POTENSIOMETRI
Pengertian Elektrometri
Reaksi kimia
- Reaksi reduksi : penangkapan elektron, terjadi pada katoda
- reaksi oksidasi : pelepasan elektron, terjadi pada anoda
Dari gambar dapat dilihat bahwa sel potensiometri disusun dari dua
setengah sel yang dihubungkan dengan jembatan garam yang berfungsi
penyeimbangkan muatan larutan pada masing-masing setengah sel, selain itu juga
berfungsi sebagai penghubung antara dua setengah sel tersebut. Masing-masing
setengah sel terdapat elektroda yang tercelup dalam larutan elektrolit untuk
ditentukan konsentrasinya oleh potensial elektrodanya.
Pemisahan elektrode ini diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi redoks
spontan dari laruan-larutan elektrolit yang digunakan dalam sel potensiometri.
E = Eo – RT In Q
nF
Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka
diperoleh persamaan berikut
E = Eo – 0.05916 log Q
n
Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel
elektrokimia potensiometri adalah
Ecell = Ec – Ea
a. Elektroda kalomel
Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang ±
10cm dan garis tengah 0,5-1 cm yang dicelupkan ke dalam air raksa yang
kontak dengan lapisan pasta Hg/HgCl2 yang terdapat pada tabung bagian dalam
yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan dihubungkan dengan
larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.
b. Elektroda perak
Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda calomel,terdiri dari
suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan
dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan elektroda kalomel, elektroda perak lebih
unggul dalam temperatur yang tinggi. Namun, elektroda perak/perak klorida
mempunyai kecenderungan untuk bereaksi dengan larutan membentuk kompleks
perak yangtidak larut yang memungkinkan menyumbat jembatan garam yang
menghubungkan larutan dan elektroda.
Gambar elektroda pembanding (acuan)
Elektroda Indikator
elektroda indikator dibagi menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam dan
elektroda membran. Elektroda logam dapat dikelompokkan ke dalam elektroda
jenis pertama (first kind), elektroda jenis kedua (second kind), elektroda jenis
ketiga (third kind)
1. Elektroda logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks
ketika elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu
elektroda logam jenis pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda
logam jenis ketiga.
2. Elektroda membran
Elektroda membran telah digunakan dan dikembangkan cukup luas,
karena dapat menentukan ion tertentu. Elektroda membran biasa disebut
dengan elektroda selektif ion (ion selective electrode). Elektroda membran
juga digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur perbedaan potensial
antara larutan pembanding yang keasamannya tetap dan larutan yang
dianalisis.
Elektroda membran dibagi empat macam yaitu elektroda membran
kaca,elektroda membran cairan, elektroda padatan dan elektroda penunjuk
gas.
Kelemahan elektroda kaca yaitu Pada kondisi pH yang sangat tinggi (misal
NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat :
• spesifisitas untuk H+ hilang
• Ketergatungan tegangan pH berkurang
• Potensial menjadi tergantung pada Na+
Potensiometri langsung
• Pada metode ini dilakukan proses titrasi terhadap larutan asam oleh larutan
yang bersifat basa atau sebaliknya .
• Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri
• Potensial diukur setelah penambahan sejumlah kecil volume titran secara
kontinu dengan perangkat automatic.