Anda di halaman 1dari 30

KIMIA ANALITIK

RTK 1210

MAULIDA
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Setelah mengakuti maka kuliah ke 1 mahasiswa
DTK semester I akan memahami tentang kimia
analisis kuantitatif dan kualitatif
2. Setelah mengakuti maka kuliah ke 2 mahasiswa
DTK semester I akan memahami tentang galat
dan pengolahan data analitik
3. Setelah mengakuti maka kuliah ke 3 mahasiswa
DTK semester I akan memahami tentang dasar2
pemisahan analisa kualitatif
4. Setelah mengakuti maka kuliah ke 4 mahasiswa
DTK semester I akan memahami tentang
sistemtika analisa kualitatif katian dan anion
5. Setelah mengakuti maka kuliah ke 5
mahasiswa DTK semester II akan memahami
dasar2 analisa kuantitatif
6. Setelah mengakuti maka kuliah ke 6
mahasiswa DTK semester II akan memahami
tentang analisa kuantiatif berdasarkan
penimbangan massa zat
7. Setelah mengakuti maka kuliah ke 7
mahasiswa DTK semester II akan memahami
tentang metode analisa gravimetri
8. Setelah mengakuti maka kuliah ke 9
mahasiswa DTK semester II akan memahami
analisa kuantitatif berdasarkan pengukuran
volume dgn cara titrasi
9. Setelah mengakuti maka kuliah ke 10
mahasiswa DTK semester II akan memaha mi
analisa titrimetri
10. Setelah mengakuti maka kuliah ke 11
mahasiswa DTK semester II akan memahami
analisis asidimetri – alkikalimetri
11. Setelah mengakuti maka kuliah ke 12
mahasiswa DTK semester II akan memahami
analisa kuantitatif berdasarkan pers. Reaksi
redoks
12. Setelah mengakuti maka kuliah ke 13
mahasiswa DTK semester II akan memahami
analisa kuantitatif berdasarkan pers. Reaksi
pembtkab kompleks
13. Setelah mengakuti maka kuliah ke 14
mahasiswa DTK semester II akan memahami
prinsip2 pembtkan kompleksinmetri
14. Setelah mengakuti maka kuliah ke 15
mahasiswa DTK semester II akan memahami
analisa kuantitatif berdasarkan reaksi
pengendapan
BUKU PEGANGAN
1. Kimia anakisa Kuantitatif Anorganik
Dassett, R.C Denney, g.h Jeffrey dan J.
Mendanhm
Penerbit Ellangga
2. Kimia Dasar Prinsip2 dan Aplikasi Moderm
Petrucci, R.H
Penerbit Ellangga
3. Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan
Semimakro
Pudjamaka, A.H/ PT. Kalman Media Pustaka
4. Anakisa Kimia Kuantitatif
R.A Day Jr dan A.L Unferwood/ Penerbit
Ellangga
Sistem Penilaian

1. Tugas : 20 %
2. Quis : 20 %
3. UTS : 30 %
4. UAS : 30 %
Kehadiran

Kimia analisa /2 SKS

Minimal kehadiran ≥ 80 bisa mengikuti


UTS dan UAS
PERTEMUAN1
Pokok Bahan
Pendahuluan

Pokok Bahasan
 Kontrak Perkuliahan
 Penjelasan Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
 Metodologi Kimia analitik
KIMIA ANALITIK
Cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori
dan cara-cara melakukan analisis kimia
terhadap suatu bahan zat kimia.

