EMISI ATOM
SEA / AES
3
SPEKTRA AES
Emisi atom terjadi ketika elektron valensi
dalam orbital atom energi tinggi kembali
ke orbital atom energi rendah.
Gambar di samping menunjukkan
sebagian dari diagram tingkat energi untuk
Natrium (Na), yang terdiri dari serangkaian
garis diskrit pada panjang gelombang yang
sesuai dengan perbedaan energi antara
dua orbital atom.
4
INSTRUMEN AES serupa dengan desain instrumentasi untuk AAS
5
CON’T...
6
CON’T...
SUMBER PLASMA
AES banyak digunakan untuk analisis jejak logam dalam berbagai matriks
sampel. Pengembangan metode AES kuantitatif membutuhkan beberapa
pertimbangan, termasuk:
a. memilih sumber untuk atomisasi dan eksitasi,
b. memilih panjang gelombang (wavelength) dan lebar celah (slit width),
c. menyiapkan sampel untuk analisis,
d. meminimalkan gangguan spektral dan kimia.
11
Kecuali untuk logam alkali, batas deteksi ketika
MEMILIH SUMBER ATOMISASI DAN menggunakan ICP secara signifikan lebih baik
EKSITASI daripada yang diperoleh dengan emisi nyala (flame)
12
CON’T...
14
MEMINIMALKAN GANGGUAN
SPEKTRAL
Emisi nyala merupakan jenis gangguan kimia yang sama
dengan AAS. Gangguan ini diminimalkan dengan
menyesuaikan komposisi nyala dan menambahkan
bahan proteksi (protecting agent), bahan pelepas
(releasing agent), atau penekan ionisasi (ionization
suppressor). Gangguan kimia juga disebabkan oleh self-
absorption. Karena suhu nyala yang paling tinggi berada
di pusat (center), konsentrasi atom analit dalam
keadaan tereksitasi lebih besar di pusat nyala daripada
di tepi luarnya.
Atom dalam keadaan tereksitasi (excited state) di pusat
nyala memancarkan foton, dan ketika kembali ke
keadaan dasarnya (ground state) akan menjadi dingin.
Bagian luar nyala dapat menyerap foton, sehingga
mengurangi intensitas emisi.
15
REFERENCES
16
THANK YOU !
NUUR.HERLINA@GMAIL.COM
HTTP://WWW.CONTOSO.COM/