Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH VOLTAMETRY

Voltametri adalah metode elektrokimia dimana kelakuan arus – potensial


diamati. Voltametri berasal dari kata Volt – Amperro – Metry. Kata Volt merujuk pada
potensial, Amperro merujuk pada arus, dan Metry merujuk pada pengukuran, jadi
bisa diartikan bahwa pemberian potensial pada elektroda kerja dan arus yang timbul
dari hasil reaksi diukur. Timbulnya arus disebabkan karena terjadinya reaksi
oksidasi-reduksi pada permukaan elektroda. Arus yang dihasilkan sebanding
dengan konsentrasi analit dalam larutan.

Voltametri dikembangkan dari teknik polarografi yang ditemukan oleh


kimiawan Cekoslovakia, Jaroslav Heyrovsky pada awal tahun 1920. Polarografi
merupakan salah satu tipe voltametri.

Jaroslav Heyrovsky

Pada sekitar tahun 1960, beberapa modifikasi yang lebih mendasar dari
teknik polarografi dikembangkan untuk meningkatkan sensitivitas, selektivitas, dan
memperluas penggunaan alat ini. Seiring kemajuan ilmu elektronika, teknik
voltametri juga mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan semakin
akuratnya pemberian potensial dan pengukuran arus.

Voltametri merupakan suatu metode elektrokimia melalui pengukuran arus


saat diberikan potensial tertentu. Voltametri merupakan metoda elektrokimia yang
mengamati perubahan arus dan potensial. Potensial divariasikan secara sistematis
sehingga zat kimia tersebut, mengalami oksidasi dan reduksi dipermukaan
elektroda.
PRINSIP
Voltametri menggunakan prinsip potensial terkontrol dengan tujuan untuk
memperoleh respon arus yang berhubungan dengan konsentrasi analit target. Arus
yang terukur merupakan hasil dari transfer elektron selama proses reduksi dan
oksidasi pada analit.

Prinsip kerja voltametri :

Analisis pada metoda voltametri didasarkan pada kurva arus-potensial yang


diperoleh dengan mengukur arus yang mengalir pada elektroda kerja selama
potensial elektroda tersebut diubah perlahan-lahan pada daerah potensial
pengukuran tertentu. Karena elektrtoda kerja dihubungkan dengan sumber potensial
listrik tertentu maka permukaan elektroda akan memiliki muatan listrik yang
bewsarnya tergantung pada potensial yang diberikan. Jika potensial cukup negatif
maka permukaan elektroda akan bermuatan negatif, sebaliknya jika potensial yang
diberikan cukup positif maka elektroda tersebut akan bermuatan positif. Umtuk
mengimbangi muatan yang terdapat pada permukaan elektroda maka ion-ion dalam
larutan yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan elektroda akan tertarik ke
permukaan elektroda membentuk permukaan Helmholtz (Helmholtz layer).
Pasangan muatan pada permukaan elektroda dan permukaan Helmholtz ini disebut
lapisan rangkap listrik.

Bila potensial elektroda di scan ke nilai potensial yang lebih negatif sehingga
mencapai potensial dekomposisi dari ion analit maka ion-ion analit yang terdapat
pada permukaan Helmholtz akan tereduksi. Akibatnya, konsentrasi ion-ion analit
pada permukaan Helmholtz ini akan berkurang. Untuk menutupi kekurangannya ion-
ion analit pada permukaan Helmholtz ini maka ion-ion analit yang terdapat pada
tubuh larutan akan berdifusi menuju elektroda. Aliran ion-ion analit inilah yang akan
menghasilkan arus difusi. Pada metoda voltametri arus difusi inilah yang akan
diukur, yang besarnya bergantung pada konsentrasi ion-ion analit yang terdapat di
dalam larutan. 

Beberapa tipe voltametri


Beberapa tipe voltametri yang lain diantaranya adalah: cathodic stripping
voltammetry (voltametri pelucutan katoda), anodic stripping voltammetry (voltametri
pelucutan anoda), adsorptive stripping voltammetry (voltametri pelucutan adsorpsi),
dan voltametri siklis.

Stripping Voltammetry adalah suatu metoda voltametri yang menggunakan elektroda


kerja suatu elektroda bentuk khusus stationer, serta proses analisisnya terdiri dari
dua tahap, yaitu tahap praelektrolisis atau pengendapan dan tahap stripping atau
pelarutan kembali.
 Pada tahap praelektrolisis ion-ion logam dalam contoh, pada potensial negatif
akan direduksi, kemudian dikonsentrasikan pada elektroda kerja, sehingga
metode stripping ini akan lebih sensitif, karena konsentrasi logam dalam
elektroda 100 sampai 1000 kali lebih banyak dari pada konsentrasi ion logam
dalam larutan.
 Pada tahap stripping (pelarutan kembali), harga potensial elektroda dinaikkan
linier ke arah positif, sehingga terjadi oksidasi dan ion-ion logam yang semula
mengendap pada elektroda ak'an melarut kembali.