ANALISIS KIMIA terdiri


 ORGANIK

 ANORGANIK

KUALITATIF (Untuk menemukan dan


mengidentifikasi zat (analit)
KUANTITATIF (Untukmenentukan jumlah dan
banyaknya suatu za Untukmenentukan jumlah dan
banyaknya suatu za
Analisis kualitatif bertujuan untuk menemukan
dan mengidentifikasi suatu zat. Jadi analisis
kualitatif berhubungan dengan unsur ion atau
senyawa apa yang terdapat dalam sampel.
Analisis kuantitatif bertujuan untuk
menentukan jumlah atau banyaknya zat. Jadi,
analisis kuantitatif berhubungan dengan
berapa banyak suatu zat tertentu yang ada
dalam sampel 
Zat yang ditetapkan disebut analit (konstituen
yang diinginkan).
Jumlah banyaknya suatu zat tertentu dalam
sampel, disebut , kadar/konsentrasi, misal,
molar, persen berat, gram per liter, ppm
Contoh
Perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif
adalah sebagai berikut :
Misalnya kita akan menganalisis kapur.
Tugas
Analisis Kualitatif Mengetahui jenis
unsur yang terdapat dalam kapur tersebut.
Kesimpulan yang ditemukan,
Kapur Ca2+ (kation) CO3 2- (anion)
Tugas
Analisis Kuantitatif Menunjukkan berapa
persentase dari Ca2+ dan C03 2-
Dengan dua analisis ini (kualitatif dan
kuantitatif) lengkaplah pengetahuan kita
tentang zat tersebut.
Jadi analisis kimia dapat digunakan untuk
mengidentifikasi unsur, senyawa serta
mengukur konsentrasinya.

Sudah pahamkah Anda tentang perbedaan


analisis kualitatif sdengan analisis kuantitatif ??
Analisis Kualitatif
Menggunakan dua macam uji :
1) Reaksi kering yang digunakan untuk zat –
zat padat dan dalam keadaan kering, tanpa
melarutkan sampel contoh : Uji nyala, uji
manik borak
2) Reaksi basah yang diterapkan untuk zat-zat
dalam larutan. reaksi ini sangat umum
dilakukan
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan informasi yang diberikan :
1) Analisis proksimat : penetapan banyaknya tiap
unsur tanpa memperhatikan senyawa yang
sebenarnya ada dalam sampel tersebut.
2) Analisis parsial : penetapan konstituen –
konstituen terpilih dalam sampel tersebut.
3) Analisis konstituen runutan : penetapan
komponen - komponen yang jumlahnya sangat
kecil.
4) Analisis lengkap : proporsi tiap komponen
dalam sampel yang ditetapkan
sambungan

Berdasarkan banyaknya sampel yang


dianalisis :
1) Analisis makro bila sampel yang dianalisis
adalah lebih dari 0,1 gram
2) Analisis semi mikro jumlah sampel antara
0,01 gram – 0,1 gram
3) Analisis mikro jumlah sampel antara 1 mg –
10 mg
4) Analisis ultra mikro jumlah sampel kurang
dari 1 mg
sambungan

Berdasarkan proporsi konstituen yang akan


ditetapkan :
1) Analisis konstituen utama ( major ) Kadar
konstituen lebih besar dari 1 %
2) Analisis konstituen kecil ( mikro ) Kadar
konstituen antar 0,01 – 1 %
3) Analisis konstituen runutan ( trace) Kadar
konstituen kurang dari 0,01 %
Metode Analisis Kuantitatif
Teknik – teknik utama :
a. Penampilan kuantitatif reaksi-reaksi kimia
yang cocok dan atau pengukuran banyak
nya pereaksi yang diperlukan untuk
menyempurnakan reaksi atau penentuan
banyak hasil reaksi yang mungkin.

Analisis Kuantitaatif
1. Kenvensional terdiri gravimetri dan
volumetri
2. Intrumentasi
Gravimetri
Dalam analisis gravimetri, zat yang akan
ditetapkan diubah terlebih dahulu menjadi suatu
endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan
dan ditimbang •
Contoh :
Konsentrasi perak dalam sampel logam dapat
ditetapkan secara gravimetri, dengan cara mula
mula melarutkan sampel tersebut dalam asam
nitrat kemudian ke dalam larutan tersebut
ditambahkan ion klorida secara berlebihan
sehingga semua ion perak yang ada dalam larutan
mengendap sebagai perak klorida,
Setelah dilakukan .pencucian, endapan
dikeringkan dan akhirnya ditimbang
Titrimetri/Volumetri
Dalam analisis titrimetri/volumetri, zat yang
akan ditetapkan dibiarkan bereaksi dengan
suatu pereaksi yang ditambahkan sebagai
larutan standar, kemudian volume larutan
standar yang diperlukan agar reaksi sempurna
diukur
Tipe Reaksi dalam Analisis Volumetri
1. Reaksi penetralan
2. Reaksi pembentukan kompleks
3. Reaksi pengendapan
4. Reaksi oksidasi reduksi

