METODE ANALISIS
Slamet Ibrahim S.
TEKNIK
ANALISIS
METODE
ANALISIS
PROSEDUR
ANALISIS
PROTOKOL
ANALISIS
Arti istilah (1)
▪ Teknik analisis: Prinsip ilmiah yang digunakan dalam
pengukuran karakteristik suatu analit untuk memperoleh
informasi. Misalnya :Volumetri, Spektrofotometri,
Kromatografi, Analisis Mikrobiologi, dll.
Metode analisis: Adoptasi suatu teknik analisis yang
digunakan untuk pengukuran atau penetapan suatu analit
tertentu meliputi pelarutan dan pengubahan bentuk agar
dapat terukur dengan teknik pengukuran yang digunakan.
Arti istilah (2)
Prosedur analisis: Instruksi atau petunjuk tertulis yang
memuat cara melakukan analisis suatu analit dengan
menggunakan metode tertentu yang melibatkan
penyiapan sampel dan perlakuan awal sebelum diukur
dengan teknik pengukuran yang digunakan.
Protokol analisis: Petunjuk yang sangat detail dan rinci
dari prosedur analisis, yang menguraikan prinsip, alat,
instrumen pereaksi, prosedur lengkap pengujian, cara
perhitungan, keterangan reliabilitas metode, dan
peringatan.
Metodologi Pada Tahapan Analisis
PROTOKOL ANALISIS
PROTOKOL ANALISIS
PROSEDUR ANALISIS
METODE ANALISIS
TEKNIK ANALISIS
Klasifikasi Metode Analisis
1. Metode Kimia, yang melibatkan reaksi kimia dalam penetapan
dan pengukurannya.
2. Metode Instrumen, yang menggunakan peralatan/intrumen ukur
dalam pengukuran karakteristik bahannya.
3. Metode Mikrobiologi, yang melibatkan mikroba dalam penetapan
dan penentuan.
4. Metode Termal, yang melibatkan panas/energi dalam
pengukurannya.
5. Metode Fisika, yang melibatkan pengukuran sifat dan tetapan
fisika bahan.
6. Metode Imunokimia, yang melibatkan fenomena imun dalam
pengukurannya.
7. Metode sensoris, yang menganakan indera manusia (rasa, warna,
kehalusan, kenyamanan)
Kategori Metode Analisis (USP)
▪ Kategori I
Metode analisis untuk penetapan kadar komponen utama dalam bahan baku obat
atau bahan aktif (termasuk pengawet) dalam produk farmasi
▪ Kategori II
Metode analisis untuk penetapan cemaran atau hasil degradasi dalam bahan baku
obat atau produk farmasi. Metode ini terdiri dari penetapan kuantitatif (II a) dan uji
batas/kualitatif (II b)
▪ Kategori III
Metode analisis untuk penetapan karakteristik sediaan (disolusi, pelepasan obat,
dll)
▪ Kategori IV
Metode analisis untuk identifikasi
Kategori Metode Analisis (FDA)
Kategori I (Quantitative Assessment of Major Component), meliputi
Penetapan kadar senyawa aktif dalam bahan baku dan sediaan
farmasi, uji keseragaman kandungan, dan uji disolusi.
Kategori II a (Quantitative Assessment of Minor Component) meliputi
penetapan kadar cemaran atau hasil degradasi dalam bahan baku
dan sediaan farmasi termasuk kadar obat dalam darah.
Kategori II b (Qualitative Assessment of Minor Component) meliputi
uji kualitatif dan uji batas cemaran dan hasil degradasi dalam bahan
baku atau sediaan farmasi)
Kategori III (Qualitative Assessment of Major Component) meliputi
identifikasi senyawa aktif dalam bahan baku.
Klasifikasi berdasarkan bentuk sampel
1. Sampel berbentuk larutan.
a. Metode Kimia (Volumetri dan Gravimetri)
b. Metode Mikrobiologi
c. Metode Instrumen: Spektrofotometri, Metode Elektrokimia
Metode Fisika
2. Sampel berbentuk padat:
a. Spektrofotometri IR (FTIR)
b. Difraksi Sinar X,
c. Analisis Termal (DSC dan DTA)
Hasil analisis harus benar, karena:
1. Menggambarkan tingkat mutu suatu bahan atau pembuktian kesesuaian
terhadap spesifikasi atau standar.
2. Mendukung status keamanan suatu produk: pemeriksaan adanya bakteri
patogen, ALT, AKK atau cemaran yang berbahaya dalam suatu produk.
3. Mendukung status keamanan, khasiat dan kualitas produk.
4. Mendukung stabilitas produk dan waktu shelf-life produk.
5. Mendukung hasil pengujian bioavailabilitas produk
6. Menetapkan keamanan terhadap lingkungan dan kesehatan: pengujian
residu bahan berbahaya.
7. Menjadi bukti adanya pelanggaran hukum atau kepatuhan terhadap suatu
aturan (analisis doping pada atlet, uji narkoba pada pengguna/suspect).
8. Menunjukkan status kesehatan atau adanya penyakit seseorang (data uji
klinik).
Kesalahan Analisis
▪ Kesalahan besar (gross mistakes): kesalahan analisis
sangat besar yang mengharuskan untuk melakukan
analisis dari tahapan awal lagi.
▪ Kesalahan sistematik atau kesalahan tetap (systematic
errors): dapat dicegah, dikoreksi dan dihilangkan.
▪ Kesalahan acak (random errors) yaitu kesalahan yang
selalu melekat pada setiap analisis.
Arti kesalahan
▪ Kesalahan didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil analisis
dengan hasil benar (true value).
▪ Hasil benar secara konvensi merupakan hasil pembuatan suatu
produk dengan menggunakan baku ;pembanding secara benar.
▪ Kesalahan sistematik sangat erat kaitannya dengan akurasi
metode (dinyatakan sebagai kesalahan relative atau bias),
merupakan kedekatan dengan hasil yang benar (biasanya
dinyatakan sebagai hasil rata-rata dari analisis berulang).
▪ Kesalahan acak selalu berkaitan dengan presisi metode
(dinyatakan sebagai simpangan Baku atau simpangan baku
relkatif), biasanya dapat dihitung atau diprediksi dengan cara
statistika.
Kesalahan Analisis = Kesalahan sistematik + Kesalahan acak
Faktor berpengaruh pada
kesalahan analisis
MANUSIA
MANAGE
MEN METODE
KONTAMI INSTRU
NASI KESALAHAN MEN
ANALISIS
KEHILA
GANGGUA NGAN
N ANALIT
SAMPLING
Faktor berpengaruh pada mutu metode
Terima kasih