Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah/Kode : Farmasi Klinik


SKS :2
Semester :1
Program Studi : Profesi Apoteker

Dosen Pengampu : 1. Lucia Vita Inandha Dewi, M.Sc.,Apt.


2. Arif Rahman Hakim, M.Sc.,Apt

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2019
PERTEMUAN KE-1
Pokok Bahasan : Sejarah dan Perkembangan Farmasi Klinik
150 menit

Metode Pembelajaran : Small Group Discussion

a. Kompetensi Lulusan : Mahasiswa mampu merencanakan pelayanan farmasi berbasis


klinis, biofarmasetika dan farmakokinetika
b. Capaian Pembelajaran yang relevan dengan Kompetensi Lulusan : Mampu
Merancang dan melakukan pharmaceutical Cae Process berdasar aspek klinis,
biofarmasetika dan farmakokinetika

Sub Pokok Bahasan :

1. Review materi dan Definisi dan Perkembangan farmasi klinik


2. Kegiatan dan payung hukum pelaksanaan Farmasi Klinik di Indonesia
3. Kegiatan dan falsafah pharmaceutical care dalam Farmasi klinik

Kemampuan Akhir yang diharapkan :


1. ketepatan menjelaskan perkembangan / sejarah patient care process
2. Ketepatan menjelaskan isi Permenkes/ UU yang menjadi landasan pelaksanaan
Pharmaceutical Care process
3. Ketepatan menjelaskan jenis kegiatan dalam pharmaceutical care process

Kegiatan 1.
Review Materi
Jawablah soal-soal pre test berikut ini

1. Seorang pasien laki-laki datang ke RS untuk mendapat pemeriksaan dengan keluhan


batuk pilek, demam, pandangan mata buram, lemas dan tidak nafsu makan, hasil
pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39, 00 C

Kondisi diatas disebut ?


A. Hipotermi
B. Hipertermi
C. Hiperglimemia
D. Hipertensi
E. Hipotonik

2. Seorang pasien laki-laki datang ke RS untuk mendapat pemeriksaan dengan keluhan


batuk pilek, demam, pandangan mata buram, lemas dan tidak nafsu makan, hasil
pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39, 00 C, TD 140/90,

Data subyektif dari kasus tersebut adalah


A. Suhu badan
B. Keluhan demam
C. Suhu 39,00 C
D. Jenis kelamin
E. Tekanan darah

3. Seorang pasien laki-laki datang ke RS untuk mendapat pemeriksaan dengan keluhan


batuk pilek, demam, pandangan mata buram, lemas dan tidak nafsu makan, hasil
pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39, 00 C, TD 140/90,

Data obyektif dari kasus tersebut adalah :


A. Suhu dan tekanan darah
B. Batuk pilek dan demam
C. Pandangan mata buram
D. Lemas
E. Tidak nafsu makan

4. Seorang pasien anak laki-laki berusia 8 tahun, dengan BB 24 kg, datang ke RS untuk
mendapat pemeriksaan dengan keluhan batuk pilek, demam, pandangan mata buram,
lemas dan tidak nafsu makan, hasil pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39, 00
C
Dokter meresepkan ibuprofen 100 mg/5 ml syrup, diminum 3 x sehari, ketotifen syrup
1 mg/5 ml, 1 cth sehari sekali, diminum malam hari. Hari berikutnya ternyata hasil
pemeriksaan trombosit menunjukkan platelet count sebesar 80 mg/dL,

sebagai seorang apoteker bangsal anda akan melakukan kegiatan analisis data
yang akan disimpulkan sebagai bentuk :
A. Assessment
B. Monitoring
C. Plan
D. Rekomendasi
E. SOAP

5. Seorang pasien anak laki-laki berusia 8 tahun, dengan BB 24 kg, datang ke RS untuk
mendapat pemeriksaan dengan keluhan batuk pilek, demam, pandangan mata buram,
lemas dan tidak nafsu makan, hasil pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39, 00
C
Dokter meresepkan ibuprofen 100 mg/5 ml syrup, diminum 3 x sehari, ketotifen syrup
1 mg/5 ml, 1 cth sehari sekali, diminum malam hari. Hari berikutnya ternyata hasil
pemeriksaan trombosit menunjukkan platelet count sebesar 80.000 per microliter. (N
= 150.000 -450.000/mmk)

sebagai seorang apoteker bangsal apa saran anda terkait penggunaan ibuprofen
?
A. Diteruskan dengan monitoring
B. Dihentikan dan diganti parasetamol
C. Dihentikan dan tidak perlu diganti
D. Dilanjutkan sesuai dosis
E. Dihentikan bila suhu telah normal.

6. Seorang pasien anak laki-laki berusia 8 tahun, dengan BB 24 kg, datang ke RS untuk
mendapat pemeriksaan dengan keluhan batuk pilek, demam, pandangan mata buram,
lemas dan tidak nafsu makan, nyeri lambung, hasil pengukuran suhu badan
menunjukkan suhu 39, 00 C
Dokter meresepkan ibuprofen 100 mg/5 ml syrup, diminum 3 x sehari 1 cth, ketotifen
syrup 1 mg/5 ml, 1 cth sehari sekali, diminum malam hari, parasetamol sirup 125mg/5
ml dengan aturan minum 3x 1 cth.

DRP apakah yang anda temui dalam kasus tersebut :


A. Parasetamol bukan pilihan tepat
B. Dosis ketotifen kurang
C. Dosis parasetamol berlebih
D. Dosis parasetamol kurang
E. Dosis ibuprofen berlebih

7. Seorang pasien hepatitis yang sudah didiagnosa hepatik ensefalopati dirawat di rumah
sakit mendapat resep laktulosa 45 mg setiap jam. Setelah penggunaan 7 jam pasien
BAB terus menerus lebih dari 8 kali, kulit keriput dan turgor turun.

Parameter apa yang utama dimonitor pada penggunaan laktulosa tersebut ?


a. Suhu tubuh
b. Berat badan
c. Elektrolit
d. Leukosit
e. turgor

8. Seorang pasien hepatitis yang sudah didiagnosa hepatik ensefalopati dirawat di rumah
sakit mendapat resep laktulosa 45 mg setiap jam. Setelah penggunaan 7 jam pasien
BAB terus menerus lebih dari 8 kali, kulit keriput dan turgor turun.

Apa analisis anda terhadap kasus tersebut ?


A. Pasien mengalami komplikasi akibat hepatitis
B. Pasien mengalami hiponatremia
C. Pasien mengalami dehidrasi
D. Pasien mengalami interaksi obat
E. Pasien mengalami intoksikasi laktulosa

9. Seorang pasien hepatitis yang sudah didiagnosa hepatik ensefalopati dirawat di rumah
sakit mendapat resep laktulosa 45 mg setiap jam dan antibiotika metronidazole.
Setelah penggunaan 7 jam pasien BAB terus menerus lebih dari 8 kali, kulit keriput
dan turgor turun.

DRP apa yang terjadi pada kasus tersebut ?


A. Over dosis
B. Adverse Drug Reaction
C. Interaksi obat
D. Terapi tidak tepat
E. Untreated indication

10. Seorang pasien hepatitis yang sudah didiagnosa hepatik ensefalopati dirawat di rumah
sakit mendapat resep laktulosa 45 mg setiap jam dan antibiotika metronidazole.
Setelah penggunaan 7 jam pasien BAB terus menerus lebih dari 8 kali, kulit keriput
dan turgor turun.

Berdasar kasus tersebut, apa rencana (plan )yang anda rekomendasikan


pertama kali ?
A. Hentikan segera laktulosa
B. Lanjutkan laktulosa
C. Turunkan dosis
D. Ganti obat pencahar yang lain
E. Berikan cairan.

DEFINISI FARMASI KLINIK


Kelompok 1, 2, 3,4
Bacalah artikel berjudul : Clinical Pharmacy Practice : An Activity Based Definition for
Pharmacy Student of Developing Countries, Muhammad Amir, Archives of Pharmacy
Practice, 2012; 3(3) 193-196
Bahas dan diskusikan dalam kelompok anda :
1¶ Apa definisi Farmasi Klinik ?
2¶ Apa saja aktifitas Farmasi Klinik ?
3¶ Pada tahap pemeriksaan riwayat pengobatan (Medication history) tahap serta prosedur
apa yang dikerjakan ?
4¶ Pada tahap pemeriksaan profil/kondisi pasien, tahap dan prosedur apa yang dikerjakan
?
5¶ Apa yang dimaksud dengan TDM dan obat-obat apa saja yang memerlukan TDM ?
6¶ Kegiatan apa saja yang dikerjakan dalam Drug Information Management (PIO)
7¶ Apa yang dimaksud dengan konseling ?
8¶ Apa kesimpulan saudara terhadap aktifitas dan definisi farmasi klinik (Clinical
pharmacy), Clinical pharmacist, Clinical pharmacist specialist, Advance clinical
Pharmacy practice

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FARMASI KLINIK DI DUNIA DAN INDONESIA


Kelompok 5 dan 6
Bacalah artikel dengan judul : Innovation in Clinical Pharmacy Practice and
Opportunities for Academic-Practice Partnership, Gubbin et al, Pharmacotherapy Pub,
2014
1. Jelaskan perkembangan praktik farmasi klinik di dunia
2. Menurut pendapat saudara apakah Indonesia sudah menerapkan farmasi klinik dengan
optimal ? mengapa ?

KEGIATAN DAN PAYUNG HUKUM PELAYANAN FARMASI KLINIK DI INDONESIA


Kelompok 7,8,9
Bacalah :
1. Permenkes no 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
2. Permenkes no 73 tanun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek
3. Permenkes no 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit

1. Jelaskan apa saja tugas farmasi di ketiga tempat tersebut (puskesmas, apotek, RS)
2. Apa ada perbedaan tugas farmasi klinik diketiga tempat tersebut ?
3. Mengapa tugas-tugas kefarmasian harus dikerjakan apoteker ?

PHARMACEUTICAL CARE PROCESS


Kelompok 10

Bacalah :
Artikel tentang Pharmacist Patient Care Process, Joint Comission of Pharmacy
Practitioner, 2014
1. Jelaskan apa yang dimaksud Pharmacist Patient Care Process
2. Apa hubungan Patient Pharmacist Care Process dengan Farmasi Klinik
3. Jelaskan tahap-tahap yang dikerjakan dalam PH care process

Anda mungkin juga menyukai