Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

KIMIA ANALITIK
RUANG LINGKUP KIMIA ANALITIK

RESUME

OLEH :
ARDIAN SUHENDRA
D0611910005

GOWA
2021
A. DEFINISI KIMIA ANALITIK

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori
dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia
termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam
sampel. Adapun definisi kimia analisis menurut para ahli, antara lain:
1. Collins Dictionary, Kimia analisis adalah cabang kimia yang
berhubungan dengan identifikasi senyawa dan campuran (analisis kualitatif)
atau penentuan proporsi konstituen (analisis kuantitatif): teknik yang biasa
digunakan adalah titrasi, presipitasi, spektroskopi, kromatografi, dan lain-lain.

2. Study Online, Kimia analitik dalah cabang ilmu interdisipliner di mana


sejumlah besar pekerja penelitian telah berkontribusi pada pengembangannya.
Sebagai contoh, sebagian besar metode kromatografi ditemukan oleh ahli
biokimia, atau ilmuwan biologi, sedangkan metode seperti resonansi magnetik
nuklir dan spektrometri massa ditemukan oleh fisikawan.

B. JENIS ANALISIS

Berdasarkan tujuannya, analisis kimia dapat diklasifikasikan menjadi


analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk
mengidentifikasi suatu spesies dan elusidasi struktur spesies tersebut. Analisis
kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah dan komposisi suatu spesies. Bila
ditinjau dasar analisisnya maka dapat analisis digolongkan menjadi analisis
konvensional (analisis kimia) yang berdasarkan reaksi kimia dan analisis modern
(analisis instrumental) yang berdasarkan pengukuran sifat fisik suatu spesies. Jadi
analisis kualitatif berhubungan dengan unsur, ion atau senyawa apa yang terdapat
dalam suatu sampel, sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa
banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Zat yang ditetapkan disebut
konstituen yang diinginkan atau analit. Sedangkan jumlah banyaknya suatu zat
tertentu dalam sampel biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi,
misalnya persen berat, molar, gram per liter, atau ppm.
Contoh perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif adalah sebagai berikut:
Misalnya kita akan menganalisis kapur.

Dengan dua analisis ini (kualitatif dan kuantitatif) lengkaplah pengetahuan


kita tentang zat tersebut. Jadi analisis kimia dapat digunakan untuk
mengidentifikasi unsur dan senyawa serta mengukur konsentrasinya. Sudah
pahamkah Anda tentang perbedaan analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif?
Cobalah cari contoh yang lain.
Pada dasarnya, sebelum suatu bahan dianalisis secara kuantitatif, perlu
dilakukan terlebih dahulu analisis kualitatif, terutama bila sampel yang akan
diperiksa sama sekali belum diketahui sebelumnya. Baik dalam analisis kualitatif
maupun analisis kuantitatif, reaksi-reaksi kimia memegang peranan penting.
Banyak reaksi-reaksi kimia yang berguna dalam analisis kualitatif dapat
digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif, tetapi ada pula reaksireaksi kimia
yang penting dalam analisis kuantitatif namun tidak dapat digunakan untuk
keperluan analisis kualitatif.

C. KIMIA ANALITIK KONVENSIONAL

Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat


konvensional, misalnya pada contoh metode analisis titrimetri (volumetric) yang
menggunakan peralatan gelas kaca dan analisis gravimetri. Sedangkan Analisis
Instrumental adalah suatu teknik analisa menggunakan peralatan canggih dan
modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat spektrofotometer
ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris.
Adapun metode analisis konvensional dibagi menjadi dua yaitu analisa
volumetric dan analisis gravimetric:

1. Analisa Volumetrik
Analisis volumetric adalah suatu analisis kimia kuantitatif untuk
menentukan banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dengan mengukur
banyaknya volume larutan standar yang dapat bereaksi secara kuantitatif dengan
zat yang akan ditentukan. Penentuan konsentrasi zat atau larutan dilakukan
dengan cara mereaksikannya secar kuantitatif dengan suatu larutan lain pada
konsentrasi tertentu. Analisis volumetric dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
 Titrasi netralisasi (asam-basa) yaitu suatu proses titrasi yang tidak
mengakibatkan terjadinya baik perubahan valensi maupun terbentuknya
endapan dan atau terjadinya suatu senyawa kompleks dari zat-zat yang
saling bereaksi.
 Titrasi pengendapandan atau pembentukan kompleks yaitu suatu proses
titrasi yang dapat mengakibatkan terbentuknya suatu endapan dan atau
terjadinya suatu senyawa kompleks dari zat-zat yang saling bereaksi yaitu
suatu zat yang akan ditentukan dengan larutan standarnya.
 Titrasi reduksi oksidasi atau redoks yaitu suatu proses titrasi yang dapat
mengakibatkan terjadinya peubahan valensi atau perpindahan electron
antara zat-zat yang saling bereaksi
2. Analisis Gravimetri
Analisis gravimetric merupakan salah satu metode kuantitatif dengan
penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang
ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah
dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari
hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom reatif, massa
molekul relative dan berat endapan hasil reaksi. Analisis gravimetric dapat
dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan, elektrolisis.
 Metode pengendapan. Suatu sampel yang akan ditentukan secara
gravimetri mula-mula ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam
pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen tertentu.
Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi syarat yaitu memiliki kelarutan
sangat kecil sehingga bias mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan
cara menimbang. Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari
pada pori-pori alat penyaring, kemudian endapan tersebut dicuci dengan
larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
 Metode Penguapan. Metode penguapan dalam analisis gravimetri
digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa
yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat
dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan
suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah
menguap atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen
yang diinginkan tidak mudah menguap.
 Metode Elektrolisis. Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi
ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada
dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar
tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi
logam dengan bilangan oksidasi=0.

D. KIMIA ANALITIK MODERN

Analisis modern adalah analisis yang dilakukan berdasarkan sifat fisiko-


kimia zat untuk keperluan analisisnya. Sifat fisiko-kimia zat sangat spesifik dan
dapat dideteksi dengan menggunakan peralatan khusus. Misalnya interaksi radiasi
elektromagnetik dengan sifat fisiko-kimia zat sehingga menimbulkan fenomena
absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis
spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain seperti pemutaran rotasi optik, hantaran
listrik hantaran panas, beda partisi isi dan absorpsi diantara dua fase dan resonansi
magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang lain.
Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern sehingga
disebut juga dengan analisis modern. Kimia analisis modern dikategorisasikan
melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisis
dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis
lingkungan, dan forensik.
Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika
seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk
mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian
dapat juga menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu
metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai
hampir semua laboratorium.
Berdasarkan metodenya, kimia analisis modern dapat dibagi menjadi
spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi,
mikroskopi, dan elektrokimia. Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih
metode yang ingin digunakan adalah: sifat atau informasi yang dicari yaitu seperti
kebutuhan data analisis yang terperinci atau umum saja, ukuran contoh yang
tersendiri dan perporsi penyusun yang akan ditetapkan dan kegunaan data analisis.
Dalam beberapa literatur analisis modern disebut juga analisis instrumental

E. PRINSIP KERJA INSTRUMEN KIMIA ANALITIK

Instrumental adalah metode analisis yang menggunakan instrumen atau


peralatan dalam melakukan analisis. Analisis Instrumental ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti:
1. Cara Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang
mempelajari interaksi anatara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik.
Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa
hamburan (scattering), absorpsi (absorption), emisi (emission). Interaksi antara
radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul yang berupa absorbsi
melahirkan spektrofotometri absorpsi antara lain spektrofotometri ultraviolet
(UV), spektrofotometri sinar tampak (VIS), spektofotometri infra merah (IR).
Spektrofotometri ultra violet yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif
menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan
spektrofotometri sinar tampak menggunakan reaksi dengan panjang gelombang
380-780 nm. Molekul yang dapat memberikan absorbsi yang bermakna pada
panjang gelombang 200-780 nm adalah molekul-molekul yang mempunyai gugus
kromofor dan gugus auksokrom.
Spektrofotometer UV-VIS banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis
logam berbahaya dalam sampel pangan atau bahan yang sering digunakan dalam
kehidupan. Air merupakan salah satu kebutuhan yang luas oleh masyarakat.
Beragam sumber air yang digunakan dalam keseharian. Salah satu sumbernya
ialah air sumur. Kandungan dalam air sangat mempengaruhi kesehatan
masyarakat yang menggunakannya.
2. Cara Kromatografik
Kromatografi merupakan teknik pemisahan tertentu, pada dasarnya
kromatografi menggunakan dua fase yaitu fase tetap (stationary) dan fase
bergerak (mobile), pemisahan tergantung pada gerakan relatif dari dua fase ini.
Dari beberapa jenis kromatografi, satu di antaranya adalah Kromatografi Lapis
Tipis (KLT), kromatografi jenis ini membutuhkan waktu yang lebih cepat dan
diperoleh pemisahan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Darsati, Siti. 2007. Ruang Lingkup Kimia Analitik dan Penggolongan Analisis
Kimia. Bandung: Unpad

Fitriyah. 2013. Analisis Kimia. http://blog.ub.ac.id/zhafissfitriyah/2013/01/16/


analisis-kimia. (Diakses pada tanggal 26 Februari 2020 Pukul 21.00
WITA)

Ilmu Kimia. 2020. Pengertian Kimia Analisis, Jenis, Metode, Fungsi, dan
Contohnya. https://www.pakarkimia.com/kimia-analisis. (Diakses pada
tanggal 26 Februari 2020 Pukul 20.00 WITA)

Sahirman. 2013. Analisis Kimia Dasar. Jakarta: Kemendikbud

W. Haryadi, 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai