Anda di halaman 1dari 3

Nama: Deborah Pinkan Andaria

NPM: 19308056

KIMIA ANALITIK

1.9

1. Yang dimaksud dengan Kimia Analitik:

cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu
bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam
sampel.

2. Perbedaan antara analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif

Analisis kualitatif bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat, sedangkan analisis
kuantitatif bertujuan untuk menentukan jumlah/banyaknya zat. Jadi analisis kualitatif berhubungan
dengan unsur, ion atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel, sedangkan analisis kuantitatif
berhubungan dengan berapa banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel.

3. Jika sampel yang akan dianalisis, belum pernah dikenal atau belum pernah diketahui sebelumnya
perlu dilakukan analisis kualitatif terlebih dahulu sebelum melakukan analisis kuantitatif karena:

Analisis kuantitatif dibutuhkan untuk menentukan jumlah atau banyaknya zat dalam larutan sehingga
sebelum melakukan percobaan kita dapat mengetahui terlebih dahulu banyaknya jumlah zat tersebut
dan kemudian melakukan penelitian terhadap sampel sehingga tidak salah dalam menghitung
konsentrasi suatu larutan.

4. Penggolongan analisis kimia ditinjau dari berbagai aspek:

a. Analisis proksimat (”proximate analysis”), banyaknya masing-masing unsur dalam suatu sampel
ditetapkan tanpa memperhatikan senyawa yang sebenarnya ada dalam sampel tersebut.

b. Analisis parsial (”partial analysis”) mencakup penetapan konstituenkonstituen terpilih dalam sampel
tersebut.

c. Analisis konstituen runutan (”trace constituent analysis”), merupakan contoh khusus analisis parsial,
di mana yang ditetapkan adalah komponen-komponen khusus yang jumlahnya sangat kecil.

d. Analisis lengkap (”complete analysis”), bila proporsi tiap komponen dalam sampel ditetapkan.

1.17
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode analisis:

- Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut bentuk komponen yang akan dianalisis, molekuler atau
unsur. Perlu diketahui apakah untuk keperluananalisis rutin atau sewaktu-waktu.

- Ketepatan yang diperlukan.

- Fasilitas laboratorium.

2. Penerapan kimia analitik cukup luas karena:

- Kimia analitik banyak sekali kegunaannya dalam berbagai disiplin ilmu kimia seperti kimia organik,
kimia anorganik, kimia fisika dan biokimia.

- Kimia analitik juga terpakai di cabang ilmu pengetahuan lainnya.

3. Contoh aplikasi kimia analitik dalam kehidupan di masyarakat:

- Dalam produksi pangan, analisis kimia dapat melaporkan analisis makanan, apakah mengandung racun
atau tidak.

- Analisis pestisida dalam tumbuh-tumbuhan hasil panen dapat dilakukan dengan kromatografi gas atau
HPLC.

4. Langkah-langkah pendekatan analitik untuk memecahkan masalah:

1). Mengenal dan menetapkan masalah.

2). Merancang prosedur percobaan.

3). Melakukan percobaan dan mengumpulkan data.

4). Menganalisis data percobaan.

5). Mengemukakan cara penyelesaian masalah.

1.27
1. Perbedaan antara molaritas dan normalitas serta berikan contohnya

- Molaritas: jumlah mol zat terlarut per liter larutan.

Contoh: (Di kertas)

- Normalitas: jumlah ekivalen zat terlarut per liter larutan.

2. Satuan konsentrasi untuk larutan-larutan yang sangat encer:

Konsentrasi ion, satuannya ppm (parts per million)

3. molaritas larutan yang mengandung 6,00 g NaCl dalam 200 mL larutan

jawab: 5,1M (cara di kertas)

4. Suatu sampel NaOH seberat 5,0 g dilarutkan dalam 45 g air (volume 1 g air kira-kira 1 mL). Hitunglah
persen berat NaOH dalam larutan tersebut!

jawab: 10% (cara di kertas)

5. Jika air murni mengandung 1,5 ppm NaF, berapa liter air dapat difluorisasi dengan 454 g NaF?

jawab: Vo=3 × 10^5

Anda mungkin juga menyukai