Yahya Syukria
1710711060
Pengertian
Diabetes melitus merupakan sekumpulan
gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Suatu kelainan kronis dari metabolisme
karbohidrat yang menyebabkan gangguan
metabolisme protein dan lemak. Ditandai oleh
hiperglikemia yang terjadi sebagai akibat dari,
tidak adanya insulin (Tipe 1), tidak adanya efek
insulin (Tipe 2), atau keduanya.
Kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan hormon
insulin secara absolut atau relatif.
Dm tipe 1
Dm tipe 1 adalah diabetes yang terjadi karena
berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi
darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin
pada pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-
anak maupun orang dewasa.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta
pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan
reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel
beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut
dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Dm tipe 2
Dm tipe 2 merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi
karena kelainan metabolisme yang disebabkan oleh
mutasi pada banyak gen, termasuk yang
mengekspresikan disfungsi sel β,
gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap
insulin disebabkan oleh disfungsi GLUT10. terutama
pada hati menjadi kurang peka terhadap
insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa
oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah
oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi
pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat
yang ditemukan pada manusia.
Diabetes Gestasional
Diabetes yang dipicu oleh kehamilan disebut
diabetes gestasional (kehamilan bisa juga
menyebabkan resistensi insulin). Keadaan ini
biasanya didiagnosis pada pertengahan atau
akhir usia kehamilan. Karena kadar gula darah
yang tinggi dalam tubuh ibu masuk melalui
plasenta ke dalam tubuh bayi, diabetes
gestasional ini harus dikendalikan agar bayi
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
REFIANA GUNAWAN 1710711083
ANNISA HILMY NURARIFAH 1710711087
DM TIPE 1
ETIOLOGI
Kerusakan sel
Defisiensi hiperglikemi
B pada glukosuria
insukin a
pankreas
P3
Diuresis (poliuria,poli
osmotic Ketoasidosis Ph menurun
dipsi,polipag
ia)
DR3&DR4 otoimun
Kerusakan
sel B pada
pangkreas
ETIOLOGI DM TIPE 2
Pola
Riwayat
makan
penyakit Usia Stress
yang
DM
salah
Minimny
a Hipertens
Obesitas Merokok
Aktivitas i
Fisik
3 Gejala
Utama
Mudah lapar (polifagia). Di awal diabetes,
penderitanya akan merasa lapar berlebihan,
sekalipun sudah makan dengan teratur. Hal ini
disebabkan karena makanan yang dimakan sulit
diubah menjadi energi akibat kekurangan hormon
insulin.
Kelelahan
Kelebihan glukosa ditemukan dalam darah dan tidak dalam sel. Karena sel tubuh
kehilangan glukosa sebagai sumber energi utama, penderita dapat merasa
kelelahan hampir setiap waktu. Kemampuan fisik menurun dan penderita jadi
sangat cepat lelah.
Penglihatan kabur
Masalah visi dapat dialami oleh penderita diabetes tipe 2. Peningkatan kadar
gula darah menyebabkan perubahan bentuk lensa mata. Seiring berjalannya
waktu, daya fokus mata berkurang dan penglihatan menjadi kabur.
Penderita diabetes tipe 2 sering terkena infeksi jamur dan kulit. Kadar gula tinggi
yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan saraf, menyebabkan
gejala neuropati (kesemutan, mati rasa, kaku, dll). Selain itu, luka biasanya perlu
waktu lebih lama untuk sembuh. 17
PENATALAKSANAAN
MEDIS
JESICA RACHEL MELIALA – 1710711098
SITI LUTHFIA AWANDA - 1710711084
Penatalaksanaan medis bagi pasien dengan DM
meliputi pengembalian dan pemeliharaan kadar glukosa
senormal mugkin dengan diet seimbang, olahraga, dan
penggunaan obat hipoglikemik oral (OHO) atau insulin.
• Mempertimbangkan Nutrisi yang tepat
• Alkohol
• Pemanis Buatan
1. Obat – obat Antidiabetes Oral 2. Terapi Insulin
• Meningkatkan
• Aktivitas Fisik Teratur
Sulfoniurea • DM Tipe I – Harus Memakai
• Biguanid Insulin
• Pengobatan
• Meglitinid • DM Tipe II – Dikelola dengan
obat – obatan beberapa kelas
Terapi Pompa Insulin
Alat terapi ini berupa pompa kecil yang dipakai di luar dan menyuntikan insulin secara
subkutan ke dalam perut melalui sebuah tempat jarum indwelling yang diganti setiap 1-3 hari.
Insulin diinfuskan secara normal pada laju kecepatan basal rendah (laju kecepatan yang cocok
dengan kebutuhan metabolik basal klien), dengan menambahkan jumlah infus insulin lebih besar
(bolus) sebelum makan.
Insulin Hirup
Terapi ini merupakan alternatif untuk insulin suntik, telah
dites keamanan dan efikasi serta disetujui oleh FDA bulan
Januari 2006 untuk dipakai orang yang memiliki DM tipe 1
dan 2 > 18 tahun. Kemajuan teknologi terbaru
memungkinkan mengirimkan insulin sampai ruang alveolar
melalui pemakaian dari tipe alat penghirup. Insulin
kemudian diserap secara cepat ke dalam pembuluh
kapiler alveolar dan diedarkan memalui sirkulasi sistemik.
Terapi Kombinasi
Terapi kombinasi adalah penggunaan ≥ 2 obat antidiabetes oral atau obat oral yang
dikombinasikan dengan isulin. Keuntungan terapi kombinasi dalam beberapa contoh manfaat
tambahan dapat ditunjukan dari 2 tipe obat berbeda yang dapat melengkapi dan
memantapkan satu sama lain. Contohnya seperti mengkombinasikan sulfonylurea dengan
insulin.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
SINTYA MARLIANI PUTRI 1710711092
TES KADAR GLUKOSA DARAH
Tes Hasil
Gula Darah Sewaktu >200 mg/dl, Diagnosa DM
Gula Darah Puasa <100 mg/dl, Glukosa puasa normal
110-125 mg/dl, Glukosa puasa
terganggu
>126, Diagnosa DM
Toleransi Glukosa Oral, 2 jam setelah <140 md/dl, Toleransi glukosa
makan terganggu
140-199 mg/dl, Intoleransi glukosa
Terganggu
>200 mg/dl, Diagnosis DM
UJI LABORATORIUM TERKAIT DM