Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 3

1. Anggi Pulung Astuti (4301418002)


2. Khalimatus Sya’diyah(4301418016)
3. Muninggar Nugrahani(4301418045)
4. Mely Yunior Safitri (4301418055)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
VOLTAMETRI
PENGERTIA • Tenik analisis elektrokimia dengan
mempolarisasi elektroda dalam sel
N elektrokimia pada serangkaian
potensial range tertentu dan
mengamati perubahan arus yang
dihasilkan oleh sel akibat adanya
proses oksidasi dan reduksi analit.
Potensi dari mikro elektroda kerja
divariasikan dan arus yang
dihasilkan dicetak sebagai fungsi
dari potensial (voltamograf).
• Komponen alat: larutan elektrolit
dan 3 elektroda (elektroda
pembanding, elektroda kerja dan
elektroda pembantu).
Diagram Sel
Voltametri

Dengan,
W: elektroda kerja
R: elektroda pembanding
A: elektroda pembantu
Elektroda dan elektrolit
voltametri
Elektroda kerja

Elektroda pembanding

Elektroda pembantu
Elektroda kerja

Tempat terjadi reaksi


redoks dan analit

Variasi potensial yang


diberikan akan Nilai arus diketahui
memberikan nilai arus dari puncak
yang berbeda tergantung voltamogram
analit yang dianalisis
Elektroda pembanding

Nilainya tidak
bergantung pada jenis
dan komposisi
larutan yang diukur

Potensial elektroda
Yang biasa digunakan kerja dibandingkan
elektroda Ag/AgCl, dengan potensial
kalomel jenuh (ekj) elektroda
pembanding
Elektroda kerja

Digunaka untuk mengalirkan


Terbuat dari bahan arus antara elektroda kerja
seperti pt dan elektroda pembantu,
sehingga arus dapat diukur.
• Dalam sel elektrokimia, ketiga
elektroda dicelupkan dalam
larutan yang mengandung analit
maupun pelarut elektrolit non
reaktif yang disebut dengan
elektrolit pendukung.
• Elektrolit pendukung
dibutuhkan pada analisis yang
dikendalikan oleh potensial
untuk mengurangi tahanan dari
larutan dan efek elektromigrasi
serta menjaga kekuatan ion.
Arus yang dihasilkan
pada teknik voltametri
Arus difusi

Arus migrasi

Arus konveksi
Perpindahan materi di dalam larutan:

Perpindahan ●
Partikel-partikel mengalir dari daerah yang lebih rapat (pekat) menuju daerah
yang lebih renggang (akibat perubahan gradient konsentrasi pada lapis difusi
secara difusi dan besarnya sebanding dengan konsentrasi analit dalam pelarut).

• Materi yang bermuatan, karena adanya gerak tarik


Perpindahan secara menarik elektrostatik, maka materi bermuatan bergerak
migrasi menuju kutub dengan muatan yang berlawanan, yakni
kation-kation menuju katoda dan anion-anion menuju
anoda

Perpindahan
secara konveksi
Jenis dan teknik voltametri

Jenis dan
Polarografi teknik
voltametri
Polarografi
•• Polarografi
  merupakan suatu bentuk elektrolisis dimana
elektroda kerja berupa suatu elektroda yang istimewa, suatu
elektroda merkuri tetes, dan direkam suatu kurva arus voltase
(voltamogram)

Dimana:
O dan R: bentuk analit dalam keadaan oksidasi dan reduksi
e: elektron yang terlibat dalam reaksi
n: jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi
Instrumentasi polarografi
• Mercury Electroda (elektroda • Potensiostat
merkuri) Potensiostat merupakan bagian
Elektroda merkuri merupakan instrumen yang terdiri dari rangkaian
elektroda kerja dalam sistem listrik yang berguna untuk menjaga
polarografi, disamping 2 elektroda potensial dan mengatur potensial
yang lain yaitu elektroda tetap pada nilai tertentu.
pembanding (Ag/AgCl atau kolonel • Alat pembaca (Readout)
penuh) dan elektroda pembantu Pada prinsipnya polarografi adalah
(Auxiallary electroda) (Pt atau Au). mengukur arus yang keluar akibat
Ketiga elektroda ditempatkan dalam pemberian potensial tertentu. Alat
satu tabung yang mengandung ukur yang paling sederhana adalah
analit. mikroampermeter. Pada
perkembangannya pembacaan arus
secara digital bahkan komputerise.
Hal-hal pendukung pada polarografi
1. Pelarut dan elektrolit pendukung 2. Pengusir Oksigen
• Elektrolit berfungsi untuk menekan arus •• Oksigen dapat mengalami reduksi
 
