TIM PENYUSUN
SIAP.UKAI
JAKARTA
2018
Terapi Hipertensi :
Furosemide Hipokalemia
ARB BUN
2. DIABETES
- Kriteria penegakan diagnosis
Glibenklamid
Glipizida
Glikazida
Glikuidon
2. Meglitinid
- Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas
Repaglinid
Nateglinid
3. Biguanid
- Menurunkan produksi glukosa hati.
Metformin
4. Tiazolindindion
- Meningkatkan sensitivitas insulin
Pioglitazon
5. Inhibitor α- glukosidase
- Menghambat kerja enzim-enzim pencenaan di usus yang mencerna
karbohidrat, sehingga memperlambat absorpsi glukosa ke dalam darah
Acarbose
6. GLP-1 Agonis
Exenatide
Setelah GLP-1 disekresi diusus halus, GLP-1 tidak dapat bertahan lama
didalam darah ( 1 – 2 menit ), segera dihancurkan enzim DPP-4.
Sitagliptin
Vildagliptin
Sulfonilurea
Tiazolindindion
Inhibitor α- glukosidase
DPP-4 Inhibitor
● Insulin
- Indikasi
o Semua penderita DM Tipe 1
- Golongan
Rapid Acting
Short Acting
Intermediet
Long Acting
Combination insulin
- Farmakokinetik
Terapi :
1. Golongan Tiourea
Obat: Propiltiourasl (PTU) dan Metimazol (MMI)
Mekanisme kerja: • menghambat sintesis hormon tiroid • menghambat
perubahan mono dan diiodotirosin menjadi T3 dan T4
Penggunaan: terapi 1st line pada anak, dewasa dan wanita hamil (PTU)
Efek samping : • leukopeneia (WBC rendah) • agralusitosis yang ditandai
dengan demam, lelah, gingivitis, infeksi orofaringeal • lupus like sindrome •
hepatotoksik • MMI anemia aplastik
2. Iodida
Mekanisme kerja • menghambat pelepasan hormon tiroid • menghambat
biosistesis hormon tiroid • mengecilkan ukuran dan vaskularitas kelenjar
Obat : Kalium iodida (larutan Lugol) Natrium Iodida
3. Beta Bloker
Mekanisme : mengurangi manifestasi klinik dari hipertiroid (palpitasi,
anxietas, tremor, intoleransi panas)
obat: propanolol digunakan sebagai terapi tambahan dengan antitiroid
Obat Levotiroksin :
Mekanisme kerja • Sebagai pengganti hormon tiroid (sintesis)
Efek Samping: Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan gagal hantung,
angina pektoris, infark miokardiak
Levotiroksin merupkan pilihan utama untuk wanita hamil
4. GAGAL GINJAL
Anemia Eritropoetin
NB :
6. ANEMIA
- Klasifikasi Anemia
1. Anemia makrosistik :
- Kronik
1. Urikostatik (allopurinol) : Bekerja menghambat pembentukan asam
urat dengan cara menghambat kerja xantin oksidase
2. Urikosurik (Probenesid) :Bekerja sebagai urikosuric, dengan
menghambat pertukaran anion-urat di proksimal tubular, sehingga
resorpsi asam urat berkurang.
3. RA
- Terapi DMARD :
a. Metotreksat (lini pertama) :bekerja pada DNA tetapi mekanisme pasti
sebagai antiinflamasi tidak diketahui.ES : mual, diare, kelatihan.
b. Kloroquin :obat anti malaria yang juga digunakan untuk anti rematoid.
ES : mual, diare, ruam.
ES klorokuin yang lebih serius adalah oftalmologik. Penggunaan dalam
waktu lama akan mengganggu penglihatan pada malam hari.
c. Sulfasalazine :Bekerja sebagai imunosupresan, sehingga respon inflamasi
akan lambat
ES : gangguan cerna, pening, leukopenia, fotosensitivitas,.
Perhatian untuk pasien gagal ginjal.
NB :
- Metrotreksat Antagonis asamfolat sehingga pada pemberiannya sering
dikombinasi dengan asam folat
- Metrotreksat dapat menyebabkan hiperurisemia
● Mekanisme Paracetamol
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
21
Paracetamol bekerja menghambat COX-3 di sentral →menurunkan PG2 di
hipotalamus →agen analgesik & antipiretik
● Mekanisme Opioid
Memblok pusat nyeri di SSP
● Golongan NSAID
As. Asetat
- Diklofenak
- Indometacin
- Ketorolac
- Nabumeton
- Metodolac
Oxicam
- Piroxicam
- Meloxicam
As. Propionat
- Ketoprofen
- Ibuprofen
Metamizol
As. Salisilat
- Acetosal
● Golongan Kortikosteroid
● Golongan Opioid
Fentanil
Morfin
Petidin
- Meperidin
- Demerol
Tramadol (semi)
● ESO
➢ Asma
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
23
Siklooksigenase dighambat → lipooksigenase meningkat →leukotrien
meningkat →bronkokonstriksi
➢ Gangguan Lambung
COX-1 dihambat → prostaglandin ↓ → prostaglandin merupakan
pelindung mukosa lambung →iritasi lambung
➢ Bleeding
TXA2 ↓ → faktor pembekuan darah ↓ → bleeding
● Catatan
- Antalgin menyebabkan penurunan leukosit
- As. Mefenamat bersifat lebih asam, jadi tidak boleh saat perut kosong
- Aspirin lebih efektif sebagai Antiplatelet, karna menghambat TXA2 lebih
tinggi
- Piroxicam cocok untuk nyeri sendi
- Diklofenak cocok umtuk nyeri gigi. Perbedaan antara natrium dan kalium
diklofenak terdapat pada sifat kelarutan garam, kalium lebih larut
daripada natrium, jadi diabsorpsi lebih cepat sehingga onset obat lebih
cepat.
- Paracetamol memiliki aktifitas analgesik dan antipiretik saja
- NSAID selective COX-2 (ex: celecoxib) tidak cocok dicerikan pada
pasien kardiovaskular dan stroke, karena tidak menghambat TXA2 →
agregasi platelet ↑ → penyumbatan pembuluh darah
● Dosis
Narkotik
Semi Narkotik
Fenil butazon - dosis awal 200 mg 2-3 kali sehari anak berusia di bawah 14
selama 2 hari, tahun tidak dianjurkan.
- kemudian kurangi 100 mg 2-3 kali
sehari;
Natrium Diklofenak - Dosis 75-150 mg/hari dalam dosis Nyeri sedang – berat
terbagi 2-3 dosis OA, RA, gigi
- NSAID COX-3
9. DIARE
Diare : BAB dengan konsistensi encer lebih dari 3 kali sehari
Macam-macam diare :
- Diare Akut : kurang dr 14 hari
- Diare kronis : 14 hari atau lebih
- Diare inflamasi karna invasi baketri dan sitokin ditandai dengan adanya
lendir atau darah
- Diare non inflamasi ditandai dengan diare cair tanpa disertai lendir atau
darah
- Diare → dehidrasi → ditandai dengan merasa haus, tekanan turgor
menurun, mata cekung
- Terapi Diare
● Adsorben, Demulcen
- Adsorben: menyerap bahan – bahan infeksius dan toksin → sel mukosa
terhindar dr kontak bahan tersebut
Karbon aktif
Kaolin
Attapulgit
Pektin
● Anti Motilitas
- Loperamid: bekerja secara local pada ujung saraf dinding usus besar
dengan menurunkan peristaltik sehingga memperbesar ambilan cairan(
- Opioid: Menurunkan motilitas usus
Atropin Sulfat
● Probiotik
Laktobacilus dapat menggantikan mikroflora usus, sehingga membantu
mengembalikan fungsi normal usus dan mencegah pertumbuhan
mikroorganisme pathogen
Lacto-B
Mg(OH)3
Al(OH)3
● H2 Blocker
Menghambat reseptor histamin pada lambung, sehingga munurunkan sekresi
asam lambung
Ranitidin
Cimetidin
Famotidin
Omeprazole
Lansoprazole
Pantoprazole
● Prostaglandin
Meningkatkan proteksi mukosa lambung
● Sukralfat
- Sukralfat akan membentuk gel yang menempel pada sel epitel lambung.
- Menginhibisi aktivitas pepsin.
- Stimulasi sintesis prostaglandin dan bikarbonat sehingga berefek
meningkatkan daya proteksi mukus dan meningkatkan mukosa saluran
cerna.
● Bismuth
Sebagai efek antibakteri, efek gastroprotektif lokal (Meningkatkan mukosa),
dan menstimulasi prostaglandin endogen.
Bismuth
Subsalisilat
NB :
- Analog prostaglandin (misoprostol) : Kontraindikasi untuk ibu hamil
(Kategori X)
- Antasida : Al (Konstipasi), Mg (diare)
11. ANTIDOTUM
Sulit buang air besar lebih dari 3 hari dengan feses keras dan kering
● Bulking Agnet (Penambah Massa)
- Bahan yang dapat menyerap lebih banyak sehingga dapat melunakkan
dan meningkatkan massa feses
Metilselulosa
● Laksatif Osmotik
Tidak diserap tapi meningkatkan sekresi air di usus dan meningkatkan
peristaltik usus
Laktulosa
Sorbitol
Gliserin
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
33
● Laksatif Stimulan
Bekerja pada ujung saraf dinding usus, memicu kontraksi otot, dan
menyebabkan peristaltik usus.
Bisacodyl
Fenoftalein
Senna
● Lubicant Laxative
Obat ini bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga
mempermudah penyerapan air
Docusate
Minyak mineral
13. HISTAMIN
● Mekanisme Pelepasan Histamin
Apabila ada rangsangan senyawa alergen (spora, racun, debu, makanan), maka
histamin akan dikeluarkan dari sel mast
- Histamin spesifik
H1 : Bronkus, otak, gastrointestinal tract, kardiovaskuler, endotel
H2 : Mukosa gaster
H3 : Otak
H4 : Eosinofil, neutrofil, CD4 Tcell
- Efek Histamin
1. Sistem saraf : Stimulan kuat bagi saraf tepi terutama mediator nyeri dan
gatal
2. Sistem kardiovaskuler : Menurunkan sistole dan diastole (pengaruh
vasodilatasi pada kapiler), meningkatkan frekuensi jantung (Stimulasi
kontraktilitas & refleks takikardi)
3. Otot polos bronkus : bronkokonstriksi
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
34
4. Otot polos gastrointestinal : untuk kontraksi otot intestinal (diare)
5. Jaringan Sekretory : terutama reseptor H2 →meningkatkan sekresi asam
lambung dan pepsin.
dimentinden maleat
tripolidin hidroklorida
metdilazin
siproheptadin hidroklorida
hidroksizin hidroklorida
Simetidin
Ranitidin
Famotidin
Generasi I (sedatif)
Deksklorfeniramini - Dewasa: 2 mg
maleat - Anak: 1 - 5 tahun 0,5 mg
6 - 11 tahun: 1 mg.
- Diberikan 3 - 4 kali/hari.
Siproheptadin HCl - alergi: dosis lazim 4 mg 3-4 kali sehari Anak di bawah 2
maksimal 32 mg sehari; tahun tidak dianjurkan
- Anak :
- 2-6 tahun 2 mg 2-3 kali/hari,
maksimal 12 mg/hari;
- 7-14 tahun 4 mg 2-3 kali/hari,
maksimal 16 mg/hari.
Fexofenadine HCl - Dewasa dan anak > 12 th 60 mg 2 kali Tidak untuk anak di
sehari bawah 6 tahun.
- anak 6-11 th: 30 mg 2 kali sehari.
Mebhidrolin - Dewasa: dosis tunggal 50-100 mg.
Desloratadin - Dewasa: 5 mg
- Anak: 1 - 5 tahun 2,5 mg
6 - 11 tahun: 1,25 mg.
- Diberikan 1 kali/hari.
14. ANTIBIOTIK
b. KATEGORI 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan
HRZES setiap hari. Dilanjutkan 1 bulan dengan HRZE setiap hari. Setelah
itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang
diberikan tiga kali dalam seminggu.
c. KATEGORI 3 (2HRZ/4H3R3)
Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2 bulan
(2HRZ), diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari HR selama 4 bulan
diberikan 3 kali seminggu. • Obat ini diberikan untuk: - Penderita baru
BTA negatif dan röntgen positif sakit ringan, - Penderita TB ekstra paru
ringan
15. VIRUS
- Anti-nonretrovirus
- Terapi ARV
a. Lini Pertama
2NRTI + 1 NNRTI
Zidovudine + Lamivudine + Nevirapine
Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine) + Nevirapine
b. Lini Kedua
Tenofovir atau zidofudine + emtricitabine + lopinavir atau
ritonavir
d. Sediaan Farmasi
1. Serbuk : terdapat dua jenis yaitu pulvis dan pulveres, syarat sediaan serbuk;
homogen, kering, halus, dan mudah mengalir (free flowing). Ukuran 10 mm-
1 micron
2. Pil / granul/ boli : pil berbentuk bulat dengan berat 100-500 mg, mengandung
satu atau lebih zat aktif. Granul < 100 mg, boli > 500 mg.
3. Tablet : sediaan padat yang kompak, mengandung satu atau lebih zat aktif dan
bahan tambahan, biasanya pipih bundar, yang dibuat melalui proses kempa
dan cetak.
4. Troches/Lozenges (tablet hisap) : Tablet ini dimaksudkan untuk
terdisintegrasi pelan-pelan sehingga bertahan lama dalam rongga mulut,
sebagaimana halnya gula-gula. Contoh: tablet hisap Vitamin C
5. Immediate released tablet : Tablet ini dimaksudkan untuk langsung ditelan
dengan bantuan cairan atau makanan. Tablet ini akan terdisintegrasi dalam
f. Spektrofotometri
3. Kromatografi kolom
4. Kromatografi kertas
5. Kromatografi gas
- KCKT parameternya waktu retensi untuk pengujian senyawa yang
memiliki gugus kromofor
h. Rumus – rumus kimia analisis
1. Molar
mol
Molar =
liter
gr /mr
=
volume
2. Normalitas
10 x x bj
N=
Mr x BE
PENYIMPANAN
a. Penggolongan obat
b. Obat herbal
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
73
Ada tiga golongan :
1. Jamu : berdasarkan pengalaman empiris, turun temurun.
2. Obat herbal terstandar : telah lulus uji praklinis
3. Obat Fitofarmaka : telah lulus uji klinis dan praklinis
a. Regulasi-Regulasi
1. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika :
a. Gol. I : Untuk ilmu pengetahuan, contoh obat : Kokain, papaverin
b. Gol II : untuk ilmu pengetahuan dan sebagai pilihan terakhir dalam
pengobatan, contoh : Fentanil, morfin, petidin
c. Gol III : untuk terapi dan memiliki efek ketergantungan yg ringan : Kodein
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
76
3. UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika
a. Gol I : Untuk pengembangan ilmu pengetahuan , tidak untuk terapi. contoh :
Ekstasi
b. Gol II : Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan terapi, contoh
sekobarbital
c. Gol III : Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan terapi, contoh :
Amobarbital
d. Gol IV : Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan terapi, contoh :
Diazepam
4. PMK No. 72 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah sakit 5.
5. PMK No. 73 tahun 2016 Standar pelayanan Kefarmasian di Apotek
6. PMK No. 74 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
7. PMK No 1799 tahun 2010 tentang Industri Farmasi
8. PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Apoteker dapat
mengganti obat merk dagang dengan obat generik yang sama komponen zat
aktifnya atau obat merk dagang lain atas persetujuan dokter dan/ atau pasien).
9. PMK No.31 tahun 2016 tentang perubahan atas PMK
889/Menkes/Per/V/2011 tentang registrasi, izin praktek, dan izin kerja tenaga
Kefarmasian :
METODE KONSELING
MATERI MANAGEMENT
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan Farmasi, alkes &
BMHP sesuai kebutuhan.
2. Perencanaan
Pada tahap ini obat yang akan diadakan menggunakan metode berikut :
a. Metode Epidemilogi : Berdasarkan pola penyakit yang terjadi contoh obat flu
saat musim hujan.
b. Metode Konsumi : Berdasarkan pemakaian periode sebelumnya contoh
pemakaian obat diabetes bulan lalu.
Rumus perhitungan pengadaan berdasarkan metode konsumsi :
c. Just in time : pembelian langsung berdasarkan kebutuhan saat itu contoh obat-
obat kanker.
3. Pengadaan
Analisis dalam pengadaan
a. VEN (Vital, esensial, non esensial)
Vital :Obat yg harus ada (potensial life saving drug) contoh obat-obat
emergency
Esensial : Merupakan obat yang umum ada dan digunakan namun bukan
merupakan yang vital contohnya obat-obat antiinflamasi
Non Esensial : Merupakan obat-obatan penunjang contohnya vitamin
b. Pareto ABC (always, better, control)
Pareto A : 15-20% yang menghasilkan 80% omset
Pareto B : 20-25% yang menghasilkan 15% omset
Pareto C : 50-60% yang menghasilkan 5 % omset
TUTORIAL SIAP UKAI
JAKARTA
2018
82
4. Penerimaan
5. Penyimpanan
Disimpan dengan system FIFO atau FEFO, diletakkan berdasarkan abjad atau
pola penyakit, terhindar dari cahaya langsung.
6. Pendistribusian
Sistem pendistribusian dirumah sakit :
a. Floor stock (persediaan lengkap diruangan)
b. Unit Dose Dispensing (UDD)
c. Resep perorang atau individual
d. Kombinasi
Metode distribusi dirumah sakit ada dua :
a. Sentralisasi : semua pelayanan di satu instalasi farmasi rumah sakit
b. Desentralisasi : pelayanan obat sudah terbagi ke depo-depo intalasi farmasi
dirumah sakit.
7. Pemusnahan
Obat dimusnahkan berdasarkan bentuk sediaan
8. Pengendalian
Dilakukan stock off name
9. Pelaporan administrasi.
Pelaporan internal dan eksternal.
FARMAKOEKONOMI
nilai lababersih
ROI= x 100
total investasi
✓ ACER (an average cost effective ratio) adalah Total biaya dari program
pengobatan dibagi dengan outcome dari suatu klinik.
➢ Direct medical cost : Biaya yang dikeluarkan secara langsung untuk mendptkan
pelayanan kesehatan, contoh : Biaya rumah sakit, biaya pengobatan.
➢ Direct non medical cost : Biaya yg ditanggung secara langsung, tapi tidak
berhubungan untuk mendptkan pelayanan kesehatan, contoh :Transportasi,
makan.
➢ Indirect non medical cost : Biaya tidak langsung ketika sakit atau biaya yg hilang
karena sakit contoh : Tidak bekerja, kehilangan rupiah.
➢ Intangibale cost : Biaya yang tidak dapat diukur dengan rupiah, contoh Perasaan,
nyeri, lemas, sakit.
➢ Opportunity cost : Biaya kesempatan untuk melakukan suatu hal, contoh :
kehilangan kesempatan kerja, awalnya jadi asisten direktur naik jabatan menjadi
direktur.
Hasil Jual
HPP Teoritis= X 100
Faktor Jual
1
HPP Teoritis= X Penjualan S
Faktor Jual