Memami tentang manfaat senam otak
c. Melaksanakan senam otak dijadawal hariannya
2. Pokok Bahasan: Pelatihan Senam Otak
3. Subpokok Bahasan
a. Definisi Demensia
b. Penyebab Demensia
c. Tanda dan gejala demensia
d. Cara mencegah demensia
e. Cara mengatasi demensia
f. Definisi senam otak
g. Manfaat senam otak
h. Prinsip-prinsip pelaksanaan senam otak
i. Langkah-langkah senam otak
4. Waktu: 30 menit
5. Bahan/ Alat yang Diperlukan: Materi
6. Model Pembelajaran
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

a. Jenis model penyuluhan : penjelasan dan praktik


b. Landasan Teori : tanya jawab dan praktik
c. Langkah pokok
a) Menciptakan suasna pertemua yang baik
b) Mengidentifikasi pilihan tindakan
c) Menetapkan tindak lanjut sasaaran

7. Setting Tempat

Keterangan:
1. Pemateri

2. Peserta

8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkanlingkungan yang kondusif seblum dilakukan
kegiatan, satu hari seblumnya melakukan kontrak kepada klien bahwa akan
diadakan kegiatan senam otak dan menyiapkan materi kegiatan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu

Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan dan 5 menit


memperkenalkan menjawab salam
diri, dan membuka
penyuluhan
2. Menjelaskan Memperhatikan
materi secara
umum dan manfaat
bagi lansia Memperhatikan
3. Menjelaskan TIU
dan TIK
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Penyajian 4. Menjelaskan definisi Memperhatikan dan 20 menit


Demensia memberi tanggapan
5. Menyebutkan penyebab
Demensia
6. Menyebutkan tanda dan
gejala demensia
7. Menjelaskan cara
mencegah demensia
8. Menjelaskan cara
mengatasi demensia
9. Menjelaskan Definisi
senam otak
10.Menyebutkan manfaat
senam otak
11.Menyebutkan prinsip-
prinsip pelaksanaan
senam otak
12.Mempraktekkan langkah-
langkah senam otak
bersama klien
Penutup 13.Memberikan pertanyaan Memperhatikan 5 menit
tentang materi yang
telah dijelaskan
14.Mengevaluasi perasaan Memperhatikan dan
klien menjawab pertanyaan
15.Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dengan memberi salam membalas salam
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

10. Evaluasi
1. Apakah definisi Demensia?
2. Sebutkan penyebab Demensia?
3. Sebutkan tanda dan gejala demensia?
4. Jelaskan cara mencegah demensia?
5. Jelaskan cara mengatasi demensia?
6. Apakah pengertian Senam Otak?
7. Sebutkan manfaat Senam Otak?
8. Sebutkan prinsip-Prinsip Pelaksanaan Senam Otak?
9. Bagaimana langkah-langkah senam otak?
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Lampiran 4. Materi
MATERI

A. Definisi Demensia
Menurut Perhimpunana Dokter Spesialis Saraf Indonesia (2015) demensia
adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya yang cukup
berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang tercermin dalam
aktivitas hidup keseharian, biasanya ditemukan juga perubahan perilaku dan tidak
disebabkan oleh delirium maupun gangguan psikiatri mayor. Demensia
merupakan penyebab utama ketergantungan dan kelumpuhan di usia lanjut.
Seseorang yang mengalami demensia akan mengalami penurunan pada
kemampuan proses berpikir, hal ini menyebabkan individu tidak mampu untuk
menjalani hidupnya secara mandiri. Oleh karenanya, demensia tidak hanya
menjadi beban bagi penderita tapi juga bagi keluarga penderita (Tanjung dkk.,
2019).
B. Penyebab
Penyebab demensia belum bisa diidentifikasi hingga saat ini. Penelitian
telah menunjukkan bahwa dua jenis perubahan sel otak biasanya terjadi pada
penderita demensia. Selain itu, demensia bisa terjadi ketika pembuluh darah di
otak rusak, baik karena tersumbat atau pecah, yang menghalangi pasokan darah ke
otak. Orang yang mengalami stroke ringan (berskala kecil atau bersifat sementara)
mungkin tidak menyadari bahwa pembuluh darah dan sel-sel otak mereka sudah
rusak, dan memiliki faktor risiko terkena demensia yang lebih tinggi.
C. Tanda dan gejala
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) tanda gejala
demensia antara lain:
1. Gangguan daya ingat.
Gejalanya diakibatkan karena sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi,
lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali, dan
lupa tempat parkir dimana.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

2. Sulit fokus yaitu sulit melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari, lupa cara
memasak, mengoperasikan telepon, tidak dapat melakukan perhitungan
sederhana, bekerja dengan waktu yang lebih lama dari biasanya.
3. Sulit melakukan kegiatan familiar, yaitu seringkali sulit merencanakan atau
menyelesaikan tugas sehari-hari bingung cara mengemudi, sulit mengatur
keuangan.
4. Disorientasi, bingung akan waktu (tanggal, hari-hari penting), bingung dimana
mereka berada dan bagaimana mereka sampai disana, tidak tahu jalan kembali
ke rumah.
5. Kesulitan memahami visuospasial yaitu sulitnya membaca, mengukur jarak,
membedakan warna, membedakan sendok/garpu, tidak mengenali wajah
sendiri dicermin, menabrak cermin, menuangkan air digelas namun
tumpah/tidak tepat penuangannya.
6. Gangguan berkomunikasi, yaitu kesulitan berbicara dan mencari kata yang
tepat untuk menjelaskan suatu benda, seringkali berhenti di tengah percakapan
dan bingung untuk melanjutkannya.
7. Menaruh barang tidak pada tempatnya dan kadang curiga ada yang mencuri
atau menyembunyikan barang tersebut, juga termasuk gejala Demensia
8. Salah membuat keputusan, seperti kesulitan berbicara dan mencari kata yang
tepat untuk menjelaskan suatu benda seringkali berhenti ditengah jalan dan
sulit untuk melanjutkan kembali.
9. Menarik diri dari pergaulan, tidak memiliki semangat ataupun inisiatif untuk
melakukan aktivitas atau hobby yang biasa dinikmati, tidak terlalu semangat
untuk pergi bersosialisasi.
10. Adanya perubahan perilaku dan kepribadian, emosi berubah seara drastis,
menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau tergantung yang berlebihan pada
anggota keluarga, mudah kecewa, marah dan putus asa baik di rumah maupun
dalam pekerjaan.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

D. Cara mencegah
1. Pertahankan keaktifan mental
Kegiatan yang merangsang mental, seperti membaca dan bermain catur,
permainan tersebut akan menjadi latihan refleks semata dan bukannya latihan
mental, dan mungkin tidak terlalu efektif untuk mencegah demensia.
2. Pertahankan pola makan yang sehat
Pola makan yang seimbang bisa menjaga kesehatan pembuluh darah,
mengurangi kemungkinan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang
tinggi, sehingga menurunkan risiko demensia vascular.
3. Cukupi asupan vitamin B12, C, dan E
Kurangnya vitamin B12 bisa menyebabkan demensia. Jika Anda tidak
mengonsumsi banyak ikan, daging, telur atau susu. Vitamin C & E merupakan
antioksidan yang bisa melindungi neuron dan pembuluh darah untuk
mencegah demensia.
4. Berolahraga secara teratur
Selain tetap aktif secara mental, olahraga secara teratur juga bisa membantu
mengurangi risiko demensia.
5. Hindari rokok dan penyalahgunaan alkohol
Keluar dari kebiasaan buruk ini untuk mencegah kerusakan pembuluh darah
dan organ tubuh lainnya.
E. Cara mengatasi
1. Terapi stimulasi kognitif
terapi yang bisa dilakukan untuk bisa menstimulasi daya ingat dari seseorang
yang terkena gangguan demensia, sehingga orang tersebut juga bisa memiliki
kemampuan pemecahan masalahnya kembali dan juga melatih kemampuan
berbahasanya dengan baik.
2. Terapi perilaku
Demensia biasanya memiliki gejala hampir sama dengan gangguan gejala
penyakit alzheimer, meskipun hal tersbeut tidak dapat disembuhkan namun
setidaknya gejalanya dapat dikurangi.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

3. Menggunakan beberapa obat-obatan


Obat-obatan juga bisa menajdi salah satu cara mengetasi gangguan yang satu
ini, biasanya untuk meredakan gejala gangguans eperti alzheimer yang
ringan atau yang biasa menjadi penyebab demensia ini bisa dilakukan dengan
acetylcholinesterase inhibitors, namun biasanya pengobatan yang satu ini bisa
menimbulkan efek samping seperti kondisi jantung dan juga diare.
4. Mengkonsumsi makanan seimbang.
Mengkonsumsi makanan sehat dan juga seimbang tentu sangat dibutuhkan
untuk mengatasi terjadinya demensia pada usia lansia, misalanya saja dengan
mengkonsmsi asupan makanan kaya omega 3 dan juga asam folat sehingga
bisa membantu mengembalikan fungsi otak dan juga menjaga kesehatan otak,
F. Definisi Senam Otak
Senam otak adalah gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui
olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak.
Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah yang dapat membantu meningkatkan
fungsi kognitif dan menunda penuaan dini dalam arti menunda pikun atau
perasaan kesepian yang biasanya menghantui para lansia (Yuliati & Hidaayah,
2017). Menurut Desiningrum dan Indriana (2018) senam otak mengarah kepada
peningkatan koordinasi fungsi tubuh, motorik, keseimbangan, dan daya pikir atau
daya ingat seseorang. Penurunan fungsi tubuh dan kognitif seseorang akibat
menua dapat diminimalisir dengan terapi tersebut.
Penurunan daya ingat dan konsentrsi pad alansia dapat dicega degan
senam otak, sekaligus untuk mencegah stroke. Pada dasarnya, banyak
menggerakkan jari-jari dan wajah.Sinkonisasi kedua tangan untuk mengaktifkan
otak kanan dan kiri dan gerakan menyilang akan banyak memberikan manfaat.
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan daya ingat lansia yakni dengan
melakukan latihan fisik atau senam otak (Ekasari dkk., 2018).
G. Manfaat Senam Otak
Senam otak dapat memberikan manfaat berupa stress emosional berkurang
dan pikiran lebih jernih, hubungan antar manusia dan suasana kerja lebih rileks
dan senang, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, orang menjadi
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih sehat karena
stress berkurang, dan prestasi belajar dan bekerja meningkat.
H. Prinsip-prinsip melakukan senam otak
Menurut Desiningrum dan Indriana (2018) prinsip-prinsip dalam
melakukan senam otak yakni:
a. Senam otak dilakukan semampunya, sehingga pendekatannya adalah
individual, mengingat keterbatasan kemampuan lansia yang berbeda-beda
dalam hal persepsi dan kondisi fisik-motorik.
b. Gerakan-gerakan senam otak diajarkan secara perlahan dan bertahap, serta berulang
agar lansia mampu mengikuti dan menghafalkannya.
c. Dilakukan icebreaking, di awal atau di tengah-tengah waktu senam otak, agar lansia
tidak cepat lelah. Icebreaking dapat berupa games ataupun menyanyi.
d. Senam otak sebaiknya dilakukan secara rutin dan konsisten, yaitu kurang lebih 15
menit untuk keseluruhan gerakan yang disesuaikan dengan kemampuan lansia.
Senam otak ini sebaiknya dilakukan sebanyak minimal 10 kali pertemuan, seminggu
sekali atau selama 2,5 bulan.
e. Kepada setiap lansia diberikan kelonggaran, artinya keseluruhan gerakan senam otak
tetap dilakukan meskipun terputus-putus dalam setiap Pelatihan-nya, atau dilakukan
secara tidak sempurna karena disesuaikan dengan kemampuan lansia.
I. Gerakan senam Otak
a. Cross/Gerakan silang
Bergantian pasangan kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan
di tempat, dilakukan lima kali bagian tangan kanan ke kaki kiri dan lima kali untuk
tangan kiri ke kaki kanan.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Manfaat Gerakan silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan
gerakan pemanasan untuk semua keterampilan, gerakan inipun mampu meningkatkan
daya pikir dan daya ingat, meningkatkan koordinasi tubuh, dan merangsang kelancaran
aliran cairan otak.
b. Hooks Up
Gerakan hooks up yaitu kedua tangan disilangkan di depan dada dan kaki
disilangkan, kanan ke kiri dan sebaliknya secara bergantian, lakukan setiap bagian selama
1 menit.

Manfaat Gerakan: Gerakan ini dapat meningkatkan keseimbangan, meningkatkan


koordinasi tubuh, terhindar dari mudah jatuh, dapat mengurangi kepekaan yang
berlebihan, dan dapat meningkatkan kemampuan dalam memperhatikan sesuatu.
c. 8 Tidur (Lazzy eight)
Gerakan lazy eight seperti menggambar angka 8 tidur atau simbol “tak terhingga”
di depan mata, dengan ibu jari ditegakkan dan lengan diluruskan ke depan. Gerakan
dilakukan bergantian tangan kanan terlebih dahulu, setelah itu tangan kiri masingmasing
sebanyak lima putaran.

Manfaat Gerakan: mengaktifkan mata kanan dan kiri serta mengintegrasikan


bidang penglihatan kanan dan kiri, melatih daya penglihatan sekaligus memelihara
ketajaman persepsi visual dan menstimulasi pusat koordinasi otak kanan dan kiri,
menjaga keseimbangan tubuh serta memelihara psikomotorik.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

d. Putaran leher
Gerakan ini berpusat pada gerakan kepala yang diputar di posisi depan saja,
setengah lingkaran dari kiri ke kanan, dan sebaliknya dari kanan ke kiri, masing-masing
arah sebanyak lima putaran.

Manfaat Gerakan: menunjang relaksnya tengkuk dan melepaskan ketegangan,


dapat meminimalisir kelelahan dan ketegangan leher, kemampuan membaca dan menulis
kerapkali menurun. Maka dengan gerakan ini, dapat meminimalisir penurunan tersebut.
e. Mengaktifkan tangan
Pada gerakan ini, salah satu tangan diluruskan ke atas di samping telinga. Tangan
kedua melewati bagian belakang kepala dan diletakkan di bawah siku tangan pertama.
Tangan yang lurus digerakkan (diputar) ke arah luar, ke dalam, ke belakang dan ke muka
sambil tangan kedua menahannya dengan tekanan halus. Hembuskan napas saat otot
tegang atau diaktifkan. Gerakan dilakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri
masing-masing tiga putaran.

Manfaat Gerakan: Mengaktifkan tangan dapat melepaskan ketegangan di otot


pundak dan dada bagian atas dan juga pangkal lengan, mengurangi stres, meningkatkan
kemapuan motorik kasar dan halus.
f. Burung Manguni
Gerakan ini merupakan gerakan memijat bahu. Otot bahu dipijat/diurut, bahu kiri
oleh tangan kanan dan kepala menoleh ke kiri, demikian sebaliknya, bahu kanan oleh
tangan kiri dan kepala menoleh ke kanan. Pijatan menyeluruh, mulai dari pangkal bahu
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

dekat leher hingga ke arah lengan bagian bawah. Pijatan di bahu ini dilakukan masing-
masing selama 1 menit. Saat satu bahu selesai dipijat, tarik nafas dengan kepala di posisi
tengah, kemudian buang nafas ke samping atau ke otot yang tegang di bahu tersebut, baru
mulai pijat bahu satunya. Ulangi hal ini pada bahu yang lain.

Manfaat Gerakan: mengurangi ketegangan pada bahu, mengintegrasikan otak


bagian belakang dan bagian depan, hal ini dapat melancarkan bahasa dan kemampuan
berkomunikasi, serta meningkatkan konsentrasi.
g. Luncuran gravitasi
Pada gerakan ini, kedua tangan meraih punggung telapak kaki, dengan posisi kaki
disilangkan, dan kepala mencium lutut. Untuk adiyuswa gerakan ini disederhanakan
semampunya, seperti hanya berusaha menyentuh lutut dan menundukkan kepala, dengan
kaki tetap disilangkan. Gerakan ini dilakukan selama 1 menit.

Manfaat Gerakan: mengembalikan keadaan alamiah dari otot betis dan paha
belakang, pinggul dan sekitarnya (pelviss), meningatkan mobilitas.
h. Saklar otak
Saklar Otak adalah suatu gerakan menyentuh bagian dada atas, tepatnya jaringan
lunak di bawah tulang clavicula di kiri dan kanan sternum, lalu memijat dengan satu
tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar. Bisa sambil menundukan kepala
dan berdoa ketika memijat dada atas. Dilakukan selama kurang lebih 2 menit dengan
mengganti tangan kanan dan kiri.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Manfaat Gerakan: melancarkan pengaliran darah yang kaya zat asam ke otak,
meningkatkan nafsu makan, memperbaiki pola makannya dan merasakan badan lebih
segar.
i. Tombol bumi
Gerakan ini dilakukan dengan cara ujung jari (telunjuk) salah satu tangan
menyentuh bawah bibir dan sedikit menekan, lalu ujung jari lainnya ±15 cm di bawah
pusar.

Manfaat Gerakan: mengkoordinasikannya untuk meningkatkan stabilitas dan


stimulasi dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan dapat lebih sehat baik fisik
dan psikologis.
j. Tombol angkasa
Pada gerakan ini, ujung jari satu tangan menyentuh dan sedikit menekan atas
bibir, dan jari lainnya menekan lembut garis belakang pada tulang ekor. Dilakukan
selama kurang lebih 1 menit.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Manfaat Gerakan: Tombol angkasa adalah titik akupuntur (di meridian governur)
yang berhubungan langsung dengan otak, tulang belakang dan pusat sistem saraf. Dengan
mengaktifkan tombol ini dimungkinkan untuk relaks.
k. Menguap berenergi
Gerakan ini adalah perpaduan dari menguap, dan memijat tulang pipi dan rahang.
Dilakukan sebanyak 5 kali menguap, dan pijatan perlahan. Bisa selama 1 menit.

Manfaat Gerakan: meningkatkan peredaran udara ke otak dan merangsang


seluruh tubuh, tubuh menjadi lebih segar dan siap beraktivitas, menyeimbangkan tulang
tengkorak dan menghilangkan ketegangan di kepala dan rahang.
l. Pasang telinga
Gerakan ini adalah gerakan memijat secara lembut daun telinga sambil
menariknya ke luar, mulai dan ujung atas, menurun sampai sepanjang lengkungan dan
berakhir di cuping, menggunakan ibu jari dan telunjuk. Ketika memijat bisa sambil
bernyanyi lagu-lagu pendek, atau mendengarkan musik dan lagu. Gerakan dilakukan
selama 1 menit.

Manfaat Gerakan: memusatkan perhatian terhadap pendengarannya serta


menghilangkan ketegangan pada tulang-tulang kepala, meningkatkan keseimbangan
tubuh, dan meningkatkan kemampuan pendengaran dan keseimbangan serta
menimbulkan perasaan relaksi.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

m. Kait relaks
Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas
tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah, jari-jari kedua tangan saling
menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan
dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit-
langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua,
buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara
halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi.

Manfaat gerakan: keseimbangan dan koordinasi meningkat, perasaan


nyaman terhadap lingkungan sekitar dan pernafasan lebih dalam.
n. Titik positif
Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik
sampai dengan 30 menit.

Manfaat gerakan: mengaktifkan bagian depan otak guna menyeimbangkan


stres yang berhubungan dengan ingatan tertentu, situasi, orang, tempat dan
ketrampilan, dan menghilangkan refleks.
o. Pasang Kuda-kuda
Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri
tetap lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas
waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk
menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu
kestabilan punggung. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Manfaat gerakan: keseimbangan dan kestabilan lebih besar, konsentrasi


dan perhatian meningkat serta sikap lebih mantap dan relaks.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

DAFTAR PUSTAKA

Desianingrum, S. R. & Y. Indriana. 2018. Modul Pelatihan Senam Otak untuk


Adiyuswa. Yogyakarta: Fastindo

Ekasari, M. F., N. M. Riasmini, & T. Hartini. 2018. Meningkatkan Kualitas Hidup


Lansa Konsep dan berbagai intervensi. Malang: WinekaMedia
mEDIAhttps://books.google.co.id/books?id=lWCIDwAAQBAJ&pg=PA80
&dq=kemampuan+kognitif+lansia&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiHieCGx
NrkAhWIinAKHXcACfgQ6AEILTAA#v=onepage&q&f=true [Diakses
pada tanggal 17 September 2019].

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Kenali 10 Gejala Umum


Demensia Alzheimer dari Sekarang.
http://www.depkes.go.id/article/view/2408/kenali-10-gejala-umum-
demensia-alzheimer-dari-sekarang.html [Diakses pada tanggal 17
September 2019].

Lestari, E., M. Riqqah & I. Romus. 2017. Hubungan Gangguan Kognitif Degan
Hipertensi Menggunakan Montreal Cognitive Assessment Versi Indonesia
(Moca-Ina). Jurnal Of Medical Science. 11(1): 12-18.

Perhimpunana Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2015. Panduan Praktik Klinik


Diagnosis Dan Penatalaksanaan Demensia. Jakarta: Perhimpunana Dokter
Spesialis Saraf Indonesia.

Tanjung, I. K.., A. Udiyono, & N. Kusariana. 2019. Gambaran Gangguan


Kognitif dan Fungsional (IADl) Pada Lansia Di Kelurahan
Kramas,Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 7(1): 168-175
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Lampiran 5: Leaflet

Anda mungkin juga menyukai