migrasi, mengontrol potensial agar dalah dua tahap yaitu:
tahanan larutan dikurangi serta menjaga
kekuatan ion total yang konstan. O2 + 2H+ + X H2O2 E= -0,1 V
• Polarografi dapat dilakukan pada fase air H2O2 + 2H+ + X O2 E= -0,9 V
dan fase organik. • Apabila polarografi digunakan
• Pada fase air biasanya digunakan
untuk analisis spesi zat yang
elektrolit pendukung garam-garam seperti
KCl, KNO3, NH4Cl, dan NH4NO3.
mempunyai nilai potensial reduksi
• Pada polarografi dengan fase organik
sekitar -0,1 V dan 0,9 V, maka
(seperti asetonitril, propilen karbonat, adanya oksigen akan mengganggu
dimetil formamid, dimetil sulfoksid dan pengukuran.
alkohol)biasanya dipakai elektrolit • Oleh sebab itu diperlukan zat
pendukung garam tetra alkil amonium). pengusir gas oksigen. Umumnya
• Sedangkan buffer (seperti asetat, fosfat
untuk kasus ini digunakan gas
ataupun sitrat) digunakan apabila pH
larutan sangat perlu untuk dikontrol. nitrogen untuk mengusir gas
oksigen.
Kelebihan dan kekurangan konduktometri

1. Menawarkan sensitivitas dan selektivitas tinggi untuk logam


yang mudah teroksidasi dan tereduksi.
2. Modal dan operasional biaya yang murah
3. Instrumentasi sederhana.
4. Polarografi jauh lebih meluas penggunaannya dibandingkan
voltametri yang menggunakan mikroelektroda lain.
5. Penerapan polarografi tidak terbatas untuk toksisitas merkuri
6. Adanya oksigen yang mengganggu pengukuran.
PERBEDAAN POLAROGRAFI DAN
VOLTAMETRI

POLAROGRAFI VOLTAMETRI

•Cara analisis berdasarkan pengukuran •Arus diukur selama penyapuan potensial


beda potensial sel dari suatu sel dari potensial awal ke potensial akhir dan
elektrokimia kembali lagi.
•Didasarkan pada pengukuran potensial •Cara kerjanya didasarkan pada
yang dilakukan pada saat arus nol dan pengukuran arus sebagai fungsi dari
tidak terjadi polarisasi potensial yang aplikasi pada saat terjadi
•Memiliki 2 elektroda yakni elektroda kerja polarisasi pada indikator elektroda atau
dan elektroda pembanding elektroda kerja 
•Memiliki 3 elektroda, yakni elektroda
kerja, elektroda pembanding dan elektroda
pembantu
Analisis Kuantitatif dan kualitatif
Voltametri
Penggunaan voltametri untuk analisis bahan organik
dan anorganik sukar larut telah berkembang.
Voltammetry of Microparticles (VMP) dahulu dikenal
dengan Abrasive Stripping Voltammetry (AbrSV)
adalah metode baru untuk analisis sampel padat
secara langsung telah diperkenalkan oleh Scholz,
Nitschke and Henrion pada tahun 1989 (Grygar,
Marken, Schroder and Scholz; 2002). Voltammetry of
Microparticles (VMP) membutuhkan sampel padat
yang sangat sedikit, dan elektroda yang digunakan
adalah Paraffin Impregnated Graphite Electrode
(PIGE).
Analisis Kuantitatif kualitatif
Voltametri
Data yang diperoleh dari teknik VMP ini dapat
digunakan untuk analisa kualitatif dan
kuantitatif. Informasi kualitatif diperoleh dari
puncak arus yang muncul pada voltamogram,
yang merupakan sidik jari dari suatu analit
tertentu, sedangkan informasi kuantitatif
diperoleh dari perbandingan luas voltamogram,
yang menunjukkan perbandingan komposisi dari
analit yang diidentifikasi (Scholz and Lange,
1992).
Analisis Kuantitatif Polarografi
• Kurva kalibrasi
Pada cara kurva kalibrasi, maka dibuat kurva
kalibrasi dengan melakukan pengukuran secara
polarografi terhadap jumlah larutan yang
diketahui konsentrasi, lalu dibuat kurva Id vs C.
• Penambahan standar
Larutan cuplikan dengan volume V1 diukur arus
difusinya dan dihasilkan arus Id1 . Larutan
standar dengan konsentrasi Cs ditambahkan ke
cuplikan dengan volume V2 dan diberikan Id2. jika
konsentrasi cuplikan sama dengan Cx maka:
Contoh Anlisis Kualitatif Polarografi
• Analisakualitatif dalam polarografi didasarkan pada
potensial setengah gelombang (E1/2).
• nilai E1/2 adalah penting untuk analisis kualitatif. Hal ini
karena nilai E1/2 adalah khas untuk untuk suatu ion pada
kondisi tertentu. Nilai E1/2 tidak tergantung pada
konsentrasi ion yang diteliti, asal kondisi larutan tetap.
Nilai E1/2 berbagai ion dapat ditemui pada literatur, yaitu
nilai E1/2 terhadap elektroda kalomel jenuh. Karena nilai
E1/2 merupakan besaran yang spesifik, dengan jalan
menetapkan nilai E1/2 pada polarogram dan
membandingkannya dengan niai yang terdapat pada
literature, maka pada prinsipnya akan dapat diketahui
jenis ion dalam larutan yang diperiksa (analisis kualitatif).
Contoh Analisis Kuantitatif Polarografi
• Berdasarkan jurnal yang berjudul “Pengembangan Metode Polarografi
Pulsa Diferensial Untuk Penentuan Kadar Residu
• Kloramfenikol dalam Air Susu Sapi”.
Mengihitung kecermatan

Cs = konsentrasi dari
pengukuran sampel
dengan penambahan baku.
Co = konsentrasi dari
pengukuran sampel tanpa
penambahan baku.
C = konsentrasi teoritis.

Tjahjono, D. H., Musadad, A., & K, S. M. (2010). Developing Method of


Differential Pulse Polarographic for Analysis of Chloramphenicol Residue in
Milk. Indonesian Journal of Chemistry, 4(1), 43–48.
https://doi.org/10.22146/ijc.21872
• Penentuan kadar residu kloramfenikol dalam air susu dilakukan
dengan metode polarografi pulsa diferensial menggunakan
elektrolit yaitu larutan bufer asetat pH 4,7 dengan potensial awal –
600 mV dan potensial akhir –100 mV.
• Pengukuran dilakukan pada laju selusur 5 mV/detik dengan
potensial amplitudo sebesar –100 mV. Potensial puncak
polarogram kloramfenikol terukur pada (–285 ± 20) mV terhadap
elektroda pembanding Ag/AgCl.
• Pada rentang 0-0,5 g/mL metode ini memiliki linieritas dengan
koefisien korelasi 0,999, dengan memberikan batas deteksi 0,027
µg/mL, batas kuantisasi 0,089 µg/mL dan batas determinasi 0,010
µg/mL, dihasilkan kembali kloramfenikol sebesar (96,88 ± 3,17)%.
• Metode polarografi pulsa diferensial memiliki keseksamaan yang
baik seperti pengulangan pengukuran dengan koefisien variasi
sebesar 0,23% untuk potensial puncak dan 2% untuk arus difusi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai