Anda di halaman 1dari 52

ANTI

DIABETES
Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
PENDAHULUAN
Perkembangan DM
• Frekuensinya semakin tahun semakin meningkat
• WHO  2015, diperkirakan 900 juta orang di dunia menderita DM
(12%) 2050 meningkat hingga 2 miliar orang menderita DM (22%)
• Secara global prevalensi DM pada laki-laki 21-25% dan wanita 21-32%

Prevalensi DM Berdasarkan Pemeriksaan


Darah Pada Penduduk ≥15 tahun, 2013-2018
DEFINISI

A series of complex and chronic metabolic


disorders, characterized by symptomatic
glucose intolerance. All diabetics eventually
show abnormalities of insulin secretion and
complication of the disease, such as vascular
and neurologic abnormalities
Diabetes Mellitus

penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia; disebabkan


karena abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Pankreas tidak memproduksi insulin


Pankreas memproduksi insulin dlm jml yang tdk mencukupi
Respon tubuh yang tidak cukup terhadap insulin (resistensi insulin)
SIAPA INSULIN ?
Insulin
• Insulin meningkatkan transportasi glukosa
didalam darah untuk digunakan sel target
• Bila ada kelebihan energi glukosa didalam
darah tersebut akan di simpan di hati dan otot
dalam bentuk glikogen yang selanjutnya akan
diubah menjadi energi bila dibutuhkan
• Insulin juga meningkatkan penyimpanan serta
sintesi protein dan lemak
Faktor dan Kondisi terjadinya peningkatan atau mengurangi insulin

Meningkatkan insulin Menurunkan Insulin


• Peningkatan kadar gula darah •Penurunkan kadar glukosa darah
• Peningkatan kadar asam lemak •Puasa
bebas pada darah
• Peningkatan kadar asam amino
dalam darah
• Resistensi insulin
Pengaturan Sekresi Insulin
• Bila kadar gula darah meningkat diatas 100 mg/dl, insulin disekresi dengan
cepat ke dalam pembuluh darah untuk mentransportasikan glukosa ke sel
target atau untuk disimpan dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot.
• Setelah glukosa ditransportasikan kadar gula darah akan kembali normal di
dalam darah
• Bila seseorang puasa insulin akan menurun, tetapi untuk membuat
keadaaan gula darah normal hormon GLUKAGON dilepas yang merangsang
Glikogenolisis dan Glukoneogenesis yang akan meningkatkan pembentukkan
glukosa dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah
Mengapa kadar glukosa darah perlu diatur ?

• Pada dasarnya bila tidak ada glukosa di dalam


tubuh kebanyakan jaringan masih bisa
menggunakan lemak dan protein menjadi energi.
• Namun glukosa adalah satu- satunya bahan
makanan yang dapat digunakan oleh otak,
retina, epitel germinal gonad
Kosentrasi gula darah juga dipertahankan agar tidak tinggi :
1. Glukosa dapat menimbulkan sejumlah tekanan osmotik
cairan ektrasel, sehingga cairan didalam sel mengalami
dehidrasi
2. Tingginya Glukosa dalam darah sehingga melampaui
batas filtrasi dan terjadi glikosuria
3. Hilangnya Glukosa dalam urin juga menimbulkan diuresis
oleh ginjal, yang mengurangi jumlah cairan
4. Peningkatan Jangka panjang dapat menyebabkan
kerusakan jaringan terutama pembuluh darah
Gejala penyakit DM
 Poliuria, polifagia, polidipsi
 Berat badan menurun meskipun banyak makan, sering merasa
lelah dan mengantuk
 Mudah bisul/abses dan lama sembuhnya
 Gatal-gatal terutama pada organ kelamin luar
 Menurunnya gairah seks, penglihatan kabur
 Ibu yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram
POLIURIA
Peningkatan Glukosa menyebabkan terjadinya diuresis Osmotik,
Glukosa yang tinggi pada sistem filtrasi sehingga mengurangi reabsobsi
cairan tubulus. Efek keseluruhannya adalah kehilangan cairan yang
sangat besar dalam urin

POLIFAGIA
Penggunaan glukosa yag tidak efektif didalam sel, sehingga sel
kekurangan makanan, sinyal lapar dikirimkan ke pusat lapar dan
meningkatkan intake asupan makanan

POLI DIPSI
Akibat diuresis osmotik dalam sistem perkemihan, sel mengalami
dehidrasi dan memberikan sinyal haus, ini menyebabkan asupan cairan
meningkat
PATOFISIOLOGI
Diabetes Melitus

Etiologi
Keturunan, usia, obesitas, stress, radang, virus

Patogenesis

Terkait dengan
Insulin - glukosa
Patogenesis
G
makanan KH G sirkulasi G
KH darah I
E
lambung
sel
insulin
pankreas

Insulin
- atau 0

gula darah +++ urine DM


Klasifikasi

Gejala & tanda ?


Incretin based
 DPP-4
 GLP1-RA
Tipe dan patofisiologi
Macam Diabetes Mellitus :
1. Diabetes Mellitus Tipe 1
2. Diabetes Mellitus Tipe 2
3. Diabetes Mellitus Gestasional
4. Diabetes Mellitus Tipe lain
5. Gangguan Toleransi Glukosa
Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologinya
(ADA, 2005)
1. Diabetes Mellitus Tipe 1:
Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin
absolut
A. Melalui proses imunologik (Otoimunologik)
B. Idiopatik
2. Diabetes Mellitus Tipe 2
Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi
insulin bersama resistensi insulin
3. Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya
bersifat sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe
2
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain
-Defek genetik fungsi sel β
-Penyakit pankreas
-Autoimun
5. Gangguan Toleransi Glukosa
A. IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa
Terganggu)
B. IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi
Glukosa terganggu)
Pra diabetes
• Pra-diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah
seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes,
lebih tinggi dari pada normal tetapi tidak cukup tinggi
untuk dikatagorikan ke dalam diabetes tipe 2.
• Macam Pra Diabetes :
a. Impaired Fasting Glucose (IFG) : Bila kadar Glukosa :
PUASA : 100-125 mg/dl dan NORMAL: <100 mg/dl
b. Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa
Terganggu (TGT) : Bila kadar glukosa : 2 jam setelah
mengkonsumsi 75 gram glukosa per oral berada diantara
140-199 mg/dl.
KRITERIA PENEGAKAN DIAGNOSIS DIABETES
SECARA UMUM BERDASARKAN KADAR
GLUKOSA DARAH

Glukosa Plasma Glukosa Plasma 2


Puasa jam setelah makan
Normal <100 mg/dL <140 mg/dL
Pra Diabetes
IFG 100 – 125 mg/dL ––
IGT –– 140 – 199 mg/dL
Diabetes > 126 mg/dL > 200 mg/dL
PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan DM Type 2 Dewasa, 2019
Komplikasi DM
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
3. Makrovaskuler (Stroke-CVD; iskemik jantung;
PAD-sumbatan pembuluh darah kaki)
4. Mikrovaskuler (retinopati, nefropati,
neuropati)
Dapat terjadi campuran mikro dan makrovaskuler  kaki diabetes (PAD,
neuropati) yang disertai infeksi  dapat berakhir dengan amputasi
“GANGRENE/GANGREN”
Sindrom hipoglikemia

Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita


merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang,
pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak
jantung meningkat, sampai hilang kesadaran.
Apabila tidak segera ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan
akhirnya kematian.
Kadar GD < 50 mg/dl
Penyebab Hipoglikemia :
 Lupa / sengaja tidak makan
 Olah raga terlalu berat
 Obat DM lebih dosis
 Konsumsi Alkohol
 Stres
 Mengkonsumsi obat-obatan lain yang dapat
meningkatkan risiko hipoglikemia
PENANGGULANGAN HIPOGLIKEMIA

• memberikan air manis


• minuman mngndng mengandung gula murni,
berkalori, bukan gula pemanis
• suntikan glukosa 40% intravena atau glukagon
bila diperlukan).
• Pemberian gukosa 40% intravena (pasien koma)
Sasaran & Tujuan Terapi

Ketidaknormalan kadar glukosa darah


Komplikasi

dikendalikan

Strategi ?
Strategi Terapi

• pasok insulin
• produksi insulin meningkat
• penyimpanan glukosa sel meningkat
• absorbsi glukosa menurun

PENATALAKSANAAN ?
TATALAKSANA DM

1. Non farmakologi , mengatur pola hidup


2. Farmakologi (penggunaan obat)
PENGENDALIAN

Diabetes Mellitus

diet Olah raga

Antidiabetika
PENATALAKSANAAN DM

NON FARMAKOLOGI (MENGATUR POLA HIDUP)

Edukasi/penyuluhan

Perlu diberikan pemahaman tentang


• Penyakit DM
• Kegunaan pengendalian dan pemantauan DM
• Penyulit DM
• Obat hipoglikemik
• Keadaan hipoglikemi
Perencanaan makan

Disesuaikan dengan berat badan ideal.


Pria 30 kalori/berat badan ideal
Wanita 25 kalori /berat badan ideal

Berat badan ideal (kg) = {tinggi badan (cm) – 100}- 10%

Komposisi makanan yang dianjurkan


Karbohidrat 60-70%
Protein 10-15%
Lemak 20-25%
Serat makanan 25 g/hari terutama yang larut air.

Latihan jasmani : Olah raga ringan


FARMAKOLOGI (MENGGUNAKAN OBAT DM)

1. INSULIN ( UNTUK DM TIPE I )


2. ADO ( UNTUK DM TIPE II)
Jenis Antidiabetika

Suntikan oral

insulin

masa kerja penampilan sumber

• KS – 6 jam jernih • sari pankreas


(I kristalin) • rekayasa
• KSD 6-12 jam keruh (manusia)
(Isophan, NPH)
• KP – 24 jam keruh
Antidiabetika
oral
TERAPI INSULIN
Indikasi :
Pada pasien yang mengalami kerusakan sel β pankreas (DM tipe 1)
Pada pasien DM tipe 2 yang kadar glukosanya tidak bisa
dipertahankan dg Obat Antidiabetik Oral
Stress, pembedahan
Wanita hamil, kerusakan ginjal berat
Ketoasidosis diabetik
Kontraindikasi / alergi terhadap Antidiabetik oral
Cara pemberian insulin
Penyuntikan i.m
JENIS
INSULIN
Jenis Sediaan Insulin Mula kerja Puncak Masa kerja
(jam) (jam) (jam)
Masa kerja Singkat (Short - Acting 0,5 1-4 6-8
Insulin / insulin reguler)
Masa kerja sedang (Intermediate- 1-2 6-12 18-24
acting)
Masa kerja sedang mula kerja 0-5 4-15 18-24
cepat
Masa kerja panjang (Long -Acting 4-5 14-20 24-36
Insulin)

Untuk tujuan terapi, dosis insulin dinyatakan dalam unit internasional (UI). Satu UI
merupakan jumlah yang diperlukan untuk menurunkan kadar gula darah kelinci sebanyak
45 mg%. Sediaan homogen human insulin mengandung 25-30 U/mg.
Penyimpanan insulin
Pada suhu 2-8°C
• Insulin vial Eli Lily yang sudah dipakai dapat disimpan
selama 6 bulan atau sampai 200 suntikan bila
dimasukkan dalam lemari es.
• Vial Novo Nordisk insulin
yang sudah dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila
dimasukkan lemari es.
• Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan
penyejuk 15-20°C bila seluruh isi vial akan digunakan
dalam satu bulan.
• Penelitian menunjukkan bahwa insulin yang
disimpan pada suhu kamar lebih dari 30° C
akan lebih cepat kehilangan potensinya.
Penderita dianjurkan untuk memberi tanggal
pada vial ketika pertama kali memakai dan
sesudah satu bulan bila masih tersisa
sebaiknya tidak digunakan lagi.
• Penfill dan pen yang disposable berbeda masa simpannya.
Penfill regular dapat disimpan pada temperatur kamar
selama 30 hari sesudah tutupnya ditusuk. Penfill 30/70
dan NPH dapat disimpan pada temperatur kamar selama
7 hari sesudah tutupnya ditusuk.
• Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah
penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin
disuntikkan, dianjurkan untuk mengguling-gulingkan alat
suntik di antara telapak tangan atau menempatkan botol
insulin pada suhu kamar, sebelum disuntikkan.
ANTIDIABETIK ORAL / OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
(OHO)
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan turunan fenilalanin).
b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin), meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion, yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-glukosidase yang
bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia).
Disebut juga “starch-blocker”.
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA
SULFONILUREA Gliburida/Glibenklamida Merangsang sekresi
Glipizida insulin di kelenjar
Glikazida pankreas, sehingga hanya
Glimepirida efektif pada penderita
GLIKUIDON diabetes yang sel-sel β
pankreasnya masih
berfungsi dengan baik

Meglitinida Repaglinide Merangsang sekresi


insulin di kelenjar
pankreas
Turunan Nateglinide Meningkatkan kecepatan
Fenilalanin sintesis insulin oleh
pankreas
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA

Biguanid Metformin Bekerja langsung pada hati (hepar),


menurunkan produksi glukosa hati.
Tidak merangsang sekresi insulin oleh
kelenjar pankreas.
Tiazolidindion Rosiglitazone Meningkatkan kepekaan tubuh
Troglitazone terhadap insulin. Berikatan dengan
Pioglitazone PPARγ (peroxisome proliferator
activated receptor-gamma) di otot,
jaringan lemak, dan hati untuk
menurunkan resistensi insulin
Inhibitor α- Acarbose Menghambat kerja enzim-enzim
glukosidase Miglitol pencenaan yang mencerna karbohidrat,
sehingga memperlambat absorpsi
glukosa ke dalam darah
ANTIDIABETIKA ORAL

α-glukosidase inh Acarbose Diminum saat suapan pertama


miglitol Bft (keunggulan) : tdk meningkatkan BB
ES : flatulen, kembung, diare
dimulai dg dosis rendah
KI : px dgn Inflammatory bowel disease
peny.usus & obstruksi
Tdk menyebabkan hipoglikemia

Biguanid metformin Bft : tdk menyebabkan kenaikan BB


memperbaiki kadar kolesterol
ES : mual, diare, nafsu makan menurun
bersama makan
asidosis laktat (jarang) pd gg ginjal
dan peny.pernafasan berat
Sulfonilurea Acetohexamide
Chlorpropamide Aksi panjang, potensial menyebabkan
hipoglikemia
Hindari : usia lanjut & gg ginjal
ES : menurunkan Na darah, jaundice,
rash

Glimepirid Aman utk px dgn gg ginjal


Pd usila & gg ginjal mulai dosis rendah

Glipizide Efektif diminum ½ jam ac

Glyburide Aksi intermidiate

Tolazamide Px dg gg ginjal dosis lebih kecil

Tolbutamide SU aksi pendek, potensi menurunkan


Gula darah
Pilihan pd px usila & gg ginjal & hepar
meglitinid nateglinid Diminum sebelum makan
repaglinid Potensial menyebabkan hipoglikemia
< sulfonilurea

thiazolidinedione Pioglitazone Bisa diberikan kombinasi

rosiglitazone Perlu waktu 4-6 mgg utk berefek


Menyebabkan peningkatan BB
Monitoring fungsi hepar (jk mual,
muntah, nyeri abdomen, lemah, nafsu
makan menurun)
Menyebabkan retensi cairan
KI : gg jantung
Kontrasepsi tdk efektif
Tabel . Obat Hipoglikemik Oral
Obat Dosis awal Dosis maksimal Pemberian sehari

Golongan Sulfonilurea*
Glibenklamid 2,5 mg 15-20 mg 1-2 kali
Gliklasid 80 mg 240 mg 1-2 kali
Glikuidon 30 mg 120 mg 2-3 kali
Glipisid 5 mg 20 mg 1-2 kali
Glipisid GITS 5 mg 20 mg 1 kali
Glimepirid** 1 mg 6 mg 1 kali
Klorpropamid 50 mg 500 mg 1 kali
Golongan Biguanid
Metformin*** 500 mg 2500 mg 1-3 kali
Golongan inhibitor glukosidase alfa#
Acarbose 50 mg 300 mg 3 kali

* diberikan kurang lebih 30 menit sebelum makan


** dapat diberikan sesaat sebelum makan
*** diberikan sebelum makan. Untuk mengurangi efek samping mual dapat diberikan bersama maupun sesudah makan
# diberikan segera setelah suapan pertama waktu makan
Thanks for your attention

Anda mungkin juga menyukai