UNVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM GEOKIMIA
GRAVIMETRI
LAPORAN
OLEH :
NABILA NOVIA RAMADHANI PRASETYA
D061221096
GOWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik
berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut. Dalam ilmu kimia analitik
untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah Zat yang paling tua dan yang
Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa
gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita
sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting.
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarutnya. Selain itu Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia
kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang didapat dari
proses pemisahan analit dari zat-zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang
telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta ditimbang dan diusahakan
makasangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup dan wajib dimiliki.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu, untuk mengetahui dan mempelajari
Gravimetri.
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mempelajari metode gravimetri dan
Adapun prinsip percobaan pada praktikum ini adalah penentuan kadar perak
Analisis kuantitatif adalah salah satu bidang analisis yang bertujuan untuk
mengetahui kuantitas atau jumlah zat yang terkandung dalam suatu sampel.
dan penurunan rumus yang digunakan telah disajikan dalam buku "Kimia Analisa
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan
dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih. Suatu
larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Zat yang jumlahnya
banyak biasanya disebut pelarut, sementara zat yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut. Tetapi ini tidak mutlak. Bisa saja dipilih zat yang lebih sedikit sebagai
yang biasa digunakan untuk pelarut dan terlarut. Campuran yang dapat saling
larutan,,miscible'. Udara merupakan larutan miscible. Jika dua cairan yang tidak
penimbangan zat yang dianalisis (analit) pada berat konstan. Berat konstan adalah
berat pada penimbangan setelah zat dikeringkan selama satu jam tidak berbeda
lebih dari 0.5 mg dari berat zat pada penimbangan sebelumnya. Kadar sampel
yang dianalisis dapat diperoleh dari perhitungan reaksi stoikiometri massa molar
sebagai endapan AgCl. Jika suatu sampel mengandung klorida 1 mmol, maka
sesuai reaksi stoikhiometri endapan AgCl yang terbentuk adalah 1 mmol, karena
pada persamaan reaksi 1.3 terlihat bahwa 1 mol klorida akan menghasilkan 1
harus membentuk endapan yang sangat tidak larut (Ksp endapan yang terjadi
harus sangat kecil), sehingga kehilangan endapan akibat kelarutannya dalam air
bisa diabaikan. Disamping itu, endapan harus mudah disaring dan sangat murni.
lain dalam bentuk yang lebih stabil dan memiliki komposisi atau rumus molekul
pembakaran, maka kertas saring yang digunakan adalah kertas saring bebas abu
(ashless filter paper), sehingga pada pembakaran kertas akan hilang sebagai
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat
dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur atau senyawa
metode penguapan, metode elektroanalisis atau berbagai macam cara lainya. +ada
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji
(konstan)nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan
menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi
senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat
tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus
atas analisis secara klasik dan secara instrumental. Yang dimaksud analisis secara
klasik yakni terdiri atas analisis dengan teknik gravimetri dan volumetri karena
pada tahun 1920-an, hampir semua analisis kuantitatif menggunakan metode ini.
hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa pada penimbangan hasil reaksi setelah
bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini didapat sisa bahan suatu gas
yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang di analisa. Dalam
pengendapan, zat yang ditimbang setelah zat di reaksikan menjadi endapan. (tas
mempunyai kelarutan yang kecil sekali dan dapat dipisahkan dari larutannya
cukup besar serta endapan dapat diubh menjadizat murni dengan komposisi kimia
numeric yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis kuantitatif umumnya
dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat maupun satuan konsentrasi dengan
melibatkan proses kimia dan proses fisika. Analisis kuantitatif yang melibatkan
Berat A
%A= x 100%
Berat Sampel
Untuk menetapkan berat analit dari berat endapan sering dihitung melalui
dalam 1 gram berat endapan. Hasil kali dari berat endapan P dengan faktor
gravimetri sama dengan berat analit (berat analit A = berat endapan P x faktor
gravimetri),sehingga:
Faktor gravimetri dapat dihitung bila rumus kimia analit dari endapan
microprocessor oven. Air terserap secara fisika oleh suatu bahan padat dan bukan
membentuk ikatan kimia dalam suatu bahan dapat dilepaskan lagi dengan cara
membentuk uap. Pelepasan air ini sangat tergantung pada suhu dan waktu
(Okdayani, 2010).
Klorida merupakan salah satu unsur halogen berwarna kuning kehijauan yang
memiliki titik didih -34,6ºC, titik leleh -100,985ºC dan densitas 3,214 g/L.
Bersifat oksidator kuat dan dapat bereaksi dengan hampir semua unsur.
Dialam ditemukan dalam keadaaan terikat terutama sebagai NaCl (di laut),
kristal tak berwarna yang memiliki densitas 2,17, titik didih 1413ºC dan titik leleh
Pada tahap ini prosedur kerja yang dilakukan dimulai dengan ditimbang
sebanyak 0,2 gram padatan NaCl dan dipindahkan ke dalam gelas beaker dan
ditambahkan sebanyak 150 mL akuades (H2O) sedikit demi sedikit, lalu diaduk
Natrium Klorida dimana sifatnya yang menarik dari kelarutan dalam air yang
cepat melarut dengan suhu yang tidak tinggi dan sangat sedikit larut dalam etanol
(Daintith, 2009).
terlalu asam ataupun terlalu basa (Yusmita, 2017). Kemdian larutan NaCl yang
telah dibuat ditambahkan sebanyak 150 mL larutan HNO3 pekat, lalu diaduk
netralisasi, dimana atom H+ dari HNO3 disubstitusikan oleh atom Na+ dari NaCl
sementara atom Cl- akan bergabung dengan atom nitrogen dan oksigen yang akan
membentuk nitrosil klorida (NOCl), klorin (Cl2) dan air (H2O) (Kobe,
1957) .Asam nitrat merupakan asam kuat (sangat terdisosisasi dalam larutan
berair) dan larutan encer seperti asam mineral lainnya (Daintith, 2009).
Penambahan AgNO3 ini berperan sebagai larutan induk yang akan membentuk
perak yang diperoleh dari elektrolisis dengan HNO3 dan berikatan dengan
mempercepat kontak antara partikel zat terlarut dengan partikel zat pelarut
larutan AgNO3 apabila endapan telah hilang. Hal tersebut bertujuan agar
klorida, hanya sebagian klorida yang diendapkan (Erdey, 1965). Reaksi yang
Klorida merupakan salah satu unsur halogen berwarna kuning kehijauan yang
memiliki titik didih -34,6ºC, titik leleh -100,985ºC dan densitas 3,214 g/L.
Bersifat oksidator kuat dan dapat bereaksi dengan hampir semua unsur.
Dialam ditemukan dalam keadaaan terikat terutama sebagai NaCl (di laut),
dalam mineral-mineral karnalit. Natrium Klorida (NaCl) merupakan padatan
kristal tak berwarna yang memiliki densitas 2,17, titik didih 1413ºC dan titik leleh
801oC (Mulyono, 2021). Pada tahap ini prosedur kerja yang dilakukan
dimulai dengan ditimbang sebanyak 0,2 gram padatan NaCl dan dipindahkan ke
dalam gelas beaker dan ditambahkan sebanyak 150 mL akuades (H2O) sedikit
demi sedikit, lalu diaduk hingga homogen. Penggunaan akuades sebagai pelarut
didasarkan pada sifat Natrium Klorida dimana sifatnya yang menarik dari
kelarutan dalam air yang cepat melarut dengan suhu yang tidak tinggi dan sangat
sedikit larut dalam etanol (Daintith, 2009). Selain itu, Penambahan aquades ini
dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun terlalu basa (Yusmita,
2017). Kemdian larutan NaCl yang telah dibuat ditambahkan sebanyak 150 mL
larutan HNO3 pekat, lalu diaduk hingga homogen. Penambahan Asam nitrat
(HNO3) bertujuan untuk dapat menghasilkan larutan NaNO3 dan NOCl yang
disubstitusikan oleh atom Na+ dari NaCl sementara atom Cl- akan bergabung
dengan atom nitrogen dan oksigen yang akan membentuk nitrosil klorida (NOCl),
klorin (Cl2) dan air (H2O) (Kobe, 1957) .Asam nitrat merupakan asam kuat
(sangat terdisosisasi dalam larutan berair) dan larutan encer seperti asam mineral
sambil diaduk. Penambahan AgNO3 ini berperan sebagai larutan induk yang akan
membentuk perak yang diperoleh dari elektrolisis dengan HNO3 dan berikatan
larutan AgNO3 apabila endapan telah hilang. Hal tersebut bertujuan agar
klorida, hanya sebagian klorida yang diendapkan (Erdey, 1965). Reaksi yang
Langkah berikutnya yaitu hasil suspensi yang telah didapatkan pada percobaan
sambil diaduk. Hal ini dilakukan agar suspensi tercampur dengan sempurna
yang mampu tercampur dengan baik pada suhu yang tinggi (Erdey, 1965).
terpenuhi:
analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat
Pada prinsipnya dua metode (pengendapan dan pengatsirian) adalah hal yang
terpenting dalam analisa gravimetri. Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu
menghasilkan zat murni, kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam
Menurut Puspitasari (2014: 72), secara umum tahapan yang dilakukan dalam
adalah membiarkan larutan yang berisi endapan selama beberapa saat dalam
berat konstan.
beberapa metode, yang terpenting darinya adalah: (a) pengendapan, (b) metode
penguapan atau pembebasan (gas) (c) metode elektroanalis dan (d) metode
ekstraksi dan kromatografi. Pada tahap ini dapatlah disebutkan, bahwa kelebihan
yang penting dari analisis gravimetri, dibandingkan analisis trimetri adalah bahan
penyusun zat telah diisolasi, dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada tidaknya
zat pengotor, dan diadakan koreksi: kekurangan metode gravimetri adalah metode
6H2O, selanjutya dibakar dan ditimbang sebagai Zn,P,O,. Aspek yang penting
kelarutan yang kecil sekali dan dapat dipisahkan secara filtrasi. Kedua, sifat fisik
besar serta endapan dapat diubah menjadi zat murni dengan komposisi kimia
1. Endapan harus begitu tak dapat-larut, sehingga tak akan terjadi kehilangan
praktek, ini biasanya berarti bahwa jumlah zat itu, yang tetap tertinggal dalam
larutan, tak melampaui jumlhah minimum yang terdeteksi oleh neraca analitik
2. Sifat fisika endapan harus sedemikian, sehingga endapan dapat dengan mudah
dipisahkan dari larutan dengan penyaringan, dan dapat dicuci sampai bebas
dari zat pengotor yang larut. Kondisi ini menuntut bahwa partikelnya
bahwa ukuran partikel tak dipengaruhi (atau, sedikitnya, tak berkurang oleh
proses pencucian).
3. Endapan harus dapat diubah menjadi suatu zat yang murni dengan komposisi
kimia yang tertentu. Ini dapat dicapai dengan pemijaran, atau dengan operasi-
operasi kimia yang sederhana. seperti penguapan bersama cairan yang sesuai.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan gravimetri kali ini yaitu
larutan perak nitrat (AgNO larutan asam klorida (HCL), Larutan NaOH, sampel
3),
Adapun alat yang digunakan pada percobaan gravimetri kali ini yaitu gelas
kimia, gelas ukur, penjepit, mortal, pipet ukur 5ml, bulb, kertas saring, batang
sempurna
hot plate
sempurna
hot plate