Anda di halaman 1dari 48

STF 201

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI II

Jumlah SKS :2

KK : Farmakologi

Dosen : Pa Andreanus, Bu Imma, Bu Afril

Silabus : Konsep dasar penggolongan obat berdasarkan sistem fisiologi tubuh


dan uraian farmakologi tubuh, uraian farmakologi dan toksikologi obat.
Obat sistem respirasi, pencernaan, ekskresi, endokrin, kardiovaskular,
dan sistem saraf.

Mata Kuliah Pendukung : Anatomi fisiologi manusia I & II, Farmakologi dan toksikologi I

Ada/Tidak Praktikum : Tidak

Buku Acuan : Pharmacology at aglance

Titik Kritis : jangan sampe nilai bagian pak andre jeblok

Tipe Ujian : Esai dan PG


UAS 2014

Bu Neng: essay
1. Jelaskan mekanisme, indikasi, dan golongan obat yang diberikan
2. Menjodohkan obat dengan efek samping
3. Studi kasus dan menentukan obat yang tepat

Bu Imma: PG dan sangat detail

UTS 2016/2017
50 PG dan 5 soal bonus
1. Tiga fungsi utama saliva adalah
2. Pembagian tubulus pada ginjal berdasarkan obat diuretik
3. Fungsi dipelajarin autokoid sebagai obat
4. Prinsip autokoid sebagai obat
5. Kenapa obat analgetika NSAID bisa tukak lambung
6. Kapan bisokodil dipakai
7. Obat apa yang digunakan untuk meningkatkan produksi mukus
8. Uji saluretika dan diuretika
9. Prinsip dan parameter uji saluretika
10. Perbedaan uji laksan dan anti diare
11. Jika ada orang suka makan2, obat apa yang harus digunakan dan alasan
mekanismenya
12. Bagaimana cara kerja teofilin
13. Kapan digunakan kombinasi obat laksan
14. Jika terjadi Gastric achyllia apa yang mungkin menyebabkannya
15. Obat asetosal dapat menyebabkan tukak lambung, kenapa terjadi demikian?
16. Obat konstipasi dapat menimbulkan habituria, benar atau salah? Alasan?
17. Kapan gas O2 dan CO2 digunakan untuk pengobatan?
18. Mekanisme kerja efedrin sebagai dekongestan
19. Apa yang ditambahkan untuk uji antidiare
20. Mekanisme oleum ricini sebagai laksan
21. Fungsi enzim karbonat anhidratase
22. Kondisi khusus penggunaan inhibitor karbonat anhydrase
23. Patogenenis terjadinya tukak lambung
UAS 2016/2017

Bu Ima -> 40 PG, pelajari efek samping !!!


Bu Afril -> 25 PG, banyak soal gak ada di slide, kebanyakan soal tentang golongan obat bukan
nama obatnya
Esay :
Seorang laki-laki berumur 50 tahun, gemuk dengan BMI tidak masuk golongan obesitas,
mengalami diabetes mellitus. Dokter meresepkan metformin untuk penyakitnya. Akan
tetapi, setelah beberapa bulan kemudian, pasien memiliki tekanan darah tinggi dan
dokter meresepkan propranolol. Setelah mengonsumsi propranolol, pasien sering
mengalami kelelahan, dll. Soal :
Jelaskan apakah metformin merupakan obat yang cocok untuk penyakit pasien
Jelaskan hal apa yang menyebabkan timbulnya gejala yang dialami oleh pasien,
berikan solusi
Ada satu lagi tentang efek konsumsi obat pada waktu lama dapat memicu
timbulnya 2 penyakit tertentu, jelaskan kenapa

UAS 2017/2018:
Bu Afril
1. Jelaskan prinsip pengobatan dengan hormon (senayawa antagonis, agonis, atau
turunannya) dijelaskan dengan contoh penyakit dan pengobatannya
2. Bapak yahya 50 thn, diabetes tidak obesitas dikasih metformin. Dia hipertensi dikasih
propanolol. Merasa pusing, lemas, gemeteran, pandangan kabur,dsb. Diobati dengan
atenolol gejala tsb hilang.
Apakah penggunaan metformin sdh tepat? Jelaskan!
Obat apa yg menyebabkan timbulnya gejala tsb? Jelaskan!
3. Obat dapat berikatan dengan reseptor GAB. Obat tsb bisa utk indikasi apa saja?
4. A. Jelaskan mekanisme antipsikotik
Diketahui antipsikotik tsb dpt berikatan dgn respetor domapin, serotonin, muskaraniki,
alfa. Jelaskan efek samping yg mungkin timbul

UTS 2018/2019
Bu Afril :
1. Soal metformin sama seperti soal tahun lalu
2. Sebutkan obat

REMED UTS 2018/2019


1. Jelaskan Mekanisme kerja obat berikut : etambutol, kloramfenikol, tetrasiklin, ciprofloxacin,
trimetrophin, azithromycin, streptomycin, ....
2. Mengapa sulfonamida tdk boleh diberikan pada ibu hamil trisemester pertama dan seminggu
sblm melahirkan
3. Jelaskan arti istilah : toksisitas selektif, MDR TB, gray's syndrome, anemia megaloblastik, ....
4. Perbedaan nystatin dan amfoterisin dari indikasi, toksisitas, aktivitas
5. Jelaskan 4 manfaat kombinasi obat beserta masing" contohnya

UAS 2018/2019

Pg 70 soal essay 2 soal. Tidak ada sistem minus. 2 jam. Dlm 70 soal ada 2 benar/salah.
ESSAY :
• -pentingnya farmakokinetika kinin dlm pengobatan malaria
• -apa yg harus diperhatikan selama menggunakan melarsoprol sebagai antitripanosoma
stadium 2

BENAR/ SALAH (masing2 soal 1 paragraf):


• -tentang alkaloid vinca
• -tentang 5-florourasil (?)

PILIHAN GANDA :
• -kontraindikasi sulfadiazin
• -toksisitas utama bleomycin
• -hal2 yg harus diperhatikan selama penggunaan senyawa sulfa
• -soal tahun lalu: pilihan terapi aids pd CD4 <300
• -pernyataan yg salah ttg oseltamivir
• -strategi terapi antitumor yang efektif
• -dosis albendazole yg tepat (di pilihannya ada dosis misal sekian mg untuk cacing apa
gitu)
• -pernyataan yg benar ttg pirantel pamoat (mekanismenya, absorpsinya, dosisnya)
• -obat cacing yg mekanisme kerjanya stimulasi GABA
• -obat cacing yg mekanisme kerjanya influx Ca2+
• -ada 4 pilihan pasangan contoh obat antivirus dgn mekanismenya, pilih yg salah
• -pilihan utama terapi karsinoma prostat
• -soal tahun lalu: antivirus yg tidak perlu timidin kinase (bukan tirosin kinase yak)
• -soal tahun lalu: untuk pengobatan taeniasis, pemberian laksan yang tepat bagaimana?

UAS 2019/2020
Bu Afril : 5 soal essay
1. mekanisme benzodiazepin, indikasi, contoh obat
2. obat antihipertensi, mekanisme, efek samping, contoh obat
3. diltiazem sebagai obat angina, mekanisme, efek samping, indikasi lain dan mekanismenya
4. obat antikoagulan, golongan, nama obat, mekanisme
5. obat-obat diabetes melitus, golongan, mekanisme, dan efek samping
TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
Jumlah SKS 4

KK : Farmasetik

Dosen : Bu Ninet dan Bu Cici

Silabus :Preformulasi bahan aktif dan bahan eksipien; formulasi dan teknik
manufaktur sediaan steril dan non steril : larutan, suspensi, suspensi
rekonstitusi, emulsi, erosol dan semisolida; in process control, evaluasi
sediaan jadi ; bahan pengemas, pengembangan sediaan skala pilot
dan unit proses yang terlibat.

Mata Kuliah Pendukung: Farmasetik Dasar

Ada/Tidak Praktikum : Ada

Tipe Ujian : Essay panjang berlembar-lembar polio studi kasus

Tips dan Trik : Perbanyak latihan untuk perhitungan, pahami dengan baik materi

Kisi kisi :
UTS UAS 2012/2013
Semsol (bu CICi)
4. Apa pengaruh kondisi ruang dan operator terhadap tingkat kontaminasi
mikroba dan partikulat pada sediaan yg disterilisasi dengan membran filtrasi?
5. Jelaskan persyaratan kontrol ruang
6. Jelaskan persyaratan dan prinsip/cara uji untuk :
- Partikulat untuk OTM
- Pirogen
- Volum injeksi
7. Sebutkan jenis-jenis antioksidan
8. Diberikan zat aktif dan preformulasinya. Eksipien dan preformulasi singkat serta
persennya. Data Liso .
- Usulkan formulasi dan komposisi yg tepat dalam persen. (penghitungan dapar)
- Apakah sediaan sudah isotonis atau belum (bandingkan dg hasil perhitungan anda)
- Jenis eksipien apa saja yg d pakai sebutkan contoh zatnya. Contoh kemasan
yg dapat digunakan apa ?
-Prosedur pokok yang dilakukan beserta tipe kelas yang sesuai untuk tiap prosedur itu
- IPC dan Evaluasi apa saja yang perlu dilakukan

Bu Ninet
24.Apa yang dimaksud dengan suspending agent dan wetting agent (kalo gasalah).
Mengapa perlu ditambahkan suspending agent dikaitkan dengan kecepatan
sedimentasi suspensi.
25. Diberikan beberapa masalah sifat zat aktif seperti kelarutan yg kecil, pahit
dll. Tentukan penyelesaian masalah dri sifat zat aktif tersebut dan alasannya
26. Diberi daftar eksipien, diminta menyebutkan fungsi dr eksipien tersebut (misal: sbg
suspending agent, humektan dll). Dan juga diberikan sebuah fungsi dari eksipien, kita
diminta menyebutkan eksipien yg memiliki fungsi tersebut.
27. Diberikan preformulasi zat aktif. Diminta membuat suatu formulasi beserta
alasan (fungsi) dari pemilihan eksipien yg anda tentukan sendiri.

Pak Dicky (Cuma 3 soal)


2. Explain requirment for scale up - pilot scale
3. How quality control test for glasses ?
4. Pertimbangan yg perlu dilakukan dalam memilih plastik sebagai pembungkus obat
UTS 2015
Bu Sasanti : esay 3 nomer(kuasai materi dengan baik, soal berupa analisis
dan pengetahuan)

5. Buatlah cara pembuatan dan fungsi eksipien dari suatu sediaan


suspensi(sudah ditentukan)
6. Jelaskan bagaimana cara membuat sediaan sirup dengan zat sukar larut dalam air
7. Jelaskan fungsi masing-masing eksipien dan contoh

Bu Cici : esay 4 nomer(kuasai materi, soal berupa analisis kompleks dan hafalan)

2. Soal kasus zat dan disuruh buat sediaan


3. Soal perhitungan tonisitas, dll
4. Jelaskan syarat-syarat ruangan produksi dan operator
5. Berikan pendapat Anda tentang sediaan single dose tetapi diberi pengawet
dan sebutkan cara uji sterilitas menurut farmakope Eropa

UAS 2015
Bu Sasanti : esay 4 nomer(analisis dan hafalan)

3. Jelaskan basis larut air, contoh, dan apa yang harus diperhatikan bila
menggunakan basis larut air
4. Soal kasus pembuataan sediaan semisolida
5. Soal kasus pembuaan losio dan cara pembuatannya
6. Jelaskan fungsi zat dan komponen pada sediaan aerosol

Pak Diky : esay 4 nomer(analisis dan hafalan)

1. Jelaskan kenapa perlu dilakukan proses scale up


2. Jelaskan uji untuk kemasan gelas
3. Soal analisis formulasi sediaan nasal

UAS Praktikum 2015


Steril : buat jurnal, laporan di tempat, individu dalam pembuatan produk(data diberi)
dengan eksipien yang sudah ditentukan

Non-steril : buat jurnal, laporan di tempat, individu buat produk(data zat aktif saja yang
diberi), eksipien dibebaskan(terserah mahasiswa)

UTS 2016
1. Perhitungan suspensi dengan metode granulasi
2. Pembagian ruang steril
3. Syarat steril menurut farmakope
4. Perhitungan pH larutan injeksi
Soal 2018
steril : studi kasus, mekanisme jenis2 antioksidan
Non steril : studi kasus, menebak eksipien(?), penyelesaian masalah dr permaslahan, fungsi
dan mekanisme suspending dan wetting agent

Ujian akhir non steril ky uts , kek hrs apal contoh" eksipien dan gunanya

1.Trs d ksh kasus, misal ad senyawa tidak larut air, d ksh tw eksipiennya, gel. Analisa eksipien it
gunanya apa. Tulis cr krja pembuatan.
2. Jelaskan basis hidrokarbon
3.diberi kasus. Atasinya gimana?
4. Apalin eksipien dan gunanya

UTS 2018/2019

Bu Cicik (steril doang) :


Bagian A 2 soal
diberi data kelarutan, stabilitas, dan kekuatan sediaan berikut cara penggunaan zat A
1. akan dibuat sediaan 4 ml dgn ph 6.2 - 6.9, apakah dapat dibuat dalam bentuk larutan?
2. jelaskan permasalahan sediaan tsb selain kelarutan, bahas eksipien yang dipakai,
kelompok bahan, contoh, dan fungsinya

Bagian B 4 soal
data stabilitas larutan zat B
1. jelaskan pemilihan wadah utk injeksi zat B multiple dose
2. jika tidak ditambahkan antioksidan, upaya apa yg dapat dilakukan untuk mengurangi
oksidasi (penambahan bahan dan proses)
3. kontrol ruang dan validasi proses pembuatan sediaan zat B yang tidak tahan panas
(jawabannya harus filtrasi membran di ruang kelas A background B, jelasin validasi proses
dan kontrol ruangan terutama di ruangan ini)
4. sebutkan golongan antioksidan dan mekanisme kerjanya utk sediaan parenteral secara
umum

UAS 2018/2019

Pak Dicky :
1. prinsip eval wadah gelas
2. ada sediaan injeksi na sitrat pake syringe lock.
a. sebut polimer tsb dan cara sterilisasinya
b. apa jenis plastiknya dan jelaskan
3. 5 hal yg perlu diperhatikan dalam penggunaan plastik

Bu Cicik :
1. titik kritis yg perlu diperhatikan di 3 tahap dalam liofilisasi(?) dan contoh zat yang bisa
menjaga kestabilan protein
2. jelaskan fungsi albumin, gliserin, trehalose, PEG 2000-6000

Bu Ninet :
1. a. langkah dalam pembuatan sediaan supaya sediaan terdispersi homogen selama
penyimpanan
b. Fgs cmc na dan gliserin dlm suspensi
2. a. Jelaskan koloid hidrofil sbg emulgator dalam emulsi O/W
b. Fgs pengawet dlm sediaan o/w dan apa yg harus diperhatikan pd penggunaan
pengawet dlm sediaan o/w
3. a. Fgs natrium lauril sulfat, carbopol, TEA, PEG dalam salep, prop glikol di semisolid
b. Jelaskan sineresis
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE ANALISIS
Jumlah SKS :2

KK : Farmakokimia

Dosen : Pa Iim, Bu Marlia, Bu Ilma

Silabus : Galat dalam analisis kimia, parameter statistika dan kualitas


hasil analisis, konsep dasar pengembangan dan validasi
metode analisis,

MatKul : Kromatografi, AFI


Pendukung

Ada/Tidak Praktikum : Tidak ada

Buku Acuan :-

Titik Kritis :-

Tipe Ujian : PG, benar-salah

Tips dan Trik :-


UAS Metode Validasi 2016

1. Soal Benar-Salah 120 (setengahnya tentang optimasi) dan 40 soal PG.


PELAJARI SOAL-SOAL TAHUN LALU, KEBANYAKAN MIRIP
Contoh Soal Tahun 2011 (masih ada lagi yang tahun 2006,2008, 2009 tipe soalnya tetap
sama)

I. Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan. Amatilah jika pernyataan itu


BENAR maka lingkarilah hurup B dan jika pernyataan itu SALAH atau KELIRU
maka lingkarilah hurup S.

Validasi metode analisis merupakan proses pembuktian melalui kajian ilmiah dan
1 B - S laboratoris
bahwa metode tersebut telah memenuhi persyaratan kesesuaian dengan tujuan
penggunaannya.
Validasi metode diwajibkan untuk semua metode analisis yang tertera dalam
2 B - S majalah/jurnal
ilmiah yang akan digunakan dalam pengujian mutu.
Metode analisis hasil pengembangan yang akan digunakan dalam pengujian mutu
3 B - S tidak perlu
divalidasi terlebih dahulu.
Metode analisis hasil modifikasi suatu metode baku karena adanya tambahan
4 B - S pemisahan
dengan ekstraksi fase padat tidak perlu divalidasi melainkan cukup dengan verifikasi
saja.
Verifikasi metode perlu dilakukan jika metode yang digunakan merupakan metode
5 B - S baku yang
terdapat dalam suatu farmakope atau kodeks.
Verifikasi metode pada hakekatnya merupakan pembuktian kesesuaiannya dengan
6 B - S tujuan
penggunaannya pada kondisi aktual laboratorium.
Persamaan antara validasi dan verifikasi metode adalah keduanya merupakan
7 B - S proses
pembuktian kesesuaian terhadap tujuan penggunaannya.
Metode analisis yang akan digunakan untuk pengujian profisiensi perlu divalidasi
8 B - S atau
diverifikasi dahulu oleh laboratorium peserta uji profisiensi.
Validasi atau Verifikasi metode tidak perlu dilakukan untuk metode-metode analisis
9 B - S yang
digunakan di suatu laboratorium yang akan diakreditasi terhadap ISO/IEC
17025.2005.
Parameter kinerja metode analisis yang akan diuji pada validasi atau verifikasi
10 B - S sangat
tergantung kepada tujuan dan klasifikasi metode analisisnya.
Parameter kinerja metode analisis yang wajib ditetapkan untuk metode kuantitatif
11 B - S komponen
utama dalam sampel adalah lineritas, akurasi dan presisi saja.
Tahapan pengujian validasi sebaiknya diawali dengan pengujian selektifitas atau
12 B - S spesifisitas
metode.
Uji spesifisitas pada dasarnya merupakan pengujian untuk membuktikan ada atau
13 B - S tidak
adanya gangguan senyawa lain atau komponen matriks terhadap metode analisis
yang
sedang divalidasi.
Jika terdapat senyawa lain atau komponen matriks sampel yang mengganggu hasil
14 B - S analisis
suatu metode, maka metode itu disebut tidak selektif/spesifik.
Suatu teknik pemisahan yang memadai perlu diterapkan untuk meningkatkan
15 B - S spesisifitas
metode.
Penerapan teknik derivatif (dervatif 1,2 atau 3) pada metode spektrofotometri UV-
16 B - S VIS pada
dasarnya untuk meningkatkan selektifitas metode. (meningkatkan keterukuran)
Metode analisis berbasis kromatografi bersifat selektif, oleh karena itu metode
17 B - S tersebut tidak
perlu diuji parameter selektifitasnya.
Pengujian selektifitas/spesifitas metode harus dilakukan pada metode analisis
18 B - S kuantitatif
dengan teknik standar internal.
Parameter selektifitas metode kromatografi dapat dinyatakan dengan ukuran
19 B - S resolusi dan
atau waktu retensi relatif.
Uji linearitas hanya dilakukan khusus untuk metode analisis kuantitatif komparatif
20 B - S yang
menggunakan instrumen analitik.
Hubungan linear suatu kurva kalibrasi dapat dibuktikan melalui suatu persamaan
21 B - S garis
regresi linear atau kuadratik.
Ukuran linearitas suatu kurva kalibrasi yang sering digunakan adalah koefisien
22 B - S korelasi r
yang besarnya tidak kurang dari 0,999.
Batas deteksi dan batas kuantisasi suatu metode analisis pada hakekatnya
23 B - S merupakan
ukuran sensitifitas metode tersebut.
Metode yang diterapkan untuk identifikasi komponen minor dalam suatu sampel perlu
24 B - S diuji
batas deteksinya.
Noise dan drift pada instrument analitik tidak mempengaruhi sensitifitas metode
25 B - S analisis.
Akurasi merupakan ukuran kesalahan atau galat sistematik yang terdapat dalam
26 B - S metode
analisis dan harus ditetapkan pada semua jenis metode analisis.
27 B - S Akurasi metode analisis dapat dipengaruhi oleh efisiensi ekstraksi analit dari sampel.
Presisi metode analisis sangat dipengaruhi oleh adanya galat acak metode tersebut,
28 B - S yang
dapat ditingkatkan dengan cara menghilangkan galat acak tersebut.
Kecakapan dan kemahiran seorang analisis akan mempengaruhi akurasi metode
29 B - S analisis.
Koefisien variasi (KV) adalah nama lain dari simpangan baku relatif (SBR) merupakan
30 B - S ukuran
presisi metode analisis baik untuk presisi jenis keterulangan maupun presisi antara.
Penetapan uji presisi antara metode dapat dilakukan pada waktu analisis yang
31 B - S sama oleh
dua analisis yang berbeda.
Uji kolaborasi ditetapkan dengan tujuan untuk mengevaluasi keragaman hasil
32 B - S analisis yang
disebabkan oleh kondisi aktual berbagai laboratorium meliputi instrument, analis,
pereaksi
dan waktu analisis.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan uji kolaborasi metode
33 B - S adalah
metode tersebut harus sudah dioptimasi terlebih dahulu.
Metode analisis yang memenuhi persyaratan uji kolaborasi dapat diusulkan untuk
34 B - S menjadi
metode baku.