Voltametri Pelucutan Adsorpsi (Adsorptive Stripping


Voltammetry)

Metode ini adalah bagian dari voltametri pelucutan yang merupakan teknik baru dan
terdiri dari 4 langkah yaitu pembentukan kompleks antara logam dengan ligan,
adsorpsi kompleks pada permukaan elektroda, reduksi logam atau kompleks, dan
pengukuran arus dengan scan potensial secara anoda atau katoda. Tujuan dari
teknik ini adalah untuk membuat analisis lebih selektif dan menurunkan limit deteksi.
Selektivitas dapat ditingkatkan dengan memilih ligan maupun larutan elektrolit,
semakin selektif ligan yang digunakan selektivitas akan semakin baik. Limit deteksi
diturunkan dengan meningkatnya konsentrasi analit yang teradsorp pada permukaan
elektroda.

Pada voltametri pelucutan adsorpsi, tahap deposisi terjadi tanpa elektrolisis.


Sebaliknya, terjadi proses adsorpsi analit pada permukaan elektroda. Selama tahap
deposisi, elektroda diatur pada potensial yang meningkatkan adsorpsi. Ketika
deposisi selesai, potensial dipindai ke arah anodik atau katodik tergantung pada
kebutuhan analit untuk dioksidasi atau direduksi.

Dalam metode ini, pada tahap stripping hanya terjadi proses melarutkan kembali
analitnya. Tidak melibatkan perubahan kimia baik pada tahap deposisi maupun
stripping.
Teknik voltametri
Voltametri sama halnya dengan potensiometer, yaitu mempunyai elektroda kerja dan elektroda
pembanding, bedanya pada voltametri ditambah dengan sebuah elektroda yaitu elektroda
pembantu (auxillary electrode) sehingga voltameter mempunyai 3 buah elektroda pada
amperometer elektroda pembanding yang mempunyai potensial yang sudah tetap sehingga
kelebihan arus ditangkap oleh elektroda pembantu.

Teknik voltametri menggunakan elektroda yang dapat mempengaruhi hasil analisis. Pada sel
voltametri, terdapat tiga jenis elektroda yaitu elektroda kerja, elektroda pembanding, dan elektroda
pembantu.

1. Elektroda Kerja
Elektroda kerja merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi maupun oksidasi. Bahan
elektroda kerja sangat mempengaruhi hasil analisis dengan teknik voltametri. Pemilihan
elektroda kerja tergantung pada reaksi reduksi oksidasi dari analit dan arus dasar pada
rentang potensial yang dibutuhkan dalam pengukuran. Hal lain yang harus diperhatikan
dalam memilih elektroda kerja yaitu memiliki respon arus dengan keberulangan yang baik,
konduktivitas listrik yang baik, rentang potensial yang lebar, biaya, ketersediaan, dan
toksisitas. Elektroda kerja dapat berperan sebagai katoda maupun anoda tergantung dari
jenis reaksi elektroda tersebut. Potensial elektroda kerja dapat divariasikan terhadap waktu
untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan dari analit. Elektroda kerja yang sering digunakan
diantaranya merkuri, karbon, dan logam mulia seperti platinum dan emas.
2. Elektroda Pembanding Elektroda pembanding merupakan elektroda yang memiliki potensial
yang konstan dan digunakan untuk mengontrol potensial pada elektroda kerja. Syarat
elektroda pembanding yang baik yaitu memiliki potensial yang konstan, memiliki sifat
reversibel secara kimia dan elektrokimia, dan koefisien termal dari potensial harus kecil.
Beberapa jenis elektroda pembanding :
a. Elektroda Hidrogen Standar
Elektroda pembanding ini jarang digunakan karena preparasi yang tidak mudah, sangat
sensitif dan menggunakan gas. Elektroda ini digunakan untuk menentukan potensial
standar pada setengah reaksi lainnya. Elektroda hidrogen standar terdiri dari elektroda
platinum yang dicelupkan ke dalam larutan yang memiliki aktivitas ion hidrogen sebesar
1,00 dan terbentuk gelembung gas H2 pada tekanan 1 atm. Prinsip kerja elektroda ini
yaitu reduksi ion H + menjadi gas H2 pada elektroda Pt.
b. Elektroda Kalomel Jenuh
Elektroda kalomel jenuh merupakan elektroda pembanding berdasarkan reduksi Hg2Cl2
menjadi Hg pada larutan KCl jenuh.
c. Elektroda Perak/Perak Klorida
Elektroda pembanding ini berdasarkan reduksi AgCl menjadi Ag
3. Elektroda Pembantu Pada sel elektrokimia, arus mengalir antara elektroda kerja dan
elektroda bantu sehingga arus dapat diukur. Reaksi yang terjadi pada elektroda bantu
berlawanan dengan reaksi yang terjadi pada elektroda kerja. Jika pada elektroda kerja terjadi
reaksi reduksi, maka pada elektoda bantu terjadi reaksi oksidasi. Elektroda bantu yang
digunakan harus bersifat inert seperti kawat platina atau batang karbon.

Anda mungkin juga menyukai