Gasometri adalah volumetri yang didasarkan


pada pengukuran volume gas yang dibebaskan
atau diserap dalam suatu reaksi kimia
b. Pengukuran bersifat kelistrikan
Metode Voltametri, koulometri ,
potensiometri dan konduktometri
c. Pengukuran sifat optik tertentu
Metode Spektofotometi sinar tampak –
Spektrofotometri sinar UV - dll
d. Kombinasi pengukuran optik / listrik dan
reaksi kimia kuantitatif
Penetapan dengan cara gravimetri dan
volumetri masih tetap penting .mengapa??

Hal ini disebabkan


peralatan untuk prosedur konvensional atau
klasik murah dan mudah didapat dalam semua
laboratorium
Sedangkan instrumen umumnya mempunya.
harga yang mahal. Instrumen umumnya
memerlukan kalibrasi menggunakan zat
pembanding. Zat pembanding ini biasanya
ditentukan dengan metoda konvensional
Metode Kimia Analitik
Memilih teknik/metoda yang akan digunakan
dalam suatu pekerjaan analisis, hendaknya
memperhatikan hal hal berikut :
1. Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut.

bentuk komponen yang akan dianalisis,


molekular atau unsur.
Perlu diketahui apakah untuk keperluan
analisis rutin atau sewaktu waktu
2. Sifat material yang akan diselidiki, misalnya
apakah termasuk zat radioaktif, korosif,
dipengaruhi oleh air, dan sebagainya
3. Kemungkinan adanya gangguan dari
komponen lain yang terdapat bersama-sama
dalam cuplikan.
4. Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam
penyelidikan
5. Ketepatan yang diperlukan
6. Fasilitas laboratorium
7. Waktu yang diperlukan
8. Pemilihan cara destruksi cuplikan yang
tepat.
Bila cuplikan tidak perlu didestruksikan,
teknik apa yang akan dipilih
Aplikasi Kimia Analitik
Selain dalam bidang ilmu kimia, kimia analitik juga
berperan dalam bidang – bidang Ilmu
pengetahuan alam lain, seperti :
 Kedokteran

 Farmasi

 Biologi

 Pertanian

 Geologi

 Mineralogi

 Perindustrian
 Kesehatan masyarakat

 Pencemaran lingkung
Mengapa kimia analitik mempunyai penerapan yang luas
?
1. Kimia analitik menawarkan banyak sekali pemakaian
dalam berbagai disiplin kimia seperti kimia organik,
kimia anorganik, kimia fisika dan biokimia.
2. Kimia Analitik terpakai dicabang ilmu pengetahuan
lainnya.

Contoh :
Pemantauan pencemaran udara dan air
adalah suatu masalah vital.
Analisis kimia dapat melaporkan analisis makanan
apakah mengandung racun atau tidak.
Potensiometri dan kolorimetri dapat digunakan untuk
memeriksa oksigen yang terlarut dan kandungan klor
dalam air
1. Analisis pestisida dalam tumbuh-tumbuhan
hasil panen dapat dilakukan dengan
kromatografi gas atau HPLC.
2. Penetapan kalium dan natrium dalam pupuk
dapat dilakukan dengan AAS.
3. Contoh aplikasi kimia analitik dalam bidang
pertanian, kedokteran, Industri diberikan di
bawah ini.
Dalam bidang pertanian, misalnya selalu
diinginkan perolehan hasil panen yang
maksimal, oleh karena itu diperlukan
analisis komposisi tanah sehingga dapat
memilih pupuk apa yang harus digunakan.
CONTOH APLIKASI
Bidang industri :

Dalam industri ( industri kimia, farmasi,


makanan, kosmetik, dsb ) diperlukan
pemeriksaan kualitas ( kualitas kontrol ) yang
terus menerus.

Pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan


analisis kimia, baik kualitatif maupun kuantitat
Cari contoh-contoh aplikasi dalam bidang yang
lain ????
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai