Anda di halaman 1dari 18

ELEKTROMETRI &

POTENSIOMETRI
Pengertian Elektrometri

Elektrometri merupakan teknik analisis kimia yang didasarkan pada


sifat elektrokimia suatu larutan
Sifat elektrokimia sama dengan sifat yang berkaitan dengan hubungan
antara sifat listrik dengan reaksi kimia larutan
Sifat listrik yang dimaksud : beda potensial (E volt), muatan listrik ( C
coulomb), dan arus listrik (i ampere)
Hubungan E, i, dan C
E=i.R

• E = potensial listrik (volt)


• I = kuat arus (ampere)
• R = tahanan listrik ohm
Q=it
• Q = muatan (coulomb)
• T = waktu detik

Reaksi kimia
- Reaksi reduksi : penangkapan elektron, terjadi pada katoda
- reaksi oksidasi : pelepasan elektron, terjadi pada anoda

Sifat elektrokimia ada 2


- Energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi kimia
- Reaksi kimia yang spontan menghasilkan energi listrik
Pengertian Potensiometri

Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda


potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), pH suatu larutan, dan
menentukan titik akhir titrasi.

Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah :


 elektrode pembanding (refference electrode)
 elektroda indikator ( indicator electrode )
 alat pengukur potensial.
Komponen-komponen tersebut disusun membentuk suatu sel potensiometri
seperti gambar berikut .

Dari gambar dapat dilihat bahwa sel potensiometri disusun dari dua
setengah sel yang dihubungkan dengan jembatan garam yang berfungsi
penyeimbangkan muatan larutan pada masing-masing setengah sel, selain itu juga
berfungsi sebagai penghubung antara dua setengah sel tersebut. Masing-masing
setengah sel terdapat elektroda yang tercelup dalam larutan elektrolit untuk
ditentukan konsentrasinya oleh potensial elektrodanya.
Pemisahan elektrode ini diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi redoks
spontan dari laruan-larutan elektrolit yang digunakan dalam sel potensiometri.

Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur


konsentrasi suatu larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan
konsentrasi dapat dijelaskan melalaui persamaan Nerst

E = Eo – RT In Q
nF

Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka
diperoleh persamaan berikut

E = Eo – 0.05916 log Q
n

Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel
elektrokimia potensiometri adalah

Ecell = Ec – Ea

Elemen-elemen yang diperlukan dalam potensiometri antara lain :


elektroda pembanding (acuan), elektroda Indikator, Jembatan garam dan
larutan yang dianalisis.
Elektroda pembanding (Acuan)

Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu


elektrode dengan harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama
sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diselidiki. Suatu
elektrode yang memenuhi persyaratan diatas disebut elektrode pembanding
(refference electrode ). Ada dua jenis elektrode pembanding akan diuraikan
berikut ini.

1. Elektroda pembanding primer


Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda hidrogen standart.
Elektroda ini terbuat dari platina hitam agar penyerapan gas hidrogen pada
permukaan elektroda dapat terjadi secara maksimal, sehingga reaksi
H2 <====> 2 H+ + 2 e
Dapat berlangsung dengan cepat dan reversible. Potensial setengah sel dari
elektroda pembanding primer adalah nol volt. Elektroda standart hidrogen jarang
digunakan dalam proses analisis, tetapi hal ini penting karena elektroda standart
yang digunakan untuk menentukan standart potensial sel pada standart setengah
sel elektrokimia.
2. Elektroda pembanding sekunder
Elektroda standart sekunder adalah elektroda yang sering digunakan dan
banyak terdapat di pasar, karena penggunaannya yang lebih praktis. Ada dua
macam elektroda standart sekunder yaitu elektroda kalomel dan elektroda
perak/perak klorida.

a. Elektroda kalomel
Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang ±
10cm dan garis tengah 0,5-1 cm yang dicelupkan ke dalam air raksa yang
kontak dengan lapisan pasta Hg/HgCl2 yang terdapat pada tabung bagian dalam
yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan dihubungkan dengan
larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.
b. Elektroda perak
Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda calomel,terdiri dari
suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan
dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan elektroda kalomel, elektroda perak lebih
unggul dalam temperatur yang tinggi. Namun, elektroda perak/perak klorida
mempunyai kecenderungan untuk bereaksi dengan larutan membentuk kompleks
perak yangtidak larut yang memungkinkan menyumbat jembatan garam yang
menghubungkan larutan dan elektroda.
Gambar elektroda pembanding (acuan)
Elektroda Indikator
elektroda indikator dibagi menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam dan
elektroda membran. Elektroda logam dapat dikelompokkan ke dalam elektroda
jenis pertama (first kind), elektroda jenis kedua (second kind), elektroda jenis
ketiga (third kind)

1. Elektroda logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks
ketika elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu
elektroda logam jenis pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda
logam jenis ketiga.

a. Elektroda jenis pertama


Elektroda jenis pertama adalah elektroda yang langsung
berkeseimbangan dengan kation yang berasal dari logam tersebut. Elektroda
tembaga.
Cu2+ + 2e <==> Cu(s)
b. Elektroda jenis kedua
Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya
bergantung pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari
elektroda endapan suatu ion kompleks yang stabil. contoh elektroda perak
untuk halida, reaksinya dapat ditulis,

AgCl(s) <==> Ag(s) + Cl

c. Elektroda jenis ketiga


Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga
potensialnya bergantung pada konsentrasi ion logam lain.
Contoh, elektroda Hg dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi Ca2+, Zn2+ , atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan.

2. Elektroda membran
Elektroda membran telah digunakan dan dikembangkan cukup luas,
karena dapat menentukan ion tertentu. Elektroda membran biasa disebut
dengan elektroda selektif ion (ion selective electrode). Elektroda membran
juga digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur perbedaan potensial
antara larutan pembanding yang keasamannya tetap dan larutan yang
dianalisis.
Elektroda membran dibagi empat macam yaitu elektroda membran
kaca,elektroda membran cairan, elektroda padatan dan elektroda penunjuk
gas.

a. Elektroda membran kaca


Kualitas paling bagus yang dijual dipasaran untuk elektroda membran
kaca terbuat dari Corning 015, sebuah kaca yang terdiri dari 22% Na20, 6%
CaO,dan 72% SiO. Ketika dicelupkan ke dalam larutan berair, maka pada bagian
luar dari membran akan terhidrat sampai 10nm sampai beberapa jam. Hasil
hidrasi dari membran menghasilkan muatan negatif, hal ini merupakan bagian
dari fungsi kerja membran silika. Ion natrium, yang mampu bergerak menembus
lapisan hidrat berfungsi sebagai ion penghitung. Ion hidrogen dari larutan
berdifusi kedalam membran dan membentuk ikatan yang lebih kuat dengan
membran sehingga mampu menggeser keberadaan ion Na+ yang mengakibatkan
konsentrasiion H+ meningkat pada membran .
Elektroda membran kaca sering dijual dalam bentuk kombinasi antara
indikator dan elektroda pembanding. Penggunaan satu elektroda sangat
bermanfaat untuk pengukuran pH.
Kelebihan elektroda kaca :
• Larutan uji tidak terkontaminasi
• Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi & tereduksi tidak berinteferensi
• Elektroda ini bisa dibuat cukup kecil untuk disisipkan dalam volume larutan
yang sangat kecil.
• Tidak ada permukaan katalitis yang kehilangan aktivitasnya oleh
kontaminasi seperti platina pada elektroda hidrogen.

Kelemahan elektroda kaca yaitu Pada kondisi pH yang sangat tinggi (misal
NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat :
• spesifisitas untuk H+ hilang
• Ketergatungan tegangan pH berkurang
• Potensial menjadi tergantung pada Na+

b. Elektroda membran padat


Elektroda ini menggunakan polikristal yang terdiri dari satuan kristal
garam anorganik. Elektroda selektif ion polikristal ini dibentuk dari pelet tipis
Ag2S atau campuran dari Ag2S dan garam perak atau logam sulfida.
c. Elektroda membran cair
Elektroda membran cair adalah suatu fasa cair spesifik yang
dibatasi oleh suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut
terdiri atas senyawa organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut
dalam air dan memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya
pertukaran ion antara ion bebas dalam larutan yang diukur dengan ion-ion
yang terletak pada pusat kedudukan molekul cairan spesifik tersebut
contoh: Na+ , K ,Ca2+ , Pb2+

d. Elektroda penunjuk gas


Elektroda ini dirancang untuk mendeteksi konsentrasi gas yang
terlarut dalam larutan.
Gambar elektroda indikator
Jembatan garam

Jembatan garam, dalam elektrokimia adalah suatu peralatan laboratorium


yang digunakan untuk menghubungkan setengah sel reduksi dan oksidasi dari suatu
sel galvani (sel volta) , salah satu jenis sel elektrokimia.

Gambar jembatan garam


Elektroda inert

• Elektroda inert merupakan elektroda yang tidak masuk ke dalam reaksi.


Salah satu contohnya adalah platina.
• Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda indikator untuk pasangan
redoks seperti Fe3+ + e 2+
• fungsi logam pt adalah untuk membangkitkan kecenderungan sistem
tersebut dalam mengambil atau melepaskan elektron, sedangkan logam itu
tidak ikut secara nyata dalam reaksi redoks.

Potensiometri langsung

• Teknik ini memerlukan pengukuran potensial sebuah indikator elektron


ketika dicelupkan dalam larutan yang mengandung konsentrasi yang
tidak diketahui dari sebuah analit
• Elektroda indikator selalu dianggap sebagai katoda dan elektroda
referensi sebagai anoda.
Titrasi potensiometri

• Pada metode ini dilakukan proses titrasi terhadap larutan asam oleh larutan
yang bersifat basa atau sebaliknya .
• Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri
• Potensial diukur setelah penambahan sejumlah kecil volume titran secara
kontinu dengan perangkat automatic.

Anda mungkin juga menyukai