35 B - S Jika uji kolaborasi sudah ditetapkan dan memenuhi persyaratan, maka uji presisi
keterulangan dan presisi antara tetap harus dilakukan

II. Di bawah ini terdapat pertanyaan dan pernyataan yang disertai


dengan jawabannya. Cermati dan kaji jawaban-jawaban tersebut.
Lingkarilah atau tandai hurup yang mengawali jawaban yang
paling benar.

36. Tujuan pengujian validasi metode analisis adalah :


a. Melatih analisis atau pelaksana pengujian c. Mengkaji kepraktisan metode
b. Membuktikan kesesuaian dengan tujuan penggunannya d. Mengkaji
biaya dan waktunya
37. Metode analisis baku dari Farmakope yang akan digunakan dalam suatu
pengujian mutu di laboratorium industri farmasi harus dilakukan :
a. Validasi metode c. Verifikasi metode
b. Validasi dan verifikasi metode d. Langsung diterapkan saja.
38. Metode analisis yang tertera pada buku standar yang ditetapkan Menteri
Kesehatan harus divalidasi dahulu sebelum digunakan dalam pengujian
mutu, jika :
a. Digunakan pada pengujian analit dan jenis matriks yang sama
b. Digunakan pada pengujian analit yang sama tapi jenis matriksnya berbeda
c. Digunakan pada pengujian dengan instrumen yang berbeda mereknya
d. Digunakan pada pengujian analit yang sama tetapi oleh analis yang berbeda
39. Berdasarkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik di industri
farmasi, validasi atau verifikasi
metode analisis yang digunakan untuk pengawasan mutu bersifat:
a. Kewajiban/keharusan c. Pilihan b. Sukarela
d. Paksaan
40. Validasi atau verifikasi metode analisis bersifat wajib dilakukan jika metode
analisis tersebut akan
digunakan oleh suatu laboratorium dalam rangka:
a. Akreditasi ISO 17025 c. Melakukan pengujian mutu suatu
komoditas
b. Mengikuti uji profisiensi d. Semuanya a, b, dan c
41. Ruang lingkup dan kategori metode analisis sangat penting dalam menentukan :
a. Instrumen dan pereaksi yang digunakan c. Bahan acuan/pembanding yang
digunakan b. Parameter kinerja metode yang ditetapkan d. Biaya dan waktu
pengujian
42. Parameter kinerja metode analisis yang akan dipilih dan ditetapkan dalam
pengujian validasi metode
adalah :
a. Akurasi dan Presisi c. Semua parameter kinerja analisis
b. Kepekaan dan Selektifitas d. Tergantung kepada kategori
metodenya
43 Tahapan validasi atau verifikasi metode analisis sebaiknya diawali dengan
penetapan uji:
a. Sesuai urutan validasi USP c. Selektifitas/spesifisitas
b. Akurasi dan Presisi d. Kepekaan (batas deteksi atau
kuantisasi)
Yang paling utama dilakukan pada tahap persiapan sebelum validasi metode adalah
menyiapkan :
a. Bahan acuan/pembanding yang sesuai c. Analis/penguji yang handal
d. Plasebo atau matriks yang
b. Instrumen yang terkaliberasi dan bersih sesuai
Selektifitas/spesifisitas merupakan ukuran kemampuan metode untuk menganalisis analit
44. tanpa
adanya gangguan dari :
a. Senyawa lain dan komponen matriks c. Komponen matriks
Senyawa
b. lain d. Noise atau drift instrumen
Metode analisis yang digunakan untuk identifikasi bahan aktif farmasi ataupun bahan
45. tidak aktif
dan terdapat di dalam farmakope adalah metode apektrofotometri infra merah
karena :
a. Sangat mudah dan praktis c. Sangat selektif
b. Sangat spesifik d. Mudah diinterpretasikan
Ukuran selektifitas metode analisis berbasis kromatografi lapis tipis yang sering
46. digunakan
adalah
:
a. Harga Rf b. Harga Rr c. Resolusi d. Warna bercak
Tidak adanya kromatogram lain selain analit pada waktu retensi analit
47. puncak merupakan
kriteria umum yang digunakan pada selektifitas metode berbasis:
a. Spektrofotometri UV-VIS c. Kromatografi kolom (KG dan KCKT)
b. Titrasi potensiometri d. Analisis Termal
48. Kurva baku atau kurva kalibrasi dibuat dengan memplot respon instrument terhadap
kadar analit dalam larutan sampel yang diperlakukan sama seperti pada pengujian
kadar, dengan menggunakan satu seri larutan yang berbeda kadarnya paling sedikit:
a. 3 konsentrasi berbeda c. 9 konsentrasi berbeda
d. Makin banyak level kadarnya makin
b. 6 konsentrasi berbeda baik
Linearitas suatu kurva baku dapat dievaluasi melalui suatu parameter. Parameter yang
49. memadai
adala
h:
a. Koefisien korelasi (r) c. Koefisien variansi fungsi regresi (VX0)
d. Slope (kemiringan) garis regresi
b. Koefisien determinasi (r2) linear
50. Koefisien korelasi (r)dapat digunakan sebagai kriteria linearitas suatu kurva baku bila:
a. r ≤ 0,999 b. r ≥ 0,999 c. 0,999 ≤ r ≤ 1,01 d. r ≤ 1,01
Batas deteksi (limit of detection) pada hakekatnya merupakan ukuran kepekaan suatu
51. metode
analisis, yang dapat ditetapkan melalui perhitungan kadar analit dalam sampel pada
saat
instrument menunjukkan ration signal to noise (S/N) sebesar:
a. 10 b. 7 c. 5 d. 3
52. Batas deteksi dapat juga ditetapkan melalui perhitungan dari simpangan baku (Sb)
dari pengukuran larutan blangko sedikitnya 20 kali pengukuran dan dari persamaan
garis regresi
kurva baku (Y = bX + a) dengan rumus:
a. 3 Sb/b b. 5 Sb/b c. 7 Sb/b d. 10 Sb/b
53. Dengan asumsi bahwa Sb (simpangan baku pada pengukuran blangko) pada kurva
baku akan sama dengan simpangan baku residu regresi (Sy/x), maka batas deteksi
dapat dihitung dengan
rumus BD = (3 Sy/x)/b. Rumus ini diajukan oleh :
a. Miller dan Miller b. Kaiser c. Pearson d. Horwitz
54. Batas deteksi harus ditetapkan pada pengujian validasi metode analisis untuk kategori :
a. Metode identifikasi bahan sebagai komponen besar (major component)
b. Metode uji batas/identifikasi bahan sebagai cemaran atau komponen minor
yang berbahaya
c. Metode analisis untuk pengujian kinerja sediaan seperti uji disolusi
d. Metode kuantitatif bahan sebagai komponen besar
56. Penetapan uji batas deteksi dan kuantitasi melalui pengukuran larutan blangko
sangat tidak ekonomis, karena membutuhkan data hasil pengukuran sekurang-
kurangnya :
a. 20 kali b. 10 kali c. 9 kali d. 5 kali
57. Batas kuantitasi (limit of quantitation) merupakan ukuran kepekaan suatu metode
analisis kuantitatif, yang dapat ditetapkan melalui perhitungan kadar analit dalam
sample pada saat
instrumen menunjukkan ratio signal to noise (S/N) sebesar :
d.
a. 10 b. 7 c. 5 3
58. Batas kuantitasi dapat juga ditetapkan melalui perhitungan kadar analit dalam
sampel dengan
simpangan baku relatif (SBR atau KV)
sebesar :
d.
a. 10% b. 15% c. 20% 5%
59. Akurasi suatu metode analisis merupakan ukuran kedekatan antara hasil analisis
dengan nilai yang sebenarnya atau yang dinyatakan benar, dan biasanya
dinyatakan sebagai :
a. Persen perolehan kembali/rekoveri c. Kesalahan/selisih mutlak
b. Nilai rata-rata minimal dari 6 kali pengukuran d. Koefisien variasi (KV)
60 Akurasi metode analisis sangat dipengaruhi oleh adanya galat (error) :
. a. Sistematik b. Acak c. Gamblang d. Blangko
61. Akurasi dan presisi metode analisis dapat ditingkatkan dengan cara menggunakan
teknik
kuantitatif berdasarkan :
a. Baku eksternal (external standard) c. Baku tinambah (standard
addition)
b. Baku internal (internal standard) d. Koreksi blangko
62. Presisi metode analisis sangat dipengaruhi oleh adanya galat (error):
a. Sistematik b. Acak c. Gamblang d. Blangko
63. Presisi metode merupakan ukuran ketersebaran hasil analisis yang dilakukan secara
berulang pada beberapa sampel yang homogen, dan biasa dinyatakan sebagai:
c. Nilai rata-rata hasil
a. Simpangan baku analisis
b. Koefisien Variasi (KV) d. Persen Rekoveri
Presisi sistem suatu metode analisis berbasis kromatografi dapat ditetapkan
64. melalui :
a. Uji replikasi minimal 3 kali c. Uji kesesuaian sistem
d. Uji
b. Uji prosentasi ekstraksi blangko
Hubungan antara koefisien variasi (KV) dengan kadar yang dinyatakan sebagai
65. desimal
menurut HORWITZ adalah :

a. 2(1 – logC) b. 2(1 – 0,5logC) c. 2(0,5 logC) d. 2(-0,5logC


66. Penentuan presisi jenis keberulangan (repeatability) suatu metode dapat dilakukan
dengan

menetapkan kadar sample dari 3 larutan dengan kadar yang berbeda


masing-masing sebanyak:

a. 3 kali b. 6 kali c. 9 kali d. 20 kali


67 engujian presisis antara tidak perlu lagi ditetapkan jika metode analisis sudah
dilakukan penetapan :
a. Profisiensi b. repitabilitas/keterulangan c. uji kolaborasi d.
Uji robustness
68. Jika suatu metode analisis akan diusulkan menjadi metode baku, maka metode
itu harus divalidasi secara lengkap meliputi juga ;
a. Uji profisiensi b. Uji banding c. Uji kolaborasi d. Uji
Robustness
69. Uji antar laboratorium atau Uji kolaborasi melibatkan laboratorium yang
handal untuk menguji akurasi dan presisi metode pada kondisi aktual
laboratorium paling sedikit :
d
a. 3 laboratorium b. 8 laboratorium c. 12 laboratorium 20
laboratorium
70. Uji profisiensi merupakan uji unjuk kinerja dan kemampuan suatu laboratorium
dalam melakukan suatu penetapan baik kualitatif maupun kuantitatif suatu analit
dalam sampel, yang ditunjukan dengan skor Z . Jika skor Z ≤ 2, maka laboratorium
tersebut mendapatkan
predikat :
a. b. Sangat memuaskan c. d. Tidak
Memuaska Dipertanyakan
n
memuaskan.
BIOTEKNOLOGI FARMASI

Jumlah SKS :3

KK : Farmasetika

Dosen : Ibu Catur, Ibu Debbie, Ibu Anita, Ibu Cici, Ibu Anin

Silabus : Asam nukleat, protein dan aliran informasi genetic, regulasi, replikasi
dan PCR, manipulasi ekspresi gen, prinsip teknlogi DNA rekombinan,
isolasi, purifikasi dan karakterisasi protein, biosimilar dan
biofarmasetika, scaffold, sumber sel, dan formulasi protein

MatKul Pendukung : -

Ada/Tidak Praktikum : Tidak

Buku Acuan :

Titik Kritis : Soal UAS itu sama materi UTS dan materi presentasi ditanya sangat
detail saat UAS

Tipe Ujian : Esai panjaaaaang

Tips dan Trik : pelajari dan pahami, soalnya tidak akan hapalan mati slide, butuh
pemahaman, rajin rajin kerjain soal dan baca sumber lain selain slide.
UAS 2014

Soal EPO

1. Sebutkan jenis plasmid yang dapat digunakan untuk menghasilkan EPO


rekombinan dan jelakan mengapa?
2. Apa yang dimaksud dengan isoform dan bagaimana cara mendeteksi keberadaan
isoform?
3. Apa yang dimaksud dengan asam sialat dan bagaimana metode
kuantifikasi berdasarkan farmakope?
4. Jelaskan perbedaan struktur EPO alfa dan darbopoietin alfa
5. Soal glukagon sama interferon gamma lupa
6. Sama ada soal lagi dikasi plasmid uda gitu tentuin dia biosimilar apa bukan.

Soal Bu Catur

1. Diberi urutan asam amino Filgrastim, jelaskan pengotor terkait produk dan cara
mengidentifikasinya! Bila urutan asam amino ke 10 dari Filgrastim diubah, apakah
produk ini termasuk ke dalam biosimilar? Jelaskan!
2.
Bu
cici

1. Apa saja masalah yang dapat timbul dari freeze thawing dan bagaimana
cara mengatasinya?
2. a. Apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan orang tua yang mengalami remuk
tulang belakang pada kecelakaan?
b. Apabila yang mengalami hal tersebut adalah remaja, apakah perlakuannya sama
dengan orang tua tersebut atau tidak? Jelaskan!
3. Jelaskan pengertian dari
a. Plastisitas Adult Stem Cell
b. Induced Pluripotent Stem Cell
c. (Salah satu Growth Factor gitu lupa apa, hapalin aja Growth Factor)
d. Preferential hydration

UAS 2015
Bu Anita, Bu Catur, Bu Debbie
1. Dari 6 presentasi pilih 3 (masing-masing dosen pilih satu presentasi)!
2. Apakah insulin lispro termasuk produk biosimiliar jika dibandingkan dengan
insulin alami?
Bu Cici
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakstabilan pada saat freezing?
Jelaskan cara mengatasi aktivitasnya!
2. Bagaimana cara mengatasi orang yang remuk tulang belakang? Apa
fungsi peptida/protein dalam regenerasi tulang?
3. Jelaskan secara singkat mengenai: de-diferensiasi, pro-angio, cryo…,
prefential binding!
UTS Bioteknologi 2016

1. Diberi alur ekspresi gen disuruh menuliskan nama proses, enzim yang digunakan,
cetakan, dan produk
2. Jelaskan fungsi m-RNA, t-RNA, dan r-RNA
3. Diberi bagan organisasi gen pada eukariot : disuruh mengisi nama, fungsi
pada(replikasi/transkripsi/translasi), diperlukan dalam prinsip bioteknologi(ya/tidak),
dan penjelasan lengkap fungsi
4. Bila pada soal nomer 3, ekspresi gen ingin diatur dengan menggunakan aktivator dan
represor, sebutkan apa yang perlu ditambahkan pada organisasi ekspresi gen dan
jelaskan mekanisme yang terjadi dalam regulasi tersebut.
5. Soal pemilihan vektor dan produksi protein : mencakup penjelasan semua vektor yang
diberikan, pemilihan vektor, proses kloning gen, regulasi, produksi, purifikasi, hasil
protein, dan analisis asam amino.

UAS Bioteknologi Farmasi 2016

1. Bu Debbie -> Soal tentang interferon β 2, jelaskan cara identfikasi protein tersebut
dengan 4 metode yang umumnya ada pada farmakope dan jelaskan 2 cemaran
terkait produk dari interferon β 2
2. Bu Catur -> Kasus biosimilar, jelaskan apa itu produk biosimilar, apakah produk
biosimilar dapat dihasilkan bila digunakan inang yang berbeda, jelaskan konsekuensi
penggunaan inang E.coli dan sel ragi dalam produk biosimilar. Bila terdapat
penggantian urutan asam amino pada insulin lispro, apakah insulin ini dapat disebut
sebagai produk biosimilar.
3. Soal tugas presentasi :
a. Tipe A -> dikasih 6 protein, disuruh menyebutkan golongan berdasarkan
Farmakope, indikasi dan mekanisme, termasuk protein/glikoprotein
murni/rekombinan, inang yang cocok, dan cara uji aktivitasnya.
b. Tipe B -> disuruh pilih 2 dari 6 protein dan ada soal kasusnya
- Soal Insulin aspart : jelaskan cara mendapatkan DNA yang digunakan untuk
produksi insulin aspart, dan jelaskan ilustrasi protein yang dihasilkan dan cara
overproduksi
- Soal Interferon β 1a : jelaskan 2 metode purifikasi protein yang dapat dilakukan
dan jelaskan beserta gambar hasil SDS PAGE reducing dan non-reducing dari
interferon β 1a.
3. Bu Cici -> Jelaskan masalah yang dapat timbul dari proses freeze dry dan cara
mengatasinya, jelaskan persyaratan scaffold yang baik dan ilustrasikan
penggunaanya dalam kasus remuk tulang belakang pada orang lanjut usia, jelaskan
arti dari lioprotectan, preferential hydration, ada 2 lagi.

UTS BIOTEK 2017:


1. A. Replikasi-transkripsi-
translasi B. Peta kaset
Isolasi--> sesuai dgn yg dipilih. Intrasel atau ekstrasel
2. A. Analisis identifikasi dan analisis
kemurnian B. Pengotor terkait inang,
produk, proses
3. Pemurnian one step purification sm multi step purification
4. Kayak soal kuis grup
- jenis vektor
- penyiapan dna sisipan
- analisis restriksi
- protein dan ukuranUAS

Soal UAS Biotek 2017 :


TOPIK I
5. Jelaskan prinsip perbedaan protein rekombinan dan protein asli!
6. Jelaskan prinsip protein terapeutik golongan 1,2,3. Menurutmu protein golongan mana
yg paling penting?
7. Kenapa produk biosimilar tidak dapat identik dengan innovatornya? Jelaskan!
8. Ada tabel isinya poin2 uji farmakope IFN alpha 2A. Kolom yg harus diisi :
A. Jenis parameter mutu + penjelasan
B. Metode yg dipilih + penjelasan
C. Terkait keamanan atau efikasi + jelaskan

TOPIK II (Soal berdasarkan presentasi)


1. Jelaskan proses kloning dan sel inang yang cocok dalam pembuatan (dikasih 3 produk
pilih salah satu)
2. Jelaskan isolasi dan pemurnian (disebutin 3 produk sesuai presentasi pilih salah
satu) karena total produk yg dipresentasiin jml nya 6 produk jadi pas masing2
nomor 3 produk.

TOPIK III
1. Jelaskan masalah2 yg dapat timbul saat freeze drying dan bagaimana cara
mengatasinya
2. Jelaskan syarat matriks temporer yang baik dan bagaimana penggunannya dalam
mengatasi penyakit luka bakar tingkat 3 (kerusakan sudah sampai lapisan dermis!
3. Jelaskan secara singkat
i. Pluripotent stem cells
ii. Anti angiogenic growth factor
iii. Lyoprotectant
iv. Preferential binding

UTS BIOTEK 2018:


(Sama Seperti Tugas kelompok yang diberikan)
Salah satu soal UTS tahun 2018:
UAS BIOTEK 2018:
(Sama seperi soal2 tahun lalu )
Tambahan untuk soal bu cici:
Formula untuk injkesi rekons protein dan contoh
Karakter matriks temporer dan aplikasinya pada tulang remuk lanjut usia
Jelaskan istilah (plastisitas stem cells, bmp 2, ligan arg/ard lupa wkwk, lioprotektan)

UTS 2019/2020

1. Mengisi tabel yang kosong mengenai proses replikasi, reverse transcriptase, transkripsi
dan translasi. (Produk awal, produk akhir, protein yang berperan)

2. Mencocokkan pasangan mengenai enzim/protein/substrat yang terlibat pada proses


transkripsi, translasi, replikasi, beserta menuliskan fungsinya

3. Soal studi kasus, diminta memilih vector yang sesuai, lalu menjelaskan proses mulai
dari persiapan DNA sampai pemurnian protein (hamper sama dgn soal kuis)
UTS 2019/2010

Pak Yeyet :
1. Jelaskan sifat fisikokimia zat aktif yang dapat memengaruhi proses biofarmasetik?
2. Sebutkan faktor formulasi sediaan tablet yg memengaruhi proses biofarmasetik?
3. Jelaskan faktor lingkungan fisiologi organ tempat obat bekerja yang memengaruhi
proses biofarmasetik?
4. Jelaskan dua teori bemtuk/gambaran membran! Jelaskan mekanisme2 absorpsi
5. Jelaskan proses biofarmasetika tablet salut yang dibuat dengan metode granulasi

Bu Amirah :
1. Jelaskan cara yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi absorpsi obat melalui
perkutan?
2. Diberi tabel dari jurnal
a. Jelaskan mengapa suspensi hidrokortison bioavaibilitas nya di kornea lebih
tinggi daripada larutan?
b. Jelaskan mengapa penambahan siklodekstrin dapat menurunkan bioavaibilitas
hidrokortison

UAS 2019/2020

6 soal beranak pinak


1. Tabel, dikasih tau parameter mutu. Disuruh isi tujuan dilakukan penetapan tsb,
dampak ke efikasi dan keamanan + alasannya

2. a. bikin alur produksi terus tentuin mana yang alur pengembangan dan penelitian,
mana yang alur produksi rutin
b. identifikasi ICH utk setiap tahap dari alur produksi rutin plus penjelasannya
c. bikin denah produksi + klasifikasi ruangan + penjelasan
d. lupa, nanti kl inget tak edit

3. a. Mengapa mAb merupakan protein terapeutik


b. Jelasin pengembangan mAb terkait efikasi dan keamanan
c. tujuan pengobatan dengan menggabungkan trastuzumab dan pertuzumab
d. jelasin metode pembuatan mAb
4. a. tahap manufaktur yg boleh berbeda pada produk similar, sebutin 2 dan jelaskan
b. risiko perbedaan tahap di nomor 3a terhadap efikasi dan keamanan produk
c. ada 2 produk: A dan B. Yang B itu urutan asam amino ke-20 diganti. Jelasin
apakah masih merupakan produk similar atau tidak
d. cara karakterisasi produk A dan B (jelasin metodenya)

5. a. jelasin perbedaan produksi terapi gen dan terapi protein


b. cara karakterisasi kl menggunakan terapi gen

6. a. tabel: Jelasin definisi dan prinsip pembuatan scr singkat dari live atenuated, VLP,
subunit, dan whole inactivated
b. lupa, masih ttg vaksin pokoknya
c. sebut dan jelaskan sifat dasar vaksin kanker
KULTUR JARINGAN
Jumlah SKS : 2 (mata kuliah pilihan)

KK : Biologi Farmasi

Dosen : Pak Elfahmi

Silabus :

Mat Kul Pendukung : Botani Farmasi, Farmakognosi Umum, Farmakognosi Analitik

Ada/Tidak Praktikum : Tidak ada

Buku Acuan :-

Titik Kritis :-

Tipe Ujian :-

Tips dan Trik :-


UTS 2013

1. Sebutkan Komponen Utama media kuljar dan fungsi dari masing-masing komponen
2. Sebutkan jenis-jenis ZPT dan contoh serta fungsi utamanya
3. Bagaimana cara mematangkan buah mentah dipasaran? Bagaimana cara
menghambat pematangan agar buah agar bisa bertahan lama saat diekspor?
4. Bandingkan teknik budidaya konvensional dengan kuljar? Dari segi analisis itu
sebaiknya kuljar digunakan untuk apa dikaitkan dengan kegiatan yang secara
teknologi dan ekonomi layak
5. Industri meminta anda untuk menyediakan simplisia yang mempunyai kandungan
metabolit seperti gingseng. Padahal gingseng tidak dapat tumbuh di Indonesia. Usaha
apa yang dapat anda lakukan ?
6. Jelaskan prinsip dari isolasi dan fusi protoplast dan sebutkan bahan-bahan penting
untuk kedua prinsip tersebut termasuk fungsi dari bahan yang digunakan
7. Jelaskan proses isolasi gen dari bakteri/fungi
8. Jelaskan proses konfirmasi apakah gen sudah tersisipkan ke dalam tanaman atau belum
KROMATOGRAFI DAN ELEKTROFORESIS
Jumlah SKS 2 (mata kuliah pilihan)
KK :
Dosen : Pak Slamet Ibrahim
Silabus :

Mata Kuliah Pendukung:


Ada/Tidak Praktikum : Tidak
Buku Acuan : - (slide)
Tipe Ujian : PG dan Benar Salah
Kisi kisi : Hafalin slide dan rumus-rumus penting, walaupun PG ada perhitungan.
Rumus Rf, dll.
Soal 2018
Soal kromatografi
1. Soal pak insanu susah, pengetahuan umum gt
Di essay d suruh rancang sistem ygsesuai utk senyawa rutin.
Trs hrs tau cth fasa gerak polar atau non polar. Adyg slide bgt gt.

Soal pa benny, cenderung bs d tebak sesuai ppt bgt.


Itungan standar adisi multi

Soal pa iim sesuai ppt juga


METODE ANALISIS FISIKOKIMIA
Jumlah SKS :3

KK : Farmakokimia
Dosen : Pa Daryono, Pa Tursino, & Bu Elin
Silabus :Mempelajari mekanisme kerja dari suatu instrumen yang biasa
digunakan dalam menganalisis suatu senyawa obat/zat aktif serta
persyaratan dari suatu zat aktif yang bisa diukur dengan
menggunakan instrumen tersebut dilengkapi dengan proses reaksi yang
terlibat didalamnya.

Ada/Tidak Praktikum : Ada

Buku Acuan : Slide


Titik Kritis : Ada yang bilang asik, ada juga yang bilang ribet karena jadi nggak
ngerti. Belajar tentang prinsip kerja alatnya. Seharusnya sih bisa
dilogika. Jadi banyak-banyak belajar atau merangkum aja.

Tipe Ujian : PG, soal berbahasa inggris


Tips dan Trik : cari soal soal tahun lalu.
Kisi kisi soal UTS :
UTS 2009

Pak Tursino
A. Soal Pilihan berganda (Benar: nilai 4; salah: nilai -1)
1. Jika suatu molekul berinteraksi dengan REM pada λ 300 nm, fenomena yang mungkin
terjadi adalah: a. eksitasi rotasi b. eksitasi vibrasi c. eksitasi elektronik d. pemutusan
ikatan
2. Yang termasuk dalam kelompok spektroskopi molekular adalah: a. AAS b. NMR c. FES d.
spektrometri massa
3. Monokromator merupakan komponen yang penting untuk: a. pH meter b. HPLC c.
spektrofuorometer d. GC-MS
4. Urutan komponen pada spektrofotometer UV-vis adalah:
a. Sumber radiasi – kuvet – monokromator – DAD
b. Sumber radiasi – monokromator – kuvet – PMT
c. Sumber radiasi – kuvet – polikromator – PMT
d. Sumber radiasi – polikromator – kuvet – DAD
5. Material kuvet yang dapat digunakan untuk tempat sampel pada pengukuran di daerah
UV adalah: a. gelas b. KBr c. quartz d.tidak ada yang benar
6. Lampu tungsten akan mengemisikan REM pada: a. 200-350 nm b. 200-500 nm c. 400-
800 nm d. 1000-4000 nm
7. Detector spektrofotometer UV-vis yang memiliki sensitivitas paling tinggi adalah: a. DAD
b. PMT c. photodiode d. vacuum phototubes
Untuk soal nomor 8-10: Berikut merupakan data eksperimen menggunakan
spektrofotometer UV-vis dari suatu larutan X dengan konsentrasi 25 ppm
Pelarut λmaks A
A 330 0.467
B 310 0.501
C 340 0.440

B. Soal pernyataan benar-salah beserta alasan (Benar dengan alasan tepat: 10)
1. Perpanjangan ikatan rangkap terkonjugasi dalam suatu senyawa akan menyebabkan
senyawa tersebut mengabsorpsi REM pada frekuensi yang lebih tinggi
2. Jika larutan A 0,025% mempunyai absorbansi X, larutan A 25 ppm akan menpunyai
absorbansi 0,1X.
3. Spektrum UV-vis dari laruta fenol dalam HCl 0,1 M memiliki λmaks yang lebih
besar dibandingkan larutan fenol dalam NaOH 0,1 M.
4. Bila suatu sampel mengandung senyawa X dan dapat ditentukan kadarnya secara
spektrofotometri UV-vis dan spektrofluorometri, spektrofotometri UV-vis lebih sensitif dan
lebih spesifik dibandingkan spektrofluorometri.
5. Bentuk dari spektrum absorpsi dan spektrum emisi seperti bayangan cermin ‘mirror image’
di mana spektrum absorpsi terletak pada panjang gelombang yang lebih panjang
dibanding spektrum emisi.
C. Soal esai
1. Kadar senyawa X dalam tablet dapat ditentukan dengan prosedur berikut.
Timbang serbuk tablet setara dengan 250 mg senyawa X kemudian dikocok dengan 300
ml NaOH 0,1 M dan digenapkan menjadi 500 ml dengan NaOH 0,1 M lalu disaring. 5,0
ml filtrate diencerkan hingga 250 ml dengan NaOH 0,1 M. absorbansi larutan tersebut
kemudian diukur pada panjang gelombang maksimum 298 nm.

