Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

“GRAVIMETRI”

NAMA : FARAH HIKMAH NUR SUMARDI

STAMBUK : 15020200083

KELAS : C4

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

ASISTEN : RAHMADANISA PUTRI, S. Farm

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
GRAVIMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Gravimetri merupakan pelajaran dari ilmu analisis kimia.
Ilmu analisis kimia bertujuan salah satunya untuk pemisahan-
pemisahan maupun analisis bahan. Istilah gravimetri ini jarang
didengar bagi orang awam. Namun bagi kalangan pelajar mungkin
saja biasa didengar.
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang
paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara
pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah analisis
kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam
analisis ini, unsur atau senyawa yang di analisis dipisahkan dari
sejumlah bahan yang di analisis.
Teknik gravimetri ini merupakan teknik pemisahan yang
paling sederhana dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya.
Tehnik ini menggunakan metode pertimbangan. Penimbangan ini
merupakan prinsip penimbangan berat yang didapat dari proses
pemisahan analit dari zat lain atau pengendapan.
Analisis ini merupakan salah satu bagian penting dari kimia
analisis. Langkah pengukuran merupakan langkah pengukuran
berat. Analisis ini juga bertujuan dalam hal menentukan susunan
bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur.
Teknik ini juga sudah semakin luas dan banyak dikenal
dikalangan pelajar. Sebagai seorang farmasi tentu pentingnya ini
dalam hal pemisahan. Dalam dunia kimia, khususnya para farmasi
yang banyak belajar mengenai kimia. Seperti halnya teknik industri.
Teknik ini dihitung menggunakan rumus-rumus tertentu.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

Untuk mengetahui apa saja atau bagaimana teknik serta


bahan yang digunakan. Perlu adanya pemahaman dari kita
mengenai ini. Bagi masyarakat awam istilah gravimetri ini sering
digunakan. Tetapi lain halnya dengan orang yang paham akan ini.
Perlu diadakannya praktikum tentang gravimetri ini agar
agar kita dapat mengetahui proses dari gravimetri dan dari
praktikum ini kita dapat mengetahui salah satu metode dalam
pemisahan dengan pengukuran berat.
Dalam gravimetri, endapan biasanya dikumpulkan dengan
penyaringan cairan induknya melalui kertas saring atau alat
penyaring kaca masir. Kertas saring yang digunakan dalam
gravimetri terbuat dari selulosa yang sangat murni sehingga jika
dibakar hanya meninggalkan sisa abu sangat sedikit. Selain
dengan penyaringan, endapan dapat pula dipisahkan dengan cara
pengenap-tuangan. Dengan cara ini, endapan yang berada dalam
cairan induknya diendapkan beberapa saat, kemudian cairan
bagian atasnya dituangkan kedalam wadah lain. Pekerjaan ini
dilakukan berulang-ulang sampai semua cairan terpisah dari
endapan.
Prinsip dasar dari gravimetri yaitu bobot konstan dan tidak
termasuk titrasi. Pada praktikum gravimetri di lakukan dalam dua
tahap yaitu praperlakuan yaitu satu hari sebelum praktikum atau 24
jam sebelum praktikum untuk melakukan maserasi pada sampel
dan perlakuan pada hari praktikum untuk penyaringan sampel yang
sudah di lakukan maserasi selama 24 jam.
Bagian terbesar dari analisis gravimetri menyangkut
perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang di analisis menjadi
senyawa yang lain yang murni dan stabil, sehingga dapat diketahui

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang di analisis selanjutnya


di hitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya.

1. 2 Maksud Praktikum
Untuk mengetahui dan memahami cara menentukan kadar
air kofein secara gravimetri dan melakukan praktikum
percobannya.

1. 3 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara
menentukan kadar air secara gravimetric.
2. Mahasiswa mampu melakukan penentuan kadar air secara
gravimetri.
3. Mahasiswa mampu menentukan kadar air kofein secara
gravimetri.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Teori Umum
Metoda gravimeteri adalah suatu metode analisis secara
kuantitatif yang berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis
gravimetri digunakan pada beberapa bidang diantaranya untuk
mengetahui suatu macam senyawa dan kandungan-kandungan
unsur tertentu atau molekul dari suatu senyawa murni yang
diketahui berdasarkan pada perubahan berat. (Okdayani, 2010)
Metoda gravimetri adalah metoda absolut (primer). Metode
ini yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat berdasarkan
persenyawaan murni yang hilang dan yang terbentuk. (Fatimah,
2009)
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui
proses pemisahan. Satuan berat yang digunakan dalam gravimetri
adalah gram. (Wiryawan, 2008)
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia
analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah
pengukuran berat, analit secara fisik dipisakan dari semua
komponen lainnya maupun dari solvennya. Pengendapan
merupakan teknik yang secara luas digunakan untuk memisahkan
analit dari gangguan-gangguan. (Underwood, 2013)
Metode ini merupakan metode standar yang memiliki akurasi
yang sangat tinggi. Namun, metode ini harus dilakukan di
laboratorium sehingga penerapannya sangat membutuhkan waktu
dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

Kebutuhan akan metode pengukuran tidak langsung menjadi


sangat mendesak sebab banyaknya waktu dan tenaga yang
dibutuhkan metode gravimetrik. (Hermawan, 2004)
Secara keseluruhan analisis gravimetri dapat diartikan
sebagai cara analisis dimana suatu zat yang akan ditentukan,
dipisahkan, kemudian diakhiri dengan menimbang zat tersebut.
Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
(Wiryawan, 2008)
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang
paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara
pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah cara analisis
kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstannya). Dalam
analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari
sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri
menyangkut perubahan unsur atau gugus senyawa yang dianalisis
menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga
dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang
dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat
atom penyusunnya. (Gandjar, 2007)
Penentuan jumlah zat pada metode ini didasarkan pada
penimbangan, dalam hal ini penimbangan hasil reaksi setelah
bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini dapat berupa
sisa bahan atau suatu gas yang terbentuk atau suatu endapan
yang dibentuk dari bahan yang dianalisa itu. (Wiryawan, 2008)
Berdasarkan macam yang ditimbang itu dapat dibedakan
cara-cara gravimetri yaitu evolusi dan pengendapan. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi


dapat digunakan. (Wiryawan, 2008)
Aspek yang penting dan perlu diperhatikan pada metode ini
adalah endapannya mempunyai kelarutan yang kecil sekali dan
dapat dipisahkan secara filtrasi. Kedua, sifat fisik endapan
sedemikian rupa sehingga mudah dipisahkan dari larutannya
dengan filtrasi, dapat dicuci untuk menghilangkan pengotor, ukuran
partikelnya cukup besar, serta endapan dapat diubah menjadi zat
murni dengan komposisi kimia tertentu. (Khopkar, 2008)
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran
berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari
penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur
atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur
dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur
yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang
dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti : metode
penguapan, metode elektroanalisis, atau berbagai macam metode
lainnya. (Khopkar, 2008)
Agar pengendapan kuantitas analit dalam metode gravimetri
mencapai hasil yang baik, harus dipenuhi dua kriteria berikut.
Proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya
berlangsung sempurna dan endapan analit yang dihasilkan
diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki tingkat
kemurnian yang tinggi, tidak bercampur dengan zat pengotor.
(Ibnu, 2004)
Sebagian besar penetapan-penetapan pada analisis
gravimetri menyangkut perubahan unsur atau radikal yang akan
ditetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil, yang

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang sesuai


untuk ditimbang. Lalu bobot unsur atau radikal itu dengan mudah
dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang rumus senyawaannya
serta bobot atom unsur-unsur penyusunnya. (Gandjar, 2007)
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir
semua anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air,
belerang dioksida, karbon dioksida dan iodium. Selain itu, berbagai
jenis senyawa organik dapat pula ditentukan dengan mudah secara
gravimetri. (Gandjar, 2007)
Metode ini juga digunakan dalam pembebasan gas atau
penguapan dapat dicapai dengan beberapa cara dengan cara
pemijaran sederhana dalam udara atau aliran suatu gas yang tak
bereaksi dengan pengelola dengan beberapa regensia kimia
dimana bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah
menguap dan dengan pengelolaan dengan suatu regensia kimia.
(Riwandi, 2003)
Dimana bahan penyusun ini dapat diabsorbsi (diserap)
dalam sejumlah medium yang telah ditimbang bila penafsiran ini
adalah penafsiran langsung atau bobot residu tertinggal setelah
suatu komponen dijadikan mudah menguap ditetapkan dan
diproposi bahan penyusun itu dihitung dari bobot. (Riwandi, 2003)

2. 2 Uraian Bahan
1. Kofein (Ditjen POM 2014, Hal : 728)
Nama Resmi : KOFEIN
Nama Lain : Caffaine
Berat Molekul : 194,19 / 212,21
Rumus Molekul : C₈H₁₀N₄O₂

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

Rumus Struktur :

Kandungan : Kofein berbentuk anhidrat atau hidrat


satu molekul air. Mengandung tidak
kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari
101,0% C₈H₁₀N₄O₂ dihitung terhadap
zat anhidrat.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam
etanol; mudah larut dalam kloroform;
sukar larut dalam eter.
Pemerian : Serbuk putih, bentuk jarum mengkilat,
biasanya menggumpal; tidak berbau;
rasa pahit; larutan bersifat netral
terhadap kertas lakmus; bentuk
hidratnya mengembang di udara.
Penyimpanan : Simpan Kofein hidrat dalam wadah
tertutup rapat dan Kofein anhidrat dalam
wadah tertutup baik.

2. 3 Prosedur Kerja (Anonim, 2021)


1. Melakukan pembersihan dan pengeringan botol timbang (botol
timbang dengan tutup dikeringkan dalam oven dalam kondisi
terbuka).

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

2. Menimbang teliti berat botol timbang kosong dengan tutup


hingga bobot konstan (hingga selisih 2 kali penimbangan tidak
lebih 0,5 mg).
3. Bahan dihaluskan hingga ukuran partikel ± 2 mm, apalagi jika
bentuk hablur kasar.
4. Menimbang bahan sesuai yang dibutuhkan ± 1,5 gram.
5. Menimbang bahan dengan menggunakan botol timbang.
6. Bahan dalam botol timbang diratakan.
7. Memasukkan botol timbang dalam oven.
8. Buka sedikit tutup botol timbang dalam oven.
9. Panaskan dengan suhu 80oC selama 4 jam (rentang suhu ±
2oC).
10. Buku tutup oven dan segera botol timbang ditutup kembali.
11. Dinginkan botol timbang ke dalam desikator sampai suhu ruang
± 30 menit.
12. Menimbang berat botol timbang berisi sampel.
13. Panaskan kembali botol timbang berisi sampel pada suhu 80 oC
selama 1 jam.
14. Dinginkan botol timbang ke dalam desikator sampai suhu ruang
± 30 menit.
15. Lakukan hingga diperoleh berat konstan.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

BAB 3 METODE KERJA

3. 1 Alat Paktikum
Alat yang akan digunakan pada praktikum gravimetri ini yaitu :
 Botol timbangan
 Timbangan
 Oven
 Desikator

3. 2 Bahan Praktikum
Bahan yang akan digunakan pada praktikum gravimetri ini
yaitu bahan baku kafein.

3. 3 Cara Kerja
1. Membersihkan botol timbangan.
2. Kemudian, menimbang botol timbang kosong beserta tutupnya.
3. Lalu mengeringkan botol timbang di oven yang diatur pada suhu
80 derajat celcius selama 1 jam.
4. Botol timbang didinginkan didalam desikator ±30 menit.
5. Ditimbang kembali dan dicatat beratnya hingga diperoleh bobot
konstan.
6. Setelah diperoleh bobot konstan dari botol timbang, kemudian
botol timbang tersebut ditambahkan dengan 1,5 gram kafein
dan dicatat beratnya.
7. Lalu dimasukkan ke dalam oven pada suhu 80 derajat celcius
selama 4 jam.
8. Botol timbang dikeluarkan dari oven, didinginkan di dalam
desikator ±30 menit.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

9. Ditimbang dan dicatat berat botol timbang yang berisikan


sampel.
10. Kemudian, dipanaskan lagi di oven pada suhu 80 derajat
celcius selama 1 jam.
11. Setelah 1 jam, dinginkan di desikator selama ±30 menit.
12. Terakhir, ditimbang kembali beratnya dan dicatat hingga
diperoleh bobot konstan.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil
Data-data perhitungan dan reaksi kimianya.

No. Pencatatan data Data

Penetapan kadar pada kafein


1. Persyaratan kadar air kafein
adalah lakukan penetapan
dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>. (Ditjen
POM, 2014 : 728)

Larutan baku timbang


saksama sejumlah Neostigmin
Metilsulfat BPFI, larutkan dalam
air dan encerkan secara
bertahap dengan air hingga
kadar lebih kurang 40 mikrogram
per mL. (Ditjen POM, 2014 : 931)

Penetapan kadar lakukan


penetepan menurut cara I yang
tertera pada Titrasi bebas air
menggunakan 400 mg yang
ditimbang saksama larutkan
dalam 40 mL anhidrat asetat P,

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

panaskan, dinginkan; tambahkan


80 mL benzen P. (Ditjen POM,
1979 : 175)

2. Barat botol timbang kosong 35,58 gram

dengan tutup (A)

3. Barat bahan (B) 2 gram

4. Barat botol timbang dengan tutup 36,60 gram


yang berisi bahan (C)

Rumus Kadar Air:


5. Kadar air bahan

C−A
= 100%
B

36.60 gr − 35.58 gr
= 100 %
2 gr

1.02 gram
= 100 % = 0,51%
2 gram

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

4. 2 Pembahasan
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui
proses pemisahan. Satuan berat yang digunakan dalam gravimetri
adalah gram.
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia
analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah
pengukuran berat, analit secara fisik dipisakan dari semua
komponen lainnya maupun dari solvennya. Pengendapan
merupakan teknik yang secara luas digunakan untuk memisahkan
analit dari gangguan-gangguan.
Pada percobaan gravimetri ini menggunakan alat berupa
oven untuk menguapkan sampel, timbangan analitik untuk
menimbang sampel, desikator untuk mendinginkan sampel dimana
selama pendinginan desikator harus ditutup dari udara luar dan
dilapisi vaseline pada bibir desikator agar pembentukannya rapat
sampai kedap udara, wadah sampel untuk pengeringan dan
menentukan kadar air seperti corong porselin atau kurs porselin
dan botol timbang.
Pertama lakukan penentuan kadar air yang terdapat pada
sampel kafein diawali dengan membersihkan cawan porselin lalu
keringkan didalam oven dengan kondisi terbuka dan timbang
cawan porselin untuk mengetahui bobot dari cawan porselin
kosong tersebut. Lalu sampel dihaluskan dan ditimbang kemudian
masukkan ke dalam cawan porselin, setelah itu ratakan permukaan
bawah sampel. Masukkan cawan porselin yang berisikan sampel
ke dalam oven selama 4 jam dengan suhu 80 derajat celcius. Jika
sudah, buka oven dan dinginkan kemudian timbang kembali

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

selama 1 jam dengan suhu yang sama yaitu 80 derajat celcius.


Dimana pada proses ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air
yang terdapat pada cawan porselin hal ini dikarenakan adanya
silika gel yang dapat menyerap air. Lakukan timbangan pada
cawan porselin untuk menemukan berat konstan cawan porselin
setelah dipanaskan, selain itu terhindar dari kesalahan dan
ketelitian dalam menentukan nilai bobot yang konstan.
Untuk penetuan kadar air pada sampel digunakan rumus (C-
A/B x 100%) dimana pada nilai C nya adalah 36,60 gram, nilai A
nya adalah 35,58 gram, dan nilai B nya adalah 2 gram. Sehingga
diperoleh nilai % kadar air dalam percobaan ini yaitu 0,51%.
Untuk mengetahui sampel sudah murni dapat dilihat dengan
cara menghitung berat konstannya, apabila hasil yang ditunjukkan
dari hasil penimbangan yang pertama dan kedua nilainya telah
konstan maka telah di dapatkan kafein yang murni. Kelebihan dari
metode gravimetri ini adalah proses pengerjaanya yang begitu
mudah dan bahan penyusun zatnya telah diselidiki ada tidaknya zat
pengotor namun pada metode gravimetri juga memiliki kekurangan
yaitu memakan waktu yang cukup lama, tingkat keakurasian tidak
terlalu tinggi dan reagen yang digunakan bersifat selektif atau
membentuk endapan dengan kelompok tertentu.
Metode ini juga digunakan dalam pembebasan gas atau
penguapan dapat dicapai dengan beberapa cara dengan cara
pemijaran sederhana dalam udara atau aliran suatu gas yang tak
bereaksi dengan pengelola dengan beberapa regensia kimia
dimana bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah
menguap dan dengan pengelolaan dengan suatu regensia kimia.
Penentuan jumlah zat pada metode ini didasarkan pada
penimbangan, dalam hal ini penimbangan hasil reaksi setelah

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini dapat berupa


sisa bahan atau suatu gas yang terbentuk atau suatu endapan
yang dibentuk dari bahan yang dianalisa itu.
Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis
dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar
analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus
senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan
mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat
unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus
senyawa serta berat atom penyusunnya.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui
proses pemisahan. Satuan berat yang digunakan dalam gravimetri
adalah gram.
Untuk penetuan kadar air pada sampel digunakan rumus (C-
A/B x 100%) dimana pada nilai C nya adalah 36,60 gram, nilai A
nya adalah 35,58 gram, dan nilai B nya adalah 2 gram. Sehingga
diperoleh nilai % kadar air dalam percobaan ini yaitu 0,51%.

5. 2 Saran
Saran dari percobaan gravimetri ini yaitu praktikan harus
lebih teliti dan memahami mengenai video yang dipaparkan pada
saat praktikum. Hal ini dikarenakan bahwa pada percobaan
gravimetri memperhatikan atau menunjukkan tentang berat bobot
konstan dan kadar airnya.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Makassar :


Universitas Muslim Indonesia.

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta :


Departemen Kesehatan RI.

Fatimah. 2009. Kimia Analisis. Jakarta : PT Media Pustaka.

Gandjar. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hermawan. 2004. Kimia Dasar Analisis. Jakarta : UI Press.

Ibnu. 2004. Kimia Analisis. Malang : Universitas Negeri Malang.

Khopkar. 2008. Konsep Dasar Kimia Analisis. Jakarta : UI Press.

Okdayani. 2010. Jurnal Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk UO2


Dengan Metoda Gravimetri. EBN. Volume 12. No. 7.

Riwandi. 2003. Indikator Stabilitas Gambut berdasarkan Analisis


Kehilangan Karbon Organik, Jurnal Penelitia’n UNIB, Volume
IX. No. 1.

Underwood, A. L, Day, R.A. 2013. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga


: Jakarta.

Wiryawan. 2008. Kimia Analisis. Jakarta : Erlangga.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

LAMPIRAN

- Data pengamatan saat praktikum

No. Pencatatan data Data

Penetapan kadar pada kafein


1. Persyaratan kadar air kafein
adalah lakukan penetapan
dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>. (Ditjen
POM, 2014 : 728)

Larutan baku timbang


saksama sejumlah Neostigmin
Metilsulfat BPFI, larutkan dalam
air dan encerkan secara
bertahap dengan air hingga
kadar lebih kurang 40 mikrogram
per mL. (Ditjen POM, 2014 : 931)

Penetapan kadar lakukan


penetepan menurut cara I yang
tertera pada Titrasi bebas air
menggunakan 400 mg yang
ditimbang saksama larutkan
dalam 40 mL anhidrat asetat P,
panaskan, dinginkan; tambahkan
80 mL benzen P. (Ditjen POM,

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

1979 : 175)

2. Barat botol timbang kosong 35,58 gram

dengan tutup (A)

3. Barat bahan (B) 2 gram

4. Barat botol timbang dengan tutup 36,60 gram


yang berisi bahan (C)

Rumus Kadar Air:


5. Kadar air bahan

C−A
= 100%
B

36.60 gr − 35.58 gr
= 100 %
2 gr

1.02 gram
= 100 % = 0,51%
2 gram

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

- Alat Praktikum

- Skema
Membersihkan botol timbangan.

Kemudian, menimbang botol timbang kosong beserta tutupnya.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

Lalu mengeringkan botol timbang di oven yang diatur pada suhu 80


derajat celcius selama 1 jam.

Botol timbang didinginkan didalam desikator ±30 menit.

Ditimbang kembali dan dicatat beratnya hingga diperoleh bobot


konstan.

Setelah diperoleh bobot konstan dari botol timbang, kemudian botol


timbang tersebut ditambahkan dengan 1,5 gram kafein dan dicatat
beratnya.

Lalu dimasukkan ke dalam oven pada suhu 80 derajat celcius


selama 4 jam.

Botol timbang dikeluarkan dari oven, didinginkan di dalam desikator


±30 menit.

Ditimbang dan dicatat berat botol timbang yang berisikan sampel.

Kemudian, dipanaskan lagi di oven pada suhu 80 derajat celcius


selama 1 jam.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083
GRAVIMETRI

Setelah 1 jam, dinginkan di desikator selama ±30 menit.

Terakhir, ditimbang kembali beratnya dan dicatat hingga diperoleh


bobot konstan.

FARAH HIKMAH NUR SUMARDI RAHMADANISA PUTRI, S. Farm


15020200083

Anda mungkin juga menyukai