Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x (pada kalomel
yang tidak jenuh), dan harga konsentrasi ini harus dituliskan untuk
menjelaskan elektroda. Elektroda kalomel jenuh (saturated calomel electrode,
SCE) memiliki Harga potensial 0,244 V pada 25oC dibandingkan terhadap
elektroda hidrogen standart.
Gambar 4. Elektroda Kalomel
Biasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCI
yangharga potensialnya dalah 0,199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada
250C.Elektroda ini dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan
elektrodakalomel tidak.
Elektroda ini yang berkontak dengan sampel dan mengukur potensial sampel
tersebut. Dalam pengukuran, elektroda ini yang nilainya berubah-ubah
terhadap elekroda pembanding. Elektroda kerja terdiri dari logam-logam inert
seperti perak, emas dan platinum, karbon inert serta merkuri. Elektroda kerja
terbagi menjadi tiga yaitu elektroda logam,elektroda membran, dan elektroda
inert.
Aplikasi potensiometri
Titrasi potensiometri dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen, penentuan
nilai pKa, dan konsentrasi sampel. Penentuan titik ekivalen dengan cara ini lebih
teliti dari pada penggunaan indikator. Titik ekivalen dapat diperoleh dengan
beberapa metode, diantaranya:
1. Metode Bisection
Pada grafik volume peniter terhadap pH, bila ditarik garis, akan
diperoleh titik ekivalen. Titik ekivalen adalah titik dimana jumlah mol
peniter sama dengan jumlah mol sampel. Titik ekivalen berbeda dengan
titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi merupakan titik dimana peniter yang
ditambahkan telah berlebih, sehingga akan ditandai dengan adanya
perubahan warna.
Pada pengukuran dengan pH meter, pH hanya dapat diukur diantara 2-
12, dikarenakan pH meter yang hanya mempunyai ketelitian diantara
rentang pH 2 -12.
2. Metode Tangensial
Titik ekivalen didapat dari grafik dengan menggunakan alat khusus.
3. Metode Circlefit
Titik ekivalen didapat dengan menggunakan penggaris berbentuk
lingkaran yang dicocokan dengan grafik, kemudian ditarik garis dari setiap
pusat lingkaran untuk mendapatkan perpotongan garis yang menunjukan
titik ekivalennya.
4. Metode Tubulasi
Menentukan titik ekivalen dengan menggunakan kurva turunan pertama
(pH/V atau E/V) dan kurva turunan kedua (2pH/2V atau
2E/2V).
Kurva Turunan Pertama Kurva
Turunan Kedua