Data eksperimen:
1. Kadar senyawa X/tablet (etiket): 40 mg
2. Berat 20 tablet: 1,656 g
Benny Permana
1. Jelaskan instrumen spektrofotometer inframerah
2. Prinsip kerja spektrometri massa, macam-macam metode ionisasi
3. Diberikan suatu senyawa (gambar struktur), tentukan fragmentasinya dalam spektrometri
massa
4. Ada soal hitungan frekuensi vibrasi. Hati-hati dengan konversi satuan
UAS 2009
Daryono Hadi T.
1. Diberikan spektrum NMR suatu senyawa beserta gambar struktur senyawa tersebut.
Pasangkan atom hidrogen dengan puncak yang tepat masing-masing.

1. Prinsip, perbedaan, instrumen AAS, AES, AFS


2. Soal hitungan elektrokimia

Soal-soal lain: Pak Tursino akan berikan PR dan soalnya ada yang keluar sama dari PR
UAS 2013
Soal Latihan
1.

2.

3.

4.
5.

6.
UTS 2015
Pak Tursino : PG 30 nomer, esay 2 nomer

1. Soal hitungan kadar ZnCl2 dengan cara standar adisi

Bu Elin : esay 2 nomer (hafalan dan hitungan)

1. Jelaskan perbedaan AAS dan FES


2. Soal perhitungan kadar Pb dalam ikan

UAS 2015
Pak Tursino : PG 30 nomer

Bu Elin : PG 20 nomer, B-S 15 nomer, esay 2 nomer

1. Jelaskan fragmentasi suatu senyawa


2. Soal analisis elusidasi strukutr(spektrum IR, UV, MS, dan NMR)

UAS Praktikum 2015


Bu Elin : PG 10 nomer, esay 3 nomer(hafalan)

1. Jelaskan penggolongan karbohidrat dan contohnya


2. Jelaskan 2 faktor paling penting dalam percobaan aktivitas enzim
3. Soal hitungan persamaan Linewaver-Burk

Pak Tursino : esay 5 nomer(hafalan)

1. Jelaskan senyawa yang dapat dianalisis dengan GC dan KCKT


2. Gambarkan kromatogram, parameter yang didapat, dan fungsinya untuk
uji kualitatif dan kuantitiatif
3. Soal hitungan KCKT(jelaskan fase balik/normal, elusi isokratik/gradient)
4. Jelaskan cara preparasi sampel untuk AAS
5. Soal hitungan AAS tentang kadar Pb
6. Gambarkan kurva titrasi potensiometri dan biamperometri dan jelaskan cara
menentukan titik akhir titrasi(TAT)
7. Jelaskan sistem elektroda untuk menentukanKa dalam titrasi potensiometri
8. Bagaimana cara menentukan Ka dari asam lemah monoprotik dengan cara
titrasi potensiometri

Bu Ilma : PG 20 nomer, esay 5 nomer(hafalan)

1. Gambarkan dan jelaskan komponen utama spektrofotometri


2. Jelaskan perbedaan FTIR dan IR konvensional
3. Jelaskan senyawa yang dapat dianalisis dengan IR, UV, Fluoro, dan AAS
4. Jelaskan apa saja yang dapat mengganggu analisis UV, fluoro, dan cara
mengatasinya
5. Soal hitungan kadar teofilin
UTS 2016
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Polarografi dan Voltametri
2. Perhitungan kadar zat dengan polarografi
3. Analisis struktur dari spektrum yang diberikan (IR, NMR, MS, UV)
4. Membedakan senyawa segolongan dengan metode spektroskopi

Soal 2018
soal hitungan essay, PG, benar salah beserta
alasan Bu elin, Soal benar salah 15 nmr Soal PG
15 nmr

Essai,
1.ditanya ttg ion molekul senyawa yg ad Brnya
2.elusidasi struktur
Pa daryono essai 2 nmr
1. Elektroda voltameter utk analisis polarografi/voltametri
2. Polarografi knp bs d pake buat analisis kuantitatif dan kualitatif

KFIB
Mirip soal ujian praktikum AFI taun sblmnya. Yg bu ilma di kasih senyawa, trs tentuin
hrs pake apa deteksinya. Yg bu elin ppt bgt, hrs ngapalin
Pa tursino : ada hitungan ttg biamperometri, tabel yang harus diiisi ttg hplc
Bu elin: pg benar salah, slide banget, essai
Bu ilma: soal essai ttg spektrofotometri, ada perhitungan
METODE FARMAKOLOGI
Jumlah SKS 2
KK : Farmakologi
Dosen : Pak Andreanus
Silabus : Konsep dasar eksperimen farmakologi dan toksikologi, jenis dan
faktor yang berpengaruh didalam eksperimen farmakologi, uraian
metode eksperimen dari beberapa aktivitas farmakologi obat.

Mata Kuliah Pendukung:


Ada/Tidak Praktikum : Tidak
Buku Acuan :
Tipe Ujian : Esai dan PG
Kisi kisi :
UTS 2015
Pak Andreanus : esay 2 nomer beranak(saling berhubungan)

Esay tentang pengujian obat di hewan lalu disuruh hitung ED50 dan TD50 lalu
intepretasi dari hasil kedua dosis tersebut apakah obat tersebut aman

UAS 2015
Pak Andreanus : 2 tipe : 10 soal cocokin soal dan jawaban dan esay 2 nomer beranak

1. Esay tentang obat antitukak disuruh hitung dan intepretasi hasil


Esay tentang obat antialergi disuruh hitung dan intepretasi has
PRINSIP SISTEM PENJAMINAN HALAL
Jumlah SKS : 2 (mata kuliah pilihan)

KK : Farmakokimia
Dosen : Pa Emran,
Silabus : Mencakup konsep kehalalan produk menurut syariat Islam, peraturan
perundang-undangan tentang jaminan produk halal, sumber dan proses
produksi ahan baku farmasi, control dan jaminan halal dalam proses
produksi bahan aktif dan eksipient farmasi dan sediaan farmasi,
pengujian kehalalan produk, audit halal dan system pelaporan proses
produksi halal.

Ada/Tidak Praktikum : Tidak ada

Buku Acuan : Slide


Titik Kritis :
Tipe Ujian : essay
Kisi kisi soal UTS :
SOAL 2019/2020

Pak Emran
1. Sintesis Amoxicilin dan titik kritis kehalalannya
2. Sebutkan analisis lemak babi menggunakan KG dan asam amino apa yang paling banyak
pada Babi
3. Jelaskan definisi mabuk menurut KBBI dan contoh zat yang dapat membuat mabuk selain
alkohol dan Khamr
4. Paparan, dosis 4x sehari, 1 takar 5 ml, alkohol 12 persen..

Soal-soal pada bundel ini JANGAN dijadikan pedoman utama, melainkan


sebagai tambahan untuk berlatih soal

Selamat belajar!!!!!!
*Bila ada yang memiliki permasalahan akademik atau keuangan jangan
ragu menghubungi kesmik*

Anda mungkin juga menyukai