BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.3 Manfaat
a. Dapat mempelajari penerapan dari prisnio potensiometris untuk
penentuan ion
b. Dapat menentukan kadar ion-ion seperti sianida dengan mengggunakan
elektroda ion selektif
tertentu dalam suatu larutan. Oleh karena itu kepekatan ion dalam larutan dapat
dihitung langsung dari harga potensial yang diukur dengan menggunakan
persamaan Nernst[4].
Potensial suatu elektroda tidak dapat diukur tersendiri tetapi dapat
ditentukan dengan menggabungkan elektroda indikator dengan elektroda
pembanding yang mempunyai harga potensial yang tetap selama pengukuran.
Elektroda pembanding yang digunakan sebagai standar internasional adalah
elektroda hidrogen. Harga potensial elektroda ini ditetapkan nol pada keadaan
baku pada [H+] = 1 M pada tekanan gas H 2 = 1 atm pada suhu 25 C. Sedangka
gaya gerak listrik (GGL) pasangan elektroda itu diukur dengan bantua
potensiometer yang sesuai yang biasanya dipakai peralatan elektronik
(voltmeter bertransistor)[1].
2.2 Elektroda Pembanding
Didalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan
suatu
elektroda dengan harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan
sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diselidiki.
Suatu elektroda yang memenuhi persyaratan diatas disebut elektroda
pembanding. Pasangan elektroda pembanding adalah elektroda indikator yang
potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki. Contoh
elektroda pembanding adalah sebagai berikut :
1. Elektroda Kalomel
Setengah sel elektroda kalomel dapat ditunjukkan sebagai:
II Hg2Cl2 (sat`d), KCl (Xm) I Hg
dengan x menunjukkan konsentrasi KCl di dalam larutan. Reaksi elektroda
dapat dituliskan sebagai:
Hg2Cl2(s) + 2e2Hg(l) + 2ClPotensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x, dan harga
konsentrasi ini harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda.
Elektroda kalomel jenuh (SCE) biasanya banyak digunakan oleh pakar
kimia analitik karena banyak tersedia di pasaran dan konsentrasi klorida
tidak mempengaruhi harga potensial elektroda. Harga potensial SCE
adalah 0,244V pada 25oC dibandingkan terhadap elektroda hidrogen
standar.
Elektroda kalomel terbuat dari tabung glas atau plastik dengan panjang 5
sampai 15 cm dan garis tengah 0,5 sampai 1 cm. Pasta Hg/Hg 2Cl2 terdapat
di dalam tabung yang lebih dalam, dihubungkan dengan larutan KCl jenuh
melalui lubang kecil. Kontak elektroda ini dengan larutan dari setengah sel
lainnya melalui penyekat yang terbuat dari porselen atau asbes berpori[4].
2. Elektroda perak/Perak klorida
Elektroda pembanding yang mirip denga elektroda kalomel adalah terdiri
dari suatu elektroda perak yang dicelupkan ke dalam larutan KCl yang
dijenuhkan dengan AgCl. Setengah sel elektroda perak dapat ditulis:
II AgCl (sat`d), KCl (xM) I Ag
Reaksi setengah selnya adalah:
AgCl(s) + eAg(s) + ClBiasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCl yang
harga potensialnya adalah 0,199V (jenuh) dan 0,205 (3,5M) pada 25 oC.
Elektroda
E = ECu -
Cu(s)
0,059
1
0,059
O
log
= ECu pCu
2+
2
2
[ Cu ]
dimana pCu adalah log [Cu2+]. Jadi elektroda tembaga mengukur langsung
pCu. Logam lain yang mempunyai sifat dapat balik (reversibel) meliputi perak,
raksa, kadmium, seng dan timbal[2].
2. Elektroda Jenis Kedua
Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga porensialnya bergantug
pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda
membentuk endapan atau ion kompleks yang stabil. Contoh, elektroda perak
untuk halida. Jadi untuk menentukan ion klorida, kita hanya menjenuhkan
larutan zat yang akan dianalisis dengan perak klorida, kita hanya menjenuhkan
larutan zat yang akan dianalisis dengan perak klorida.
Suatu cara pembuatan elektroda yang peka terhadap ion klorida adalah
membuat suatu kawat perak murni yang bertindak sebagai anode di dalam sel
elektrolit yang mengandung kalium klorida. Logam dilapisi oleh endapan perak
halida yang segera berkesetimbangan dengan larutan halidanya. Oleh karena
kelarutan AgCl rendah, elektroda yang dibuat dengan cara ini dapat digunakan
untuk sejumlah pengukuran[3].
3. Elektroda Jenis Ketiga
Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion logam lain.
Contoh elektroda Hg dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi Ca 2+,
Zn2+ atau Cd2+ yang terdapat dalam larutan. Seperti pada contoh elektroda jenis
kedua, sedikit kompleks Hg(II)-EDTA ditambahkan ke dalam larutan cuplikan
4. Elektroda Redoks
Logam-logam mulia seperti platina, emas dan palladium bertindak sebagai
elektroda indikator pada reaksi redoks. Contoh potensial elektroda platina di
dalam larutan yang mengandung ion-ion Ce 3+ dan Ce4+ adalah
E= EO - 0,059 log
[ Ce3+ ]
[ Ce4+ ]
Elektroda selektif ion biasanya peka hanya terhadap satu jenis ion saja,
karena itu elektroda ini dinamakan elektroda selektif ion atau elektroda khas
ion. Salah satu elektroda jenis ini yang paling penting dalam pemeriksaan kimia
adalah elektroda gelas. Elektroda gelas mempunyai tanggapan potensial yang
bolak-balik terhadap ion hidrogen sehingga sering digunakan untuk pengukuran
pH. Elektroda gelas ini terdiri atas sebuah bola gelas khusus berdinding tipis,
didalamnya terdapat elektroda pembanding yang dicelupkan kedalam larutan
penyangga. Bila elektroda gelas dicelupkan dalm larutan maka kesetimbangan
akan terjadi antara ion-ion hidrogen yang terletak dibagian dalam lapisan tipis
bola gelas dan ion hidrogen yang terletak dalam larutan yang diuji. Makin besar
kadar ion hidrogen dalam larutan uji makin banyak ion hidrogen yang akan
masuk kedalam lapisan gelas tadi dan makin besar muatan positif elektroda
gelas itu secara keseluruhan. Lapisan gelas tersebut bertindak sebagai selaput
yang selektif ion yang hanya membiarkan proton melewatinya[5].
Ciri lain dari elektroda gelas adalah adanya potensial tak setangkup.
Nilai potensial dapat diukur dengan percobaan asalkan pH larutan dibagian
dalam dan dibagian luar bola gelasnya sama. Dengan demikian, potensial
elektroda gelas harus sama dengan nol. Salah satu kelemahan elektroda gelas
adalah adanya kesalahan alkali, yakni kesalahan yang timbul karena elektroda
gelas juga memberikan tanggapan terhadap kepekaan ion alkali dalam larutan
yang bersifat basa. Kesalahan alkali ini muncul pada pH yang tinggi daripada
kepekaan ion logam alkali yang tinggi (terutama ion natrium). Elektrodaelektroda lain yang mempunyai selaput yang selektif ion biasanya terdiri dari
garam yang sukar larut yang dimasukkan kedalam suatu acuan yang lembam
secara kimia, atau terdiri dari sebuah hablur garam yang sukar larut, misalnya
selaput hablur Ag2S bersifat berpilih terhadap ion S 2-. Sedangkan selaput hablur
Ag2S yang didalamnya terdapat hablur CuS bersifat selektif terhadap ion
Cu2+[5].
Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi
redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung
pada elektroda yang sama atau berbeda dalam suatu sistim elektrokimia.
Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel
elektrokimia yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di
dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi takspontan terjadi di dalamnya disebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel
elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logamyang dicelupkan
ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan)
dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang
berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber
listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem
elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi
reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi
anodik) berlangsung[4].
Penentuan konsentrasi suatu analit tertentu dengan menggunakan
elektroda ion selektif ini dapat dilakukan dengan pengukuran langsung terhadap
konsentrasi atau aktifasi ion yang dikenal sebagai teknik potensiometri
langsung. Dimana dalam hal ini konsentrasi atau aktifasi ion analit ditentukan
melalui kurva kalibrasi yang diperoleh dari pengukuran potensial pada
konsentrasi ion standar yang telah diketahui dengan pasti. Karena hubungan
antara konsentrasi dengan potensial elektroda merupakan fungsi dari logaritmik
maka akan lebih mudah bila ploting kurva kalibrasi menggunakan kertas grafik
semilogaritmik[2].
Membran yang digunakan dalam sel elektrokimia dan berfungsi sebagai
sensor ion tertentu disebut membran selektif ion. Elektroda bermembran ini
memiliki jenis yang cukup beragam diantarnya :
1. Elekroda Bermembran Kaca
Elektroda kaca yang umum digunakan untuk mengukur pH merupakan contoh
suatu sensor potensiometri. Membran dalam elektroda pH adalah kaca natrium
silikat yang dibuat dari campuran Al 2O3, Na2O, dan SiO2 yang dibentuk
membran secara peniupan.
2. Elektroda Bermembran Padat
Membran padat berbahan aktif garam anorganik yang sukar larut seperti LaF 3,
Ag2S dan CuS yang digunakan dapat saja bersifat homogen dan dapat pula
bersifat heterogen.
3. Elektroda Bermembran Cair
Membran cair umumnya mempunyai tahanan listrik cukup tinggi (dalam orde 1
M), tetapi harus dapat menghantarkan listrik agar berfungsi sebagai sensor
ion (menurut hukum Ohm) yang ditimbulkan oleh pergerakan karier bermuatan
di dalam kanal-kanal cairan dalam membran.
4. Elektrode Bermembran Probe Gas
Elektroda ini dibuat dengan menggunakan sensor membran kaca, terutama
untuk pH, untuk menentukan konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan air.
5. Elektroda Bermembran enzim Teramobilisasi Pada Gel
Elektroda jenis ini merupakan contoh pertama biosensor, karena melibatkan
proses biokimia yang melibatkan reaksi katalisis oleh enzim dengan analit
menghasilkan produk yang dapat disensor secara sensor kimia potensiometri,
misal adalah sensor urea[1].
Alat
Fungsi
mengukur pH larutan
menentukan komposisi ion
menghomogenkan larutan
tempat larutan standar
untuk mengambil zat
tempat mengencerkan larutan
wadah larutan
3.2.2 Bahan
No.
Bahan
Fungsi
10. Dipindahkan deretan standar ini pada gelas piala, dicelupkan elektroda
beserta termometer pada larutan tugas. Perlakukan hal yang sama seperti
perlakuan standard, dicatat nilai potensial yang dihasilkan.
Dari data pengukuran deretan standard ini buatlah kurva kalibrasi
standard antara :
a. E Vs log C pada kertas grafik biasa (mm blok)
b. E Vs C
11. Dengan bantuan kurva kalibrasi standard diatas, lalu tentukan kadar ion
sianida dari larutan sampel saudara.
6 buah labu
ukurkedua
50 mlmasukkan ujung buret, masukkan 50 ml
- labu
- tekan dengan hati-hati tombol go untuk mengeluarkan
0,050 ml larutan standar 1000 ppm CNCara yang sama
-
Elektroda kombinasi ion selektif CN- dipasangkan pada alat pH/ion meter
- dicelupkan elektroda beserta thermometer kedalam larutan
-
blanko
diukur suhunya dan atur tombol koreksi suhu pada nilai
nilai E-nya.
dilakukan hal yang sama terhadap standar lainnya
Larutan tugas
-
dengan akuades
dipindahkan deretan standar ini pada gelas piala
dicelupkan elektroda beserta thermometer pada larutan
tugas
diperlakukan hal yang sama seperti perlakuan standar
Keterangan Gambar:
1.
2.
3.
4.
Larutan standar
Digital detector
Ion meter atau pH meter
Labu ukur
Konsentra
Volume
Suhu
(CN-)
0
0.05
0.2
0.8
3.2
12.8
Cx1 =
si (ppm)
0
1
4
16
64
256
-
NaOH(mL)
5
5
5
5
5
5
5
(OC)
27
27
27
27
27
27
27
E (mV)
-log C
- 87.7
-99.7
-150.8
-224.9
-263.7
-295.9
-279,4
(ppm)
0
0
- 0.6020
- 1.2041
- 1.8061
- 2.4082
-
4,5
E Vs log C
x = - log C (ppm)
y = E (mV)
4.1.3 Kurva kalibrasi standar mm blok (grafik biasa)
x
0
0
- 0.6020
- 1.2041
- 1.8061
- 2.4082
x = -6.0204
x = -1.0034
4.1.4
y
- 87.7
-99.7
-150.8
-224.9
-263.7
-295.9
y = -1122.7
= -187.1166
xy
0
0
90.7816
270.8021
476.2686
712.5864
xy = 1550.4387
x2
0
0
0.3624
1.4498
3.2619
5.7994
2
x = 10.8736
Persamaan regresi
n. xy - x y
B
n. x 2 - ( x ) 2
[6 (1550.4387)] - [(- 6.0204)(-1122.7)]
[6(10,8736)] - [(- 6.0204) 2 ]
9302.6322 - 6759,1030
(65.2416) - (36.2452)
87.7188
A = B x
= -187,1166 87.7188(-1.0034)
= -99,0995
Jadi persamaan regresinya adalah:
y = A + Bx
= -99.0995 + 87.7188x
Konsenstrasi Cx1 :
y
= -99.0995 + 87.7188x
-279,4
= -99.0995 + 87.7188x
-180,3005= 87.7188x
x
= -2,0554
x
= -log Cx
Cx
= 113,615 ppm
Volume sebenarnya Cx1 :
V = 4,5 mL
V1N1
= V2N2
= 5,6807 mL
x 100%
4,5 mL
26,23 %
Persen kesalahan
4.2 Grafik
-Log C vs E
350
300
250
200
E 150
100
50
0
0
0.5
1.5
2.5
- Log C
4.3 Pembahasan
Pada percobaan ini
penerapan potensiometris penentuan ion tertentu serta menentukan kadar ionnya dengan menggunakan elektroda ion selektif. Kadar ion yang akan
ditentukan dalam pada percobaan
percobaan ini, larutan standar yang digunakan adalah CN - 1000 ppm. Larutan
ini dibuat pada 6 buah labu ukur 50 mL dengan variasi konsentrasi 0, 1 , 4, 16,
64, 256 ppm CN-. Larutan masing-masing ditambahkan dengan 5 mL NaOH 1N
dan encerkan sampai tanda batas. Ditambahkan NaOH 1N untuk memberikan
suasana asam pada larutan standar dan larutan tugas dan juga digunakan
magnetik stirer supaya pengadukkan larutan dapat homogen. Elektroda ion
selektif metoda dari percobaan yang menggunakan ion meter yang berguna
untuk menentukan analit dengan konsentrasi kecil dengan sistem yang selektif
dan kesensitifannya yang juga dapat menentukan nilai beda potensial dari
berbagai konsentrasi yang telah disediakan.
2.
3.
4.
persen
Hasil
2. Fabrikasi elektroda
Membran dari bahan
3.Analisis XRD
Sampel
- komposisi fase ditentukan oleh X-Ray difraksi serbuk
(XRD) menggunakan Philips X'Pert Pro difraktometer dari
radiasi CuK (X-Ray tabung PW 3373/00 Cu LFF
DK119707 pada saat 40 mA dan tegangan 45 kV) dan X
'detektor celerator.
- scanning terus menerus dibuat dalam 4 kisaran <2Theta
X'Pert HighScore.
4. Pengukuran potensiometri
Bahan
komputer.
potensi membangun
di
elektroda
membran
diukur
DAFTAR PUSTAKA
1. Hendayana, Sumar.dkk. Kimia Analitik Instrumen.Edisi ke-1. Semarang:
IKIP Press. 1994.
2. Keenan, Charles W, dkk. Kimia Untuk Universitas.Edisi ke-6.Jakarta :
Erlangga. 1984.
3. Khopkar, S,M. Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta: UI Press. 2010.
4. Christian, Gary D, dkk. Analitycal Chemistry Wiley. John Wiley and Sons, Inc.
2004.
5. Rivai, Harrizul. Asas Pemeriksaan Kimia. Depok : Universitas Indonesia.
1995.
6. Brinic, Slobodan, Marijo Buzuk, Marija Bralic, Masa Buljac, Drazan Dozic. Cu
(II) Ion-Selective Electrode Based on Mixed Silver-Copper Sulfide: Phase
Structure and Electrochemical Properties. Int. J. Electrochem. 5217- 5230.
2012.